Anda di halaman 1dari 47

M AT E R I

PENYUSUN
BINTANG DAN
EVOLUSI
B I N TANG
Kelompok 7

 Inggit Yolanda H
 Wafi Lutfia
 Pawita
Apa yang
membuat
Mengapa
Terbuat dari bintang-bintang
Bintang
bahan apakah terus menyala
bersinar?
semua bintang- seperti bola api
bintang itu? raksasa?
Kapan bintang
berhenti
bersinar?
Apakah
Bintang itu?
BINTANG
Bintang merupakan benda langit yang dapat memancarkan cahaya sendiri

Komposisi Bahan Penyusun Bintang

 Komposisi Bahan Penyusun Bintang dan matahari adalah sama karena matahari
juga bintang. Sebagian besar penyusun binatang yaitu 74% adalah Hidrogen, 25 %
Helium, sisanya 1% adalah unsur-unsur lain (awan, debu-debu, dan gas yang ada
di ruang angkasa)
 Debu dan gas penyususn bintang disebut nebula. Debu dan gas akan menyusut
karena adanya gaya gravitasi
 Gas Hidrogen dan helium ini menghasilkan energi yang sangat besar dari satuan
reaksi sehingga bintang dapat bersinar sangat terang sampai menembus ruang
angkasa.
WARNA BINTANG
Suhu dari kumpulan awan, debu dan gas akan terus
meningkat dan akhirnya membentuk bintang baru.
Bintang yang baru terbentuk pada umumnya berwarna
terang. Bintang yang berukuran besar akan memiliki
warna yang terang kebiru-biruan. Namun, ketika energi
yang dihasilkan bintang ini habis maka bintang akan
meledak dan disebut supernova. Peristiwa ini adalah
akhir dari masa hidup bintang yang bisa mencapai jutaan
tahun.
Bintang dengan warna merah merupakan yang
paling 'dingin' dengan suhu < 3000 K
Bintang dengan warna kuning seperti matahari
suhunya sekitar 6000 K
Bintang dengan warna biru suhunya >12000 K
UKURAN BINTANG DAN BINTANG TERBESAR

• Diantara bintang-bintang lain, matahari


termasuk bintang yang kerdil. Walaupun begitu
banyak bintang kerdil berwarna merah yang
ukurannya rata-rata 50% dari bobot matahari
dengan energi yang dikeluarkan 10.000 lebih
kecil dari energi matahari.
• Bintang terbesar di jagat raya yang pernah
ditemukan adalah VY Canis Majoris yang
ukurannya 1800-2100 kali ukuran matahari.
Jarak dari bumi sekitar 4900 tahun cahaya. Tapi
biasanya bintang-bintang dengan ukuran besar
biasanya berumur pendek.

Bintang VY Canis Majoris


BINTANG TERDEKAT

• Sudah pasti bintang terdekat dari bumi


adalah matahari dengan jarak 150.000.000
km. Bintang terdekat berikutnya adalah
Proxima Centauri yang jaraknya 4,246 tahun
cahaya, jarak segini jika ditempuh dengan
pesawat ruang angkasa tercepat saat ini
akan membutuhkan waktu 70.000 tahun.
SUMBER ENERGI BINTANG

• Bintang yang temperatur pusatnya dua kali lebih tinggi daripada matahari menghasilkan energi
dari daur karbon seribu kali lebih besar daripada matahari, sedangkan energi dari reaksi proton-
proton hanya sekitar lima kali lebih besar.
• Bintang di deret utama bagian atas mempunyai temperatur pusat lebih tinggi daripada yang di
deret utama bagian bawah.
• Jadi untuk bintang deret utama bagian atas pembangkitan energi terutama berasal dari reaksi
daur karbon, sedangkan di bagian bawah (seperti matahari) terutama dari reaksi proton-proton.
SUMBER ENERGI BINTANG

• Pembangkitan energi pada bintang-bintang sekelas matahari atau yang lebih kecil, terutama
ditempuh melalui mekanisme rantai proton-proton yang tidak terlalu peka terhadap suhu.
• Hal ini menyebabkan temperatur pada lapisan-lapisan di bagian inti tidak terlalu jauh berbeda
sehingga konveksi tidak terjadi. E
• nergi di bagian inti diangkut keluar dengan cara radiasi.
SUMBER ENERGI BINTANG

