Anda di halaman 1dari 25

FISIKA SEKOLAH 2

LISTRIK STATIS

KI 1 : Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.


KI 2 : Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli
(gotong royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif dan
pro-aktif dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas
berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan
lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai
cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.
KI 3 : Memahami, menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual,
konseptual, prosedural berdasarkan rasa ingin tahunya tentang
ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan
wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban
terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerap-kan
pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai
dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah.
KI 4 : Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkrit dan ranah
abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di
sekolah secara mandiri, dan mampu menggunakan metode sesuai
kaidah keilmuan.

Kompetensi dasar (pengetahuan) Kompetensi dasar (ketrampilan)


3.2 Menganalisis muatan listrik, gaya 4.2 Melakukan percobaan berikut
listrik, kuat medan listrik, fluks, presentasi hasil percobaan kelistrikan
potensial listrik, energi potensial (misalnya pengisian dan pengosongan
listrik serta penerapannya pada kapasitor) dan manfaatnya dalam
berbagai kasus. kehidupan sehari-hari.
I. Kompetensi Dasar (Pengetahuan)
A. Pengetahuan Faktual
Pengetahuan faktual merupakan pengetahuan yang mengungkapkan fakta-
fakta yang bisa diperlihatkan kepada siswa mengenai konsep listrik statis
untuk mengkonstruksikan pengetahuan awal siswa. Contoh pengetahuan
faktual tenang listrik statis sebagai berikut:
1. Generator Van de Graff
Prinsip kerja generator Van de Graaff yaitu ketika arus listrik mengalir
dan menggerakkan motor generator, silinder politena berputar kemudian
menggerakkan sabuk karet. Gesekan antara sabuk karet dan silinder
politena menyebabkan sabuk karet bermuatan positif. Sabuk karet
kemudian membawa muatan listrik positif dari sisir logam bawah
menuju sisir logam atas yang kemudian diteruskan ke kubah. Jadi, kubah
akan bermuatan positif karena muatan negatif kubah akan tertarik
kesabuk karet untuk menetralkan muatan positif. Sabuk karet akan terus
bergerak kebawah lagi dan mengalami gesekan kembali.

Gambar 1.1 Generator Van de Graff


2. Saat anda menyisir rambut, maka terkadang tanpa sadar rambut anda
akan terbawa sendiri seriring dengan gerakan dari sisir. Hal ini
membuktikan adanya sebuah interaksi muatan antara sisir yang
bersangkutan dengan rambut anda.
Gambar 1.2 Keadaan rambut sebelum disisir dan setelah disisir
3. Ketika anda meggosokkan kain sutra pada sebatang kaca. Maka benda
tersebut akan dirasa saling tarik menarik. Hal ini disebabkan karena
kedua jenis benda tersebut mengalami loncatan elektron dari batang kaca
ke bagian kain sutra. Hal ini akan menyebabkan kaca bermuatan positif
dan kain sutra bermuatan negatif. Berbeda halnya ketika sebatang kaca
digosokkan dengan kain wol. Elektron dari kain wol akan berpindah
menuju sebatang kaca, sehingga akan menyebabkan kaca bermuatan
negatif.

Gambar 1.3 Percobaan menggunakan kain sutra


4. Ketika anda mendekatkan tangan ke layar TV yang baru saja dimatikan,
pasti anda akan merasa bahwa bulu bulu di tangan anda tertarik keluar.
Faktanya hal tersebut merupakan peristiwa terjadinya aliran listrik statis
dalam tubuh.
Gambar 1.4 Saat di depan televisi

5. Ketika kita menggosokkan balo dengan kain wol kemudian disentuhkan


pada dinding yang netral ternyata balon akan tetap menempel pada
dinding. Hal tersebut terjadi karena adanya perpindahan elektron dari
kain wol ke balon. Sehingga balon menjadi bermuatan listrik negatif dan
kain wol bermuatan listrik positif. Saat balon didekatkan dengan dinding,
balon akan menempel pada dinding karena muatan negatif dari balon
akan saling berinteraksi tarik menarik dengan muatan positif pada
dinding.

