“الَيُْؤ ِمنُ َأ َح ُد ُك ْم َحتَّى: قَا َل َرسُو ُل هللاِ صلى هللا عليه وسلم:ض َي هللاُ َع ْنهُ َما قَا َل ِ ع َْن َأبِ ْي ُم َح َّم ٍد َع ْب ِد هللاِ بِ ِن ع ْم ِرو ْب ِن ال َع
ِ اص َر
ْح
ٍ ص ِحيَ ب ال ُح َّج ِة بِِإ ْسنَا ٍدِ ص ِح ْي ٌح َر َو ْينَاهُ فِي ِكتَا ُ يَ ُكونَ هَواهُ تَبَ َعا ً لِ َما ِجْئ.
ٌ ت بِ ِه” َح ِدي
َ ْث َح َس ٌن
Dari Abu Muhammad Abdullah bin Amr bin Al Ash radhiyallahu ‘anhuma, dia berkata:
”Rasulullah SAW bersabda: “Tidak sempurna keimanan salah seorang di antara kalian hingga
hawa nafsunya mengikuti apa yang aku bawa.” (Hadits hasan shahih, kami telah
meriwayatkannya dari kitab Al Hujjah dengan sanad shahih).
ض ٰلاًل وما َكانَ لمْؤ من َّواَل مْؤ منَ ٍة ا َذا قَضى هّٰللا ُ ورسُوْ لُهٗ ٓ اَمرًا اَ ْن يَّ ُكوْ نَ لَهُم ْالخيرةُ م ْن اَمرهم ۗوم ْن يَّع هّٰللا
َ ْص َ َو َرسُوْ لَهٗ فَقَ ْد
َ ض َّل ِ َ َ ِْ ِ ْ ِ َ َ ِ ُ ْ َ َ َ ِ ِ ُ ٍ ِ ُِ َ َ
ُّمبِ ْينً ۗا
“Dan tidaklah pantas bagi laki-laki yang mukmin dan perempuan yang mukmin, apabila Allah
dan Rasul-Nya telah menetapkan suatu ketetapan, akan ada pilihan (yang lain) bagi mereka
tentang urusan mereka. Dan barangsiapa mendurhakai Allah dan Rasul-Nya, maka sungguh,
dia telah tersesat, dengan kesesatan yang nyata.” (QS Al-Ahzab: 36)
Menurut Ibnu Utsaimin, kata ( ُ )الَيُْؤ ِمنyang berarti tidak beriman pada Hadits Arbain ke-41
di atas maksudnya tidak beriman dengan keimanan yang sempurna. Hadits Arbain ini
tidak menafikan keimanan secara keseluruhan.
Adapun faidah dari hadits tersebut, yakni iman tidak bisa dinafikan dari orang yang
melalaikan sebagian kewajibannya. Manusia tidak boleh menafikan iman dari
seseorang sekadar karena ia melihatnya bermaksiat, hingga ada dalil syar’i yang
menetapkan itu.
Hadits di atas juga mengajarkan bahwa kita wajib mematuhi apa yang dibawa oleh Nabi
SAW dan wajib meninggalkan keinginannya yang berasak dari hawa nafsu atau yang
menyelisihi syariat Allah SWT dan sunnah Nabi SAW. Sebagai penutup, perlu diketahui
bahwa iman itu bertambah dan berkurang, sebagaimana mazhab Ahlus Sunnah wal
Jama’ah. Wallahu A’lam. (Aza)
Sumber https://rumaysho.com/25076-hadits-arbain-41-mengikuti-sunnah-nabi-tundukkan-hawa-
nafsu.html