Anda di halaman 1dari 12

ASUHAN KEPERAWATAN KLIEN

Bpk. Spm DENGAN ASMA BRONCHIALE


DI RUANG E RSUP Dr. SOERADJI TIRTONEGORO, KLATEN

Nama Mahasiswa : Heri Widiarso


Tempat Praktek : R E RSUP Dr. Soeradji Tirtonegoro Klaten
Tanggal : 28 Juni 2004

I. Identitas diri klien


Nama : Bapak Spm
Umur : 70 tahun
Jenis Kelamin : laki-laki
Alamat : Gebang, Lmah ireng Pedan, Klaten
Status Perkawinan : kawin
Agama : Islam
Suku : Jawa / Indonesia
Pendidikan : SR
Pekerjaan : Buruh
Lama Bekerja :
Tanggal Masuk RS :28 Juni 2004
Tanggal Pengkajian : 28 Juni 2004
Sumber Informasi : Keluarga, Pasien dan CM

II. Riwayat Penyakit


1. Keluhan utama saat masuk RS
Pasien mengeluh sesak nafas dan batuk-batuk. Badan terasa lemas dan dingin

2. Riwayat penyakit sekarang


± 20 hari terakhir sering sesak nafas ( kumat-kumatan ) selama 7 hari ini sesak nafas
terutama alam hari tidak menghilang.
Mulai sore tadi badan terasa lemah, sesak nafas belum berkurang, bunyi nafas mengi.
Pasien merasa lemah dan tidak kuat, kemudian periksa ke IGD RSUP Dr. Soeradji
Tirtonegoro, Klaten dan disarankan untuk rawat inap.
3. Riwayat penyakit dahulu
7 tahun yang lalu klien mengalami sesak nafas, periksa di Jakarta dengan diagnosa radang
paru-paru. ± 6 bulan yang lau opname di BP Mitra medika selama 1 minggu dengan
diagnosa asma bronchiale. 1 bulan terakhir sering sesak nafas.
Riwayat DM : disangkal
Riwatyat Hipertensi : keluarga dan klien tidak tahu

4. Diagnosa Medik pada saat MRS, pemeriksaan penunjang dan tindakan yang telah
dilakukan ( informasikan tentang pemeriskaan penunjang dan kesimpulan hasilnya
serta tindakan yang telah dilakukan dari saat MRS sampai hari pengambilan klien
sebagai kasus kelolaan )
Pasien datang ke IGD RSUP Dr. Soeradji Tirtonegoro, Klaten pada tanggal 28 Juni 2004
dengan keluhan sesak nafas
Diagnosa Medis : Dispnoe suspect asma bronchiale

Pemeriksaan :
Tanda-tanda vital :
a. Tekanan darah : 170 / 90 mmHg
b. Nadi : 104 kali permenit
c. Suhu : afefbris
d. Respirasi : sesak nafas, 32 kali per menit

Auskultasi suara nafas : wheezing negatif, suara nafas vesicular

Pemeriksaan ECG : VES jarang

Pemeriksaan rogten dada : cardiomegali dan oedema paru serta ada efusi pleura bilateral

Pemeriksaan laborat :

v Hemoglonin : 9,1 mg % ( 12,00-18,00 mg % )


v Hematokrit : 27,2 % ( 47 – 75 % )
v Leucocit : 7.000 / mmk ( 4.800 – 10.800 / mmk )
v Trombosit : 256.000 / mmk ( 150.000 – 450.000 / mmk )
v SGOT : 19,8 ( 10,0 – 40,0 )
v SGPT : 35,7 ( 10,0 – 42,0 )
v Ureum : 134,18 ( 20,00 – 40,00 )
v Creatinin : 6,64 ( 0,60-1,30 )

Program therapi

v O2 : 3 – 4 liter permnit
v Posisi tidur ½ duduk
v Infus Dex 5 % dengan aminophilin 1 ampul ( 20 tetes / menit )
v Aminophilin ½ amp IV, pelan-pelan
v Extropect 3 x 1
v Dexametasone inj 4 x 1 amp
v Amoksan 3 x 1 gram
v Ozen 1 x 1

Pasien diambil sebagai kasus kelolaan jam 07.30 WIB ( tanggal 28 juni 2004 )

III. Pengkajiaan saat ini


1. Persepsi dan Pemeliharaan kesehatan
Pengetahuan tentang penyakit / perawatan Klien hanya tahu kalau sesak nafas dan belum
mengetahui faktor pencetus.
Persepsi klien : pasien ingin sembuh segera dan tinggal di rumah sakit dulu.

