Laporan Keuangan Lengkap
Laporan Keuangan Lengkap
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG LAPORAN KEUANGAN
Pada modul ini kita akan mempelajari khususnya Laporan Keuangan Perusahaan Jasa dan
Perusahaan Dagang, dan laporan keuangan pada umumnya. Sumber data laporan keuangan
diambil dari modul laporan keuangan perusahaan jasa, dagang, dll.
Bentuk laporan keuangan perusahaan perusahaan jasa dan perusahaan dagang hampir sama,
hanya ada perbedaan pada laporan laba ruginya. Yaitu Perbedaan tersebut dapat terjadi karena
dalam perusahaan dagang terdapat transaksi jual beli barang dagangan yang di dalamnya ada
kaitan dengan harga pokok barang yang dijual. Sedangkan untuk laporan lainnya hampir sama,
baik perusahaan jasa maupun perusahaan dagang dan perusahaan-perusahaan lainnya.
Dalam laporan keuangan perusahaan dagang sama halnya dengan perusahaan jasa terdapat
tiga laporan pokok yaitu:
1. laporan neraca.
2. laporan laba/rugi.
3. laporan perubahan modal.
Dan laporan keuangan perusahaan dagang yang sifatnya umum atau go pulick harus
menyajikan yang lebih detail yaitu dengan melengkapi dengan :
Setelah mempelajari modul ini kita diharapkan dapat menguasai penyusunan laporan keuangan
perusahaan Jasa, dagang , laporan keuangan segala bentuk usaha, Perbankkan, perpajakan dan
laporan keuangan pemerintah sesuai dengan standarisasi IAI, dll.
Catatan informasi keuangan suatu perusahaan pada suatu periode akuntansi, yang dapat
digunakan untuk menggambarkan kinerja perusahaan tersebut. Dan Laporan keuangan
tersebut adalah bagian dari proses pelaporan keuangan.
Namun demikian, laporan keuangan tidak menyediakan semua informasi yang mungkin
dibutuhkan pemakai dalam mengambil keputusan ekonomi karena secara umum
menggambarkan pengaruh keuangan dan kejadian masa lalu, dan tidak diwajibkan untuk
menyediakan informasi non keuangan.
Dalam modul ini Penulis membatasi ruang lingkup laporan keuangan yang menjadi
pokok pembahasan, yakni penyajian Laporan keuangan perusahaan jasa dan perusahaan
dagang dan beberapa pelaku usaha. Disini penulis menyajikan proses pembuatan Laporan
keuangan beberapa pelaku usaha dan khususnya perusahaan dagang yang sesuai dengan
standarisasi yang berlaku di Negara kita..
.
HARGA POKOK PENJUALAN (HPP)
a. Pengertian HPP.
b. Rumus menghitung penjualan bersih
c. Rumus menghitung pembelian bersih
d. Rumus menghitung HPP
SARAN PENULIS
Untuk lebih memahami uraian materi pelajaran laporan keuangan ini mari kita belajar dengan
sungguh-sungguh, dan penulis juga menyarankan petunjuk berikut:
3. Pelajarilah modul Laporan keuangan iitu secara rinci dan kembangkan menurut pemikiran
anda yang sesuai dengan standarisasi IAI dan perkembangan zaman.
4. Apabila kita menemukan materi yang sulit dipahami, silakan tanyakan kepada Dosen kita
yaitu ibu Sunarsih
5. Apabila kita sudah selesai mempelajari kegiatan dalam modul ini, coba anda buat latihan
mandiri.
6. Untuk mengukur kemampuan kita bandingkan hasil tes Anda dengan contoh Laporan
keuangan yang benar.
7. Kunci jawaban ada di tangan anda semua.
Setelah mempelajari Laporan keuangan ini, kita diharapkan memahaminya dengan baik langkah
- langkah proses penyajian laporan keuangan sampai dengan menyajikan laporan keuangan
yang sesuai dengan standarisasi IAI yang berlaku di Negara kita. Karena sangat banyak
manfaatnya, baik bagi kehidupan pribadi ataupun di masyarakat terutama dalam dunia kerja
dan dunia usaha.
Tujuan laporan keuangan untuk tujuan umum adalah memberikan informasi tentang posisi
keuangan, kinerja dan arus kas perusahaan yang bermanfaat bagi sebagian besar kalangan
pengguna laporan dalam rangka membuat keputusan-keputusan ekonomi serta menunjukkan
pertanggungjawaban (stewardship) manajemen atas penggunaan sumber sumber daya yang
dipercayakan kepada mereka.
a. aktiva;
b. kewajiban;
c. ekuitas;
d. pendapatan dan beban, termasuk keuntungan dan kerugian; serta
e. arus kas.
Informasi tersebut diatas beserta informasi lainnya yang terdapat dalam catatan atas laporan
keuangan dan membantu pengguna laporan dalam memprediksi arus kas pada masa depan
khususnya dalam hal waktu dan kepastian diperolehnya kas dan setara kas.
Pernyataan ini menggunakan terminologi yang cocok bagi perusahaan yang berorientasi profit.
Organisasi Nirlaba dan perusahaan lainnya yang akan menerapkan standar ini mungkin perlu
melakukan penyesuaian-penyesuaian terhadap deskripsi beberapa pos yang terdapat dalam
laporan keuangan dan istilah laporan keuangan itu sendiri serta dapat pula menyajikan
komponen-komponen tambahan dalam laporan keuangannya. Untuk Organisasi Nirlaba,
Tujuan utama laporan keuangan adalah menyediakan informasi yang relevan untuk memenuhi
kepentingan para penyumbang,anggota organisasi, kreditur, dan pihak lain yang menyediakan
sumberdaya bagi organisasi nirlaba.. Bagi akuntansi sector public ataupun pemerintahan
mempunyai standard sendiri dalam mengatur hal ini, akan tetapi dalam PSAP NO.1 belum
mencantumkan pertimbangan apa saja yang akan digunakan oleh SAP dalam rangka penyajian
pelaporan keuangan, pedoman struktur laporan keuangan, dan persyaratan minimum isi
laporan keuangan walau demikian secara khusus, tujuan pelaporan keuangan pemerintah atau
sektor publik adalah untuk menyajikan informasi yang berguna untuk pengambilan keputusan
Perusahaan dan Organisasi nirlaba dalam menyusun laporan keuangannya dan pelaporannya
berdasarkan PSAK yaitu harus menyusun laporan keuangan atas dasar akrual, kecuali laporan
arus kas. Dalam Akuntansi Sektor Publik, Entitas Pelaporan diperkenankan untuk
menyelenggarakan akuntansi dan penyajian laporan keuangan dengan menggunakan sepenuhnya
basis akrual, baik dalam pengakuan pendapatan, belanja, transfer, dan pembiayaan, maupun
dalam pengakuan asset, kewajiban, dan, ekuitas walaupun kita ketahui bahwa penyusunan
laporan keuangan sector public menerapkan basis kas.
