DISUSUN OLEH:
KELOMPOK 1
2019
KATA PENGANTAR
Penyusun
ii
DAFTAR ISI
BAB I ...................................................................................................................... 1
PENDAHULUAN .................................................................................................. 1
A. Latar Belakang......................................................................................................... 1
BAB II .................................................................................................................... 3
PEMBAHASAN .................................................................................................... 3
iii
menyatakan bahwa motivasi merupakan dampak dari interaksi seseorang
dengan situasi yang dihadapinya (Siagian, 2004) .............................................. 5
Dari teks singkat yang berjudul menjaga kesehatan tubuh dari teks
tersebutmenjelaskan tentang Udin yang menjaga kesahatan tubuhnya,
seperti mandi sebelum sekolah dan rajin mencuci rambut serta memotong
kuku secara teratur yang menjadikan kesehatan Udin terjaga yg membuat
siswa termotivasi untuk menjaga kesehatan tubuh. .......................................... 5
samar-samar………………………………………………………………..11
PENUTUP .............................................................................................................. 1
A. Kesimpulan................................................................................................... 1
B. Saran ............................................................................................................ 1
iv
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Secara definitif buku teks adalah sarana belajar yang digunakan di sekolah-
sekolah dan di perguruan tinggi untuk menunjang suatu program pengajaran.
(Buckingham, 1958 :1523). Dalam proses belajar mengajar di sekolah, buku teks
dapat menjadi pegangan guru dan siswa yaitu sebagai referensi utama atau
menjadi buku suplemen/tambahan. Di dalam kegiatan belajar, siswa tak sebatas
mencermati apa-apa saja yang diterangkan oleh guru.Siswa membutuhkan
referensi atau acuan untuk menggali ilmu agar pemahaman siswa lebih luas
sehingga kemampuannya dapat lebih dioptimalkan.Dengan adanya buku teks
tersebut, siswa dituntun untuk berlatih, berpraktik, atau mencobakan teori-teori
yang sudah dipelajari dari buku tersebut. Oleh karena itu, guru harus secara cerdas
menentukan buku ajar karya siapa yang akan digunakan di dalam pembelajaran.
Karena, pada saat guru tepat menentukan buku ajar terbaik, hal tersebut akan
berpengaruh besar di dalam proses pembelajaran nantinya.
Buku yang akan dianalisis dalam makalah ini ialah buku tematik untuk SD
KelasI Tema Diriku. Buku tersebut menarik untuk dikaji apakah buku tersebut
sudah pantas menjadi bagian dari tema-tema yang ada di buku ajar tersebut?
Untuk mengetahui materi-materi yang disajikan di tema tersebut memiliki
kesesuaian keilmuan, kurikulum, dan memiliki kecocokan dengan kompetensi
siswa, maka di bab selanjutnya akan dikaji lebih mendalam.
B. Rumusan Masalah
1. Apa saja identitas dari buku?
2. Bagaimana buku teks menarik minat anak-anak?
3. Bagaimana buku teks memberi motivasi kepada para siswa yang memakainya?
4. Bagaimana buku teks memuat ilustrasi yang menarik hati para siswa yang
memanfaatkannya?
5. Bagaimana buku teks mempertimbangkan aspek-aspek linguistik?
6. Apakah buku teks berhubungan erat dengan pelajaran-pelajaran lainnya?
7. Bagaimana buku teks menstimulasi atau merangsang aktivitas pribadi para
siswa yang menggunakannya?
8. Bagaimana buku teks sadar dan tegas menghindari konsep-konsep yang samar-
samar dan tidak biasa?
9. Bagaimana buku teks mempunyai sudut pandang atau point of view yang jelas
dan tegas?
10. Bagaimana buku teks memberi pemantapan, penekanan pada nilai-nilai anak
dan orang dewasa?
11. Bagaimana buku teks menghargai perbedaan-perbedaan pribadi para siswa
pemakainya?
C. Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui identitas dari buku.
2. Untuk mengetahui apakahbuku teks menarik minat anak-anak.
3. Untuk mengetahui apakahbuku teks memberi motivasi kepada para siswa
yang memakainya.
4. Untuk mengetahui apakah buku teks memuat ilustrasi yang menarik hati para
siswa yang memanfaatkannya.
5. Untuk mengetahui apakah buku teks mempertimbangkan aspek-aspek
linguistik.
