Anda di halaman 1dari 4

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Definisi Trauma Murni atau Multipel

Trauma multipel atau politrauma adalah apabila terdapat 2 atau lebih

kecederaan secara fisikal pada regio atau organ tertentu, dimana salah

satunya bisa menyebabkan kematian dan memberi impak pada fisikal,

kognitif, psikologik atau kelainan psikososial dan disabilitas fungsional.

Trauma kepala paling banyak dicatat pada pasien politrauma dengan

kombinasi dari kondisi yang cacat seperti amputasi, kelainan pendengaran

dan penglihatan, post-traumatic stress syndrome dan kondisi kelainan jiwa

yang lain (Veterans Health Administration Transmittal Sheet).

B. Macam- Macam Trauma multiple

1. Trauma servikal, batang otak dan tulang belakang

Trauma yang diakibatkan kecelakaan lalu lintas, jatuh dari tempat

yang tinggi serta pada aktivitas olahraga yang berbahaya boleh

menyebabkan cedera pada beberapa bagian ini. Antara kemungkinan

kecederaan yang bisa timbul adalah seperti berikut:

• Kerusakan pada tulang servikal C1-C7; cedera pada C3 bisa

menyebabkan pasien apnu. Cedera dari C4-C6 bisa menyebabkan

pasien kuadriplegi, paralisis hipotonus tungkai atas dan bawah serta

syok batang otak.


• Fraktur Hangman terjadi apabila terdapat fraktur hiperekstensi yang

bilateral pada tapak tulang servikal C2.

• Tulang belakang torak dan lumbar bisa diakibatkan oleh cedera

kompresi dan cedera dislokasi.

• Spondilosis servikal juga dapat terjadi.

• Cedera ekstensi yaitu cedera ‘Whiplash’ terjadi apabila berlaku

ekstensi pada tulang servikal.

2. Trauma toraks

Trauma toraks bisa terbagi kepada dua yaitu cedera dinding toraks

dan cedera paru.

a) Cedera dinding torak seperti berikut:

• Patah tulang rusuk.

• Cedera pada sternum atau ‘steering wheel’.

• Flail chest.

• Open ‘sucking’ pneumothorax.

b) Cedera pada paru adalah seperti berikut:

• Pneumotoraks.

• hematorak.

• Subcutaneous(SQ) dan mediastinal emphysema.

• Kontusio pulmonal.

• Hematom pulmonal.

• Emboli paru.
3. Trauma abdominal

Trauma abdominal terjadi apabila berlaku cedera pada bagian organ

dalam dan bagian luar abdominal yaitu seperti berikut:

• Kecederaan yang bisa berlaku pada kuadran kanan abdomen adalah

seperti cedera pada organ hati, pundi empedu, traktus biliar, duodenum

dan ginjal kanan.

• Kecederaan yang bisa berlaku pada kuadran kiri abdomen adalah

seperti cedera pada organ limpa, lambung dan ginjal kiri.

• Kecederaan pada kuadran bawah abdomen adalah cedera pada salur

ureter, salur uretral anterior dan posterior, kolon dan rektum.

• Kecederaan juga bisa terjadi pada organ genital yang terbagi dua

yaitu cedera penis dan skrotum.

4. Tungkai atas

Trauma tungkai atas adalah apabila berlaku benturan hingga

menyebabkan cedera dan putus ekstrimitas. Cedera bisa terjadi dari

tulang bahu, lengan atas, siku, lengan bawah, pergelangan tangan, jari-

jari tangan serta ibu jari.

5. Tungkai bawah

Kecederaan yang paling sering adalah fraktur tulang pelvik. Cedera

pada bagian lain ekstrimitas bawah seperti patah tulang femur, lutut

atau patella, ke arah distal lagi yaitu fraktur tibia, fraktur fibula, tumit

dan telapak kaki (James, Corry dan Perry, 2000).

Anda mungkin juga menyukai