Anda di halaman 1dari 5

KONTROL POSISI ROBOT OMNI-DIRECTIONAL

MENGGUNAKAN METODE GYRODOMETRY


Irfan Affandi, Indra Adji Sulistijono, Fernando Ardilla
Program Studi Teknik Mekatronika, Departemen Teknik Mekanika dan Energi
Politeknik Elektronika Negeri Surabaya
Kampus PENS, Jalan Raya ITS Sukolilo, Surabaya 60111
Tel: (031) 594 7280; Fax: (031) 594 6114
Email: ir_affandi28@yahoo.co.id, indra@pens.ac.id, nando@pens.ac.id

Abstract dapat mengetahui jarak yang ditempuh,


kecepatan serta arah kemana robot tersebut
Speed is the main requirement for the robot bergerak.
to reach the finish first, in addition to the stability of Berdasarkan kondisi di atas maka penulis
the robot itself. The trajectory lines in the robot field melakukan penelitian tentang sebuah robot
is unused more as a reference for the movement of dengan 3 roda omni sebagai kemudinya yang
the robot. Using lines as a reference the movement
sistem navigasi dan trajectory pada mobile
of robot will not be able quickly to the target
because it requires many sequential trajectory robot tersebut menggunakan metode
towards the target. Therefore we proposed gyrodometry. Metode gyrodometry merupakan
gyrodometry method for movement of robot without metode pengambilan data dari sensor gyroscope
line as a trajectory towards the target. Gyrodometry serta mengkombinasikannya dengan data yang
method is a method for fusing data from the diperoleh dari odometry [1]. Metode odometry
gyroscope with data obtained from odometry. ini mengatur pergerakan robot menuju target
Odometry method is set up by the movement of the berdasarkan titik point (x,y,θ) target dari titik
robot towards the target point at (x, y, θ) from the start robot (x=0, y=0, θ=0), sedangkan sensor
start, while the gyroscope to correct the direction of gyroscopenya untuk mengoreksi arah hadap
robot when robot has reached the target point
robot ketika sudah sampai di titik target yang
specified. For maximizing the movement of the robot
using gyrodometry, the mechanical design of the sudah ditentukan. Dengan metode ini
robot is designed by using 3 omni-directional as the diharapkan pergerakan robot menuju target
steering wheel. A rotary encoder and gyroscope lebih cepat dan dapat mengurangi nilai error
sensors is used in this method and finally the yang ditimbulkan dari metode odometry itu
movement of the robot has an accurate precision in sendiri. Sensor yang digunakan adalah rotary
towards the set targets. encoder tipe increment yang akan
mengkonversikan putaran poros roda menjadi
Keywords: gyrodometry, odometry, gyroscope, jarak tempuh, serta menggunakan sensor
rotary encoder, position control robot. gyroscope.