6. Untuk mengetahui apakah buku teks berhubungan erat dengan pelajaran-
pelajaran lainnya.
7. Untuk mengetahui apakah buku teks menstimulasi atau merangsang aktivitas
pribadi para siswa yang menggunakannya.
8. Untuk mengetahui apakah buku teks sadar dan tegas menghindari konsep-
konsep yang samar-samar dan tidak biasa.
9. Untuk mengetahui apakahbuku teks mempunyai sudut pandang atau point of
view yang jelas dan tegas.
10. Untuk mengetahui apakahbuku teks memberi pemantapan, penekanan pada
nilai-nilai anak dan orang dewasa.
11. Untuk mengetahui apakah buku teks menghargai perbedaan-perbedaan
pribadi para siswa pemakainya.
2
BAB II
PEMBAHASAN
ANALISIS BUKU TEKS KURIKULUM 2013 TEMA DIRIKU UNTUK
SEKOLAH DASAR KELAS I
(BSE)
A. Identitas Buku
Berikut ini ialah gambaran singkat mengenai identitas buku yang kami analisis:
3
Minat dapat menjadi sebab sesuatu kegiatan dan sebagai hasil dari
keikutsertaan dalam suatu kegiatan.Karena itu minat belajar adalah
kecenderungan hati untuk belajar untuk mendapatkan informasi, pengetahuan,
kecakapan melalui usaha, pengajaran atau pengalaman (Hardjana, 1994).
Buku ajar ditulis untuk siswa.Karena itu penulisan buku ajar harus
mempertimbangkan minat para siswa pemakai buku tersebut.Semakin sesuai buku
ajar itu dengan minat siswa, semakin tinggi daya tarik siswa. Berdasarkan
pengertian diatas, menurut kami buku ini menarik minat siswa karena didalam
buku Kelas I Tema Diriku ini kegiatan pembelajaran banyak mengaitkan dengan
kehidupan sehari-hari, dan isi dari buku banyak menggunakan gambar-gambar
yang menarik.
Selain itu pada sampul buku berisi gambar yang menarik dan juga pemilihan
warna pada sampul juga sesuai dengan apa yang disenangi siswa. Penggunaan
warna-warna yang menarik pada setiap gambar menjadi faktor pendukung untuk
menarik siswa dalam membaca teks yang terdapat didalam buku ini.Tata letak
yang dirasa juga cukup pas membuat peserta didik tidak pusing dalam membaca
teks dan tidak bosan mempelajari materi yang ada di bukuini.
4
C. Memberi Motivasi Siswa
Menurut Djamarah (2002: 34) mendefiniskan motivasi sebagai perubahan
energi dalam diri seseorang yang ditandai dengan munculnya feelling dan
didahului dengan tanggapan terhadap adanya tujuan. Perubahan energi dalam diri
seseorang itu berbentuk suatu aktivitas nyata berupa kegiatan fisik. Karena
seseorang mempunyai tujuan tertentu dan aktivitasnya, maka seseorang
mempunyai motivasi yang kuat untuk mencapainya dengan segala upaya yang
dapat ia lakukan untuk mencapainya.
Menurut Uno (2007), motivasi dapat diartikan sebagai dorongan internal dan
eksternal dalam diri seseorang yang diindikasikan dengan adanya; hasrat dan
minat; dorongan dan kebutuhan; harapan dan cita-cita; penghargaan dan
penghormatan. Motivasi adalah sesuatu apa yang membuat seseorang bertindak
(Sargent, dikutip oleh Howard, 1999) menyatakan bahwa motivasi merupakan
dampak dari interaksi seseorang dengan situasi yang dihadapinya (Siagian, 2004)
Dari teks singkat yang berjudul menjaga kesehatan tubuh dari teks
tersebutmenjelaskan tentang Udin yang menjaga kesahatan tubuhnya, seperti
mandi sebelum sekolah dan rajin mencuci rambut serta memotong kuku secara
teratur yang menjadikan kesehatan Udin terjaga yg membuat siswa termotivasi
untuk menjaga kesehatan tubuh.
5
D. Ilustrasi yang Menarik Para Siswa
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, ilustrasi didefinisikan sebagai gambar
(bisa juga foto atau lukisan) yang membantu memperjelas isi buku, termasuk buku
teks. Ilustrasi juga dapat diartikan sebagai paparan visual yang mempersembahkan
bentuk-bentuk gambar, foto, atau lukisan untuk menerangkan atau menghiasi isi
suatu tulisan.Jenis ilustrasi beragam, mulai dari gambar, desain, diagram, grafik,
foto, dan lain-lain. Ilustrasi juga bisa ditampilkan sebagai penghias halaman
sampul, baik sampul depan maupun belakang.