Gambar 1.5 Percobaan dengan menggunakan balon


6. Cat Semprot
Butiran cat dari aerosol (sistem partikel koloid dari padat atau cair
yang terdispensi dalam bentuk gas) menjadi bermuatan ketika
bergesekan dengan mulut pipa semprot dan udara. Bila benda diberi
muatan berlawanan, maka butiran cat akan tertarik ke badan benda.
7. Petir
Proses: petir terjadi karena lompatan –lompatan elektron dari awan
yang bermuatan negatif menuju ke bumi yang bermuatan positif.
Gambar 1.6 Proses terjadinya petir
B. Pengetahuan Konseptual
 Listrik statis didefinisikan sebagai fenomena fisika yang memperlihatkan
terjadinya suatu interaksi diantara benda-benda yang memiliki muatan
listrik.
 Muatan listrik adalah muatan dasar yang dimiliki suatu benda, yang
membuatnya mengalami interaksi dengan benda lain dengan syarat sama-
sama mempunyai muatan listrik dan berdekatan jaraknya.
 Jenis muatan listrik pada setiap benda: negatif (elektron) dan positif
(proton).
 Interaksi muatan listrik:
 Sejenis ( positif dengan positif, negatif dengan negatif): tolak
menolak
 Tidak sejenis ( positif dengan negatif) : tarik menarik
 Gaya listrik adalah interaksi takrik-menarik atau tolak-menolak antara dua
buah muatan atau lebih yang berada cukup dekat.
 Besar gaya Coulomb sebanding dengan perkalian kedua muatan dan berbanding
terbalik dengan kuadrat jarak antara kedua muatan tersebut.
 Setiap jenis muatan memiliki arah garis medan dan jenis interaksi yang berbeda
dengan muatan lain. Untuk muatan positif arah garis medannya menjauhi muatan
sedangkan muatan negatif arah garis medannya digambarkan menuju ke muatan.
 Besarnya kuat medan listrik berbanding lurus dengan besar muatan sumbernya dan
berbanding terbalik dengan kuadrat jarak antar muatan dengan titik yang ditinjau.
C. Pengetahuan Prosedural
Pengetahuan prosedural merupakan pengetahuan tentang ketrampilan khusus
, tahapan sistematis mengenai mengenai sistem program (meliputi :
input,proses dan output). Prosedur merupakan tahap demi tahap suatu proses
untuk mencapai hasil yang diharapkan. Penguasaan pengetahuan prosedural
berarti penguasaan proses, misalnya :siswa melaksanakan penelitian melalui
proses yang bertahap, yaitu :1) merumuskan pertanyaan,2) merumuskan latar
belakang pemikiran, 3)merumuskan hipotesis,4) menguji kebenaran hipotesis
melalui eksperimen,5)analisis hasil, dan 6) merumuskan hasil penelitian.
Contoh :
Percobaan Generator Van de Graff