Dalam pelaporan dan penyajiannya, Laporan keuangan komersil setidaknya disajikan secara
tahunan. Apabila tahun buku perusahaan berubah dan laporan keuangan tahunan disajikan untuk
periode yang lebih panjang atau pendek dari periode satu tahun maka sebagai tambahan terhadap
periode cakupan laporan keuangan, perusahaan harus mengungkapkan antara lain :
laporan keuangan disajikan secara periodik sesuai dengan PSAK yang berlaku. Hal yang
sama pun berlaku untuk akuntansi sektor publik atau pemerintahannya, akan tetapi yang berbeda
disini ialah jika adanya suatu masa transisi misal perubahan kas menjadi akrual basis maka suatu
entitas pelaporan mengubah tanggal pelaporan entitas-entitas akuntansi yang berada dalam
entitas pelaporan untuk memungkinkan penyusunan laporan keuangan kosolidasian.
a. Neraca
a. Laporan laba/rugi
b. Laporan perubahan modal
Untuk Laporan keuangan komersil yang lengkap terdiri dari komponen-komponen seperti
berikut ini:
a. neraca,
b. laporan laba-rugi,
c. laporan perubahan ekuitas,
d. laporan arus kas, dan
e. catatan atas laporan keuangan.
1. Daftar Neraca > yang menggambarkan posisi keuangan perusahaan pada suatu tanggal
tertentu.
2. perhitungan Laba/Rugi > yang menggambarkan jumlah hasil, Biaya dan Laba/Rugi
perusahaan pada suatu periode tertentu.
3. Laporan Perubahan Modal/Sumber dan Penggunaan dana. Di sini dimuat sumber dan
pengeluaran perusahaan selama satu periode
4. Laporan Arus Kas. Disini digambarkan sumber dan penggunaan kas dalam suatu periode.
5. Laproan harga pokok produksi yang menggambarkan berapa dan unsur apa yang
diperhitungkan dalam harga pokok produksi usatu barang.
6. Laporan Laba Ditahan, menjelaskan posisi laba ditahan yang tidak dibagikan kepada
pemilik saham.
7. Laporan Perubahan modal, menjelaskan perubahan posisi modal baik saham dalam
Perseroan Terbatas atau Modal dalam perusahaan perseroan.
Dari beberapa janis laporan keuangan tersebut di atas, akan diuraikan sebagai berikut :
Laporan neraca atau daftar neraca disebut juga laporan posisi keuangan perusahaan. Laporan
ini menggambarkan posisi aktiva, kewajiban, dan modal pada saat tertentu. Laporan ini bisa
disusun setiap saaat dan merupakan opname situasi posisi keuangan pada saat itu.
Isi/komponen laporan neraca terdiri atas:
1) Harta,Aktiva (Asset)
Asset adalah harta yang dimiliki perusahaan yang berperan dalam operasi perusahaan misalnya
kas, persediaan, aktiva tetap, aktiva yang tak terwujud, dan lain-lain. Pengertian asset ini
dikemukakan oleh berbagai pihak sebagai berikut :
“kekayaan ekonomi perusahaan, termasuk didalamnya pembebanan yang ditunda, yang dinilai
dan diakui sesuai prinsip akuntansi yang berlaku.”
Selanjutnya Financial Accounting Standard Board (FASB) (1985) memberikan definisi sebagai
berikut :
“asset adalah kemungkinan keuntungan ekonomi yang diperoleh atau dikuasai di masa yang
akan datang oleh lembaga tertentu sebagai akibat transaksi atau kejadian yang lalu.”
Selanjutnya klasifikasi aktiva yang dimiliki perusahaan terdiri dari berbagai macam. Secara
umum klasifikasi aktiva tetap terdiri atas : 1) aktiva tetap berwujud (Fixed Asset), dan 2) aktiva
tetap tidak berwujud (Intangible Assets). Aktiva tetap berwujud meliputi semua barang yang
dimiliki perusahaan dengan tujuan untuk dipakai secara aktif dalam operasi perusahaan, dan
mempunyai masa kegunaan relatif permanen. Aktiva tetap berwujud yang mempunyai masa
kegunaan yang terbatas harus didepresiasi selama masa kegunaannya, dan disajikan dalam
neraca sebesar nilai bukunya (harga perolehan dikurangi dengan akumulasi depresiasinya).
Yang termaduk dalam golongan aktiva ini adalah bangunan, mesin dan alat-alat pabrik, mebel
dan alat-alat kantor kendaraan dan alat-alat transport, alat kerja bengkel, aktiva sumber alam.
Sedang aktiva tetap berwujud yang mempunyai masa kegunaan tidak terbatas, disajikan di
dalam neraca sebesar harga perolehan. Sedangkan aktiva tetap tidak berwujud meliputi hak-
hak preferensi ( istimewa ) yang dijamin oleh undang-undang, kontrak, perjanjian-perjanjian
dan mempunyai masa manfaat dalam waktu relatif permanen.
2) Kewajiban/utang (Liabilities)
“kewajiban ekonomis dari suatu perusahaan yang diakui dan dinilai seusuai prinsip akuntansi.
Kewajiban disini termasuk juga saldo kredit yang ditunda yang bukan merupakan utang atau
kewajiban.”
“….kemungkinan pengorbanan kekayaan ekonomis di masa yang akan datang yang timbul
akibat kewajiban perusahaan sekarang untuk memberikan harta atau memberikan jasa kepada
pihak lain di masa yang akan datang sebagai akibat suatu transaksi atau kejadian yang sudah
terjadi.”
Definisi tersebut di atas menunjukkan bahwa kewajiban memiliki 3 sifat utama yaitu ; (1)
kewajiban itu benar ada, (2) kewajiban itu tidak dapat dihindarkan, (3) kewajiban yang
mewajibkan perusahaan telah terjadi.
Kewajiban jika dikategorikan sesuai dengan jangka waktunya, maka terdapat kewajiban jangka
pendek (Current liabilities) dan kewajiban jangka panjang (long-term liabilities). Menurut
Harnanto (1991:59), hutang jangka panjang adalah semua hutang yang jatuh tempo
pembayarannya melampaui batas waktu satu tahun sejak tanggal neraca atau pembayarannya
tidak akan dilakukan dalam periode siklus operasi perusahaan, tetapi lebih panjang dari batas
waktu tersebut. Hutang obligasi, hutang hipoteik, hutang bank (kredit investasi) merupakan
contoh-contoh dari hutang jangka panjang.
