Anda di halaman 1dari 7

Pentingnya Kebugaran Jasmani dalam Kesehatan

dan Kehidupan Sehari-hari

Nadia Rahmah (201801067)

Email : nadiarahmah106@gmail.com

Abstrak

tulisan ini bertujuan untuk menggambarkan betapa pentingnya peranan kebugaran


jasmani terhadap peningkatan aktivitas. Salah satu definisi kebugaran adalah keadaan saat
tubuh tidak mengalami kelelahan yang berarti setelah melakukan kegiatan rutin. Dengan
demikian kita perlu membahas kegiatan-kegiatan yang dapat memberikan kontribusi
terhadap kebugaran jasmani, agar kita dapat mengukur, memonitor seberapa sering
seberapa berat dan berapa lama serta kecukupan dalam melakukan suatu kegiatan fisik
termasuk berolahraga untuk mencapai kebugaran. Dampak yang dihasilkan dari
meningkatnya kualitas kebugaran jasmani adalah menurunkan angka lolos baik dalam
bekerja, maupun sekolah, masa sembuh dari sakit lebih cepat waktu pulih asal dari
kelelahan juga lebih singkat, lebih bergairah karena produksi hormone norepinefrin lebih
tinggi, sehingga memberikan efek pada prestasi kerja, kreativitas dan kecerdasan serta
kualitas dari produk yang dihasilkan.

Pendahuluan

Persaingan yang sangat ketat di era globalisasi mengharuskan setiap individu bersaing
di semua aspek kehidupan. Persaingan tersebut menuntut kondisi fisik yang selalu berada
dalam keadaan prima. Kondisi sehat saja belum cukup untuk bersaing, tetapi kondisi fisik
yang lebih bugar diperlukan. Kebugaran yang baik berarti bahwa seseoraang mempunyai
cukup tenaga untuk melakukan kegiatan-kegiatan rutin tanpa mengalami kelelahan yang
berarti. Pemahaman terhadap kebugaran jasmani perlu dipahami secara baik. Kebugaran
jasmani adalah suatu keadaan ketika tubuh masih memiliki sisa tenaga untuk melakukan
kegiatan-kegiatan ringan yang bersifat rekreasi atau hiburan setelah melakukan
kegiatan/aktivitas fisik rutin. Bertujuan untuk meningkatkan sirkulasi darah dan sistem
kerja jantung, meningkatkan stamina dan kekuatan tubuh sehingga tubuh menjadi lebih
energik, dan memiliki respon tubuh yang tepat.

Isi

Kebugaran jasmani adalah suatu keadaan ketika tubuh masih memiliki sisa tenaga untuk
melakukan kegiatan-kegiatan ringan yang bersifat rekreasi atau hiburan setelah melakukan
kegiatan/aktivitas fisik rutin. Dengan kata lain, bugar adalah keadaan saat tubuh tidak
mengalami kelelahan yang berarti setelah melakukan kegiatan rutin. Kebugaran jasmani
sangat bersifat individual, yaitu setiap orang memiliki tingkat kebugaran yang spesifik
untuk dirinya.

Komponen kebugaran jasmani dibagi menjadi dua, pertama kebugaran jasmani yang
berhubungan dengan kesehatan dan kedua kebugaran jasmani yang berhubungan dengan
keterampilan. Komponen yang berhubungan dengan kesehatan yaitu adanya komposisi
lemak tubuh, flekibilitas, kekuatan dan ketahanan otot, dan ketahanan jantung paru.
Sedangkan komponen yang berhubungan dengan keterampilan adalah ketangkasan,
kecepatan, waktu reaksi, keseimbangan, koordinasi, dan daya ledak otot.

Enam faktor yang mempengaruhi kebugaran jasmani yaitu :