2. Pola nutrisi / metabolik


Program di rumah sakit Diet Bubur biasa
Intake makanan selama sakit dirumah kurang lebih 3 minggu tidak nafsu makan.
Dirumah sakit makan sedikit 3 sendok seperti dirumah
Bila perut kenyang klien takut kalu menyebebkan sesak nafas
Intake cairan Terpasang infus Dextrose 5 % 20 tetes permnit, os miumair putih kira-kira
4 – 8 gelas setiap hari

3. Pola eliminasi
a. Buang air besar : Pola 1 kali sehari, selama di rumah sakit belum BAB
b. Buang air kecil : kencing 4 – 6 kali sehari, jernih, jumlah antara 800 – 1000 cc

4. Pola Aktivitas dan Latihan


Kemampuan perawatan diri 0 1 2 3 4
Makan / minum *
Toileting *
Berpakaian *
Mobilitas di tempat tidur *
Berpindah *
Ambulasi / ROM *
0 : mandiri, 1 : dengan alat bantu, 2 : dibantu orang lain, 3 : dibantu orang lain dan
alat, 4 : tergantung total
Oksigenasi terpasang oksigen canule 3 – 4 liter / menit

5. Pola tidur dan istirahat


( lama tidur, gangguan tidur, perasaan saat bangun tidur )
Selama sakit tidak bisa tidur nyenyak ( sulit tidur ) setelah di rumah sakit sesak nafas
berkurang sehingga bisa tidur.

6. Pola Peceptual
( penglihatan, pendengaran, pengecap, sensasi )
Penglihatan dan pendengaran masih baik ( normal ). Masih bisa merasakan manis, pahit,
asam dan merasakan sensasi panas atau nyeri

7. Pola Persepsi diri


( pandangan klien tentang sakitnya, kecemasan, konsep diri )
Klien merasa sudah lama menderita sehingga tidak terlalu mecemaskan sakitnya

8. Pola peran dan hubungan


( komunikasi, hubungan dengan orang lain, kemampuan keuangan )
Sebagai kepala keluarga Bpk. Spm masih dihargai dan dihormati oleh semua anaknya.
Hubungan dengan anak-anak, istri dan cucu baik. Keuangan saat ini dibantu oleh anak-
anaknya.

9. Pola Managemen koping stress


( perubahan terbesar dalam hidup pada akhir-akhir ini )
Bpk. Spm menyadari penyakitnya dan berharap penyakitnya bisa sembuh. Tidak ada
perubahan besar dalam kehidupannya hanyasaja setelah sakit tidak boleh lagi bekerja
oleh anak-anaknya.

10.Sistem nilai dan kepercayaan


( pandangan klien tentang agama, kegiatan keagamaan , dll )
Klien dirumah aktif dalam kegiatan keagamaan seperti pengajian dan menjalankan
ibadah sholat lima waktu. Selama di rumah sakit belum pernah melakukan ibadah ( di
rumah sakit )

IV. Pemeriksaan Fisik

( Cephalocaudal )
Keluhan yang dirasakan saat ini, Sesak nafas , untuk bernafas dada terasa berat

TD : 170/90 mmHg P : 32 x/menit N : 104 x/menit S : 36,2 ºC


BB / TB : 50 kg, 165 cm

Kepala : tak ada kelainan, mata : baik, Hidung : normal bersih, telinga tidak ada
kelainan, gigi dan mulut Bersih, menggosok gigi pagi hari.

Leher : tidak ada pembesaran kelenjar

Thorak : simetris, tampak penonjolan tilang iga, tampak tarikan dinding dada ke atas, tak
ada ketinggalan gerak. Auskultasi tidak ada wheezing, suara nafas vesicular, kadang
terdengan ronchi basah di bagian bawah paru.

Abdomen : Supel, tidak ada nyeri tekan

Inguinal : tidak ada kelainan

Ekstrimitas ( termasuk keadaan kulit, kekuatan )Tidak ada kelainan, kulit keriput agak pucat,
kekuatan berkurang kadang-kadang merasa lemas
Program therapi
v O2 : 3 – 4 liter permnit
v Posisi tidur ½ duduk
v Infus Dex 5 % dengan aminophilin 1 ampul ( 20 tetes / menit )
v Aminophilin ½ amp IV, pelan-pelan
v Extropect 3 x 1
v Dexametasone inj 4 x 1 amp
v Amoksan 3 x 1 gram
v Ozen 1 x 1
Hasil Pemeriksaan Penunjang dan laboratorium
(dimulai saat anda mengambil sebagai kasus kelolaan, cantumkan tanggal pemeriksaan dan
kesimpulan hasilnya)
Selama dalam kelolaan belum pernah dilakukan pemeriksaan penunjang.

