Anda di halaman 1dari 3

BAB 1 7.

Menghemat biaya pemeliharaan ternak jantan


8. Dapat mengatur jarak kelahiran ternak dengan baik
Pendahuluan
9. Mencegah terjadinya kawin sedarah pada sapi betina (inbreeding) yang
Inseminasi Buatan secara enetik dapat berdampak menurunkan kualitas keturunannya
10. Denga peralatan dan teknologi yang baik spema dapat disimpan dalam jangka
Suatu cara atau teknik untuk memasukkan mani (sperma atau semen) yang telah waktu yang lama
dicairkan dan telah diproses terlebih dahulu yang berasal dari ternak jantan ke dalam 11. Semen beku masih dapat dipakai untuk beberapa tahun kemudian walaupun
saluran alat kelamin ternak betina sehat yang sedang birahi melalui bantuan manusia pejantan telah mati
(petugas inseminator) dngan menggunakan alat inseminasi (gun insemination) agar
ternak tersebut menjadi bunting. Pelaksanaan Program Inseminasi Buatan (IB)

Tujuan Pemeriksaan awal deteksi birahi yang tepat adalah kunci utama keberhasilan
Inseminasi Buatan, selanjutnya adalah kecepatan dan ketepatan pelayanan
1. Memperbaiki mutu genetika ternak inseminasi buatan itu sendiri dilaksanakan. Keterlambatan pelayanan inseminasi
2. Tidak mengharuskan pejantan unggul dibawa ketempat yang dibutuhkan Buatan (IB) akan berakibat pada kerugian waktu yang cukup lama. Jarak antara satu
sehingga mengurangi biaya birahi ke birahi selanjutnya adalah kira-kira 21 hari sehingga bila satu birahi terlewati
3. Mengoptimalkan penggunaan bibit pejantan unggul secara lebih luas dalam maka kita masih harus menunggu 21 hari lagi untuk melaksanakan Inseminasi Buatan
jangka waktu yang lebih lama (IB) selanjutnya. Kegagalan kebuntingan setelah pelaksanaan Inseminasi Buatan (IB)
4. Meningkatkan angka kelahiran dengan cepat dan teratur juga akan berakibat pada terbuangnya waktu percuma, selain kerugian materiil dan
5. Mencegah penularan/penyebaran penyakit kelamin immateriil karena terbuangnya semen cair dan alat pelaksanaan Inseminasi Buatan
Manfaat (IB) serta terbuangnya biaya teransportasi baik untuk melaporkan dan memberikan
pelayanan dari pos Inseminasi Buatan (IB) ke tempat sapi birahi berada.
1. Dapat menghasilkan keturunan anak yang baik dan berkualitas karena
menggunakan sperma dari pejantan yang unggul Tanda tanda Birahi
2. Peternak tidak perlu memelihara pejantan sehingga biaya pakan maupun 1. Sapi gelisah dan tidak tenang
waktu untuk memelihara pejantan dapat digunakan untuk keperluan lain 2. Sapi sering menguak/melenguh
3. Dapat menghindari cacat pada kelahiran anak 3. Sapi mencoba menaiki sapi lain
4. Mencegah terjadinya penularan penyakit yang disebarkan melalui 4. Sapi akan tetap diam kalau dinaiki sapi lain
perkawinan alami 5. Pangkal ekor sering trangkat
5. Dapat memperpendek jarak kelahiran (calving interval) 6. Keluar cairan jernih dari alat kelamin
6. Menghindari kecelakaan yang sering terjadi pada perkawinan karena fisik 7. Alat kelamin bengkak dan berwarna kemerahan
pejantan terlalu besar, berguna bagi ternak betina yang sedang birahi dan 8. Nafsu makan turun
berovulasi tetapi tidak mau berdiri untuk dinaiki pejantan
9. Gejala birahi konsepsi (kebuntingan) bila diinseminasi pada periode periode tertentu dari birahi
Gejala birahi ini memang harus diperhatikan minimal 2 kali sehari oleh telah dihitungkan para ahli, perkiraannya adalah :
pemilik ternak. Jika tanda-tanda birahi sudah muncul maka pemilik ternak
- Permulaan birahi : 44 %
tersebut tidak boleh menunda laporan kepada petugas inseminator agar
- Pertengahan birahi : 82%
sapinya masih dapat memperoleh pelayanan Inseminasi Buatan (IB) tepat
- Akhir birahi : 75%
pada waktunya. Sapi dara pada umumnya lebih menunjukkan gejala yang
- 6 jam sesudah birahi : 62,5%
jelas dibandingkan dengan sapi yang telah beranak.
- 12 jam sesudah birahi : 32,5%
10. Umur sapi
- 18 jam sesudah birahi : 28%
Betina pertama kali dikawinkan sebaiknya pada umur 18-24 bulan. Setelah
- 24 jam sesudah birahi : 12%
umur 6-7 tahun atau sudah beranak 4-5 kali sapi betina jangan digunakan
sebagai induk lagi. Sapi jantan mulai dapat digunakan sebagai pejantan pada Waktu optimal untuk pelaksanaan Inseminasi buatan adalah 6-12 jam setelah sapi
umur 24-28 bulan. Setelah umur 5-6 tahun sapi jantan jangan digunakan menunjukkan gejala birahi. Jika sapi birahi pagi hari, maka Inseminasi buatan