• Dibagian luar bintang, temperatur cukup rendah sehingga mengijinkan atom hidrogen berada
dalam keadaan netral.
• Pada satu titik di dalam bintang antara inti dan permukaan, foton-foton berenergi tinggi dalam
panjang gelombang ultra violet yang diradiasikan dari inti kemudian diserap oleh hidrogen-
hidrogen netral untuk mengionisasi diri, sehingga seolah-olah lapisan ini menjadi tidak tembus
cahaya ultra violet
• Dari titik ini penghantaran dengan cara radiasi berhenti dan energi kemudian diangkut secara
konveksi.
• Jadi untuk bintang-
bintang sekelas
matahari atau yang lebih
kecil, lapisan radiasi
dominan di bagian inti
sementara lapisan
konveksi dominan di
bagian luar.
• Pada bintang-bintang bermassa lebih besar daripada matahari, reaksi CNO yang sangat peka
pada temperatur membuat gradien temperatur di inti sangat besar.
• Semakin dalam kita masuk ke lapisan-lapisan di bagian inti maka semakin tinggi temperatur,
sehingga semakin cepat reaksi berlangsung.
• Semakin cepat reaksi berlangsung, berakibat pada semakin tingginya temperatur, begitu
seterusnya, sehingga perbedaan temperatur antar lapisan di bagian inti menjadi begitu besar
yang membuat pengangkutan energi di pusat diangkut dengan cara konveksi.
• Tempat terjadinya konveksi ini di sebut pusat konveksi
EVOLUSI
BINTANG
KELAHIRAN, MASA HIDUP DAN KEMATIAN BINTANG
PENGERTIAN
Proses panjang
yang dialami
mulai kelahiran
hingga kematian.
Bintang lahir,
berkembang, dan
akhirnya padam.
TERBENTUK
NYA
BINTANG
Bintang-bintang
lahir di nebula,
dimana nebula
merupakan materi
antar bintang
berupa gas dan
debu.
 Di dalam ruang antar bintang
terdapat 10.000 atom per cm3 ,

EVOLUSI AWAL
sedangkan ruang di antara awan
kerapatannya jauh lebih rendah,
yaitu hanya sekitar 1 atom per cm3.
Walaupun demikian suatu awan
antar bintang mempunyai volume
yang sangat besar, sehingga materi
di situ cukup banyak untuk
membentuk ribuan bintang.
 Akibat suatu ledakan yang sangat
hebat (misalnya peristiwa supernova

EVOLUSI AWAL
atau lontaran massa oleh bintang)
1. Sekelompok materi antar bintang
menjadi lebih mampat dari pada
sekitarnya.
2. Bagian luar awan tertarik oleh gaya
gravitasi materi di bagian dalam,
akibatnya awan akan mengerut dan
mampat. Peristiwa ini disebut
kondensasi.
EVOLUSI AWAL

 Ledakan sebuah
atau beberapa
bintang di
sekitarnya
mempengaruhi
Nebula, dan
gravitasi mulai
memegang peran
EVOLUSI AWAL
 Awan lambat
laun berkontruksi
di bawah
pengaruh
gravitasi, dan
materi
menggumpal
secara alami
FRAGMENTASI
Di dalam awan yang
berkondensasi akan terjadi
kondensasi- kondensasi yang
lebih kecil. Pada setiap
kondensasi kerapatan gas
dalam awan bertambah besar.
Riwayat awan induk akan
terulang lagi didalam
kelompok awan yang lebih
kecil. Disitu akan terjadi
kondensasi yang lebih kecil
lagi, demikian seterusnya.
Peristiwa ini disebut Fragmentasi.
PROTOBINTANG