2. KONTROL POSISI ROBOT


1. PENDAHULUAN
Metode Yang Diusulkan Robot omni
Dalam dunia robotika, khususnya pada
directional telah banyak dipelajari dan
mobile robot sistem kontrol sangatlah penting.
dikembangkan secara ekstensif selama dekade
Salah satu sistem kontrol yaitu sistem navigasi
terakhir di sejumlah laboratorium robotika di
dan perencanaan jalur. Sistem yang digunakan
seluruh dunia. Robot tersebut ditandai dengan
untuk menentukan trajectory dari robot dapat
kemampuan untuk bergerak ke samping dan
menggunakan sensor garis atau sering kita
berputar di tempat [7]. Salah satu sistem
kenal dengan line follower robot. Dengan
pergerakan robot yang sedang berkembang
kemajuan teknologi saat ini sistem navigasi dan
pesat adalah robot dengan three omni-
trajectory dari robot kurang efisien
directional drive. Robot ini berbentuk segitiga
menggunakan media dari luar seperti garis atau
sama sisi dengan roda omni diletakkan pada
dinding ruangan, robot harus dapat
tiap ujungnya Mobile robot merupakan suatu
memperkirakan posisi relatifnya berdasarkan
tipe robot bergerak, baik menggunakan tangan,
acuan yang terdapat dari dalam robot sendiri
kaki atau roda. Di dalam perkembangannya,
[6]. Acuan ini dapat diperoleh dari sensor yang
mobile robot banyak digunakan dalam dunia
industri maupun bidang riset dan teknologi. Dimana
Salah satu aplikasi dari mobile robot adalah  X,Y = Sistem Koordinat Kartesian.
omni wheels robot. Omni wheels robot adalah  Vx , Vy = Kecepatan roda ke sumbu X , Y
mobile robot yang dirancang dengan  Vi(1,2,3) = Vektor Putaran dari masing-
menggunakan roda omni. Omni wheel adalah masing roda omni.
rancangan roda khusus yang tidak hanya  L = Jarak Pusat Robot ke titik pusat
mempunyai roda tunggal, tetapi banyak roda roda.
dalam satu roda inti. Ada roda inti besar, dan  r = Jari-jari dari roda omni.
sepanjang tepi ada banyak roda kecil tambahan
yang mempunyai sumbu tegak lurus terhadap Berdasarkan pada Gambar 1 dimana pergerakan
sumbu roda inti. Omni wheels robot termasuk dari roda omni memiliki 2 DOF pergerakkan,
tipe holonomic, yaitu dapat bergerak bebas dimana dapat bergerak rotasi sesuai dengan
kesegala arah. Untuk mencapai pergerakan putaran motor dan bergerak translasi karena
tersebut maka kita membutuhkan perhitungan pengaruh dari dorongan roda lainnya yang
kinematika dari omni wheels robot. Untuk diasumikan memiliki kecepatan Vx, Vy dan Vθ
mendukung uji coba dari pergerakan robot ini, terhadap titik referensi koordinat kartesian. Hal
maka dibutuhkan sistem kendali auto-navigasi ini dapat digunakan untuk menginvestigasi
dengan menggunakan metode gyrodometry. kecepatan dari ketiga roda robot yang telah di
rangkai menjadi satu seperti yang ditunjukkan
pada Gambar 1 di atas, untuk mendapatkan
Kinematika 3 Omni Wheels Untuk kecepatan dari roda robot (Vi) dapat kita
memahami dasar dari omni-directional robot turunkan untuk mendapatkan kecepatan ketiga
yang dikembangkan, kita dapat meneliti sistem roda robot pada bidang koordinat kartesian
kinematika dari robot tersebut. Jika kita robot. Untuk mendapatkan kecepatan dari
menginginkan pergerakan atau perpindahan masing-masing dari roda omni sama dengan
robot terhadap posisi awalnya, kita harus kecepatan dari motor yang dikalikan dengan
mengetahui variabel-variabel yang berkaitan jari-jari dari roda omni yang dirangkai secara
satu dengan yang lainnya yang dapat kita simetris dengan perbedaan sudut antar roda
kontrol seperti posisi gerak dari robot dan sebesar 120º. Maka masing-masing roda
kecepatan pada masing-masing roda. memiliki sudut θ sebesar 60º, sehingga jika
Perhitungan kinematik pada robot digunakan diturunkan ketiga roda omni memiliki rumus
untuk menentukan perubahan posisi antar sebagai berikut:
koordinat global dan posisi koordinat internal
dari robot itu sendiri. Vx = (0– V2 + V3 L) (1)

Vy = (V1 cos30 + V2 Sin30+V3L) (2)

Vθ = (-V1 cos30 + V2 Sin30+V3L) (3)

Untuk menentukan kecepatan dari robot


dan orientasi arah hadap robot dapat
menggunakan rumus sebagai berikut:

V = √𝑉𝑥 ² + 𝑉𝑦 ² (4)
𝑉𝑦
Θ = tan –1 𝑉𝑥
(5)

Perancangan Sistem Navigasi Robot Mobile


robot 3 Omni-directional ini dirancang untuk
Gambar 1. Representasi Kinematik dari Sistem menuju target atau tujuan secara otomatis
Penggerak tiga Omni Directional. dengan metode gyrodometry. Robot bergerak
menuju target berdasarkan perintah yang
diberikan oleh pengguna ke arah mana robot
tersebut harus bergerak. Robot ketika bergerak sebaliknya, nilai error yang digunakan adalah
ke target sistem navigasinya menggunakan dari sensor gyroscope.
teknik odometry. Teknik ini digunakan agar Gambar 3 menunjukkan blok diagram
robot dapat mengetahui posisi target yang akan dari sistem secara umum di atas yakni
dituju dan mengetahui posisi dari robot itu menggabungkan antara karakteristik dari kedua
sendiri ketika bergerak menuju target. Untuk sensor yang digunakan yakni rotary encoder
mendapatkan sebuah arah hadap dari robot yang dan gyroscope dimana data arah hadap (θ) dari
akurat digunakan sensor gyroscope, tipe sensor kedua sensor tersebut digabungkan untuk
gyroscope yang digunakan adalah 3-axis gyro mendapatkan data arah hadap robot yang
L3G4200D yang difilter secara hardware akurat. Untuk karakteristik dari rotary encoder
menggunakan high-pass filter serta dilakukan akan didapatkan data arah hadap robot yang
perhitungan matematis seperti filter baik ketika robot tersebut dalam kondisi diam
komplementari. Sensor tersebut diolah dan sebaliknya gyroscope memiliki
menggunakan mikrokontroler ARM Cortex-M3 karakteristik data arah hadap yang baik ketika
dengan tipe STM32F103. robot tersebut bergerak. Untuk menggabungkan
data arah hadap dari kedua sensor tersebut
dilakukan proses complementary filter, dari
hasil proses filter tadi didapatkan nilai (θ) robot
yang digunakan untuk membandingkan dengan
(θ) target awal.