Dalam kegiatan operasi perusahaan, hutang jangka panjang merupakan salah satu sumber
permodalan yang mengandung resiko, karena memiliki komitmen untuk melakukan
pembayaran sesuai jumlah yang disepakati, meski perusahaan dalam keadaan rugi sekalipun,
sehingga hutang dapat saja menanggung resiko melebihi jumlah modal sendiri. Hal ini
dipertegas oleh Harnanto (1991:304) bahwa semakin besar proporsi hutang di dalam struktur
permodalan perusahaan, akan semakin besar pula kemungkinan terjadinya ketidak mampuan
untuk membayar kembali hutang beserta bunganya pada tanggal jatuh temponya. Pernyataan
tersebut berarti bahwa bagi para kreditur bahwa kemungkinan turut sertanya dana yang
mereka tanamkan di dalam perusahaan, untuk dipertaruhkan pada resiko kerugian juga
semakin besar. Sedangkan bagi para pemilik khususnya pemegang saham biasa, adaaanya
hutang di dalam perusahaan merupakan pula suatu resiko tersendiri terhadap kemungkinan
rugi yang dihadapi dari dana yang mereka tanamkan. Tetapi resiko itu juga diimbangi adanya
harapan untuk mendapatkan tingkat keuntungan yang lebih tinggi (rentabilitas) sebagai akibat
penggunaan modal asing. Akan tetapi perlu diingat bahwa proporsi hutang/modal asing yang
berlebihan akan berakibat pada fleksibilitas manajemen untuk beralih pada aktivitas yang
profitable akan tertutup dan menghadapi banyak hambatan/tintangan.
Equity adalah suatu hak yang tersisa atas aktiva suatu lembaga (entity) setelah dikurangi
kewajibannya. Kategori modal bagi setiap perusahaan dapat berbeda yaitu pada perusahaan
perseorangan nilai modal ini merupakan modal pemiliknya sendiri. Sedangkan dalam
perusahaan perseroan terdiri dari modal setor dan modal dari pendapatan (retained Earnings).
Committee on Terminology memberikan definisi laba sebagai jumlah yang berasal dari
pengurangan harga pokok produksi, biaya lain, dan kerugian dari penghasilan atau penghasilan
operasi. Sedangkan menurut APB Statement mengartikan laba rugi sebagai kelebihan/defisit
penghasilan di atas biaya selama suatu periode akuntansi.
Dari definisi tersebut di atas, maka laba rugi merupakan selisih positif atau selisih negatif
yang diperoleh dari operasi dan non-operasional perusahaan terhadap biaya dalam satu
periode akuntansi yang menyebabkan perubahan dalam posisi equity (net asset) perusahaan.
Hal ini dipertegas lagi oleh FASB Statement dengan mendefinisikan Accounting Income atau
Laba akuntansi sebagai perubahan dalam equity (net asset) dari suatu entity selama suatu
periode tertentu yang diakibatkan oleh transaksi dan kejadian atau peristiwa yang berasal dari
bukan pemilik. Isi/komponen laporan laba rugi terdiri atas :
1) Pendapatan/hasil (Revenue)
“suatu penghasilan akan diakui sebagai pendapatan pada periode kapan kegiatan utama yang
perlu untuk menciptakan dan menjual barang dan jasa itu telah selesai.”
Definisi tersebut memberi penekanan pengakuan pendapatan dari sisi waktu. Ditinjau dari sisi
waktu maka pengakuan pendapatan tersebut dapat digunakan alternatif ;
1. selama produksi,
2. pada saat proses produksi selesai,
3. pada saat penjualan/penyerahan jasa, (4) pada saat penagihan Kas.
2) Biaya (Expense)
Menurut APB mendefinisikan sebagai penurunan gross dalam asset atau kenaikan gross
dalam kewajiban yang diakui dan dinilai menurut prinsip akuntansi yang diterima yang berasal
dari kegiatan mencari laba yang dilakukan perusahaan. Sedangkan menurut FASB
mendefinisikan expense sebagai arus keluar aktiva, penggunaan aktiva atau muculnya
kewajiban atau kombinasi keduanya selama suatu periode yang disebabkan oleh pengiriman
barang, pembuatan barang, pembebanan jasa, atau pelaksanaan kegiatan lainnya yang
merupakan kegiatan utama perusahaan.
c). Laporan Laba Perubahan modal (Insidentil Gains & Insidentil Loses)
Menurut FASB Gains adalah naiknya nilai Equity dari transaksi yang sifatnya insidentil dan
bukan kegiatan utama entity dan dari transaksi atau kejadian lainnya yang mempengaruhi
entity selama satu periode tertentu kecuali yang berasal dari hasil atau investasi dari pemilik.
Sedangkan Loses adalah turunnya equity dari transaksi yang sifatnya insidentil dan bukan
kegiatan utama entity dan dari seluruh transaksi kejadian lainnya yang mempengaruhi entity
selama periode tertentu kecuali yang berasal dari biaya atau pemberian kepada pemilik (prive).
Pelaporan pos luar biasa ini harus dipisahkan dari hasil usaha sehari-hari dan ditunjukkan
secara terpisah dalam perhitungan laba rugi disertai pengungkapan mengenai sifat dan
jumlahnya.
“…The four main financial statement are the balance sheet, the income stattement, the retained
earnings statement, and the statement of cash flows.”
Definisi tersebut di atas menunjukkan bahwa diantara berbagai laporan keuangan yang
biasanya disajikan oleh perusahaan, maka ada empat diantaranya merupakan laporan
keuangan utama yang lazim digunakan yaitu : laporan neraraca, laporan laba-rugi, laporan laba
ditahan, dan laporan arus kas.
Informasi keuangan yang di butuhkan Bagi pihak-pihak yang berkepentingan terhadap posisi dan
kondisi keuangan suatu perusahaan, dan informasi keuangan tersebut dapat diperoleh dari laporan
keuangan suatu pelaku usaha atau perusahaan.
Neraca,
Laporan laba-rugi,
Laporan Perubahan modal
Laporan Arus kas.
Catatan atas laporan keuangan.
Neraca juga disebut sebagai “Pernyataan Posisi Keuangan,” artinya: bagaimana posisi keuangan
perusahaan anda ‘pada saat tertentu’ (katakanlah per 30 Juni, atau 31 Desember). Secara harfiah,
pernyataan ini menunjukan posisi keuangan pada saat tertentu (snapshot), mengenai:
Selama satu periode tertentu (sebulan/1 kwartal/1 semester/1 tahun) berbagai transaksi dicatat,
dampak dari setiap transaksi atas aset dan kewajiban bisnis juga dicatat. Sebagai contoh, ketika
anda membuat penjualan tunai, anda tidak hanya pendapatan merekam pendapatan, tapi juga
merekam peningkatan nilai asset, yaitu: saldo kas anda. Ketika mengeluarkan biaya, anda tidak
hanya mencatat jumlah beban, tetapi juga mencatat penurunan nilai uang tunai anda. Inilah
sebabnya mengapa disebut Akuntansi “double entry”!