 Akibat fragmentasi awan yang tadinya satu


terpecah menjadi ribuan, dan setiap awan
mengalami pengerutan gravitasi. Pada akhirnya
suhu menjadi cukup tinggi hingga awan- awan
tersebut akan memijar menjadi embrio atau janin
bintang yang disebut protobintang.
 Awan berotasi dan temperaturnya meningkat.
Embrio bintang (protostar) terbentuk. Tak lama
kemudian reaksi nuklir terjadi
 Reaksi nuklir di dalam inti bintang menyuplai
cukup energi untuk mempertahankan tekanan di
pusat sehingga proses pengerutan berhenti.
Protobintang kini memulai kehidupan baru
sebagai bintang deret utama
HERTZPRUNG-RUSSEL  Diagram Hertzprung-
Russel menunjukkan
tahap evolusi yang
sedang dijalani oleh
sebuah bintang.
 Sumbu horizontal
menunjukkan kelas
spektrum/ temperatur/
panjang gelombang
DIAGRAM

efektif
 Sumbu vertikal
menunjukkan
luminositas/massa/mag
nitudo mutlak bintang
INTERPRETASI DIAGRAM HR
 Sebaran titik dalam diagram HR menunjukkan perbedaan usia
bintang-bintang. Bintang-bintang dibentuk pada waktu yang
berbeda dan dikenal dengan bintang muda dan bintang tua.
 Parameter gugus bintang, terutama luminositas dan temperatur
permukaan, memiliki relasi kuat dengan massa.Berbeda titik
dalam diagram menunjukkan massa bintang
GUGUS
1. Gugus bintang terbuka (asosiasi)
BINTANG
Mengandung 100 sampai
1000 bintang yang memiliki
kemiripan komposisi kimia dengan
matahari. Bintang yang paling
terang sebagian besar berwarna
biru. Gugus bintang yang hampir
1000 terdapat di galaksi kita dan
sebagian besar terdapat pada
piringan. Contoh gugus bintang
terbuka adalah Pleiades dan
Praesepe
GUGUS
2. Gugus Bola (Globular)
BINTANG
Gugus bola terkondensasi pada
pusatnya. Bentuknya sferis secara
virtual. Mengandung 100.000 sampai
1000.000 bintang. Bintang paling terang
berwarna merah. Dalam galaksi kita
diketahui 150 buah, terdistribusi secara
sferis di pusat galaksi.
KLASIFIKASI POPULASI BINTANG
MENURUT J.H OORT
JEJAK EVOLUSI PRA DERET UTAMA

 Pada awalnya temperatur  Hayashi menunjukkan bintang


dan luminositas bintang dengan temperatur efektif terlalu
masih rendah, dalam rendah tidak mungkin berada
diagram HR letaknya di dalam kesetimbangan
kanan bawah (titik A). hidrostatis. Dalam diagram HR
daerah ini disebut daerah
terlarang Hayashi.
 E v olus i
Protobintang
Ditandai
Dengan
Keruntuhan
Cepat (Hampir
Seperti Jatuh
Bebas). P a da
Akhirnya
Protobintang
Menyeberang
Daerah
Terlarang
Hayashi (Titik B).
K it a Sebut
Protobintang
I t u Dengan
Bintang Pra
Deret Utama.
• Dengan makin besarnya pusat pancaran,
yang kekedapannya kecil, maka bintang pun
makin berkurang kekedapannya. Hal ini
ditandai dengan naiknya luminositas (titik C).
• Pada saat itu tekanan di dalam bintang
menjadi besar dan pengerutan pun berhenti.
Bintang menjadi bintang deret utama (titik
D). Tahap evolusi sebelum mencapai deret
utama itu kita sebut tahap praderet utama.
• Waktu yang diperlukan sebuah bintang
berevolusi dari awan antar bintang menjadi
bintang deret utama bergantung pada
massanya. Makin besar massa bintang, makin
singkat waktu yang diperlukan untuk
mencapai deret utama.
EVOLUSI DIDERET UTAMA
• Deret utama berumur nol
ZAMS (zero age main sequence) yaitu kedudukan bintang dengan reaksi inti di
pusatnya yang komposisi kimianya masih homogen.