3. HASIL EKSPERIMEN

Pada pengujian sensor gyroscope ini


diambil sebanyak 10 kali dan diuji secara acak.
Untuk mendapatkan data yang baik, pada saat
Gambar 2. Blok Diagram secara Umum Rangkaian proses kalibrasi sensor harus dalam keadaan
Elektronika pada Robot tidak bergerak. Proses kalibrasi ini dilakukan
untuk menentukan sudut awal atau nol derajat
Di dalam teknik odometry sendiri, dapat gyroscope tepat pada titik nol derajat pada
diketahui error arah hadap, namun pada lingkaran derajat yang telah dibuat.
penelitian ini sensor gyroscope digunakan Pengambilan data pada pengujian ini tidak
untuk membantu mengompensasi nilai error menggunakan filter tambahan pada software,
arah hadap yang dihasilkan teknik odometry
filter yang digunakan pada sensor ini sudah
tersebut.
include dalam hardware sensor gyroscope
L3G4200D yakni high pass filter. Data dari
hasil pengujian ditunjukkan pada Tabel 1.
Hasil yang diperoleh dari proses konversi
data sensor gyroscope ini cukup baik, dapat
dilihat dari prosentase kesalahan yang diperoleh
relative kecil. Terdapat beberapa hal yang
menyebabkan kesalahaan pembacaan data yaitu
titik pusat robot bergeser dari titik pusat
pengukuran serta drift pada sensor gyroscope
yang diputar terus menerus dengan putaran CW
dan CCW secara bergantian.
Hasil pengujian gerakan robot dengan
titik target yang membentuk persegi, dimana
Gambar 3. Blok Diagram Sistem 3 Omni Wheels pergerakan robot dari perhitungan odometry
Jika error arah hadap masih relatif yang dilakukan dapat mencapai target dengan
terlalu kecil maka nilai error yang digunakan tingkat kepresisian yang cukup tinggi, seperti
adalah dari teknik odometry, sedangkan jika ditunjukkan pada Tabel 2. Pada pengujian ini
robot bergerak secara holonomic, yakni yang dihasilkan dari metode odometry ini akan
bergerak menuju target dengan arah hadap dilakukan ketika roda rotary tersebut berputar.
tetap. Untuk menghitung berapa kali berputar maka
data pembacaan rotary dihitung dengan
Tabel 1: Pengujian data sudut sensor Gyroscope memanfaatkan fasilitas timer pada
mikrokontroler ARM STM32F103VT, dimana
Pengujian Sudut Data Error(%) masing-masing timer menggunakan dua chanel
ke - (derajat) (derajat) untuk gerak CW dan CCW.
1 10 9.90 0.10
2 30 29.44 0.56
3 90 89.82 0.18
4 110 105.81 4.19
5 180 174.29 5.71
6 -10 -10.09 0.09
7 -20 -20.49 0.49
8 -30 -31.97 1.97
9 -60 -61.76 1.76
10 -90 -90.23 0.23