Perbedaan antara aset dan kewajiban perusahaan merupakan nilai buku ekuitas pemilik dalam
bisnis. Dalam korporasi, ini disebut sebagai ekuitas pemegang saham. Neraca digunakan
terutama untuk membantu kita memahami kekuatan keuangan bisnis. Perubahan dalam akun-
akun neraca dari waktu ke waktu membantu kita memahami tren penting dalam bisnis juga.
Laporan laba rugi juga dapat disebut sebagai pernyataan (statement) itu sebabanya orang asing
sering menyebutnya ‘Income Statement’. Laporan ini bercerita tentang apa yang benar-benar
Hal itu dilakukan dengan cara meringkas hasil ekonomi dari semua transaksi yang terjadi selama
periode waktu itu, dan menunjukan apakah anda memeperoleh atau kehilangan uang akibat dari
kegiatan operasional perusahaan anda selama periode tersebut.
Anda dapat belajar banyak tentang bisnis anda dari menganalisis Laporan Laba Rugi.
Mengetahui apakah anda mendatangkan uang atau kehilangan uang saja tidak cukup. Laporan
atau pernyataan ini juga dapat digunakan untuk memahami dimana persisnya uang anda berputar
setiap bulannya. Dan yang terpenting: apakah digunakan secara efisien atau tidak?
Lebih jauh lagi. Anda dapat membandingkan kategori pengeluaran dan pendapatan yang
berbeda-beda dalam presentase dari bulan-ke-bulan. Anda juga bisa melihat: Penjualan, harga
pokok penjualan, dan tren belanja. Anda bisa memperoleh ide yang melimpah dari setiap
perubahan yang anda butuhkan untuk membuat perusahaan anda menjadi lebih menguntungkan.
Tren negatif pada laporan laba rugi adalah penting untuk menyelidiki apa yang terjadi
sesungguhnya, dimana inefisiensi terjadi—bukan untuk mengabaikannya.
Adalah Laporan yang menggambarkan pada perubahan yang terjadi atas ekuitas pada 1 periode
akuntansi.
Modal awal
Laba atau Rugi
Prive
Adalah Laporan yang menggambarkan penerimaan dana dan pengeluaran dana selama satu
periode dalam bentuk kas.
Informasi tersebut sangat diperlukan oleh pihak-pihak yang go public dalam persiapannya untuk
melakukan penawaran umum karena salah satu syarat perusahaan yang go public adalah harus
menyerahkan laporan keuangannya selama dua tahun terakhir yang sudah diperiksa oleh akuntan
publik.
Pengertian laporan merupakan ringkasan dari suatu proses pencatatan transaksi-transaksi keuangan
yang terjadi selama 1 tahun periode akuntansi. Menurut Sundjaja dan Barlian (2001 : 47) laporan
keuangan adalah suatu laporan yang menggambarkan hasil dari proses akuntansi yang digunakan
sebagai alat komunikasi untuk pihak-pihak yang berkepentingan dengan data keuangan atau aktivitas
perusahaan.
Sedangkan definisi laporan keuangan menurut Munawir (1991 : 2) laporan keuangan pada dasarnya
adalah hasil dari proses akuntansi yang dapat digunakan sebagai alat untuk mengkomunikasikan data
keuangan atau aktivitas suatu perusahaan.
Laporan akuntansi utama yang mengkomunikasikan informasi keuangan kepada pihak-pihak yang
berkepentingan, sebagai bahan pertimbangan dalam pengambilan keputusan ekonomi.
Laporan keuangan perusahaan didasarkan pada aturan-aturan akuntansi dan harus memberikan
informasi historis, kuantitatif dasar yang merupakan sekumpulan input yang penting yang digunakan
dalam menghitung nilai-nilai ekonomis.
Karena laporan keuangan merupakan dasar bagi upaya analitis atas suatu perusahaan, maka
pertama-tama kita harus mengerti sifat, cakupan, dan keterbatasannya sebelum kita
menggunakan data serta observasi yang dihasilkan dari laporan itu untuk pertimbangan analitis
kita. Laporan keuangan yang disusun berdasarkan prinsip akuntansi yang lazim mencerminkan
pengaruh keputusan yang dibuat manajemen pada masa lalu maupun sekarang. Namun
laporan tersebut mengandung dua arti yang berbeda Laporan keuangan yang disusun
berdasarkan peraturan akuntansi keuangan berusaha mencatat secara konsisten dan wajar
Peraturan-peraturan ini karena sifat dasarnya mengakibatkan laporan keuangan terbuka bagi
beberapa interpretasi, khususnya jika para analis berusaha untuk memahami kinerja dan nilai
ekonomi perusahaan. Media yang dapat dipakai meneliti kondisi kesehatan perusahaan adalah
laporan keuangan yang terdiri dari neraca, perhitungan rugi-laba, ikhtisar laba yang ditahan,
dan laporan posisi ksuangan. Laporan keuangan adalah hasil akhir proses akuntansi. Setiap
transaksi yang dapat diukur dengan nilai uang, dicatat dan diolah sedemikian rupa Laporan
akhirpun disahkan dalam nilai uang. Sistem atau proses
Transaksi yang tidak dapat dicatat dengan nilai uang, tidak akan terlihat dalam laporan
keuangan. Karena itu, hal-hal yang belum terjadi dan masih berupa potensi, tidak tercatat
dalam laporan keuangan. Dengan demikian, laporan keuangan merupakan informasi historia.
Tetapi, guna melengkapi analisis untuk proyeksi masa depan perusahaan, informasi kualitatif
dan informasi-informasi lain yang sejenis perlu ditambahkan.
a. Neraca
Secara harfiah, neraca merupakan laporan yang memberikan informasi mengenai jumlah harta,
utang dan modal perusahaan pada saat tertentu. Angka-angka yang ada dalam neraca
memberikan informasi yang sangat banyak mengenai keputusan yang telah diambil oleh
perusahaan. Lnformasi tersebut dapat bersifat operasional atau strategis, baik kebijakan modal
kerja investasi, maupun kebijakan struktur permodalan yang telah diambil oleh perusahaan.
Secara garis besar, neraca memberikan informasi mengenai sumber dan penggunaan dana
perusahaan. Sisi sebelah kiri neraca (aktiva) merupakan sisi penggunaan dana perusahaan,
yakni berupa kebijakan investasi, baik investasi jangka panjang, maupun investasi jangka
pendek yang dilakukan perusahaan selama periode tertentu. Sedangkan sisi sebelah kanan
(passiva) menunjukkan sumber-sumber dana untuk membiayai investasi tersebut, baik sumber
dana jangka panjang, maupun sumber dana jangka pendek.