Pengerutan Temperatur Deret utama


Nebula
gravitasi lebih tinggi berumur nol

Pada temperatur sekitar 10 juta


derajat, inti hidrogen bereaksi
membentuk helium. Energi yang
dibangkitkan oleh reaksi ini
menyebabkan tekanan di dalam
bintang menahan pengerutan bintang
dan bintang menjadi mantap.
Akibat reaksi inti di pusat
bintang, hidrogen di pusat
bintang berkurang dan
helium bertambah.
Akibatnya struktur bintang
berubah secara perlahan.
Bintang menjadi lebih
terang, radiusnya
bertambah besar dan
temperatur efektif
berkurang, namun belum
bergeser terlalu jauh dari
ZAMS. Sebagai contoh,
hidrogen di pusat bintang
berkurang 10%, maka
bintang akan lebih terang
paling tinggi dua kalinya,
dan temperatur efektif turun
10%. Tahap ini disebut tahap
deret utama.
JEJAK EVOLUSI BINTANG YANG
BERMASSA ANTARA 1 M⨀ -15 M⨀
• Struktur dalam
bintang pada tahap
deret utama
bergantung pada
massa bintang,
demikian juga evolusi
lanjut bintang
ditentukan oleh
massanya.
BINTANG BERMASSA KECIL
Pembakaran He
pada pusat yang Temperatur terus Penyesuaian
terdegenerai meningkat tekanan
sempurna dengan
cepat

Materi menjadi
tak Peristiwa ini
Temperatur naik terdegenerasi Peristiwa ini disebut
disebut kilatan
kilatan Helium
Helium
Tetapi tekanan Gas berada
hampir tak pada temperatur
berubah (tidak terlalu tinggi
terjadi
pemuaian)
BINTANG BERMASSA SEDANG DAN
BESAR
BINTANG BERMASSA BESAR
• Reaksi pembakaran helium tidak perlu menunggu kerapatan materidi
pusat terlampau besar karena temperatur di pusat sudah cukup tinggi
sebelum keadaan terdegenerasi tercapai.
• Untuk bintang bermassa
besar (∼ 15 𝑀⨀), pada saat
bintang meningalkan deret
utama, temperatur di pusat
sudah cukup tinggi, dan
reaksi pembakaran He
terjadi setelah bintang
meninggalkan deret utama.
Tahap selanjutnya bergerak
ke kanan menjadi bintang
maharaksasa merah.
AKHIR RIWAYAT HIDUP BINTANG
BINTANG BERMASSA KECIL
• Kilatan Hemenyebrang ke cabang
horizontal.
• Makin kecil massa bintang dan makin
sedikit unsur beratnya makin biru
warnanya.
• He habisterbentuk pusat karbon
oksigen pada pusat bintang
• Terjadi reaksi pembakaran H dan He
sekitar pusatbintang berdenyut
makin kuatmelontarkan materi
bagian luarnyatersisa pusatnya yang
panasPlanetary Nebula
• Cincin planetary nebula
mengembang dan pusatnya
mengkerut Bintang katai putih
BINTANG BERMASSA SEDANG

• Pembakaran Heterbentuk pusat karbonpusat karbon mengkerutrapat


massa dan suhu meningkatpembakar an karbon(pusat sangat
terdegenerasi)reaksi pembakaran karbon sangat cepatSupernova
BINTANG BERMASSA BESAR
• Pembakaran karbon berlangsung
sebelum materi di pusat terdegenerasi
dan tidak eksplosif  terbentuk
bermacam-macam inti berat 
Terbentuk inti besi  karena suhu dan
tekanan tinggi Inti besi terurai menjadi
inti He dengan menyerap energi 
Tekanan pusat bintang turun hingga
pusat runtuh  lapisan luar yang
kaya bahan bakar masuk ke pusat
yang bertemperatur tinggi  reaksi
inti dengan laju yang tinggi 
ledakan nuklir maha dahsyat  pusat
bintang runtuh menjadi sangat
mampat dan bagian luar terlontar
BINTANG BERMASSA BESAR
• Pusat runtuh elektron terdesak ke inti menyatu dengan proton
membentuk neutronterbentuk gas kaya neutronrapat massa
gas mencapai 1 milyar ton per cm3 neutron terdegenerasi
melawan pengerutanbintang mantap dengan radius 10 km,
namun massanya sebanding denga matahari dengan R 700.000 km.
(bintang neutron)

Bintang neutron di pusat


nebula kepiting
Permukaan bola yang radiusnya
sama engan radius Schwarszchild
disebut event horizon. Di pusat
lubang hitam terdapat singularitas,
yaitu daerah dimana hukum-hukum
fisika yang ada tidak berlaku karena
lingkungannya sangat ekstrem.
Menurut Roger Penrose’s, walaupun
hukum-hukum fisika tidak berlaku di
dalam event horizon, namun tidak
berpengaruh pada fisik luar lubang
hitam.

Anda mungkin juga menyukai