A. Tujuan Percobaan :
Memperagakan model sederhana dari generator Van de Graaff

B. Landasan Teori
Menurut pergerakannya, listrik dibagi menjadi dua yaitu listrik statis
dan listrik dinamis. Pada alat yang dibuat kali ini, yaitu generator Van de
Graff menggunakan konsep listrik statis. Listrik statis ialah listrik yang
muatan-muatannya diam.
Benda tersusun oleh partikel-partikel zat. Partikel zat yang
ukurannya paling kecil dan tidak dapat dibagi lagi disebut dengan atom.
Atom dikatakan negatif jika kelebihan elektron, sedangkan atom yang
bermuatan positif jika kekurangan elektron. Adapun, yang dikatakan
netral jika jumlah muatan positif sama dengan jumlah muatan negatif.
Generator van de Graff adalah alat yang dapat menghasilkan muatan
listrik statis dalam jumlah yang sangat besar melalui proses gesekan.
Sebuah generator Van de Graaff terdiri atas kubah logam, sisir
logam atas dan bawah, silinder logam dibagian atas dan politena dibagian
bawah , dan sabuk karet yang menghubungkan silinder logam dan silinder
politena.
Prinsip kerja generator Van de Graaff yaitu ketika arus listrik
mengalir dan menggerakkan motor generator, silinder politena berputar
kemudian menggerakkan sabuk karet. Gesekan antara sabuk karet dan
silinder politena menyebabkan sabuk karet bermuatan positif. Sabuk karet
kemudian membawa muatan listrik positif dari silinder logam bawah
menuju silinder logam atas yang kemudian diteruskan ke kubah. Jadi,
kubah akan menjadi bermuatan positif karena muatan negatif kubah akan
tertarik kesabuk karet untuk menetralkan muatan positif. Sabuk karet akan
terus bergerak kebawah lagi dan mengalami gesekan kembali.
Proses ini berlangsung secara terus menerus sehingga kubah
mengumpulkan muatan listrik positif dalam jumlah yang banyak. Pada
gambar dibawah ini terlihat bahwa muatan listrik negatif pada karet
bawah mengalir melalui silinder logam bawah ke tanah kemudian
dinetralkan. Generator ini dapat mencapai tegangan listrik sama dua juta
volt. Apabila kubah generator ditanahkan, akan terlihat percikan kecil
seperti kilat kecil. Kita juga dapat merasakan kekuatan listrik ini dengan
menerima muatan dari generator pada saat menyentuh kubahnya.

Gambar1.7 Generator Van De Graaf Gambar1.8Prinsip Kerja Generator Van De Graaf

C. Alat dan Bahan


Bahan :
 Kaleng bekas @1 buah
 Paku kecil @1 buah
 Tabung sekring @1 buah
 Karet ban bekas @1 buah
 Motor DC ( biasanya terdapat pada mobil mainan)@ 1 buah
 Baterai 9 volt 1 buah
 Wadah baterai @ 1 buah
 Sterofoam yang berbentuk lingkaran @1 buah
 Tissue
 Kabel serabut secukupnya
 Pipa PVC 20 cm
 Pipa PVC “T” @ 1 buah
 Plaster @ 1 buah
 Kayu ukuran 15 cm x 15 cm @1 buah

Alat perkakas :
 Gergaji besi @1 buah
 Tang pemotong @ 1 buah
 Tang penjepit @ 1 buah
 Penggaris 30 cm 1 buah
 Bor listrik 1 buah

D. Prosedur Percobaan

 Potong sekitar 5 cm pipa PVC dan lubangi kayu sebagai penyangga.


 Letakkan motor DC pada pipa penghubung “ T ” , usahakan
menempel dengan pas dengan ukuran diameter pipa.
 Buat lubang dibelakang pipa “T” untuk memasukkan kabel serabut
ke dalamnya dan letakkan hampir menyentuh karet gelang. Bagian
ini disebut “brush” bawah.
 Letakkan karet gelang pada ujung motor DC, buatlah seperti kontrol.
Kemudian satukan pada langkah 1.
 Potong pipa ukuran 4 cm, dan letakkan diatas pipa “ T “. Kemudian
buat lubang untuk menyimpan paku. Paku digunakan sebagai
penyangga atas karet gelang. Untuk memudahkan perputaran,
selubungi paku dengan tabung sekering.
 Buat satu lubang lagi pada pipa paling atas diantara dua lubang
sebelumnya untuk memesukkan kabel serabut dan letakkan hamper
menyentuh karet gelan. Bagian ini ialah “brush” atas.
 Hubungkan sterofoam yang sudah dibentuk lingkaran sebangai
penyangga kemudian musukkan pada pipa atas.
 Lubangi bagian atas kaleng, dan letakkan kaleng tersebut di bagian
atas alat.
 Pasang baterai kepada motor DC.
 Potong tissue menjadi beberapa lembar dengan lebar 1-2 cm dan
panjang sekitar 15 cm, kemudian simpan dan temple .