CONTOH
Menurut Standar Akuntansi Keuangan yang dikeluarkan oleh Ikatan Akuntan Indonesia
Laporan keuangan adalah laporan yang disusun untuk tujuan ini memenuhi kebutuhan
bersama sebagian besar pemakai. Namun demikian, laporan keuangan tidak menyediakan
semua informasi yang mungkin dibutuhkan pemakai dalam mengambil keputusan ekonomi
karena secara umum menggambarkan pengaruh keuangan dan kejadian masa lalu, dan tidak
diwajibkan untuk menyediakan informasi non keuangan.
Laporan keuangan juga menunjukan apa yang telah dilakukan manajemen (bahasa Inggris:
stewardship), atau pertanggungjawaban manajemen atas sumber daya yang dipercayakan
kepadanya. Pemakai yang ingin melihat apa yang telah dilakukan atau pertanggungjawaban
manajemen berbuat demikian agar mereka dapat membuat keputusan ekonomi. Keputusan ini
mencakup, misalnya, keputusan untuk menahan atau menjual investasi mereka dalam
perusahaan atau keputusan untuk mengangkat kembali atau mengganti manajemen.
Dari pengertian diatas laporan keuangan dibuat sebagai bagian dari proses pelaporan
keuangan yang lengkap, dengan tujuan untuk mempertanggungjawabkan tugas-tugas yang
dibebankan kepada manajemen.
a. Neraca, adalah bagian dari laporan keuangan suatu entitas yang dihasilkan pada suatu
periode akuntansi yang menunjukkan posisi keuangan entitas tersebut pada akhir periode
tersebut. Neraca terdiri dari tiga unsur, yaitu aset, kewajiban, dan ekuitas yang
dihubungkan dengan persamaan berikut:
b. Laporan Laba Rugi adalah bagian dari laporan keuangan suatu perusahaan yang
dihasilkan pada suatu periode akuntansi yang menjabarkan unsur-unsur pendapatan dan
beban perusahaan sehingga menghasilkan suatu laba (atau rugi) bersih.
d. Laporan perubahan posisi keuangan yang dapat disajikan berupa laporan arus kas atau
laporan arus dana. Laporan Arus Kas adalah bagian dari laporan keuangan suatu
perusahaan yang dihasilkan pada suatu periode akuntansi yang menunjukkan aliran
masuk dan keluar uang (kas) perusahaan.
Unsur yang berkaitan secara langsung dengan pengukuran posisi keuangan adalah
a. Aktiva (Assets)
Aktiva adalah sumber daya yang dikuasai perusahaan sebagai hasil dari peristiwa masa lalu dan
dari manfaat ekonomi yang diharapkan akan diperoleh perusahaan pada masa yang akan
datang.
b. Kewajiban (Liabilities)
Kewajiban merupakan utang perusahaan masa kini yang timbul dari peristiwa masa lalu.
Penyelesaian utang mengakibatkan arus keluar dari sumber daya perusahaan yang
mengandung manfaat ekonomi (aktiva).
c. Modal (Ekuitas)
Ekuitas/modal adalah hak residual atas aktiva perusahaan setelah dikurangi semua kewajiban.
sedangkan unsur yang berkaitan dengan pengukuran kinerja dalam laporan laba/rugi adalah
b. Beban (Expense)
Beban adalah manfaat ekonomi selama suatu periode akuntansi dalam bentuk arus keluar atau
berkurangnya aktiva. Dengan kata lain, kewajiban yang mengakibatkan penurunan ekuitas yang
tidak menyangkut pembagian kepada peranan modal.
Laporan posisi keuangan biasanya mencerminkan berbagai unsur laporan laba rugi dan
perubahan dalam berbagai unsur neraca.
a. Pelaporan Keuangan
meliputi segala aspek yang berkaitan dengan penyediaan dan penyampaian informasi
keuangan. Aspek-aspek tersebut antara lain lembaga yang terlibat (misalnya
penyusunan standar, badan pengawas dari pemerintah atau pasar modal, organisasi
profesi, dan entitas pelapor), peraturan yang berlaku termasuk PABU (Prinsip Akuntansi
Berterima Umum atau Generally Accepted Accounting Principles/GAAP).
b. Laporan keuangan
Ialah salah satu medium dalam penyampaian informasi. Bahkan seharusnya harus
dibedakan pula antara statemen (statement) dan laporan (report)
GAMBAR 4-1
Karakteristik kualitatif merupakan ciri khas yang membuat informasi dalam laporan keuangan
berguna bagi pemakai. Terdapat empat karakteristik kualitatif pokok yaitu :
Dapat Dipahami, informasi yang disajikan dalam laporan keuangan dapat dipahami
peserta dan bentuk serta istilahnya disesuaikan dengan batas para pengguna
Relevan, laporan keuangan dianggap jika informasi yang disajikan didalamnya dapat
mempengaruhi keputusan pengguna
Dapat diperbandingkan, informasi yang disajikan akan lebih berguna bila dapat
diperbandingkan dengan laporan keuangan pada periode sebelumnya.
Dengan adanya prinsip akuntansi, laporan keuangan yang disusun mempunyai kesatuan bahasa
teknik akuntansi yang dapat dimengerti oleh para pemakainya, sehingga tujuan akuntansi
keuangan untuk menyampaikan akuntansi kepada pihak luar mencapai sasaran secara tepat.
Penerapan prinsip akuntansi dalam menyusun laporan keuangan ini menghasilkan laporan
keuangan yang layak, tepat, relevan dan dapat dipercaya. Tetapi angka-angka yang terdapat
dalam laporan keuangan bukan sesuatu yang mutlak karena tergantung dari prinsip serta
kebijaksanaan akuntansi yang dilaksanakan perusahaan yang bersangkutan. Bila kebijaksanaan
akuntansi yang dianut berubah maka angka yang disajikan dalam laporan keuangan akan
berbeda. Oleh karena itu, penerapan prinsip-prinsip akuntansi bersifat longgar. Apabila kita
mengetahui sejak terbentuknya prinsip akuntansi yang merupakan suatu persetujuan dari
berbagai pihak yang berkepentingan maka kelonggaran prinsip akuntansi menjadi hal yang
wajar.
Dalam menentukan laba periodik dan posisi keuangan, prinsip penetapan beban dan
pendapatan ini akan banyak ditemui. penetapan laba periodik dan posisi keuangan dilakukan
berdasarkan metode aktual, yaitu suatu metode yang mengaitkan pengukuran pendapatan
(revenue) dan beban (expense) atau aktuva (assets), dan kewajiban (liability) serta
perubahannya pada saat terjadi bukan sekedar pencatatan penerimaan dan pengeluaran uang
Laporan keuangan dipersiapkan atau dibuat dengan maksud untuk memberikan gambaran atas
laporan kemajuan (Progress report) secara periodik yang dilakukan pihak management sebagai
yang bersangkutan.
