4. Diagnosa Medik pada saat MRS, pemeriksaan penunjang dan tindakan yang telah
dilakukan ( informasikan tentang pemeriskaan penunjang dan kesimpulan hasilnya
serta tindakan yang telah dilakukan dari saat MRS sampai hari pengambilan klien
sebagai kasus kelolaan )
Pasien datang ke IGD RSUP Dr. Soeradji Tirtonegoro, Klaten pada tanggal 28 Juni 2004
dengan keluhan sesak nafas
Diagnosa Medis : Dispnoe suspect asma bronchiale
Pemeriksaan :
Tanda-tanda vital :
a. Tekanan darah : 170 / 90 mmHg
b. Nadi : 104 kali permenit
c. Suhu : afefbris
d. Respirasi : sesak nafas, 32 kali per menit
Pemeriksaan rogten dada : cardiomegali dan oedema paru serta ada efusi pleura bilateral
Pemeriksaan laborat :
Program therapi
v O2 : 3 – 4 liter permnit
v Posisi tidur ½ duduk
v Infus Dex 5 % dengan aminophilin 1 ampul ( 20 tetes / menit )
v Aminophilin ½ amp IV, pelan-pelan
v Extropect 3 x 1
v Dexametasone inj 4 x 1 amp
v Amoksan 3 x 1 gram
v Ozen 1 x 1
Pasien diambil sebagai kasus kelolaan jam 07.30 WIB ( tanggal 28 juni 2004 )
3. Pola eliminasi
a. Buang air besar : Pola 1 kali sehari, selama di rumah sakit belum BAB
b. Buang air kecil : kencing 4 – 6 kali sehari, jernih, jumlah antara 800 – 1000 cc
6. Pola Peceptual
( penglihatan, pendengaran, pengecap, sensasi )
Penglihatan dan pendengaran masih baik ( normal ). Masih bisa merasakan manis, pahit,
asam dan merasakan sensasi panas atau nyeri
( Cephalocaudal )
Keluhan yang dirasakan saat ini, Sesak nafas , untuk bernafas dada terasa berat
Kepala : tak ada kelainan, mata : baik, Hidung : normal bersih, telinga tidak ada
kelainan, gigi dan mulut Bersih, menggosok gigi pagi hari.
Thorak : simetris, tampak penonjolan tilang iga, tampak tarikan dinding dada ke atas, tak
ada ketinggalan gerak. Auskultasi tidak ada wheezing, suara nafas vesicular, kadang
terdengan ronchi basah di bagian bawah paru.
Ekstrimitas ( termasuk keadaan kulit, kekuatan )Tidak ada kelainan, kulit keriput agak pucat,
kekuatan berkurang kadang-kadang merasa lemas
Program therapi
v O2 : 3 – 4 liter permnit
v Posisi tidur ½ duduk
v Infus Dex 5 % dengan aminophilin 1 ampul ( 20 tetes / menit )
v Aminophilin ½ amp IV, pelan-pelan
v Extropect 3 x 1
v Dexametasone inj 4 x 1 amp
v Amoksan 3 x 1 gram
v Ozen 1 x 1
Hasil Pemeriksaan Penunjang dan laboratorium
(dimulai saat anda mengambil sebagai kasus kelolaan, cantumkan tanggal pemeriksaan dan
kesimpulan hasilnya)
Selama dalam kelolaan belum pernah dilakukan pemeriksaan penunjang.