Ilustrasi adalah sarana pendukung dalam membuat buku yang diberikan
penulis dengan maksud memberikan keterangan lebih eksplisit sebelum atau
sesudah penulisan teks.Penyajiannya juga harus dilengkapi dengan keterangan-
keterangan tersendiri supaya pembaca lebih jelas dalam menghubungkan isi
tulisan dengan gambar.Bukan hanya sebagai tempelan atau mozaik dalam suatu
tulisan, ilustrasi memiliki peran penting sebagai penghubung isi tulisan dalam
membuat buku.Keutuhannya dalam melengkapi isi tulisan menjadi hal yang
sangat penting untuk diperhatikan.
Menurut kelompok kami, pada buku kelas I ini untuk kesesuaian materi
dengan ilustrasi sudah baik karena di buku tersebut ilustrasi yang dipakai sudah
sesuai dengan materi yang bersangkutan dimana ilustrasi tersebut terlihat pada
gambar, contoh–contoh kalimat, teks bacaan, dan contoh-contoh cerita maupun
soal dan ilustrasi yang ada juga sesuai dengan karakteristik anak sekolah dasar.
Kesesuaian ilustrasi yang digunakan dalam tema cukup menarik dan sesuai
untuk anak SD kelasI, karena ilustrasi tersebut sesuai dengan ilustrasi teks bacaan
yang ada pada buku tersebut. Seperti pada contoh dibawah ini:
6
E. Aspek- aspek Linguistik
William G. Moulton dalam(Parera, 1986)membeberkan prinsip bahasa
berdasarkan kajian linguistik dan “komprominya” dengan bidang pengajaran
sebagai berikut.Pertama, bahasa adalah ujaran, bukan tulisan sehingga pengajaran
bahasa seharusnya dimulai dengan dengar dan bicara, sedangkan baca dan tulis
merupakan manifestasi yang kedua.Kedua, bahasa merupakan seperangkat
kebiasaan sehingga diperlukan pembiasaan pada anak didik, dimulai dengan
tingkat tiru dan ingat (mimicry and memorization [disingkat mim-mem]).Ketiga,
pengajaran bahasa adalah mengajarkan bahasa, bukan mengajarkan tentang
bahasa karena tata bahasa, misalnya, bukan tujuan pengajaran bahasa, melainkan
alat untuk mencapai tujuan pengajaran tersebut.Keempat, bahasa adalah tutur dari
penutur asli bahasa yang diajarkan, bukan bagaimana orang di luar pemakai
bahasa itu pikirkan tentang bahasa itu.Kelima, setiap bahasa tidak sama sehingga
setiap bahasa perlu diperlakukan sesuai dengan kaidah-kaidah yang berlaku pada
bahasa yang diajarkan secara otonom.
Sebagai contoh, karena bahasa Indonesia dianggap para linguis sebagai
bahasa kedua (setelah bahasa ibu atau daerah), contoh-contoh kalimat yang
diajarkan bahan pelajaran siswa SD kelas 1 berstruktur sederhana, yakni hanya
terdiri atas satu klausa dan dengan struktur yang sama, diulang berkali-kali pada
kalimat-kalimat yang berbeda pada satu teks. Berikut ini pada subtema 3 dan
subtema 4 :
7
F. Berkaitan Erat dengan Mata Pelajaran Lain
Yang mana pada materi di halaman ini berkaitan mata pelajaran SPDP dan
Bahasa indonesia berkaitan mata pelajaran satu dan lainnya di sebut dengan
keterpaduan Pembelajaran Terpadu merupakan model pembelajaran yang
mencoba untuk memadukan beberapa pokok bahasan(Beane, 1993).
Fokus perhatian pembelajaran terpadu terletak pada proses yang ditempuh
siswa saat berusaha memahami isi pembelajaran sejalan dengan bentuk-bentuk
keterampilan yang harus dikembangkannya(Ammiudin, 1994)Berdasarkan hal
tersebut, maka pengertian pembelajaran terpadu dapat dilihat sebagai:
1. Suatu pendekatan pembelajaran yang menghubungkan berbagai mata pelajaran
yang mencerminkan dunia nyata di sekeliling serta dalam rentang kemampuan
dan perkembangan anak.