Laporan keuangan adalah bersifat historis serta menyeluruh dan sebagai suatu progress report
laporan keuangan yang terdiri dari data-data yang merupakan hasil dari suatu kombinasi
antara:
Hal ini berarti bahwa laporan keuangan ini dibuat atas dasar fakta dari catatan akuntansi,
seperti jumlah piutang, persediaan barang dagangan, hutang maupun aktiva tetap yang dimiliki
perusahaan. Pencatatan darr pos-pos ini berdasarkan catatan historis dari peristiwa-peristiwa
Dengan sifat yang demikian itu maka laporan keuangan tidak dapat mencerminkan posisi
keuangan dari suatu perusahaan dalam kondisi perekonomian yang paling akhir. Karena segala
sesuatu sifatnya historis sehingga mungkin terdapat beberapa hal yang dapat membawa akibat
terhadap posisi keuangan perusahaan tidak dicatat dalam pencatatan akuntansi atau tidak
nampak dalam laporan keuangan.
1). Bahwa perusahaan akan tetap berjalan sebagai sesuatu yang going concern atau
kontunitas usaha, konsep ini menganggap bahwa perusahaan akan berjalan terus
konsekwensinya bahwa jumlah-jumlah yang tercantum dalam laporan merupakan nilai-nilai
untuk perusahaan yang masih berjalan dan didasarkan pada nilai atau harga pada saat
terjadinya peristiwa itu.
2). Daya beli dari uang dianggap tetap, stabil atau konstan, walaupun hal ini bertentangan
derrgan kenyataan namun akuntansi mencatat semua transaksi atau peristiwa dalam jumlah
uangnya dan tidak mengadakan perbedaan antara nilai-nilai dari berbagai tahun.
TIPS
Mengelola keuangan merupakan hal yang paling vital dan paling penting dalam memulai atau merintis
usaha. Karena keuangan yang tidak terkontrol dapat membuat seorang harus meutup usahanya karena
keadaan tidak berjalan sesuai dengan rencana.
Sebesar apapun penghasilan anda, nggak peduli anda pegawai maupun pengusuha. Jika keuangan anda
tidak terkontrol maka tidak akan menutup kemungkinan pengeluaran lebih besar dari pendapatan.
Istilahnya Besar pasak dari pada tiang, Ujung-ujungnya menimbulkan hutang dan kebangkrutan.
1. Bagaimana cara anda memasarkan produk anda sehingga dikenal di pasar atau
masyarakat. ( MARKETING )
2. Buku kas sebagai manajemen keuangan. Manajemen keuangan memegang peranan
utama dalam proses maju mundurnya sebuah bidang usaha.
Jangan berfikir bahwa manajemen keuangan itu merupakan sebuah ilmu akuntansi yang sulit dan ribet,
tapi sebaliknya sebenarnya sangat mudah anda bisa memulainya dari hal yang paling sepele.
Sebagai contoh manajemen keuangan sederhana berikut ini bisa anda aplikasikan dalam bidang usaha
anda, misalnya toko kelontong, counter pulsa, counter handphone, bengkel motor, jasa loundry, usaha
cucian motor, usaha Printing/percetakan dan lain-lain.
1. Mencatat semua pemasukan. Siapkan pembukuan sederhana yang berfungsi sebagai catatan
semua arus keuangan masuk dan keluar
2. Buat daftar rincian penjualan. Buat kolom dengan nama kolom :
TANGGAL, NO, NAMA BARANG, JUMLAH, SATUAN, TOTAL. Catat setiap transaksi yang terjadi
sesuai dengan nama kolom-kolom diatas
3. Catat setiap pengeluaran. Ada kalanya anda harus membeli perlengkapan usaha, maupun
tambahan barang dagangan anda, jika uang yang anda keluarkan berasal dari penghasilan toko,
maka anda wajib mencatatnya pada buku diatas. Sebagai contoh : TANGGAL 22/05/13, NO 15,
NAMA BARANG = Kulakan gula pasir, JUMLAH = 10, SATUAN = 12.000, TOTAL = (-) 120.000
4. Rekap keuangan harian. Rekap data keuangan pribadi anda dengan cara menjumlahkan setiap
transaksi pada kolom total, jangan lupa dikurangi pengeluaran yang ada atau tanda (-) minus.
Catat pendapatan harian anda setelah dikurangi pengeluaran. Tambahkan dengan pendapatan
kemarin, begitu seterusnya.
5. Pisahkan dengan keuangan pribadi. Hal ini mungkin terdengar sangat sepele, tetapi akan sangat
baik sekali jika anda tidak menggabungkan keuangan pribadi dan usaha anda, sehingga laporan
keuangan tidak carut marut dan anda bisa mengetahui perkembangan usaha anda
Kita harus tetap berusaha dan berikhtiar, kesuksesan tidak akan datang dengan sendirinya tanpa kita
berusaha, semua berawal dari kesulitan yang terselesaikan. Semoga sedikit tips manajemen keuangan
sederhana ini bermanfaat bagi kita semua.
HPP = Persediaan barang dagang awal + Pembelian bersih - Persediaan barang dagang akhir
Rinciannya ---> persediaan barang dagang awal + pembelian + biaya angkut - retur pembelian -
persediaan barang dagang akhir - potongan pembelian
Laba Kotor
penjuala bersih - HPP
Laba Bersih
laba kotor - beban beban + pendapatan bunga
Modal Akhir
modal akhir + laba - prive
Penjualan Bersih
penjuala - potongan penjualan - retur penjualan
- penjualan kotor;
- retur penjualan;
- potongan penjualan;
- penjualan bersih.
Contoh:
Diketahui penjualanRp. 25.000.000,-
Retur penjualanRp. 125.000,-
Potongan penjualanRp. 150.000,-
Pembelian bersih = pembelian + biaya angkut pembelian – retur pembelian – potongan pembelian.
Barang yang tersedia untuk dijual = Persediaan awal barang dagangan + pembelian bersih.
Atau
Barang yang tersedia untuk dijual = Persediaan awal + pembelian + beban angkut Pembelian –
retur pembelian – potongan pembelian.
Persediaan akhir barang yang tersedia (dikuasai) pada akhir periode akuntansi.
Untuk menghitung Harga Pokok Penjualan.
Perhatikan bagan di bawah ini.
Intinya pada produk itulah perusahaan itu berbeda, mari kita lihat :
Perusahaan dagang memperoleh produk persediaan dari supplier dalam bentuk bahan jadi untuk
di jual kembali. Perusahaan ini hanya melakukan penjualan kembali dan mengambil selisih
penjualan sebagai keuntungan usaha.
Perusahaan manufaktur memperoleh produk persediaan yang dibuat dari bahan mentah/baku
menjadi bahan baku atau bahan jadi. Jadi tidak mutlak perusahaan jenis ini mengolah bahan baku
Perusahaan Jasa tidak memiliki persediaan barang untuk di pasarkan. Tetapi produk mereka
bersifat tidak wujud seperti perusahaan dagang atau manufaktur. Produk mereka terlihat berupa
hasil jasa mereka.
