Anda di halaman 1dari 4

Keluarga berencana adalah suatu usaha untuk menjarangkan atau merencanakan

jumlah dan jarak kehamilan dengan memakai kontrasepsi. Kontrasepsi adalah antikonsepsi
(Conception Control) yaitu cara, alat atau obat-obatan untuk mencegah terjadinya konsepsi.
Tujuan KB adalah untuk membentuk keluarga kecil sesuai dengan kekuatan social
ekonomi suatu keluarga dengan cara mengatur kelahiran anak, agar diperoleh suatu keluarga
bahagia dan sejahtera yang dapat memenuhi kebutuhan hidupnya.

SYARAT-SYARAT KONTRASEPSI:
Aman pemakaiannya dan dapat dipercaya
Efek samping yang merugikan tidak ada
Lama kerjanya dapat diatur menurut keinginan.
Tidak mengganggu hubungan persetubuhan
JENIS-JENIS KONTRASEPSI:
Coitus Interuptus
Yaitu penarikan penis dari vagina sebelum terjadi ejakulasi
Efek samping : menyebabkan penyakit ginekologik, neurologis, kejiwaan seperti neurateni,
keluhan prostat.
Cara kalender
Yaitu tidak coitus beberapa hari sebelum, ditambah beberapa hari sesedah ovulasi.
Cara kalender terdiri atas :
System kalender
System suhu basal badan

Kondom
Yaitu menyarungi penis waktu coitus, se4hingga mencegah masuknya sel mani ke dalam
liang senggama.
Efek samping : alergi, keputihan, kondom tertinggal dalam vagina.

Diafragma / Dutch cap


Yaitu menghalangi sel mani masuk ke dalam kanalis servikalis dengan menggunakan
cap/diafragma yang biasanya dioleskan spermisida
Efek samping : keputihan
Spermisida
Cara kerjanya adalah ;
Melumpuhkan dan mematikan sperma atau sel mani
Menutup mulut serviks (servikal prop)
Merubah keadaan lendir / cairan vagina, sehingga menjadi tidak begitu baik untuk
mobilitas dan aktivitas sperma
Pil kontrasepsi
Menurut Barbara Law pil dibagi atas :
Jenis pil tersebut
Jenis hormon estrogen progesterone serta takarannya
Potensi estrogen yang dipakai
Potensi progesterone yang dipakai
Norplant/Implant
Lama kerja : 5 tahun dan 3 tahun
Efek samping : gangguan menstruasi, peningkatan BB

IUD / AKDR
Indikasi :
Telah mempunyai anak lebih dari 1
Menjarangkan kehamilan
Sudah cukup anak hidup
Tidak cocok kontrasepsi hormonal
Berusia diatas 35 tahun
Kontraindikasi :
Hamil
Peradangan panggul
Karsinoma daerah panggul
Malformasi rahim
Mioma uteri
Dismenore berat
1stenosis kanalis servikalis
penyakit jantung reumatik
Efek samping:
Nyeri, mulas
Perdarahan
Keputihan
Dismenore
Kehamilan dan iud insitu
Dispareunia
Ekspulsi
Infeksi
Translokasi - dislokasi
Tubektomi / vasektomi
Tubektomi
Yaitu kontrasepsi permanen pada wanita dengan cara melakukan tidakan pada kedua
saluran telur berupa pemotongan atau pengikatan.
Indikasi :
Indikasi medis umum : TBC paru, penyakit jantung, penyakit ginjal, kanker
payudara, skizofrenia, psikosa, dll.
Indikasi medis obstetric : toksemia gravidarum berulang, section secaria
berulang, histerektomi, dll.
Indikasi medis ginekologis : indikasi social ekonomi.

Vasektomi
Yaitu kontrasepsi permanen pada pria dengan cara memotong dan menutup saluran
mani.
Indikasi : untuk tujuan kontrasepsi, untuk tujuan pengobatan.

Kontrasepsi sintikan
Kontrasepsi suntikan di indonesia merupakan salah satu kontrasepsi yang popular. Kontrasepsi
yang sering digunakan adalah long acting – progesteron. Daya guna suntukan secara teoritis
adalah 0,3 – 0,5 kehamilan/100 wanita yang menggunakan.

Anda mungkin juga menyukai