2. Suatu cara untuk mengembangkan pengetahuan dan keterampilan anak secara
serempak (simultan).
3. Merakit atau menggabungkan sejumlah konsep dalam beberapa mata pelajaran
yang berbeda, dengan harapan siswa akan belajar dengan lebih baik dan
bermakna.
8
G. Menstimulasi atau Merangsang Aktivitas Pribadi
Menstimulus dan merangsang di gunakan oleh psikologi untuk menjelaskan
suatu hal yang merangsang terjadinya suatu respon tertentu. Merangsang
merupakan informasi yang dapat di lihat oleh panca indera.teori belajar
behaviorisme objekilmu jiwaharus terlihat, dapat di indera, dan dapat diobservasi.
Metode yang dipakai yaitu mengamati serta menyimpulkan.(Sujanto, et al., 2009).
Seperti pada gambar di bawah ini :
H. Buku Teks Harus Sadar dan Tegas Menghindari konsep-konsep yang samar-
samar
Guru dengan jelas memaparkan konsep-konsep materi dengan cermat dan baik,
sehingga tidak membingungkan para peserta didiknya. Contohnya dibuku teks
buku siswa Tema 1 Diriku Subtema, 1 Aku dan Teman Baru, Pembelajaran 1
pada halaman 6.
9
Guru dengan jelas cara mengajarkan menyanyi dengan ritme yang
benar dan jelas.
Ritme adalah degupan yang teratur dalam satu kalimat lagu.
Melodi adalah rangkaian nada yang mengandung pitch (tinggi rendah) yang
teratur.
Harmoni adalah gabungan nada yang dipukul bersama-sama secara serasi dan
harmonis. Contohnya nada pada diatonis 1 3 5, atau 2 4 6.
Dinamika adalah elemen-elemen kontras. Seperti dinamika pada keras
lemahnya suara, cepat lambatnya tempo, tinggi rendahnya nada, dan lain-lain.
Tempo adalah elemen musik yang mengandung waktu. •
Timbre nada adalah kualitas warna bunyi, baik suara vocal atau alat musik.
Timbre dibagi menjadi dua yaitu internal atau dari dalam tubuh dan eksternal
atau dari luar tubuh.
Bentuk atau struktur lagu
10
I. Buku Teks Harus Mempunyai Sudut Pandangan yang Jelas.
Sudut pandangan buku sudah jelas dan tegas, sehingga para pemakainya
memiliki sudut pandang yang sama yang setia dan mengacup ada satu sudut
pandangan yang sama. Buku teks juga memaparkan sudut pandangan yang
tersusun rapi dan sistematis. Setelah memberikan materi dan penjelasannya
disertai contoh kemudian memberikan pelatihan dan tugas. Contohnya itu pada
menyanyi tadi, disana peserta didik di ajarkan cara menyanyi, setalah menyanyi
pesertadidik Teslisan tentang nama-nama teman di kelas (Guru menyusun
pertanyaan yang akan digunakan untuk tes lisan.)
J. Memberikan Pemantapan Penekanan Nilai-Nilai Anak Dan Orang Dewasa
Menurut hasil analisis kelompok kami Buku Sekolah Elektronik (BSE) Kelas
I ini sudah menanamkan nilai-nilai yang hendak diinternalisasikan terhadap anak
didik melalui pendidikan karakter antara lain: (1) religius, (2) jujur, (3) toleransi,
(4) disiplin, (5) kerja keras, (6) kreatif, (7) mandiri, (8) demokratis, (9) rasa ingin
tahu, (10) semangat kebangsaan, (11) cinta tanah air, (12) menghargai prestasi,
(13) bersahabat/ komunikatif, (14) cinta damai, (15) gemar membaca, (16) peduli
lingkungan, (17) peduli sosial, (18) tanggung jawab. Seperti pada contoh Tema I
Diriku Subtema I Aku dan Teman Baru pada Pembelajaran 1 halaman 3 :
11
Mencoba mempraktikan penanaman sikap sopan, disiplin, cinta damai,
bersahabat, dan mandiri sesuai dengan penaman nilai-nilai karakter yang hendak
dicapai. Selain itu, bahasa yang digunakan sederhana sesuai tingkat
perkembangan siswa dimana pada usia sekolah dasar anak sudah mencapai tahap
kreatif dalam perkembangan bahasa. Bahasa yang digunakan juga komunikatif
sehingga memungkinkan terjadi komunikasi dari segala arah. Sehingga mampu
memberi pemantapan dan penekanan nilai-nilai pada anak serta orang dewasa.