( Gambar1.9 Pecobaan Generator Van de Graaff)

Percobaan Elektroskop

A. Tujuan Percobaan :
Tujuan kami melakukan percobaan ini adalah untuk dapat membuat,
mengetahui konsep, cara kerja, dan dapat menggunakan elektroskop sederhana
untuk mendeteksi muatan pada penggaris plastik yang digosok pada rambut.
B. Landasan Teori
Elektroskop adalah alat yang digunakan untuk mengetahui muatan listrik
sebuah benda. Elektroskop juga dapat digunakan untuk menentukan jenis
muatan suatu benda.

Dengan menggosok, suatu benda akan memperoleh muatan listrik. Muatan


listrik dapat pula diperoleh dengan menyentuhkan benda yang tidak bermuatan
kepada benda yang bermuatan. Keberadaan muatan listrik pada sebuah benda
dapat diketahui dengan elektroskop. Bagian dalam elektroskop terdiri atas dua
buah daun logam tipis yang dipasang pada ujung batang logam. Prinsip kerja
elektroskop adalah induksi listrik.

Induksi listrik adalah peristiwa pemisahan muatan listrik pada benda netral
jika benda itu didekati dengan benda lain yang bermuatan listrik. Dimana jika
kepala elektroskop yang netral didekatkan dengan benda, maka daun elektroskop
akan mengembang jika benda tersebut bermuatan listrik, dan tetap jika benda
tersebut tidak bermuatan listrik.

Meskipun demikian, suatu elektroskop dapat digunakan untuk menentukan


“tanda muatan” jika pertama-tama pemisahan muatan dilakukan dengan cara
konduksi, misalnya elektroskop bermuatan negatif. Jika benda bermuatan negatif
didekatkan, maka lebih banyak elektron diinduksi untuk bergerak ke bawah
menuju daun-daun elektroskop sehingga kedua daun ini terpisah lebih lebar.

Di sisi lain, jika muatan positif didekatkan, maka elektron-elektron akan


diinduksi untuk bergerak ke atas, sehingga menjadi lebih negatif dan jarak pisah
kedua daun ini menjadi berkurang / menjadi lebih sempit.

Apakah yang menyebabkan benda-benda bermuatan listrik positif atau


negatif? Hal ini dapat kita selidiki dengan percobaan sederhana memakai
penggaris plastik. Atom-atom penggaris plastik tersebut memiliki jumlah proton
dan elektron yang sama. Pada saat kita menggosok penggaris plastik tersebut
dengan rambut, gosokan itu menyebabkan elektron-elektron pindah dari rambut
ke penggrasis plastik. Dengan membuat lebih banyak elektron terkumpul pada
penggaris plastik, kita memberikan muatan listrik negatif pada penggaris plastik
tersebut. Penggaris plastik itu bermuatan negatif, dan rambut tersebut bermuatan
positif.

Benda-benda seperti penggaris plastik tersebut mendapatkan tambahan


elektron, sedangkan rambut kehilangan elektron. Kita mengatakan kedua benda
itu dimuati dengan listrik statis. Dengan kata lain, listrik statis adalah
terkumpulnya muatan-muatan listrik pada suatu benda. Jadi, benda-benda
memperoleh muatan listrik statis akibat kontak atau persentuhan satu sama lain,
seperti pada saat kita menggosok penggaris plastik dengan rambut. Benda-benda
bermuatan sejenis akan tolak menolak, sedangkan benda-benda yang bermuatan
tidak sejenis akan tarik menarik.

