Anda di halaman 1dari 27

Kelompok 1 dan 2

Dalam latar belakang masalah penelitian,


akan diuraikan fakta-fakta, pengalaman-
pengalaman si peneliti, hasil-hasil
penelitian dari orang lain, atau teori-teori
yang melatarbelakangi masalah yang
ingin diteliti. Masalah yang akan diajukan
tersebut cukup penting, dan cukup "just-
tified”.
Latar belakang harus memberikan gambaran
tentang 2 hal penting, yaitu:
1. Alasan
 Banyak terjadi
 Menjadi masalah nasional
 Merupakan hal baru
 Merupakan hal lama tetapi belum terselasaikan
2. Ruang lingkup atau tema
 Gizi buruk balita
 Abortus
 Pelayanan rawat jalan
Penentuan alasan dan ruang lingkup sangat
penting dalam kaitan dengan :
1. Materi serta teori apa yang harus di pelajari
lebih mendalam, terkait sumber bacaan yang perlu
di cari.
2. Terkait judul yang akan dibuat agar judul sesuai
dan menggambarkan isi
 Keterkaitan dengan cita-cita dan harapan anda
 Seberapa jauh materi itu anda kuasai sekarang
ini
 Adakah anda menjadi tertantang karenanya?
 Apakah menurut anda dapat anda kerjakan?
CONTOH DALAM LATAR BELAKANG
Ketidaksinambungan Imunisasi Polio
pada Anak Balita di Wilayah Kabupaten
Bogor
1. peranan atau pentingnya imunisasi polio bagi anak
balita
2. masalah polio di Indonesia dan program imunisasi
polio di Indonesia
3. masalah drop out atau ketidaksinambungan imunisasi
polio secara umum di Indonesia
4. masalah drop out imunisasi polio di Kabupaten Bogor
5. faktor risiko yang menyebabkan ketidaksinambungan
imunisasi.
MERUMUSKAN MASALAH

Masalah adalah kesenjangan (gap) antara


harapan dengan kenyataan, antara apa yang
diinginkan atau yang dituju dengan apa yang
terjadi atau faktanya.
Secara umum masalah adalah
kesenjangan antara harapan dengan kenyataan
dan kita peduli.
SECARA RUMUS DI TULISKAN

P=( E-R)C
Dengan penjelasan:
P= Problem
E= expected
R= Reality
C= Consern
adanya kesenjangan tetapi belum
menjadi masalah
 Hujan deras = (R)
 Hujan deras berakibat banjir= (E-R)
 Hujan deras berakibat banjir sehingga tidak dapat
ke kantor, (P)=(E-R) C
 Gizi buruk pada balita=(R)
 Gizi buruk pada balita umur 3-5thn=(E-R)
 Gizi buruk pada balita umur 3-5thn 30%
diposyandu melati puskesmas –X,(P)=(E-R)
(imunisasi polio pada anak akan selalu
berkesinambungan memperoleh imunisasi polio
I, polio II, dan polio III)
Tetapi kenyataannya atau yang terjadi
tidak demikian (sebagian besar dari anak balita
hanya memperoleh imunisasi polio I saja).
Penyuluhan dan kampanye tentang
Posyandu Indonesia telah meluas.
Berbagai media dan cara telah dilakukan.
Dengan upaya-upaya tertentu diharapkan
Posyandu menjadi milik masyarakat dan
dimanfaatkan, dikembangkan, dan
dipelihara oleh masyarakat. Tetapi dari
hasil penelitian Jurusan Pendidikan
Kesehatan dan Ilmu Perilaku FKM UI pada
tahun 1990, baru sekitar 40% masyarakat
mengembangkan, memelihara, dan
memanfaatkan Posyandu.
Kriteria Memilih Masalah Penelitian

1. Relatif masih baru.


2. Aktual, artinya memang masalah yang akan diteliti
ini menjadi masalah saat ini.
3. Memadai, artinya sesuai dengan kemampuan dan
yang diharapkan dari peneliti.
4. Sesuai dengan kebijakan pemerintah, artinya
merupakan kebutuhan dari program pelayanan
MERUMUSKAN MASALAH
PENELITIAN

