Lampiran

Keputusan Direktur RS Bhineka Bakti Husada

Nomor : 78/SK/DIR/RSBBH/VII/2018
Tanggal : 25 Juli 2018

PANDUAN PERENCANAAN SUMBER DAYA MANUSIA

BAB I
DEFINISI

Perencanaan tenaga kerja merupakan suatu upaya untuk memprediksi kebutuhan

tenaga kerja yang dibutuhkan untuk melakukan tugas-tugas, baik jumlahnya maupun jenisnya,
berapa yang akan tersedia, dan apa yang akan dilakukan.
Tujuan dari perencanaan tenaga kerja adalah untuk menentukan jumlah sumber daya
manusia berdasarkan posisi, keterampilan dan perilaku yang dibutuhkan untuk memberikan
pelayanan kesehatan. Dengan kata lain, perencanaan tenaga kerja adalah meramalkan atau
memperkirakan siapa mengerjakan apa, dengan keahlian apa, kapan dibutuhkan dan berapa
jumlahnya.

1
 BAB II
RUANG LINGKUP

Ruang lingkup perencanaan kebutuhan sumber daya manusia di RS Bhineka Bakti

Husada disesuaikan dengan:
1. Rencana Strategis (Renstra) RS Bhineka Bakti Husada
2. Rencana Kerja Anggaran (RKA) RS Bhineka Bakti Husada
3. Perencanaan kebutuhan staf berdasarkan kebutuhan/usulan dari masing-masing unit kerja
pelayanan

2
 BAB III
TATA LAKSANA

Perencanaan Tenaga kerja di lingkungan RS. Bhineka Bakti Husada terdiri dari 2 aktivitas
utama :
1. Melakukan audit MSDM dengan mendiagnosis, mengevaluasi dan menilai garis
tindakan di masa yang akan datang dalam kerangka MSDM.
A. Membentuk tim audit (manager SDM dan manager lini pertama).
B. Menyusun rencana audit, yang berisi :
a. Tujuan
b. Fungsi-Fungsi MSDM
c. Metode dan instrumen untuk menjaring data dan sumber data
C. Penentuan audit fokus dari 10 area layanan SDM, yakni :
1. Mengevaluasi keefektifan berbagai fungsi SDM, yang meliputi:
rekrutmen dan seleksi, pelatihan, dan penilaian kinerja.
2. Menganalisis kontribusi fungsi SDM pada operasional RS. Bhineka
Bakti Husada.
3. Melakukan benchmarking kegiatan SDM di rumah sakit lain di type
yang sama untuk mendorong perbaikan secara berkelanjutan.
4. Mengidentifikasi berbagai masalah strategi dan administratif
implementasi fungsi SDM di RS. Bhineka Bakti Husada.
5. Menganalisis kepuasan para pengguna pelayanan divisi SDM.
6. Mengevaluasi ketaatan terhadap berbagai peraturan perundang-
undangan, kebijakan dan regulasi pemerintah.
7. Meningkatkan keterlibatan fungsi lini dalam implementasi fungsi SDM.
8. Mengukur dan menganalisis biaya dan manfaat setiap program dan
kegiatan SDM.
9. Memperbaiki kualitas karyawan RS. Bhineka Bakti Husada

3
 10. Memfokuskan staf SDM pada berbagai isu penting dan
mempromosikan perubahan serta kreatifitas.
Proses audit SDM, akan meneliti kebijakan, prosedur, dokumentasi, dan
praktik pelaksanaan fungsi MSDM di 11 point utama, yakni :
1. Analisis dan design pekerjaan,
2. Rekrutmen dan seleksi,
3. Orientasi dan penempatan,
4. Pelatihan dan pengembangan,
5. Evaluasi kinerja,
6. Remunerasi,
7. Motivasi dan moril,
8. Manajemen,
9. Komunikasi,
10. Kesejahteraan dan jaminan sosial,
11. Hubungan industrial dan penyelesaian perselisihan.
D. Melakukan implementasi dan scheduling
2. Peramalan Kebutuhan SDM yang ditujukan untuk memprediksi kebutuhan SDM
perusahaan dengan menggunakan berbagai teknik prediksi dan mencari sumber
pasokan SDM.
a. Mengidentifikasi dan memprediksikan Kualitas SDM RS. Bhineka Bakti
Husada dimasa yang akan datang
b. Mengidentifikasi memprediksikan sumber SDM baru untuk memenuhi
kebutuhan tenaga kerja di RS. Bhineka Bakti Husada

4
 BAB IV
DOKUMENTASI

1. Undangan meeting perencanaan tenga kerja

2. Notulen meeting
3. Rencana implementasi

5
 BAB V
PENUTUP

Panduan perencanaan tenaga kerja dan pola ketenagaan divisi HR Rumah Sakit
Bhineka Bakti Husada. Panduan ini merupakan acuan dalam perencanaan tenaga kerja dan
pola ketenagaan di Rumah Sakit Bhineka Bakti Husada. Selain itu panduan ini disusun
sebagai upaya mewujudkan kesamaan proses dan target yang ingin dicapai pada pelaksanaan
perencanaan tenaga kerja dan pola ketenagaan di Rumah Sakit Bhineka Bakti Husada dalam
rangka memberikan pelayanan kesehatan yang memuaskan melalui perencanaan tenaga kerja
dan pola ketenagaan yang sesuai dan tepat sasaran.