Jadi untuk perbedaan system akuntansi mereka itu akan terlihat hanya pada bagian Persediaan
dan pembelian saja.
1. Perusahaan dagang
3. Perusahaan Jasa
Dari gambaran di atas terlihat jelas sekali Perbedaan Akuntansi Perusahaan Dagang, Manufaktur
dan Jasa.
Kemudian muncul kasus yang terkadang membuat orang bingung, misanya bagaimana dengan
perusahaan servis kendaraan (Bengkel) yang juga menjual sperpart kendaraan.
Itu mudah saja, tinggal memasukkan apa yang menjadi bagian dari perusahaan dagang ke
perusahaan jasa tersebut. Menggabungkan biaya yang timbul dan melakukan perhitungan Harga
pokok penjualan. Dan untuk hasil dari jasa service memiliki pos terpisah sehingga dalam usaha
tersebut ada 2 penghasilan yaitu hasil penjualan barang dan pendapatan jasa service.
Mudah-mudahan hal ini mudah untuk di mengerti, jika masih ada pertanyaan seputar Perbedaan
Laporan Keuangan Perusahaan Dagang, Manufaktur dan Jasa, bisa ditanyakan melalu Dosen kita
atau kepada yang ahlinya.
zarmi mazridanto STIKOM MUHAMMADIYAH Laporan Keuangan - Page 32
BAB III
CONTOH FORMAT-TABEL LAPORAN KEUANGAN
1. LAPORAN NERACA
NERACA
SALON PT. APN
PER 31 DES 20
N N
o PERKIRAAN SALDO o PERKIRAAN SALDO
KAS 169,880,000 UTANG USAHA 25,000,000
PIUTANG SEWA TENDA 10,000,000
PERLENGKAPAN 6,350,000
MODAL USAHA /
INVENTARIS KANTOR 7,500,000 AWAL PERIODE 200,000,000
AKUMULASI PENYUSUTAN LABA TAHUN
INVENTARIS KANTOR -250,000 BERJALAN 81,713,333
PERALATAN SALON 40,000,000
AKUMULASI PENYUSUTAN
PERALATAN SALON -600,000
PERALATAN TENDA 50,000,000
AKUMULASI PENYUSUTAN
PERALATAN TENDA -750,000
SEWA GEDUNG DIBAYAR DIMUKA 24,583,333
+
306,713,33 306,713,33
JUMLAH 3 3
RUGI / LABA
SALON PT. APN
PER 31 DES 2013
No.AK PERKIRAAN JUMLAH JUMLAH
PENDAPATAN RIAS 79,850,000
PENDAPATAN SEWA TENDA 28,500,000 +
>>> 108,350,000
BEBAN GAJI KARYAWAN 7,500,000
BEBAN PERLENGKAPAN 1,150,000
BEBAN PENYUSUTAN INVENTARIS KANTOR 750,000
BEBAN PENYUSUTAN PERALATAN SALON 600,000
BEBAN PENYUSUTAN TENDA 250,000
BEBAN LISTRIK 416,666
BEBAN AIR 1,520,000
BEBAN TELEPHON 650,000
BEBAN PEMELIHARAAN PERALATAN SALON 300,000
BEBAN PEMELIHARAAN PERALATAN TENDA 500,000
BEBAN PEMELIHARAAN GEDUNG 500,000
BEBAN ANGKUT TENDA 1,500,000
BEBAN LAIN-LAIN 5,000,000 +
TOTAL JUMLAH BEBAN >>> 26,636,667
LABA USAHA PER 31 DES 2013 81,713,333
>>> 81,713,333 +
MODAL AKHIR PERIODE / AKTIVA 281,713,333
1 LAPORAN NERACA
NERACA
PT. APN
PER 31 DES 20
No.AK PERKIRAAN SALDO No.AK PERKIRAAN SALDO
KAS XXX UTANG DAGANG XXX
KAS BANK MANDIRI XXX UTANG BANK XXX
KAS BANK BCA XXX
PIUTANG XXX MODAL XXX
PERSEDIAAN BARANG XXX LABA TAHUN BERJALAN XXX
KENDARAAN XXX
GEDUNG XXX
TANANH XXX +
XXXXXXX XXXXXXX
PEMBELIAN xxxxx
RETUR PEMBELIAN xxxxx
ONGKOS PEMBELIAN xxxxx
BIAYA GAJI KARYAWAN xxxxx
BIAYA LISTRIK xxxxx
BIAYA AIR xxxxx
BIAYA TELEPHON xxxxx
BIAYA TRANSPORT xxxxx
BIAYA LAIN-LAIN xxxxx +
JUMLAH BIAYA >>> xxxxx
RUGI/LABA xxxxx
3 PERUBAHAN MODAL
LAPORAN PERUBAHAN MODAL
PT. APN
PER 31 DES 20
No.AK PERKIRAAN JUMLAH JUMLAH
MODAL AWAL PERIODE xxxxx
>>> xxxxx +
MODAL AKHIR PERIODE xxxxx
1. LAPORAN NERACA
PT. APN
LAPORAN NERACA
Per. 31 Desember 2013
31-Dec-12
AKTIVA
I Komersial
1 Aktiva Lancar 0.00
1 Kas - Idr 0.00
2 Kas - Usd 0.00
3 WOORI BANK IDR 0.00
4 BANK CENTRAL ASIA IDR - BUKITDURI 0.00
5 BANK CENTRAL ASIA IDR - PS MINGGU 0.00
5 BANK WOORI USD 0.00
5 BANK MANDIRI 0.00
6 Piutang Usaha 0.00
7 Deposito Berjangka 0.00
2 Persediaan 0.00
1 Barang Dagangan 0.00
2 Barang Dalam Proses 0.00
3 Bahan Baku 0.00
4 Barang Dalam Perjalanan 0.00
II PASIVA 0.00
1 Passiva Lancar 0.00
1 Hutang Usaha Lokal 0.00
2 Hutang Usaha Import 0.00
3 Hutang Ymh Dibayar 0.00
4 Hutang Pajak 0.00
5 PPN Keluaran 0.00
6 Pendapatan Diterima Dimuka 0.00
7 Simpanan Sementara 0.00
PT. APN
LAPORAN RUGI / LABA
Per. 31 Desember 2013
31-Dec-08
No. Keterangan Komersial
1 Penjualan 0.00
1 Penjualan 0.00
2 Return Penjualan 0.00
TOKO ANGKASA
RUGI / LABA
PER 31 DESEMBER 2013
NERACA
SALON PT. APN
PER 31 DES 20
No PERKIRAAN SALDO No PERKIRAAN SALDO
KAS 169,880,000 UTANG USAHA 25,000,000
PIUTANG SEWA TENDA 10,000,000
MODAL AWAL
PERLENGKAPAN 6,350,000 PERIODE 200,000,000
LABA TAHUN
INVENTARIS KANTOR 7,500,000 BERJALAN 81,713,333
AKUMULASI PENYUSUTAN
INVENTARIS KANTOR -250,000
PERALATAN SALON 40,000,000
AKUMULASI PENYUSUTAN
PERALATAN SALON -600,000
PERALATAN TENDA 50,000,000
AKUMULASI PENYUSUTAN
PERALATAN TENDA -750,000
SEWA GEDUNG DIBAYAR DIMUKA 24,583,333