( Gambar 1.10 Elektroskop)

C. Alat dan Bahan


a) Botol kaca bekas
b) Alluminium foil
c) Kawat tembaga  15 cm
d) Amplas
e) Gabus
f) Sisir plastik
g) Kertas
h) Gunting

D. Metode
1. Ambil kertas
2. Potong kertas tersebut menjadi kecil kecil
3. Masukkan kertas tersebut ke dalam botol
4. Ambil Aluminium secukupnya.
5. Potong Alluminium foil dengan ukuran  0.5 cm x 5 cm.
6. Amplas kawat tembaga dan tekuk salah satu ujung kawat tembaga
hingga berbentuk seperti setengah lingkaran atau seperti huruf U.
7. Letakkan potongan Aluminium foil pada ujung kawat tembaga yang
telah ditekuk lalu lipat Aluminium foil tersebut.
8. Masukkan kawat tembaga yang telah diberi Aluminium foil ke dalam
botol
9. Tutup botol tersebut dengan gabus
10. Buat Alluminium foil seperti bola dan tancapkan pada ujung tembaga
yang diluar botol.
11. Gosokkan penggaris plastik pada rambut dan dekatkan pada
aluminium foil yang telah dibentuk seperti bola tadi, dan amati apa
yang terjadi, apakah aluminium foil di dalam botol diam/bergerak
membuka (mekar) dan bagaimana kertas di dalam botol tersebut,
diam/bergerak.

E. Pengetahuan Metakognisi
Pengetahuan metakognisi tentang listrik statis adalah pengetahuan yang
dapat memberikan latihan kepada siswa untuk berpikir tingkat tinggi.
Contoh pengetahuan metakognisi sebagai berikut:
a) Setelah anda mengelus kucing, apakah menurut pikiran anda kucing
bermuatan positif atau negatif?
b) Jika perjanjian tanda untuk muatan diganti sehingga muatan elektron
adalah positif dan muatan proton adalah negatif, apakah hokum
Coulomb tetap sama?
c) Bola kecil bukan konduktor yang tidak bermuatan digantungkan
dengan seutas benang. Jika muatan positif dibawa mendekati bola ,
bola akan tertarik mendekati muatan. Bagaimana hal ini bisa terjadi?
Lalu apa yang terjadi jika bola tersebut didekatkan dengan muatan
negatif?

II. Kompetensi Dasar ( Keterampilan)

A. Keterampilan Abstrak
1. Mengamati
Siswa mengamati fenomena listrik statis yang ada dalam kehidupan
sehari-hari
2. Menanya
Siswa memilki kemampuan menanya mengenai konsep listrik statis
dan fenomenannya.
3. Menalar

Siswa memiliki kemampuan menghubungkan teori yang telah


dipelajari dengan fenomena listrik statis yang dialami.

4. Mencoba
Siswa memiliki kemampuan melakukan eksperimen tentang
percobaan Generator Van de Graff dan Elektroskop.
5. Mencipta
Siswa memilki kemampuan menciptakan suatu alat peraga sederhana
tentang listrik statis.
B. Keterampilan Konkret
Siswa melakukan diskusi setelah melaksanakan percobaan
pembuatan elektroskop sederhana untuk mengetahuai jenis muatan
suatu bahan.

(Gambar 1.11 Siswa berkelompok melaksanakan diskusi)

III. Materi Pokok

 Muatan Listrik
 Gaya Listrik
 Medan Listrik
 Hukum Gauss
 Energi Potensial Listrik
 Potensial Listrik
 Kapasitor

IV. Materi Esensial

Gaya Listrik

(Gambar 1.12. Gaya Coulomb antar muatan)