Greene dan Petty dalam Tarigan, (2009: 20-21) dalam buku teks haruslah
dapat menghargai perbedaan-perbedaan pribadi para siswa atau pemakainya.
Sejalan dengan pendapat tersebut, maka dapat diambil kesimpulan bahwa nilai
pendidikan karakter “toleransi” dapat dikategorikan merupakan salah satu unsur
yang dapat menunjukkan kualitas isi buku yang berkarakter. Nilai pendidikan
karakter yang terdapat dalam buku tersebut adalah, sopan, ramah, toleransi, jujur,
terbuka, rasa ingin tahu, dermawan, percaya diri, peduli sosial, bersahabat, peduli
lingkungan, keberanian, cinta damai, gemar membaca, berakhlak mulia, kreatif,
mandiri, dan demokratis.
12
Pada tema tersebut mereka berlatih mengenal suara teman baru dengan
berkenalan sambil bernyanyi, dengan perbedaan suara tersebut mereka dilatih
untuk saling menghargai dengan perbedaan suara terbentuklah warna suara tanpa
membeda-bedakan karena adanya toleransi antar sesama.
13
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dalam analisis buku yang sudah dilakukan secara keseluruhan buku ini
sudah baik dan layak untuk diajarkan kepada siswa, untuk kejelasan konsep yang
digunakan sudah cukup jelas, kemudian relevansi dengan kurikulum yang
digunakan sudahr elevan, dalam buku ini sajian materinya sudah dapat
menarik/menumbuhkan minat siswa, ilutrasi dari buku teks tersebut juga sudah
sesuai dengan materi, penggunaan bahasa yang dipakai juga sederhana dan mudah
dipahami siswa, kemudian sudut pandang dari penyusun sudah sesuai dengan
tujuan yang diinginkan, kesesuaian materi dengan tingkat kelas sudah sesuai, serta
penghargaan terhadap invidunya yang disajikan dalam materi buku teks tersebut
sudah disesuaikan dengan siswa. Hanya saja identitas buku ini masih kurang
lengkap seperti tidak memuat kurikulum, kompetensi inti, kompetensi dasar dan
indicator secara rinci.
B. Saran
Menurut kelompok kami, dalam buku teks ini masih ada beberapa
kekurangan yang ditemukan selama melakukan analisis sehingga kami
mempunyai beberapa saran yang dapat diajukan antara lain :
1. Pada saat menulis buku teks, jadikan kurikulum terbaru sebagai pola, materi
apa saja yang akan dimuat di dalam buku.
2. Pelajari dan pahami dengan baik standar kompetensi dan kompetensi dasar
yang ada di dalam kurikulum.
3. Tuliskan standar kompetensi, kompetensi dasar, juga indikator kedalam buku
teks.
4. Materi atau isi dari buku teks tersebut sebaiknya dijelaskan lagi secara lebih
mendetail dan mendalam.
DAFTAR PUSTAKA
Alwi, Hasan, dkk. 2000. Tata Bahasa Baku Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka
Parera, Jos Daniel. 1986.: Pendekatan, Konsep, dan Teori Pengajaran Bahasa.
Jakarta : Penerbit Erlangga, 1986. 21.
Nida, E.A. 1(Tarigan, 1993)975.Language Structure and Translation. Leaden: E.J Brill.
2
Catatan :
2. Buku teks itu haruslah mampu memberi motivasi kepada para siswa yang
memakainya.
3. Buku teks itu haruslah memuat ilustrasi yang menarik hati para siswa yang
memanfaatkannya
lainnya, lebih baik lagi kalau dapat menunjangnya dengan rencana, sehingga
6. Buku teks itu haruslah dapat menstimulasi atau merangsang aktivitas pribadi
7. Buku teks itu haruslah dengan sadar dan tegas menghindari konsep-konsep
yang samar-samar dan tidak biasa, agar tidak sempat membingungkan para
8. Buku teks itu haruslah mempunyai sudut pandang atau point of view yang jelas
dan tegas sehingga pada akhirnya menjadi sudut pandang para pemakainya
yang setia.
10. Buku teks itu haruslah dapat menghargai perbedaan-perbedaan pribadi para
siswa pemakainya.