Anda di halaman 1dari 38

BUNYI DAN

CAHAYA

Oleh :
Ella Zulia Ch 4201415059
Wulan Sari P 4201415089
KOMPETENSI DASAR
5. Mendeskripsikan gejala dan ciri-ciri gelombang
bunyi.
6. Menjelaskan keterbatasan pendengaran manusia
terhadap frekuensi bunyi.
7. Menjelaskan pengaruh bunyi terhadap
intensitas, taraf intensitas, dan efek doppler.

INDIKATOR
• Menjelaskan gejala dan ciri-ciri gelombang
bunyi
• Menyebutkan syarat bunyi yang bisa didengar
oleh manusis
• Mendiskripsikan sumbur sumber gelombang
bunyi
• Mendeskripsikan pengaruh efek dopler
terhadap frekuensi pengamat
• Menjelaskan intensitas dan taraf intensitas
yang terjadi pada bunyi
GELOMBANG BUNYI

Bunyi merupakan
gelombang mekanik dan
juga sebagai gelombang
longitudinal
Syarat suatu bunyi dapat
terdengar

a. Sumber bunyi
 semua benda yang bergetar dan
meng- hasilkan suara dan merambat melalui
medium atau zat perantara sampai ketelinga.
Contohnya berbagai alat musik, sepert gitar,
biola, piano, drum, terompet, dan seruling.

b. Medium
 zat perantara tempat merambatnya
bunyi.
Contohnya udara, air, dan kayu.
c. Pendengar
Berdasarkan frekuensinya, gelombang
bunyi dapat dibedakan menjadi tga macam.
Cepat Rambat Bunyi

a. Medium padat
Keterangan :
v = Laju gelombang bunyi
(m/s)
ϒ = Modulus Young (N/m2)
ρ = Massa jenis zat padat
(kg/m3)

b. Medium cair
Keterangan :
v = laju gelombang
bunyi (m/s) B =
modulus Bulk (Pa)
ρ = massa jenis fluida
(kg/m3)
c. Medium gas

Keterangan
: v = laju gelombang bunyi (m/s)
ϒ = konstanta laplace
R = tetapan gas ideal (8,314 J/ mol.
K) T = suhu mutlak gas (K)
M = massa molar gas (untuk udara
bernilai 29x103 kg/mol)
Sifat atau ciri- ciri umum
gelombang bunyi

Dapat mengalami refleksi

Dapat mengalami refraksi

Dapat mengalami interferensi

Dapat mengalami difraksi


FREKUENSI DAN
TINGGI NADA

Tinggi rendahnya nada bergantung pada frekuensi.


Berdasarkan frekuensi bunyi dikelompokkan:
 Nada  bunyi yang frekuensinya teratur
 Desah/Noise  bunyi yang frekuensinya
tidak teratur
Frekuensi
Gelombang Bunyi

Karakteristik bunyi berdasarkan frekuensinya :


Infrasonik
• < 20 Hz (anjing, jangkrik)

Audiosonik
• 20 hz – 20.000 Hz (manusia)

Ultrasonik
• > 20.000 Hz (kelelawar, nyamuk)
Efek Doppler

Tinggi rendahnya nada suatu


bunyi berhubungan dengan
frekuensi gelombang bunyi yang
mamsuk ke telinga seseorang.

Besar kecilnya frekuensi


gelombang yang diterima
pendengar dapat dihitung
menggunakan persamaan berikut :
RUMUS DOPPLER

v  vp
fp  fs
v  vs

Keterangan :
v - kecepatan bunyi di udara - m/s
vp - kecepatan gerakan pendengar - m/s
vs - kecepatan gerakan sumber bunyi - m/s
fp - frekuensi yang masuk telinga pendengar - Hz
fs - frekuensi sumber bunyi - Hz
Dengan ketentuan sebagai
berikut :

• P mendekati S : + vp
• P menjauhi S : - vp

• S mendekati P : - vs
• S menjauhi P : + vs
Sumber Bunyi

Semua benda yang bergetar


dapat berfungsi sebagai sumber
bunyi. Pada topik ini sumber bunyi
yang di bahas :

o Dawai
o Pipa Organa Terbuka
o Pipa Organa Tertutup
a. Dawai
Nada Harmonik pada Dawai