1. Bentuk pernyataan (problem statement)

2. Bentuk pertanyaan (research question)


Posyandu di wilayah Kabupaten Bogor sudah
merata, hampir tiap RW telah mempunyai
Posyandu. Penyuluhan-penyuluhan tentang
imunisasi telah berjalan dengan baik di
Posyandu-Posyandu. Namun angka drop out
imunisasi polio masih tinggi, sekitar 75%. Hal ini
berarti kesinambungan imunisasi polio bagi anak
balita di Kabupaten Bogor tersebut rendah
Contoh Rumusan Masalah

1. Mengapa kesinambungan imunisasi polio bagi


anak balita di Kabupaten Bogor rendah (mengapa
angka drop out imunisasi polio tinggi)?
2. Faktor-faktor apa yang menyebabkan atau
mempengaruhi ketidaksinambungan imunisasi
polio bagi anak balita di Kabupaten Bogor
Tujuan penelitian adalah suatu indikasi
ke arah mana, atau data (informasi) apa
yang akan dicari melalui penelitian itu.
Tujuan penelitian dirumuskan dalam bentuk
pernyataan yang konkret, dapat diamati
(observable) dan dapat diukur
(measurable)

Tujuan Penelitian
Contoh

1. Memperoleh informasi (data) tentang jumlah


pemeriksaan ibu-ibu hamil di Kecamatan “X”
selama kehamilan.
2. Memperoleh informasi tentang hubungan
antara frekuensi pemeriksaan kehamilan
dengan BBL (Berat Badan Bayi Lahir).
Biasanya tujuan penelitian ini
dibedakan menjadi dua, yaitu tujuan umum,
dan tujuan khusus. Tujuan khusus pada
hakikatnya adalah penjabaran dari tujuan
umum.
Contoh Tujuan Umum
Diketahuinya hubungan antara, kualitas fisik
sarana air bersih yang digunakan dengan
terjadinya diare diwilayah Kota Jakarta
Pusat
Tujuan Khusus
1. Diketahuinya jenis sarana air bersih yang digunakan
oleh masyarakat jakarta Pusat.
2. Diketahuinya kondisi/kualitas fisik sarana air bersih
tersebut.
3. Diketahuinya hubungan antara kualitas fisik sarana air
bersih dengan kualitas air.
4. Diketahuinya hubungan antara kualitas fisik sarana air
bersih dengan kejadian diare
Apabila tujuan umum suatu penelitian
tidak dapat atau tidak perlu
dispesifikasikan lagi, maka tidak perlu
adanya tujuan umum dan khusus, cukup
dibuat “tujuan penelitian” saja
Manfaat Penelitian
Manfaat penelitian adalah kegunaan hasil
penelitian nanti, baik bagi kepentingan
pengembangan program maupun
kepentingan ilmu Pengetahuan. Oleh
sebab itu, dalam manfaat penelitian ini
harus diuraikan secara terinci manfaat
atau apa gunanya hasil penelitian nanti,
1. Manfaat Praktis atau Aplikatif
Manfaat penelitian bagi program. Di
bidang kesehatan dengan sendirinya manfaat
penelitiannya adalah bagi pembangunan
kesehatan atau bagi pengembangan program
kesehatan.
Contoh Manfaat Praktis /
Aplikatif
Penelitian tentang diare di DKI Jakarta:
Hasil penelitian ini dapat digunakan untuk
masukan dalam rangka meningkatkan
upaya-upaya pencegahan diare khususnya
di Wilayah Kota Jakarta Pusat
2. Manfaat Teoretis atau Akademis
Manfaat penelitian bagi pengembangan
ilmu. Di bidang kesehatan atau kedokteran
dengan sendirinya manfaat penelitian tersebut
harus dapat menambah khasanah ilmu kesehatan,
khususnya terkait dengan kekhususan bidang
kesehatan yang diteliti.
Contoh Manfaat Teoritis atau
Akademis
Penelitian tentang sanitasi lingkungan. Hasil
penelitian ini dapat menambah wawasan
ilmu pengetahuan kesehatan masyarakat
khususnya di bidang sanitasi lingkungan.

Anda mungkin juga menyukai