sebagai pejantan lagi dilakukan pada sore hari dan jika sapi birahi sore hari, maka IB dilakukan pagi hingga
11. Pengaturan perkawinan siang hari.
Agar sapi dapat menghasilkan pedet setiap tahun (11-14) bulan, maka harus
dilakukan pengaturan reproduksi : Faktor faktor yang mempengaruhi keberhasilan Inseminasi Buatan
a. Induk menyusui tidak lebih dari 7 (tujuh) bulan 1. Faktor Kualitas Semen Beku fertilator & kualitas mani beku yang kurang
b. Maksimal 3 (tiga) bulan stelah beranak, induk harus sudah dikawinkan baik/rendah
lagi dengan target selama 2 (dua) kali siklus birahisudah bunting. Untuk Kriteria semen beku yang baik adalah :
mencapai target ini, disamping haus selalu dilakukan pengecekan tanda a. Memiliki Post Thawing Motility (PTM) spermaatozoa (gerakan
birahi, sapi juga harus diberi pakan dngan kandungan protein dan energi spermatozoa setelah thawing/pencairan kembali)minimal 40%
cukup tinggi. Hal ini untuk mendukung sapi birahi kembali beranak. b. Gerakan individu spermatozoa minimal 2
c. 1 (satu) sampai 2 (dua) bulan sbelum beranak, induk diberi pakan dengan c. Jumlah spermatozoa 25 juta dalam setiap straw
kandungan protein dan energi cukup tinggi. Hal ini untuk mendukung d. Volume semen : 0,25 ml/straw
kondisi badan sapi menjadi cukup bagus saat beranak dan selama e. Penyimpanan semen beku yang baik, yaitu selalu terendam dalam
beberapa bulan awal menyusui. Kondisi badan sapi induk yang cukup nitrogen cair agar kualitas terjaga
bagus ini disamping akan mmpengaruhi birahi kembali, juga akan 2. Faktor Inseminator
meningkatkan produksi susu sehingga pedet tidak kekurangan zat gizi Inseminator hendaknya memiliki keahlian dan keterampilam Inseminator
Waktu melakukan Inseminasi Buatan (IB) dalam akurasi pengenalan birahi, sanitasi alat, penanganan/handling semen
beku, pencairan kembali/thawing yang benar serta kemampuan melakukan
Pada waktu di Inseminasi Buatan (IB) ternak harus dalam keadaan birahi, karena pada IB ternak.
saat itu liang leher rahim (servix) pada posisi yang terbuka. Kemungkinan terjadinya
3. Faktor Betina Akseptor Betina - Urat daging di sekitar vulva mengendor dan di kanan kiri pangkal ekor
Akseptor hendaknya mempunyai nilai BCS/kondisi tubuh yang sedang (BCS : kelihatan legok
2,8 3,4), karena ternak yang terlalu gemuk sel telur akan terhalang lemak - Beberapa saat menjelang melahirkan, sapi gelisah. Apabila tanda -tanda
dan jika terlalu kurus dikhawatirkan ovarium tidak berfungsi (hipofungsi). tersebut muncul, kadang harus dibersihkan dari kotoran dan diberi alas
Ternak yang sehat mempunyai siklus birahi yang normal dengan derajat dengan jerami kering. Setelah melahirkan, induk sapi akan membersihkan
birahi yang bagus. (Catt : penilaian inseminator sebelum IB sangat penting) lendir yang menempel pada pedet yang baru dilahirkan dengan lidah. Apabila
4. Faktor peternak induk lemah dan tidak mapu, maka kita perlu menolong membersihkan,
Kemampuan peternak untuk mendeteksi birahi ternaknya, semakin terutama yang menganggu lubang pernafasan. Supaya kelahiran berjalan
baik/akurat peternak medeteksi birahi akan brpengaruh bagi ketepatan lancar, induk sapi yang akan beranak diberi kesempatan bergerak kira kira
inseminator melaksanakan IB yang akhirnya akan berpengaruh pada 2-3 minggu menjelan melahirkan.
keberhasilan IB
5. Faktor waktu pelaksanaan IB
Waktu yang tepat untuk melakukan IB adalah 10 jam setelah gejala awal
birahi. Misalkan birahi pagi, maka dilakukan IB adalah sore dan jika birahi sore
IB paling lambat besok paginya
6. Kemungkinan adanya gangguan reproduksi/ kesehatan sapi betina

Menentukan kebuntingan

Kebuntingan dapat diamati 21 hari setelah perkawinan. Kalau tidak ada tanda tanda
birahi, maka perkawinan perlu diulang. Cara lain yang dapat dilakukan adalah dengan
peradaban, yang hanya dapat dilakukan oleh petugas yang terlatih dan
berpengalaman. Setelah anak sapi lahir, induk sapi daapt dikawinkan lagi 3 (tiga)
bulan setelah melahirkan. Sapi bunting harus dipisahkan dari sapi yang lain. Kondisi
ini dilakukan untuk menjaga kebuntingan. Pakan yang diberikan harus dapat
memenuhi kebutuhan gizi untuk sapi bunting.

Mempersiapkan kelahiran

Beberapa hari menjelang melahirkan, induk yang bunting akan menunjukkan tanda
tanda :

- Ambing membesar dan kencang

Anda mungkin juga menyukai