1. Umur
Tingkat kebugaran jasmani meningkat sampai usia 30 tahun dan setelah usia 30 tahun
akan terjadi penurunan tingkat kebugaran secara perlahan.
2. Jenis Kelamin
Pria umumnya memiliki tingkat kebugaran jasmani yang melebihi kaum wanita.
Perbedaan perkembangan dan fungsi hormone di antara keduanya dianggap sebagai
faktor yang paling bertanggung jawab pada perbedaan keadaan tersebut.
3. Keturunan
Keturunan kulit berwarna memiliki kemampuan fisik melebihi orang kulit putih.
4. Makanan
Asupan kalori dan zat gizi menentukan ketersediaan sumber energy di tubuh.
5. Kebiasaan Merokok
Merokok dapat menyebabkan gangguan pertukaran dan transportasi oksigen dalam
tubuh.
6. Latihan
Latihan fisik yang dilakukan oleh seseorang akan berpengaruh pada tingkat kebugaran.
Orang yang terlatih akan memiliki otot yang lebih kuat, lebih lentur, dan memiliki
ketahanan kardiorespirasi.
Selanjutnya kaidah olahraga yang berlandasan pada lima hal yaitu baik, benar, teratur,
dan progresif.
a. Baik
Olahraga yang baik merujuk pada jenis, tata cara dan waktu pelaksanaan latihan. Jenis
olahraga yang baik adalah olahraga yang disesuaikan dengan kondisi partisipan. Tata
cara berolahraga yang baik adalah olahraga yang dilakukan dengan urutan pemanasan,
gerakan inti dan diakhiri dengan pendinginan. Waktu olahraga yang baik adalah waktu
ketika temperatur lingkungan tidak terlalu ekstrem.
b. Benar
Olahraga yang benar merajuk pada gerakan yang dilakukan saat melakukan latihan.
Banyak gerakan-gerakan yang bila dilakukan secara tidak benar saat latihan fisik atau
olahraga akan mendatangkan cedera.
c. Terukur
Olahraga yang dilakukan hendaknya memiliki ukuran atau parameter yang dapat
digunakan sebagai acuan dalam menentukan hasil latihan yang dilakuka. Terdapat
beberapa parameter yang dapat digunakan tetapi yang paling sering dipakai adalah
peningkatan frekuensi denyut nadi saat melakukan latihan.
d. Teratur
Hanya olahraga teratur yang mendatangkan manfaat berupa peningkatan kebugaran
jasmani. Olahraga dianggap teratur kalau dilakukan secara berkala dalam seminggu,
minimal 3 kali. Olahraga yang dilakukan secara teratur sekali seminggu atau sekali
sebulan apalagi sekli setahun tidak akan mendatangkan manfaat pada kebugaran
jasmani.
e. Progresif
Beban latihan yang diberikan pada partisipan perlu dinaikkan secara bertahap. Sistem
tubuh akan beradaptasi terhadap beban yang diberikan secara teratur dalam jangka
waktu tertentu. Peristiwa daptasi beban permulaan yang diberikan menjadi tidak
berarti lagi seiring dengan berlanjutnya waktu latihan.Banyak jenis latihan yang dapat
dilakukan di tengah masyarakat unuk meningkatkan kebugaran. Jenis-jenis latihan
tersebut belum tentu cocok untuk setiap orang. Sebagai bahan pertimbangan, beberapa
jenis latihan akan dibahas berikut ini beserta keuntungan dan kerugiannya.
1. Berjalan Kaki
Latihan fisik yang paling banyak dilakukan.
Keuntungan : murah, mudah, massal, dan risiko cedera yang kecil.
Kerugian :
 Sulit menentukan zona latihan
 Sangat bergantung pada cuaca bila dilakukan di luar ruangan
 Tidak dapat dilakukan pada orang dengan gangguan sendi.
2. Jogging (lari kecil)
Suatu bentuk kelanjutan dari berjalan kaki tetapi dilakukan dengan intensitas yang
lebih tinggi dan tidak sampai berlari cepat.
Keuntungan : murah, mudah dilakukan, dapat dilakukan secara berkelompok,
penggunaan kalori lebih banyak dibandingkan dengan berjalan kaki, zona latihan
dapat ditentukan sesuai kebutuhan.
Kerugian :
 Risiko timbulnya cedera menjadi lebih besar
 Tidak dapat dilakukan oleh individu dengan gangguan sendi lutut
 Bergantung pada cuaca bila dilakukan di luar ruangan.
3. Bersepeda
Bentuk latihan yang menarik dan memerlukan kecakapan.
Keuntungan : relatif tidak menimbulkan kebenturan pada kaki, memiliki unsur
rekreasi, pembebanan dapat dilakukan secara kuantitatif.
Kerugian :
 Relatif lebih mahal
 Sangan bergantung pada cuaca bila dilakukan di luar ruangan
 Memerlukan pelatihan khusus bagi mereka yang tidak mampu menaiki
sepeda.
4. Berenang
Bentuk latihan yang dilakukan di air.
Keuntungan : relatif tidak menimbulkan benturan pada kaki, mengandung unsur
rekreasi, melibatkan lebih banyak aktivitas otot, relatif lebih murah dan mudah.
Kerugian :
 Memerlukan keahlian khusus
 Zona latihan kadang sulit ditentukan.
5. Senam Aerobik
Dapat dilakukan secara bersama-sama ataupun sendirian.
Keuntungan : dapat dilakukan secara massal, zona latihan lebih terprogam, mengikuti
kaidah olahraga, melibatkan hampir semua otot, relatif murah.
Kerugian :
 Memerlukan latihan khusus untuk mempelajari gerakannya
 Memerlukan instruktur
6. Latihan Beban
Bentuk latihan dengan memberikan beban yang terukur pada otot, yang bertujuan
untuk menguatkan dan menambah ketahanan otot.
Keuntungan : dapat memberikan latihan terhadap otot yang lebih spesifik, latihan
lebih berfokus pada peningkatan kekuatan dan ketahanan otot, dan dapat merangsang
penambahan masa otot.
Kerugian :
 Relatif mahal
 Memerlukan pelatihan dalam melakukan gerakan latihan
 Tidak dapat dilakukan bagi pasien penyakit tertentu, seperti hernia,
hipertensi, glaukoma, dan lain sebagainya.
Penutup
Kebugaran jasmani sangat penting dalam menunjang aktivitas kehidupan sehari-hari, akan
tetapi nilai kebugaran jasmani tiap-tiap orang berbeda-beda sesuai dengan tugas/profesi
masing-masing. Kebugaran jasmani terdiri dari komponen-komponen yang dikelompokkan
menjadi kelompok yang berhubungan dengan kesehatan dan kelompok yang berhubungan
dengan keterampilan. Bahwa kebugaran jasmani adalah kemampuan tubuh seseorang untuk
melakukan tugas dan tidak mengalami kelelahan yang berarti setelah melakukan tugas
tersebut.
Daftar Pustaka

Anda mungkin juga menyukai