1. Nada Dasar

L=½λ
1 F
f0 
2L 

2. Nada Atas 1
L=λ

L
3. Nada Atas 2

L = 3/2 λ

L
Pipa Organa

A. Pipa Organa Terbuka

1. Nada Dasar

L=¼λ

L
2. Nada Atas 1

L=λ

3. Nada Atas 2
L = 3/2λ

L
B. Pipa Organa Tertutup

1. Nada Dasar

L=¼λ

L
2. Nada Atas 1
L=¾λ

L
3. Nada Atas 2
L = 5/4λ

L
Intensitas Dan
Taraf Intensitas

Intensitas Bunyi
besarnya energi gelombang yang
melewati suatu permukaan.

P Prata rata
I  I 
A 4r 2

Keterangan :
I : intensitas gelombang (w/m2)
P : daya gelombang (w)
A : luas penampang bola (m2)
Perbandingan intensitas gelombang bunyi
pada suatu titik yang berjarak r1 dan r2 dari
sumber bunyi adalah :

2
I1  r2 
  
I 2  r1 

Keterangan :
I 1 : intensitas awal (w/m2 )
I2 : intensitas akhir (w/m2)
r1 : jarak posisi awal (m)
r2 : jarak posisi akhir (m)
Taraf Intensitas
perbandingan logaritmik antara intensitas
bunyi dengan intensitas ambang
pendengaran

 Intensitas ambang pendengaran I0 = 10-12


W/m 2
 Intensitas ambang perasaan = 1 W/m2
 Intensitas bunyi yang dapat didengar
manusia : 10-12 W/m 2 - 1 W/m2

I
TI  10 log
I0
Bagaimana warna burung
merak terbentuk ?

Warna pada bulu burung merak


tidak disebabkan oleh pigment
pada bulu. Jika tidak dihasilkan
oleh pigment ,bagaimana warna
yang indah tersebut terbentuk ?
Gelombang Cahaya
Celah Ganda
Interferensi
Celah Tipis

Celah Tunggal
Difraksi

Gelombang Difraksi Kisi


Cahaya

Pemantulan

Refleksi

Pembiasan
Polarisasi
Ganda

Absorpsi
Selektif

Hamburan
INTERFERENSI CAHAYA

Interfrensi Cahaya adalah perpaduan antara dua gelombang


atau lebih yang koheren.

Dua gelombang dikatakan koheren, jika kedua


gelombang mempunyai frekuensi dan amplitudo sama
serta beda fasenya tetap.

Interfrensi cahaya akan menghasilkan pola interfrensi yaitu


pola garis terang
pola garis gelap
Interferensi Celah ganda Young

Untuk mendapatkan dua cahaya yang


koheren maka sumber cahaya dilewatkan
pada dua celah (celah ganda). Cahaya dari
setiap celah akan koheren karena berasal
dari satu sumber cahaya. Tiap-tiap celah
dapat berfungsi sebagai sumber cahaya.
Sumber cahaya harus monokromatis

Hasil dari Superposisi cahaya yang berasal dari


dua celah ini dapat maksimum atau minimum.
Interfrensi maksimum menghasilkan garis terang,
sedang
Interfrensi minimum menghasilkan garis gelap
Interferensi Celah Ganda Young

d
= jarak antar dua celah (meter)
l = jarak celah ke layar (meter)
y = jarak pola interfrensi ke terang pusat

 Interfrensi maksimum garis terang

d sin θ = n λ
Atau
=mλ
 Interfrensi minimum garis gelap

d sin θ = (2n-1) ½ λ
Atau
= (2n-1) ½ λ
 Jarak antara 2 garis terang atau 2 garis gelap
dirumuskan :

Interfrensi lapisan tipis

n = indeks bias lapisan tipis


d = tebal lapisan
r = sudut sinar bias
k= bilangan bulat, 1,2,3,...
a. Interfrensi maksimum garis
terang
2 n d Cos r = (2 k – 1) ½ λ

b. Interfrensi minimum garis gelap


2 n d Cos r = k λ
Difraksi

1. Difraksi celah tunggal


jika muka gelombang melalui celah
sempit, maka gelombang ini akan
mengalami lenturan (difraksi).
Pembelokan cahaya(difraksi) dapat
terjadi ketika cahaya melewati
suatu celah tunggal dan akan
menghasilkan pola garis terang dan
gelap.
2. Difraksi celah
majemuk (kisi)
Jika muka gelombang melalui celah
sempit, maka gelombang ini akan
mengalami lenturan (difraksi).