V. Analisa Data
No Data Penunjang Masalah Kemungkinan
penyebab
Data Subyektif :
02 Perubahan membran
v Klien mengatakan dada terasa berat untuk Gangguan kapiler-alveoli
bernafas pertukaran gas
v Klien mengatakan badan terasa lemah dan
dingin
Data Obyektif :
v RR : 32 x per menit
v Nadi : 104 x / menit
v Suhu : 36,2 ‘C
v Tangan dan kaki terabit dingin
v Klien tampak sesak nafas
v Mulai sesak nafas sejak 7 tahun yang lalu
v Hasil rongten dada efusi pleura, cardiomegali
dan oedema paru
Ketidakseimbangan
03 Data Subyektif : Intoleransi suplai oksigen dengan
v Klien mengatakan sehabis turun dari tempat aktivitas kebutuhan tubuh
tidur untuk kencing nafas megap-megap
v Klien mengatakan badan lemah dan tidak kuat
lagi
Data Obyektif :
v RR sebelum aktivitas 32 x / menit, setelah
aktivitas 40 x / menit
v Klien istirahat ditempat tidur
Terpasang oksigen kanul 3 liter / menit
Data Obyektif :
v Klien makan habis ½ porsi
Diagnosa Keperawatan
01 Bersihan jalan nafas Setelah dilakukan Tanggal 28 Juni 2004 Tanggal 28 Juni
tidak efektif tindakan Jam : 07 30 WIB 2004
berhubungan dengan keperawatan
bronchospasme a.
selama 3 x 24 jam Mengatur posisi Jam : 13 WIB
ventilasi paru tidur klien dengan 2 Subyektif :
meningkat dan bantal v Klien mengatakan
jalan nafas klien
b. Monitor tanda-tanda masih sesag nafas
tetap lancar vital sign v Klien mnegatakan
Kriteria hasil : untuk bernafas
a. Klien bisa Jam : 10.00 WIB dada terasa berat
mencari posisi tidur
a. Mengatur posisi
yang nyaman
tidur klien, klien Obyektif :
b. Suara nafas jelas merasa nyaman dalam v Klien tampak pucat
c. Tidak ada dispnoe posisi duduk
v Bunyi nafas
b. Memberikan terapi vesicular dengan
oksigen dengan nasal ronchi basah di
kanul 3 liter per menit bagian bawah paru
v Vital sign :
Jam : 12.00 WIB o Tekanan darah :
a. Mengukur tanda- 140 / 80 mmHg
tanda vital klien o Nadi 92 x / menit
o RR 32 kali per
menit
o Suhu : 36,2 ‘ C
A : masalah belum
terastasi
P : Intervensi
dilanjutkan
02 Gangguan pertukaran Setelah dilakukan Tanggal 28 Juni 2004 Tanggal 28 Juni
gas berhubungan tindakan Jam : 10.00 WIB 2004
dengan perubahan keperawatan
membran kapiler- selama 3 x 24 jam a. Mengatur posisi Jam : 13.00
alveoli pertukaran gas tidur klien Subyektif :
optimanl b. Memasang nasl kanul v Klien mengatakan
Kriteria hasil : oksigen 3 liter / menit sesak nafas
a. Irama nafas v Klien mengatakan
normal Jam : 12.00 WIB badan terasa
dingin
b. Tidak ada
a. Monitor tanda-tanda
dispnoe vital
c. Analisa gas
b. Memonitor adanya Obyektif
darah normal respirasi distres v Respirasi : 32 x /
menit
v Klien tampak pucat
v Tidak ada respirasi
distres
A : Masalah belum
terastasi
P : Intervensi
dilanjutkan
P: Intervensi
dilanjutkan
04 Resiko infeksi dengan Setelah dilakukan Tanggal 28 Juni 2004 Tanggal 28 Juni
faktor resiko prosedur tindakan Jam 08.00 WIB 2004
invasif keperawatan selam Jam : 13.00
3 x 24 jam tidak a. Mengatur jumlah
terjadi infeksi tetesan infus 20 tetes / Subyektif : ---
menit Obyektif
Kriteria hasil :
b. Mengobservasiv Terpasang infus
a. Angka leucocit penutup tempat insersi
dalam batas normal infus pada tangan kiri
( 4.800- dengan tetesan 20
10.800/mmk ) tetes / menit
b. Tidak ada tanda- Jam : 11.00 WIB v Luka tertutup kasa
tanda peradangan a.( Mengganti cairan steril
tumor, dolor, kalor, infus dengan dextrose
rubor, fungsiolaesa 5 % dan aminophilin 1
A : Masalah
) amp/ 20 tetes / menit teratasi sebagain
c. Tanda-tanda vital
dalam batas normal
P : Intervensi
dilakjutkan