Sebuah muatan (𝑞1) akan menimbulkan interaksi tarik-menarik atau tolak
menolak pada muatan lainnya (𝑞2) yang berada cukup dekat dengan muatan
𝑞1 (Gambar 1.12). Interaksi tarik-menarik dan tolak-menolak tersebut
disebut gaya listrik (𝐹).Muatan yang berlawanan akan menimbulkan gaya
tarik-menarik dan muatan yang sejenis akan menimbulkan gaya tolak
menolak. Lalu bagaimana hubungan antara gaya listrik dengan kedua
muatan dan jarak antar kedua muatan tersebut? Melalui eksperimen gaya
Coulomb, maka akan didapat hubungan antara besar gaya Coulomb dengan
jarak antar muatan dan besar muatan. Hasil analisis data dari eksperimen
tersebut menunjukkan bahwa besar gaya Coulomb sebanding dengan
perkalian kedua muatan dan berbanding terbalik dengan kuadrat jarak antara
kedua muatan tersebut. Gaya listrik adalah besaran vektor sehingga secara
matematis dapat dituliskan:

Dimana:

𝐹 = gaya listrik tarik-menarik atau tolak-menolak atau gaya Coulomb (N)

𝑞, 𝑞0 = muatan listrik 1 dan 2 (C)

𝑟 = jarak antara kedua muatan (m)

ɛ = permitivitas bahan atau permitivitas medium (N m2 /C2 )

𝑟 = vektor satuan yang menunjukkan arah gaya listrik


Medan Listrik

Muatan dapat menimbulkan dan dipengaruhi medan listrik. Telah diketahui


terdapat dua jenis muatan yaitu muatan positif dan negatif. Setiap jenis
muatan memiliki arah garis medan dan jenis interaksi yang berbeda dengan
muatan lain. Untuk muatan positif arah garis medannya menjauhi muatan
(Gambar1.13) sedangkan muatan negatif arah garis medannya digambarkan
menuju ke muatan (Gambar 1.14a). Kemudian interaksi muatan positif
dengan muatan yang negatif akan menimbulkan garis-garis medan yang
saling tarik-menarik (Gambar 1.14b) sedangkan interaksi muatan positif
dengan positif akan menimbulkan garis-garis medan yang saling tolak
menolak (Gambar 1.16).

Gambar 1.13 Medan listrik muatan positif pada daerah yang jauh tak
terhingga dari muatan lain

Gambar 1.14 Medan listrik muatan negatif pada daerah yang jauh tak
terhingga dari muatan lain
Dengan demikian medan listrik adalah ruang di sekitar suatu muatan listrik
sumber yang jika muatan listrik lainnya berada dalam ruang ini akan
mengalami gaya listrik.

Gambar 1.14 a. Garis-garis medan listrik akibat interaksi muatan berlawanan jenis.
b. Garis-garis medan listrik akibat interaksi muatan sejenis

Adapun medan listrik dapat menyebabkan muatan lain dalam medan listrik
mengalami gaya tarik atau gaya tolak, bergantung pada apakah muatan
sumber sejenis atau tak sejenis dengan muatan lain. Benda bermuatan yang
menghasilkan medan listrik kita sebut muatan sumber (+𝑄). Muatan lain
yang kita taruh dalam pengaruh medan listrik muatan sumber kita sebut
muatan uji (+𝑞). Besar gaya Coulomb (gaya listrik) yang bekerja pada
muatan uji itu dibagi dengan besar muatan uji tersebut didefinisikan sebagai
besar kuat medan listrik pada lokasi muatan uji tersebut (Gambar 1.15).

(Gambar 1.15. Kuat medan listrik sekitar muatan titik)


Melalui demonstrasi mengenai medan listrik pada suatu titik yang
berjarak 𝑟 dari suatu muatan menunjukkan bahwa besarnya kuat medan
listrik berbanding lurus dengan besar muatan sumbernya dan berbanding
terbalik dengan kuadrat jarak antar muatan dengan titik yang ditinjau.
Kuat medan listrik pada suatu titik merupakan besaran vektor sehingga
secara matematis dapat ditulis sebagai berikut:

Dimana:
= kuat medan listrik pada suatu titik (N/C)
𝑞 = muatan sumber (C)
𝑟 = jarak antara titik dan muatan sumber (m)
𝑟 = vektor satuan yang menunjukkan arah medan listrik
Telah diketahui bahwa gaya listrik merupakan vektor dan kuat medan
listrik merupakan gaya per satuan muatan. Hal tersebut membuat kuat
medan listrik merupakan besaran vektor dan sudah pasti kuat medan
listrik memiliki arah juga. Lalu bagaimana cara melukiskan arah kuat
medan listrik? Perlu kamu ketahui bahwa setiap kuat medan listrik pada
suatu titik di sekitar muatan listrik, arahnya akan selalu menyinggung
garis medan (garis gaya). Contoh gambar kuat medan listrik pada suatu
titik di sekitar muatan-muatan tak sejenis dan sejenis dapat kamu lihat
pada gambar 1.16 a dan 1.16 b

(a) (b)
Gambar 1.16 a. Kuat Medan listrik yang ditimbulkan oleh muatan yang sejenis

b. Kuat Medan listrik yang ditimbulkan oleh muatan yang berlawanan


jenis

Hukum Gauss

Telah dijelaskan bahwa pengertian garis medan (garis gaya) dapat


dipergunakan untuk melukiskan kuat medan listrik. Garis-garis medan
yang rapat menunjukkan daerah yang memiliki kuat medan listrik yang
kuat sedangkan garis yang kurang rapat menunjukkan kuat medan yang
lemah.

(b) (b)

Gambar 1.17

(a) Garis-garis medan listrik menembus tegak lurus seluruh luas bidang 𝐴

(b) Garis-garis medan listrik menembus seluruh luas bidang𝐴dan membentuk


sudut 𝜃

Misalkan terdapat garis-garis medan listrik yang menembus tegak lurus atau
membentuk sudut 𝜃 pada seluruh bidang seluas 𝐴. Garis- garis medan listrik
tersebut merupakan fluks listrik. Jumlah fluks listrik tersebut sebanding
dengan dan 𝐴 yang secara matematis dapat ditulis:

𝜙= 𝐴cos𝜃

Hukum Gauss menyatakan sebagai berikut:


Jumlah garis-garis medan listrik yang menembus tegak lurus suatu
permukaan tertutup (fluks listrik) sama dengan jumlah muatan listrik yang
dilingkupi oleh permukaan tertutup itu dibagi dengan permitivitas udara ɛo.

Dimana:
𝐴 = luas permukaan tertutup
𝜃 = sudut antara dan garis normal, dan
Σ𝑞 = muatan total yang melingkupi permukaan tertutup

Energi Potensial Listrik

Gambar 1.18.Energi potensial listrik

Misal kita ingin melakukan sebuah usaha untuk memindahkan suatu muatan
uji menjauhi suatu muatan sumber. Muatan sumbernya ialah muatan positif
𝑞𝐵 dan muatan uji yang akan kita pindahkan adalah muatan positif 𝑞𝐴. Gaya
Coulomb yang dialami muatan uji 𝑞𝐴 positif adalah berarah vertikal ke atas
menjauhi pusat muatan sumber 𝑞𝐵 .
Medan listrik merupakan medan yang menimbulkan gaya Coulomb yang
konservatif, artinya usaha untuk memindahkan suatu muatan dari suatu titik
ke titik lain tidak bergantung dari bentuk lintasannya melainkan hanya
bergantung pada posisi awal dan akhir saja. Karena gaya Coulomb
merupakan gaya konservatif maka usaha yang dilakukan gaya atau medan
listrik pada suatu muatan memenuhi persamaan berikut:

Jadi usaha yang dilakukan gaya atau medan listrik untuk memindahkan
suatu muatan disebut energi potensial listrik.