V. Analisa Data
No Data Penunjang Masalah Kemungkinan
penyebab

01 Data Subyektif : Bersihan jalan Bronchospasme


v Klien mengatakan sesak nafas nafas tidak
efektif
v Klien mengatakan dada terasa berat untuk
bernafas
Data Obyektif :
v RR : 32 x / menit
v Klien tampak pucat
v Klin brnafas menggunakan otot pernafasan
tambahan ( dada tertarik keatas )
v Suara nafas vesikuler

Data Subyektif :
02 Perubahan membran
v Klien mengatakan dada terasa berat untuk Gangguan kapiler-alveoli
bernafas pertukaran gas
v Klien mengatakan badan terasa lemah dan
dingin
Data Obyektif :
v RR : 32 x per menit
v Nadi : 104 x / menit
v Suhu : 36,2 ‘C
v Tangan dan kaki terabit dingin
v Klien tampak sesak nafas
v Mulai sesak nafas sejak 7 tahun yang lalu
v Hasil rongten dada efusi pleura, cardiomegali
dan oedema paru
Ketidakseimbangan
03 Data Subyektif : Intoleransi suplai oksigen dengan
v Klien mengatakan sehabis turun dari tempat aktivitas kebutuhan tubuh
tidur untuk kencing nafas megap-megap
v Klien mengatakan badan lemah dan tidak kuat
lagi

Data Obyektif :
v RR sebelum aktivitas 32 x / menit, setelah
aktivitas 40 x / menit
v Klien istirahat ditempat tidur
Terpasang oksigen kanul 3 liter / menit

04 Data Subyektif : -- Resiko infeksi Faktor resiko prosedur


Data Obyektif : invasif
v Terpasang infus pada tangan kiri cairan
dekstrose 5 % ditambahn aminophilin 1 amp
v Infus terpasang tanggal 28 Juni 2004
v Tidak tampak kemerahan pada luka insersi

05 Data Subyektif : Ketidak Faktor psikologis dan


v Klien mengatakan selama sakit di rumah seimbangan biologis yang
makan sedikit nutrisi kurang berpengaruh terhadap
dari kebutuhan intake makanan
v Klien mengatakan nafsu makan sedikit sekali tubuh
v Klien mengatakan taku untuk makan banyak
karena takut menimbulkan sesak nafas

Data Obyektif :
v Klien makan habis ½ porsi

Diagnosa Keperawatan

1. Bersihan jalan nafas tidak efektif berhubungan dengan bronchospasme


2. Gangguan pertukaran gas berhubungan dengan perubahan membran kapiler-alveoli
3. Intoleransi aktivitas berhubungan dengan ketidakseimbangan suplai oksigen dengan
kebutuhan tubuh
4. Resiko infeksi dengan faktor resiko prosedur invasif
5. Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan faktor
psikologis dan biologis yang mengurangi intake makanan.
ASUHAN KEPERAWATAN KLIEN
NAMA : Bpk. Spm
Umur : 70 Tahun
Diagnosa Medis : Asma Bronchiale

No Diagnosa Tujuan Intenvensi Evaluasi


keperawatan

01 Bersihan jalan nafas Setelah dilakukan Tanggal 28 Juni 2004 Tanggal 28 Juni
tidak efektif tindakan Jam : 07 30 WIB 2004
berhubungan dengan keperawatan
bronchospasme a.
selama 3 x 24 jam Mengatur posisi Jam : 13 WIB
ventilasi paru tidur klien dengan 2 Subyektif :
meningkat dan bantal v Klien mengatakan
jalan nafas klien
b. Monitor tanda-tanda masih sesag nafas
tetap lancar vital sign v Klien mnegatakan
Kriteria hasil : untuk bernafas
a. Klien bisa Jam : 10.00 WIB dada terasa berat
mencari posisi tidur
a. Mengatur posisi
yang nyaman
tidur klien, klien Obyektif :
b. Suara nafas jelas merasa nyaman dalam v Klien tampak pucat
c. Tidak ada dispnoe posisi duduk
v Bunyi nafas
b. Memberikan terapi vesicular dengan
oksigen dengan nasal ronchi basah di
kanul 3 liter per menit bagian bawah paru
v Vital sign :
Jam : 12.00 WIB o Tekanan darah :
a. Mengukur tanda- 140 / 80 mmHg
tanda vital klien o Nadi 92 x / menit
o RR 32 kali per
menit
o Suhu : 36,2 ‘ C

