Saudara sebagai orang muda perlu menyadari
bahwa kemungkinan jatuh dan gagal terbuka. Saudara
perlu menjadi pribadi muda yang berhikmat seperti
Yusuf; pekerja keras, jujur dan menjaga kelakuan yang
bersih. Atau seperti Daniel bersama ketiga sahabatnya,
yang merupakan pemuda cerdas dan tidak menajiskan
dirinya dengan makanan yang haram dan tekun berdoa
tiga kali setiap hari. Pemuda-pemuda yang punya jam
doa dan makanan sehat serta prestasi gemilang.
Kedua, Ingat tidak hanya firman Tuhan yang
dibaca dan dihafal. Tetapi juga percaya kepada Tuhan
Yesus yang memberikan jalan keluar. Perkataan Tuhan
jangan dilupakan: Percayalah hai anakKu, dosamu
sudah diampuni (Matius 9:2); Bertobatlah dan
percayalah kepada Injil Markus 1:15; Apa saja yang
kamu minta dan dooakan, percayalah bahwa kamu
telah menerimanya, maka hal itu akan diberikan
kepadamu (Markus 11:24); Percayalah kepadaKu
(Yohanes 4:21; 14:11).
Berilah waktu untuk bertekun dalam doa, pembacaan
kitab suci, persekutuan dan pelayanan. Tanpa semua
itu, kita bisa tersesat dan melakukan hal-hal yang
memalukan dan mengerikan. Mari hidup sebagai umat
yang berhikmat dalam hidup ini. Amin.
Berhikmat dalam Hidup
1 Korintus 10:12-13
Saudara yang dikasihi Tuhan Yesus,
Persoalan klasik manusia dari dulu sampai
sekarang ialah kecenderungan manusia untuk
berbuat dosa. Perbuatan dosa bisa terjadi oleh
karena niat pribadi, dorongan orang lain atau
kerjasama keduanya. Yang terakhir ini biasanya
suka sama suka atau berkomplot.
Rasul Paulus bicara tentang bahaya besar
jika seseorang menjadi sombong rohani pada
dirinya sendiri: Sebab itu siapa yang menyangka,
bahwa ia teguh berdiri, hati-hatilah supaya ia
jangan jatuh! (ay. 12). Manusia bisa gagal; jatuh
dalam dosa yang memalukan. Hal semacam ini
sudah dialami bangsa Israel dan hendaknya kita
tidak meniru melainkan mengambil pengajaran
yang berharga untuk berhati-hati dan tidak
mengulangi kesalahan yang sama. (10:6,11).
Empat hal dicontohkan jika seseorang yang
menghadapi dalam pencobaan kemudian jatuh
dalam dosa: menyembah berhala (ay. 7) berbuat
cabul (ay. 8), mencobai Tuhan (ay. 9) dan
bersunggut-sunggut (ay. 10). Mereka dicobai
(sesuatu yang menggoda atau mendorong
seseorang berbuat) dan jatuh dalam dosa.
 Contoh yang dapat disebut orang yang dicobai
ialah Yusuf ketika diajak untuk berbuat asusila. Rayuan
maut disampaikan ibu Poti, istri Bapak Potifar. Yusuf
hanyalah pekerja biasa dan berani menolak bujukan
istri Potifar yang mengakibatkan kemarahan dan
hukuman masuk penjara. Yusuf menghadapi pencobaan
dan menang atas semua itu.
Karena itu Pauls katakan: pencobaan yang datang
itu pencobaan biasa yang bisa kita atasi, kita seleaikan;
kita carikan solusinya. Pencobaan itu tidak melebihi
kekuatan kita. Artinya, saudara dan saya jangan cepat-
cepat putus asa atau kecewa atau menjadi marah dan
mengasingkan diri dari persekutuan. Jikalaupun kita
tidak dapat mengatasinya atau sama sekali tidak ada
pemecahannya. Yang terakhir, yang tidak boleh kita
lupakan adalah Tuhan kita Yesus Kristus, Tuhan yang
telah menang atas pencobaan iblis di padang gurun.
Tuhan Yesus menjawab perkataan iblis yang
berusaha menjadikan Tuhan Yesus melawan kehendak
Allah. Tapi Tuhan Yesus menolak semua perkataan iblis
dan apa yang dijanjikannya (Iblis pun bisa berjanji
untuk memberikan kekayaan dunia dengan segala
kesenangannya asalkan Tuhan menyembah iblis
(Matius 4:10).
Dengan mengutip firman Tuhan, Tuhan
Yesus berkata: "Enyahlah, Iblis! Sebab ada
tertulis: Engkau harus menyembah Tuhan,
Allahmu, dan hanya kepada Dia sajalah engkau
berbakti!" Tuhan Yesus juga berkata "Ada
tertulis: Manusia hidup bukan dari roti saja, tetapi
dari setiap firman yang keluar dari mulut
Allah." (4:4) dan "Ada pula tertulis: Janganlah
engkau mencobai Tuhan, Allahmu!" (4:7).
Kita diingatkan sebagai kaum muda untuk
berhati-hati dalam menyikapi sesuatu dan tidak
jatuh dalam kesalahan yang sama sehingga kita
kehilangan waktu berharga dan tampil menjadi
pemenang dalam kehidupan ini.
Pertama, seringkali kita mencoba sesuatu
yang baru tanpa mempelajarinya terlebih dahulu.
Kita sedemikan tertarik dan terhipnotis dengan
tampilan luar yang memikat. Diajak berbisnis
tetapi bisnis haram; diajak berkenalan tetapi
dengan yang hidupnya jauh dari Tuhan; diajak
untuk jalan-jalan yang justu membuat kita
kehilangan kesempatan bersekutu. Kita bisa
terbius dengan kata-kata yang seolah benar
padahal penipuan. Jikalau kita tidak berhikmat
maka kisah-kisah memilukan dalam tayangan
televisi dan berita online, menjadi kisah yang bakal
terjadi dalam diri kita sendiri.