Anda di halaman 1dari 4

BAB I

PENDAHULUAN

A. PENGERTIAN
1. JUAL BELI (PERDAGANGAN)
Perdagangan atau jual-beli dalam bahasa arab sering disebut
dengan kata al-bai', al-tijarah, atau al-mubadalah. Secara bahasa, jual-beli
atau al-bai'u berarti muqabalatu syai'im bi syai'in (‫)مقابلة شيء بشيء‬. Artinya
adalah menukar sesuatu dengan sesuatu. Sehingga bisa disimpulkan bahwa
yang dimaksud dengan jual-beli adalah : "menukar barang dengan barang
atau menukar barang dengan uang, yaitu dengan jalan melepaskan hak
kepemilikan dari yang satu kepada yang lain atas dasar saling merelakan".

2. PEMALSUAN PERDAGANGAN
Pemalsuan perdagangan adalah proses jual beli, dimana penjual
melakukan kecurangan atau hal-hal yang menentang hukum dan syariat
islam, yang akan menimbulkan kerugian bagi pembelinya, sehingga
penjual mendapatkan keuntungan yang lebih banyak, atau dengan kata lain
proses jual beli yang hanya menguntungkan satu pihak.

B. SEBAB-SEBAB TERJADINYA
Pemalsuan dalam perdagangan disebabkan oleh berbagai banyak
hal yaitu sebagai beriku :
1. Perekonomian rendah
Permsalahan ini sering sekali menjadi pemicu utama terjadinya
kasus pemalsuan perdagangan. Tanggung jawab yang besar
untuk menopang hidup keluarga, keperluan yang tidak sedikit
sehingga membutuhkan uang yag tidak sedikit pula, terlilit
hutang yang sangat besar, dan mottif-motif lainya yang dapat
memicu terjadinya pemalsuan dalam perdagangan. Tidak hanya
itu, sifat manusia yang ingin cepat kaya tanpa melakukan
pengorbanan yang besar.
2. Penegakan hukum yang lemah dan hukuman yang ringan
Lemahnya aparat penegak hukum dan pihak-pihak terkait
dalam melakukan penjagaan terhadap indikasi terjadinya kasus
pemalsuan dalam perdagangan. Sampai saat ini para pelaku
kasus pemalsuan dalam perdagangan masih dapat bebas
berkeliaran tanpa adanya pengawasan yang ketat dari aparat
penegak hukum.selain itu hukuman yang berlaku masih ringan
sehingga hal inilah yang membuat kasus pemalsuan
perdagangan seolah-olah dihalalkan dan tidak membuat efek
jera bagi pelakunya
.
3. Ongkos distribusi dan PPN yang tinggi
Pada penjualan barang atau jasa yang legal ongkos distribusi
dan PPN (Pajak Pertambahan Nilai) yang dikenakan tergolong
tinggi sehingga menyebabkan pendistribusian dari produsen ke
konsumen dilakukan tanpa melalui pajak negara. Hal ini
menyebabkan harga jual menjadi lebih murah dengan kualitis
barang masih tetap baik.

4. Kurangnya pendidikan dan pengetahuan


Orang dengan tingkat pendidikan yang rendah memiliki lebih
sedikit keahlian daripada orang dengan penndidikan yang lebih
tinggi. Hal ini menimbulkan kesempatan kerja yang semakin
sedikit sehingga akan semakin sulit untuk meningkatkan
kesejahteraan mereka. Dengan iming-iming bisa cepat kaya
orang-orang dengan situasi seperti ini akan melakukan segala
hal yang akan menguntungkan hidup mereka.

5. Pengaruh lingkungan sekitar


Lingkungan yang didominasi oleh pelaku pemalsuan
mengakibatkan masyarakat sekitar menjadi terpengaruh ikut
melakukan kecurangan dalam perdagangan sehingga hal ini
menimbulkan kebudayaan baru yang marak terjadi dan sulit
untuk dihilangkan.

6. Kurangnya solidaritas sosial


Diusia dewasa manusia sudah menyadari bahwa dunia ini
merupakan persaingan, sehingga mereka cenderung untuk tidak
memedulikan orang lain (individualistis). Manusia cenderung
melakukan hal yang akan menguntungkan dirinya sendiri dan
keluarganya tanpa memerhatikan akibat yang ditimbulkan.

7. Lemahnya keimanan
Manusia yang memiliki tingkat keimanan yang lemah
cenderung melakukan hal tanpa memedulika syariat-syariat dan
hukum-hukum yang berlaku dalam islam. Mereka lebih
mementingkan urusan dunianya daripada akhirat sehingga
mereka melakukan pemalsuan tersebut tanpa merasa bersalah
dan seolah-olah apa yang dilakukan tidak diketahui oleh Allah
SWT.

C. KEADAAN LINGKUNGAN
Di masa kini pemalsuan perdagangan marak terjadi dimana-mana.
Tidak hanya terjadi di negara berkembang namun juga di negara maju,
seperti Inggris dan Amerika. Di negara kita sendiri kasus-kasus seperti
pemalsuan dokumen, pemalsuan merk, pengurangan timbangan,
pembuatan makanan dengan bahan yang tidak layak pakai, dan
sebagainya.
 Pemalsuan dokumen sudah banyak terjadi khususnya di instansi-
instansi tertentu, seperti pemalsuan paspor, pemalsuan ijazah, surat
kendaraan, surat tanah dan lain-lain. Hal ini biasanya dilakukan
oleh para oknum yang tidak bertanggung jawab untuk
menguntungkan kedua belah pihak tanpa memerhatikan syarat dan
ketentuan yang berlaku di negara tersebut.
 Pada saat ini dalam dunia perdagangan masyarakat sering
melakukan kecurangan dengan mengurangi takaran timbangan
mereka. Hal ini bertujuan agar pedagang memperoleh keuntungan
yang lebih besar. Biasanya pedagang telah memberikan pemberat
pada bagian bawah tempat beban (tempat meletakkan barang untuk
ditimbang) sehingga kebanyakan pembeli tidak menyadari hal
tersebut. Jika ada pembeli yang menyadari akan hal tersebut,
mereka tidak berani menyampaikan kepada pihak yang berwajib.
Hal ini menyebabkan keadaan tersebut sudah menjadi budaya
dikalangan pedagang.
 Pada zaman sekarang, orang-orang yang hanya ingin mendapatkan
keuntungan lebih banyak seringkali melakukan pemalsuan
menggunakan merk terkenal. Biasanya produsen membut barang
yang sama persis dengan merk yang sama tetapi dengan bahan dan
kualitas yang sangat berbeda. Hal ini biasanya tidak mudah
disadari oleh masyarakat awam karena kurangnya pemahaman
yang baik terhadap kualitas dan bahan dari merk tersebut.
 Saat ini banyak sekali pihak yang menjual produk makanan mereka
menggunakan bahan makanan yang tidak layak pakai. Pada kasus
ini biasanya sudah banyak pihak yang terkait mulai dari penjual
bahan makanan sampai ke pembuat makanan tersebut. Biasanya
pembuat makanan sering menambahakan zat aditif, bahan-bahan
yang sudah kadaluwarsa, melakukan pengoplosan daging dan
sebagainya.

Anda mungkin juga menyukai