Disusun Oleh :
penyusun
BAB I
PENDAHULUAN
1.3Tujuan
1. Mengetahui pengertian dari kumbah lambung
2. Mengetahui tujuan dilakukannya kumbah lambung
3. Mengetahui indikasi tindakan kumbah lambung
4. Mengetahui kontraindikasi tindakan kumbah lambung
5. Mengetahui persiapan pasien yang akan dilakukan tindakan kumbahlambung
6. Mengetahui alat dan bahan dari tindakan kumbah lambung
7. Mengetahui proses dari tindakan kumbah lambung
8. Mengetahui kemungkinan yang terjadi pada pasien setelah dilakukankumbah lambung
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian
lambung adalah saluran pencernaan makanan yang melebar sepertikantung
terletak dibagian atas rongga perut sebelah kiri, dan bagianlainnya tertutup oleh hati, usus
besar, dan limfa.Lambung merupakan 3 bagianotot berongga yang besar dan berbentuk
seperti keledai, terdiri dari 3 bagian yaitu kardia, fundus dan antrum. makanan masuk ke
dalam lambung darikerongkongan melalui otot berbentuk cincin(sfingter), yang bisa
membukadan menutup. Dalam keadaan normal, sfingter menghalangi masuknya
kembaliisi lambung ke dalam kerongkongan.
Kumbah lambung adalah membersihkan lambung dengan cara memasukan
danmengeluarkan air dari lambung dengan menggunakan NGT (Naso Gastric Tube).
Tujuan
a. Membuang racun yang tidak terabsorbsi setelah racun yang masuksaluran
pencernaan.
b. Mendiagnosa perdarahan lambung.
c. Membersihkan lambung sebelum prosedur endoscopy.
d. Membuang cairan atau partikel dari lambung.
e. Mengosongkan isi lambung.]
2.2 Indikasi
a. Pasien yang keracunan makanan atau obat tertentu.
b. Persiapan operasi lambung.
c. Persiapan tindakan pemeriksaan lambung.
d. Tidak ada refleks muntah.
e. Gagal dengan terapi emesis.
f. Pasien dalam keadaan sadar
g. Persiapan untuk pembedahan
h. Perdarahan gastrointestinal
i. Kelebihan dosis obat-obatan
Evaluasi
a. Apakah hasil yang diharapkan tercapai?Contoh evaluasi antaralain:
b. Hasil tercapai : Area insersi tetap bebas dari infeksi; tidak adatanda-tanda iritasi
atau drainase
c. Hasil tercapai : Klien tidak mengalami regurgitasi atau tidakmenunjukkan tanda-
tanda aspirasi
d. Hasil tercapai : Klien dan pemberi perawatan mengungkapkaninformasi yang
berhubungan dengan perawatan slang dan areainsersi
Dokumentasi
1. Catat tanggal dan waktu.
2. Catat jenis jumlah cairan irigasi.
3. Catat penempatan spesimen.
4. Catat karakteristik cairan lambung.
5. Catat toleransi pasien terhadap prosedur.
6. Catat penjelasan pada pasien atau keluarga yang diperlukan.
7. Catat sifat cairan atau spesimen.
PENGKAJIAN
1. Data Subyektif
a) Pengkajian difokuskan pada masalah yang mendesak seperti jalan nafas dan sirkulasi yang
mengancam jiwa, adanya gangguan asam basa, keadaan status jantung dan status kesadaran.
b) Riwayat kesadaran : riwayat keracunan, bahan racun yang digunakan, berapa lama
diketahui setelah keracunan, ada masalah lain sebagai pencetus keracunan dan sindroma toksis
yang ditimbulkan dan kapan terjadinya.
2. Data Obyektif
a) Saluran pencernaan : mual, muntah, nyeri perut, dehidrasi dan perdarahan saluran
pencernaan.
b) Susunan saraf pusat : pernafasan cepat dan dalam tinnitus, disorientasi, delirium, kejang
sampai koma.
c) BMR meningkat : tachipnea, tachikardi, panas dan berkeringat.
d) Gangguan metabolisme karbohidrat : ekskresi asam organic dalam jumlah besar,
hipoglikemi atau hiperglikemi dan ketosis.
e) Gangguan koagulasi : gangguan aggregasi trombosit dan trombositopenia
f) Gangguan elektrolit : hiponatremia, hipernatremia, hipokalsemia atau ipokalsemia.
3.2.PEMERIKSAAN PENUNJANG
Pemeriksaan laboratorium dengan pemeriksaan lengkap ( urin, gula darah, cairan lambung,
analisa gas darah, darah lengkap, osmolalitas serum, elektrolit, urea N, kreatinin, glukosa,
transaminase hati ), EKG, Foto toraks/ abdomen, Skrining toksikologi untuk kelebihan dosis obat,
Tes toksikologi kuantitatif.
3.3.DIAGNOSA KEPERAWATAN
1) Tidak efektifnya pola nafas b.d hipoventilasi/hiperventilasi
2) Resiko tinggi kekurangan cairan tubuh b.d mual dan muntah
3) Tidak efektifnya koping individu b.d kecemasan
3.4. INTERVENSI
1) Tidak efektifnya pola nafas b.d hipoventilasi/hiperventilasi
Intervensi :
- Jika pernafasan depresi ,berikan oksigen dan lakukan suction. Ventilator mungkin bisa
diperlukan
- Pertolongan pertama yang dilakukan meliputi : tindakan umum yang bertujuan untuk
keselamatan hidup,mencegah penyerapan dan penawar racun ( antidotum ) yang meliputi
resusitasi, : Air way, breathing, circulasi eliminasi untuk menghambat absorsi melalui pencernaaan
dengan cara kumbah lambung, emesis, atau katarsis dan keramas rambut.
- Perawatan suportif; meliputi mempertahankan agar pasien tidak sampai demam atau
mengigil, monitor perubahan-perubahan fisik seperti perubahan nadi yang cepat, distress
pernafasan, sianosis, diaphoresis, dan tanda-tanda lain kolaps pembuluh darah dan kemungkinan
fatal atau kematian.
3.1.Kesimpulan
Kumbah Lambung adalah membersihkan lambung dengan caramemasukan dan
mengeluarkan air dari lambung dengan menggunakan NGT (Naso Gastric Tube)
dengan indikasi pasien yang keracunanmakanan atau obat tertentu, perdarahan
gastrointestinal ,kelebihan dosisobat-obatan dan lain-lain.Salah satu tujuan dari tindakan
kumbah lambungadalah membuang racun yang tidak terabsorbsi setelah racun yang
masuksaluran pencernaan
3.2.Saran
Dalam melakukan kumbah lambung perawat harus memperhatikan bahwaselang NGT
tepat berada pada lambung tidak masuk ke saluran pernapasan. Setelah melakukan
kumbah lambung pasien harusmemperhatikan respon tubuh pasien.
DAFTAR PUSTAKA
Mancini, Mary.1994.
Prosedur
Keperawatan Darurat
. Jakarta:EGCKholida dan, Nila.2013.
Prosedur Praktik Keperawatan Medikal Bedah
.Jakarta:EGCSmith, Jean.2010.
Buku Saku Prosedur Klinis Keperawatan Edisi5
.Jakarta: EGCPaula dkk.2009.
Asuhan Keperawatan Gawat Darurat Jakarta
TransInfoMedia