+ +
JUMLAH 306,713,333 306,713,333
RUGI / LABA
SALON PT. APN
PER 31 DES 2013
No.AK PERKIRAAN JUMLAH JUMLAH
PENDAPATAN RIAS 79,850,000
PENDAPATAN SEWA TENDA 28,500,000 +
>>> 108,350,000
BEBAN GAJI KARYAWAN 7,500,000
BEBAN PERLENGKAPAN 1,150,000
BEBAN PENYUSUTAN INVENTARIS KANTOR 750,000
BEBAN PENYUSUTAN PERALATAN SALON 600,000
BEBAN PENYUSUTAN TENDA 250,000
BEBAN LISTRIK 416,666
BEBAN AIR 1,520,000
BEBAN TELEPHON 650,000
BEBAN PEMELIHARAAN PERALATAN SALON 300,000
BEBAN PEMELIHARAAN PERALATAN TENDA 500,000
BEBAN PEMELIHARAAN GEDUNG 500,000
BEBAN ANGKUT TENDA 1,500,000
BEBAN LAIN-LAIN 5,000,000 +
TOTAL JUMLAH BEBAN >>> 26,636,667
LABA USAHA PER 31 DES 2013 81,713,333
1. LAPORAN - NERACA
Dari laporan keuangan di atas di peroleh informasi yang jelas tentang Posisi keuangan, Rugi
Laba dan Total Biaya serta modal. Namun saya mengganti laporan Perubahan Modal Menjadi
Laporan Perubahan Rugi Laba karena laporan ini bersifat bulanan. Laporan ini untuk pemakaian
ekternal saya sebagai pengelola keuangan. Tampilannya sebagai berikut.
Sehingga pada saat Penutupan (Jurnal Penutup) maka transaksi Jurnal untuk menutup Rugi
Laba Adalah :
Sehingga perkiraan / akun modal tidak terjadi perubahan namun neraca akhir bulan akan tampil
seperti berikut :
Barulah pada saat akhir tahun 31 Desember, Rugi Laba akan di tutup dengan jurnal :
Mudah-mudahan artikel Laporan Keuangan Neraca, Rugi Laba dan Perubahan Modal
Perusahaan Dagang ini bisa di mengerti dan jika ada yang kurang jelas silahkan untuk di
tanyakan. Secara Lengkap akan kami sajikan dalam artikel Siklus Akuntansi Perusahaan Dagang
AKTIVA 31-Dec-2013
I
1 Aktiva Lancar 130,043,698.27
1 Kas - Idr 21,277,222.00
2 Kas - Usd 0.00
3 WOORI BANK IDR 1,000,000.00
4 BANK CENTRAL ASIA IDR - BUKITDURI 456,271.27
5 BANK CENTRAL ASIA IDR - PS MINGGU 19,120,000.00
5 BANK WOORI USD 88,190,205.00
5 BANK MANDIRI 0.00
6 Piutang Usaha 0.00
7 Deposito Berjangka 0.00
2 Persediaan 6,278,255,569.00
1 Barang Dagangan 6,278,255,569.00
2 Barang Dalam Proses 0.00
3 Bahan Baku 0.00
4 Barang Dalam Perjalanan 0.00
II PASIVA
1 Passiva Lancar 7,360,264,901.60
1 Hutang Usaha Lokal 0.00
2 Hutang Usaha Import 7,359,289,907.60
3 Hutang Ymh Dibayar 0.00
4 Hutang Pajak 974,994.00
5 PPN Keluaran 0.00
6 Pendapatan Diterima Dimuka 0.00
7 Simpanan Sementara 0.00
PT. APN
Laporan Rugi / Laba
Per. 31 Desember 2013
NERACA = M + P + U
LABA / RUGI = PENDAPATAN – BEBAN
PEUBAHAN MODAL = MODAL AWAL + HASIL RUGI/LABA
“Laporan keuangan merupakan bagian dari proses pelaporan keuangan. Laporan keuangan
yang lengkap biasanya meliputi neraca, laporan perubahan posisi keuangan (yang dapat
disajikan dalam berbagai cara seperti misal, sebagai laporan arus kas, atau laporan arus dana),
catatan juga termasuk skedul dan informasi tambahan yang berkaitan dengan laporan
tersebut, misal informasi keuangan segmen industri dan geografis serta pengungkapan
pengaruh perubahan harga”
1. Mengidentifikasikan data mana yang berkaitan atau relevan dengan keputusan yang
akan diambil;
2. Memroses atau menganalisis data yang relevan;
3. Mengubah data menjadi informasi yang dapat digunakan untuk pengambilan
keputusan.
1. Transaksi keuangan
2. Mencatat segala transaksi keuangan, berdasarkan bukti asli transaksi, dalam satu
periode akuntansi
3. Membuat Jurnal Umum berdasarkan catatan no.2
4. Membuat Buku Besar
5. Membuat Jurnal Penyesuaian / Neraca Lajur
6. Membuat Laporan Keuangan: Laporan Laba rugi, Neraca, dan Leporan Perubahan Modal
7. Membuat Jurnal Penutup
8. Membuat Neraca Saldo setelah penutupan
Dari definisi di atas, secara sederhana kita dapat menjelaskan bahwa akuntansi dapat
menghasilkan informasi yang digunakan manajer untuk menjalankan operasi perusahaan.
Akuntansi juga memberikan informasi kepada pihak-pihak yang berkepentingan untuk
mengetahui kinerja keuangan dan kondisi perusahaan.
Dengan demikian, secara umum, akuntansi dapat didefinisikan sebagai sistem informasi
keuangan yang menghasilkan laporan kepada pihak-pihak yang berkepentingan mengenai
aktivitas ekonomi dan kondisi perusahaan.
Sebagai suatu sistem informasi keuangan, akuntansi merupakan sebuah proses dari 3 (tiga)
aktivitas, yaitu pengidentifikasian, pencatatan dan komunikasi kejadian-kejadian ekonomis
suatu perusahaan yang menghasilkan informasi bagi penggunanya/user dalam suatu
perusahaan.
SEKIAN
TERIMAKASIH
ZARMI MAZRIDANTO
NIM : 13020030