Jika cahaya melewati celah majemuk (kisi),


maa cahaya akan mengalami difraksi,
disini cahaya putih melewati kisi difraksi
sehingga mengalami difraksi dan terurai
menurut panjang galombang masing-
masing.

a. Difraksi maksimum
d Sin θ = m λ m = 0,1,2,3,...

b. Difraksi minimum
d Sin θ = (2m – 1) ½ λ

m = 0,1,2,3,...

d=
POLARISASI

1. POLARISASI KARENA
PERISTIWA PEMANTULAN

Polarisasi adalah terserapnya


sebagian arah getar
gelombang transversal
sehingga gelombang hanya
memiliki satu arah getar saja.

Jika sinar datang pada cermin


datar dengan sudut 57°, maka
sinar ini merupakan sinar
terpolarisasi.
Polarisasi karena pembiasan
dan pemantulan

Jika sudut pantul (i) + sudut


bias (r) = 90°

Atau (r) = 90° - i, maka


berlaku :

Tg i =
Polarisasi karena pembiasan
ganda (Bias Kembar)

Jika cahaya melalui kaca, maka cahaya lewat


dengan kelajuan yang sama ke segala penjuru,
karena kaca hanya memiliki satu indeks bias,
akan tetapi, bahan kristal tertentu (kalsit dan
kuarsa)memiliki indeks bias lebih dari satu,
sehingga kelajuan cahaya tidak sama.

Jadi cahaya yang melalui bahan ini akan


mengalami pembiasan ganda (kembar)
Polarisasi karena absorbsi
selektif

Polarisator melewatkan sinar terpolarisasi dengan


intensitas I1 = ½ I0.

Analisator berfungsi menganalisis sinar yang dilewatkan


polarisator, mata melihat sinar paling terang, selanjutnya
sinar meredup pada saat polarisator dan analisator saling
tegak lurus, maka tampak gelap.

Intensitas cahaya yang keluar dari analisator memenuhi


persamaan I2 = I1 Cos2 θ = ½ I0 Cos2 θ
POLARIS
ASI Cahaya yang terpolarisasi oleh
KARENA atmosfer bumi,
HAMBU
RAN mengakibatkan langit
berwarna biru.

Hal ini terjadi karena cahaya


warna biru paling efektif
dihamburkan jika
dibandingkan dengan cahaya
lainnya
Soal – soal
1. Prinsip dasar dua sumber cahaya koheren adalah........
a. Keduanya sangat berdekatan
b. Amplitudonya berbeda
c. Simpangannya selalu sama
d. Beda fase keduanya adalah tetap
e. Keduanya memancarkan cahaya yang berpapasan
SOAL
1. Sebuah kereta bergerak menjauhi stasiun
dengan kelajuan 72 km/jam sambil
membunyikan peluit dengan frekuensi 720 Hz.
Diketahui cepat rambat bunyi di udara 340 m/s.
Tentukan frekuensi yang diterima pengamat jika
pengamat itu:
a. Sedang duduk di stasiun
b. Bergerak mengejar kereta dengan kelajuan
36 km/ jam
c. Bergerak berlawanan dengan arah
kereta dengan kelajuan 36 km/ jam (saling
menjauhi)
Penyelesaian :
Diketahui : v = 340 m/s
a. Kereta (sumber bunyi) menjauhi pengamat dengan
kelajuan 72 km/jam maka Vs = 72 km/jam = 20 m/s
(positif). Oleh karena pengamat diam, maka:

b. Pengamat bergerak mengejar kereta


(mendekati sumber), Vp = 36 km/jam = 10 m/s
(positf) maka :

c. Pengamat menjauhi kereta, Vp=10 m/s ,


maka:

Anda mungkin juga menyukai