A : masalah belum
terastasi

P : Intervensi
dilanjutkan
02 Gangguan pertukaran Setelah dilakukan Tanggal 28 Juni 2004 Tanggal 28 Juni
gas berhubungan tindakan Jam : 10.00 WIB 2004
dengan perubahan keperawatan
membran kapiler- selama 3 x 24 jam a. Mengatur posisi Jam : 13.00
alveoli pertukaran gas tidur klien Subyektif :
optimanl b. Memasang nasl kanul v Klien mengatakan
Kriteria hasil : oksigen 3 liter / menit sesak nafas
a. Irama nafas v Klien mengatakan
normal Jam : 12.00 WIB badan terasa
dingin
b. Tidak ada
a. Monitor tanda-tanda
dispnoe vital
c. Analisa gas
b. Memonitor adanya Obyektif
darah normal respirasi distres v Respirasi : 32 x /
menit
v Klien tampak pucat
v Tidak ada respirasi
distres

A : Masalah belum
terastasi

P : Intervensi
dilanjutkan

03 Intoleransi aktivitas Setelah dilakukan Tanggal 28 Juni 2004 Tanggal 28 Juni


berhubungan dengan tindakan Jam : 07.30 2004
ketidakseimbangan keperawatan
suplai oksigen dengan selama 3 x 24 jam a. Menganjurkan klien Jam : 13.00 WIB
kebutuhan tubuh klien mampu untuk tirah baring Subyektif :
melakukan aktivitas selama serangan sakit v Kliem mengatakan
secara optimal b. Memberikan terapi kalau kencing
Kriteria hasil : oksigen 3 liter per turun dari tempat
menit dengan nasal tidur nafas
a. Klien dapat kanul megap=megap
melakukan
aktivitras secara
mandiri Jam : 10.00 WIB Obyektif :
b. Klien tidak
a. Mengatur posisi
v Vital sign :
merasa kelelahan istirahat klien dengan
o Tekanan darah :
saat beraktivitas posisi duduk 140 / 80 mmHg
b. Mengobservasi aliran
o Nadi 92 x / menit
oksigen 3 liter per o RR 32 kali per
menit menit
o Suhu : 36,2 ‘ C
Jam : 12.00 WIB v Klien tampak sesak
a. Monitor tanda-tanda nafas
vital klien
A : Masalash
belum teratasi

P: Intervensi
dilanjutkan

04 Resiko infeksi dengan Setelah dilakukan Tanggal 28 Juni 2004 Tanggal 28 Juni
faktor resiko prosedur tindakan Jam 08.00 WIB 2004
invasif keperawatan selam Jam : 13.00
3 x 24 jam tidak a. Mengatur jumlah
terjadi infeksi tetesan infus 20 tetes / Subyektif : ---
menit Obyektif
Kriteria hasil :
b. Mengobservasiv Terpasang infus
a. Angka leucocit penutup tempat insersi
dalam batas normal infus pada tangan kiri
( 4.800- dengan tetesan 20
10.800/mmk ) tetes / menit
b. Tidak ada tanda- Jam : 11.00 WIB v Luka tertutup kasa
tanda peradangan a.( Mengganti cairan steril
tumor, dolor, kalor, infus dengan dextrose
rubor, fungsiolaesa 5 % dan aminophilin 1
A : Masalah
) amp/ 20 tetes / menit teratasi sebagain
c. Tanda-tanda vital
dalam batas normal
P : Intervensi
dilakjutkan

05 Ketidakseimbangan Setelah dilakukan Tanggal 29 Juni 2004 Tanggal 29 Juni


nutrisi kurang dari tindakan Jam 07.00 WIB 2004
kebutuhan tubuh keperawatan
berhubungan dengan selama 3 x 24 jam a. Menyajikan Jam : 13.00 WIB
faktor psikologis dan kebutuhan nutrisi makanan dalam Subyektif
biologis yang terpenuhi keadaan hangat v Klien mgngatakan
mengurangi intake Kriterian hasil : b. Menganjurkan klien takut makan
makanan. untuk makana habis 1 banyak kalau nanti
a. mengkonsumsi porsi sesak nafas lagi
menu makan
seimbang v Klien mengatakan
nafsu makan
b. klien makan habis Jam : 12.00 WIB masih kurang
1 porsi setiap kali
a. Menjelaskan kepada
makan klien perlunya
c. melaporkan tidak makanan / gizi yang Obyektif :
ada mual atau cukup v Klien makan habis
muntah b. Mendampingi klien ½ porsi
d. Klien melaporkan saat makan siang
nafsu makan baik
A : Masalah belum
e. BB tidak turun teratasi
f. Kadar
Hemoglobine
P : Intervensi
dalam batas normal
dilanjutkan

Anda mungkin juga menyukai