Selanjutnya mari kita tentukan usaha yang ditimbulkan oleh gaya Coulomb.
Anggap bahwa muatan 𝑞𝐴 dipindahkan vertikal ke atas sejauh 𝑑𝑟 dari posisi
awal 1 (𝑟 = 𝑟1) ke posisi akhir 2 (𝑟 = 𝑟2), maka usaha yang dilakukan oleh
gaya Coulomb yang juga berarah vertikal ke atas adalah sebagai berikut:

Substitusi 𝑊12 , maka diperoleh persamaan berikut :

Perubahan energi potensial listrik 𝛥 𝑃12= 𝑃2− 𝑃1

Secara umum energi potensial listrik, 𝑃, yang dialami muatan 𝑞𝐴, yang
berjarak 𝑟 dari muatan 𝑞𝐵 adalah sebagai berikut:
Dengan 𝑟 = jarak antara kedua muatan (m). Tanda muatan 𝑞𝐴 dan 𝑞𝐵
dimasukkan.

Potensial listrik
Potensial listrik pada suatu titik didefinisikan sebagai energi
potensial per satuan muatan pada titik tersebut. Dengan demikian, potensial
listrik memiliki kaitan dengan energi potensial listrik yang secara matematis
dapat dituliskan sebagai berikut :

Kita telah mengenal muatan listrik yang dapat menimbulkan medan listrik.
Setiap titik yang masih berada pada medan listrik ternyata memiliki
potensial listrik juga. Tentu jika titik-titik pada medan listrik terdapat
potensial, mungkin yang ada di dalam benak kita, apakah ada hubungan
antara potensial listrik dengan kuat medan listrik? jika ada bagaimana
hubungan tersebut? Untuk menjawab pertanyaan tersebut, marilah kita
melakukan percobaan potensial listrik dengan panduan yang ada pada
LKPD. Percobaan tersebut menunjukkan bahwa potensial listrik pada suatu
titik berbanding lurus dengan besar muatan dan berbanding terbalik
dengan jarak antara titik dan muatan tersebut. Potensial listrik pada suatu
titik merupakan besaran skalar, secara matematis potensial listrik dapat
ditulis sebagai berikut:

Dengan demikian, hubungan potensial listrik dengan besar kuat medan


listrik yaitu:

Dari persamaan diatas, kita dapat merumuskan usaha listrik sebagai berikut:
Potensial oleh Beberapa Muatan Titik

Gambar 1.19. Potensial oleh beberapa muatan titik

Pada gambar 1.19, menunjukkan titik O yang berada di sekitar tiga muatan
titik (𝑞1 positif, 𝑞2 negatif dan 𝑞3 positif). Potensial di titik tersebut adalah
jumlah skalar dari potensial yang disebabkan oleh masing-masing muatan
𝑞1, 𝑞2, dan 𝑞3.

Dengan 𝑛 adalah banyak muatan sumber. Tanda muatan (positif dan


negatif) harus dimasukkan seperti tanda aljabar biasa.

Kapasitor
Kapasitor adalah suatu peralatan yang dapat menyimpan arus,
tegangan, muatan dan energi listrik. Secara sederhana sebuah kapasitor
terdiri atas dua keping konduktor yang ruang diantaranya diisi oleh
dielektrik (penyekat), misalnya udara atau kertas (Gambar 1.20). Kedua
keping tersebut diberi muatan yang sama besar tetapi berlawanan jenis,
yang satu bermuatan (+) dan yang lainnya bermuatan (-). Ukuran
kemampuan atau daya tampung kapasitor untuk menyimpan muatan listrik
untuk beda potensial yang diberikan disebut dengan kapasitansi kapasitor.
Satuan kapasitansi dalam SI ialah Farad.

(a) (b)
Gambar 13. a) Kapasitor. b) Simbol kapasitor

V. Media Pembelajaran
1. Video Pembelajaran Praktikum

2. Alat Peraga
3. Bahan Ajar

4. Simulasi Phet

Anda mungkin juga menyukai