Tabel 2: Pengujian Odometry Posisi Robot ketika


Gerak Persegi
Gambar 4: Perbandingan Sudut Hadap Robot
X Y
X Y Eror Eror
No. Target Target
Real(cm) Real(cm) X Y
Gambar 4 menunjukkan perbandingan
(cm) (cm) sudut arah hadap robot dengan menggunakan
1 0 0 0 0 0 0 hasil dari odometry saja dengan menggunakan
2 0 300 -0.9 299.8 0.9 0.1
kombinasi antara sensor gyroscope dengan
3 300 300 298.3 299 1.7 1
4 300 0 298.5 -1 1.5 1 odometry yang disebut gyrodometry.
5 0 0 3 1 2 1 berdasarkan pengujian yang dilakukan
Rata-Rata Error 1.2 0.6 didapatkan eror sudut robot ketika bergerak
menuju target dengan gyrodometry lebih kecil
dibandingkan dengan odometry saja. Hal ini
Tabel 3: Pengujian Odometry Posisi Arah Hadap karena pada gyrodometry terdapat sensor
Robot gyroscope yang digunakan untuk mengoreksi
arah hadap dari robot.
Sudut
Sudut Eror
No. Target
Real (º) Sudut(º)
(º)
1 90 90.8 0.8
2 180 181.6 1.6
3 270 270.7 0.7
4 360 362.2 2.2
Rata- Rata Error 1.3

Tabel 3 di atas merupakan hasil


pengujian arah hadap robot yang dihasilkan dari
rumus odometry 3 omni wheels, sudut arah
hadap robot ini dipengaruhi oleh jarak antara
pusat robot ke pusat roda omni. Dari tabel
tersebut bisa kita lihat ketika robot diputar
dengan asumsi roda tidak terjadi slip maka Gambar 5: Perbandingan Gerakan Robot secara
sudut yang dihasilkan cukup akurat sesuai Odometry dan Gyrodometry
dengan target yang diberikan.
Sedangkan Gambar 5 menunjukkan
Dari hasil pengujian yang telah dilakukan
gerakan robot secara odometry dan
untuk mendapatkan data yang akurat maka
gyrodometry, ketika robot diberi target gerak
perlu dilakukan kalibrasi odometry terlebih
lurus searah sumbu Y koordinat kartesian maka
dahulu, pembacaan atau perhitungan nilai jarak
dengan menggunakan odometry gerakan robot [6] Marta, Bayu Sandi, 2011, Path tracking Pada
ketika menuju target mengalami penyimpangan Mobile Robot dengan Umpan Balik
jalur sekitar 3 sampai 5 cm, sedangkan gerakan Odometry, Proyek Akhir Politeknik
dengan gyrodometry robot mengalami Elektronika Negeri Surabaya.
penyimpangan hanya sekitar 2 sampai 3 cm.
[7] Efendi, Jefri Bin Moh Salih, 2007, Design
Jika target yang diberikan semakin jauh maka And Development Of Autonomous Omni-
hal ini akan sangat terlihat besar penyimpangan Directional Mobile Robot With Mecanum
yang terjadi antara gerakan odometry saja Wheel, thesis Universiti Malaysia Perlis.
dengan gerakan gyrodometry.

4. KESIMPULAN

Dari hasil percobaan ditunjukkan, bahwa


pergerakan robot dengan metode gyrodometry
dapat mengurangi nilai error kumulatif yang
disebabkan oleh odometry, sehingga robot
semakin akurat gerakannya menuju titik target
yang ditentukan.
Ada beberapa faktor penyebab terjadinya
error dalam pembacaan data dari rotary
encoder ini, diantaranya adalah roda slip ketika
robot digerakkan. Untuk mengatasi kesalahan
arah hadap robot ketika slip menggunakan
sensor gyroscope.

DAFTAR PUSTAKA

[1] Borenstein, J. And L. Feng, 1996,


”Gyrodometry: A New Method for Combining
Data from Gyros and Odometry in Mobile
Robots”, Proccedings of the 1996 IEEE
International Conference on Robotis and
Automation, Minneapolis, Apr. 22-28, pp.
423-428.

[2] Rojas, Raul, and Alexander Gloye Forster,


2006, ”Holonomic Control of a Robot with an
Omni-Directional Drive”, To appear in KI -
Kunstliche Intelligent, BottcherIT Verlag.

[3] Sanghani, Mayang and Sanket U. Vardhave,


2013, Trajectory Following Robot, UMIC
Summer Project, Indian Institute Of
Technology Bombay.

[4] Al-Amri, A. Salam and Iman Ahmed, 2010,


Control of Omni-Directional Mobile Robot
Motion, Al-Khawarizmi Engineering Journal,
University of Baghdad, Vol.6, No.4, pp. 1-9.

[5] Ribeiro, F., 2000, Robot Football Team from


Minho University. In Robocup-99: Robot
soccer World Cup III, Berlin: Springer
Verlag, pp. 731-734.

Anda mungkin juga menyukai