benda. Muatan listrik tetap ada sampai benda kehilangannya dengan cara sebuah arus
listrik melepaskan muatan listrik. Listrik statis kontras dengan arus listrik, yang mengalir
melalui kabel atau konduktor lainnya dan mentransmisikan listrik.[1]
Muatan listrik ada 2 macam diantaranya muatan positif (proton) dan muatan negatif
(elektron). Benda yang memiliki muatan positif dan negatifnya sama disebut dengan benda
netral. Ada juga benda yang memiliki muatan positif dan muatan negatif. Benda disebut
bermuatan positif jika benda tersebut memiliki jumlah proton lebih banyak daripada
jumlah elektorn, lalu benda disebut bermuatan negatif jika benda tersebut memiliki jumlah
elektorn lebih banyak daripada jumlah proton.
Salah satu contoh peristiwa timbulnya listrik statis yaitu penggaris plastik yang
digosok-gosokanan pada rambut kering, lalu di dekatkan pada kertas yang sudah dirobek
kecil-kecil maka kertas tersebut akan tertarik oleh penggaris jadi seolah-olah penggaris
seperti magnet yang dapat menarik benda, padahal itu merupakan adanya listrik statis.
Kenapa bisa seperti itu? sebab serpihan kertas yang asalnya bermuatan netral akan
terinduksi akibat tertarik muatan negatif yang terdapat pada penggaris.
Dua buah benda yang memiliki muatan sejenis akan saling tolak menolak ketika
didekatkan satu sama lain. Adapun dua buah benda dengan muatan yang berbeda (tidak
sejenis) akan saling tarik menarik saat didekatkan satu sama lain. Tarik menarik atau tolak
menolak antara dua buah benda bermuatan listrik adalah bentuk dari gaya listrik yang
dikenal juga sebagai gaya coulomb. Gaya Coulomb atau gaya listrik yang timbul antara
benda-benda yang bermuatan listrik dipengaruhi oleh dua faktor, yaitu sebanding besar
muatan listrik dari tiap-tiap benda dan berbanding terbalik dengan kuadrat jarak antara
benda-benda.[2]
Listrik statis umumnya digunakan dalam xerografi , saringan udara (terutama debu
elektrostatis ), cat otomotif, mesin fotokopi, penyemprot cat , teater, lantai di ruang operasi,
pengujian bubuk, printer, ikatan statis dan pesawat pengisian bahan bakar.
Adapun beberapa contoh lain dari listrik statis yang dapat ditemui dalam rutinitas
sehari-hari, yang diantaranya sebagai berikut ini:
1. Saat kita menyisir rambut maka tanpa kita sadari terkadang rambut kita akan terbawa
berdiri sendiri siring dengan gerakan sisir. Hal seperti ini dapat terjadi karena adanya
interaksi muatan antara sisir dengan rambut kita.
2. Kain sutra yang digoso-gosok pada batang kaca. Pada peristiwa ini benda tersebut
akan bereaksi saling tarik-menarik. Kenapa bisa seperti itu? setelah keduanya saling
digosok-gosokan akan terjadi loncatan elektron dari batang kaca ke kain sutera sehingga
mengakibatkan batang kaca bermuatan positif sedangkan kain sutera bermuatan negatif,
hal ini hampir sama seperti pada penggaris yang digosok-gosokan pada rambut.
3. Penggaris plastik yang digosok-gosokan pada kain woll. Kedua benda tersebut
umumnya memiliki muatan netral, tapi saat keduanya digosok-gosokan akan terjadi
loncatan elektron yang berasal dari kain woll ke penggaris plastik dan penggaris plastik
menjadi bermuatan negatif sedangkan kain woll menjadi bermuatan positif.
4. Ketika mendekatkan tangan ke layar TV yang baru dimatikan. Pada peristiwa ini jika
di perhatikan bulu-bulu atau rambut yang ada pada tangan akan berdiri, hal seperti itu
diakibatkan karena adanya listrik statis.[3]
BAB IV
HASIL PENGAMATAN
Dari hasil pengamatan percobaan menggosok sedotan dengan tangan kanan, penulis
menemukan beberapa masalah dan pertanyaan yang akan dijabarkan dalam bab ini.
4.1 Masalah dari hasil pengamatan
Dalam percobaan ini, pengamat telah berusaha menggosok sedotan dengan tangan
kanan sesuai dengan prosedur percobaan. Tetapi hasilnya tidak sesuai dengan yang
peneliti harapkan. Yaitu sedotan tidak berhasil berputar setelah berkali-kali diuji coba dan
dengan cara menggosok yang berbeda
Percobaan I: peneliti menggosok dengan cara tangan kanan memegang seluruh
permukaan sedotan sehingga semua bagian sedotan tersentuh dan tergosok oleh tangan
kanan selama 2 menit. Hasilnya sedotan tidak bergerak ketika diletakkan di atas tutup
botol air mineral.
Percobaan II: : peneliti menggosok dengan cara tangan kanan memegang seluruh
permukaan sedotan sehingga semua bagian sedotan tersentuh dan tergosok oleh tangan
kanan selama 3 menit. Hasilnya sedotan tidak bergerak ketika diletakkan di atas tutup
botol air mineral.
Percobaan III : peneliti menggosok dengan cara tangan kanan memegang sebagian
permukaan sedotan sehingga sebagian sedotan tersentuh dan tergosok oleh tangan kanan
selama 2 menit. Hasilnya sedotan tidak bergerak ketika diletakkan di atas tutup botol air
mineral.
Percobaan III : peneliti menggosok dengan cara tangan kanan memegang sebagian
permukaan sedotan sehingga sebagian sedotan tersentuh dan tergosok oleh tangan kanan
selama 3 menit. Hasilnya sedotan tidak bergerak ketika diletakkan di atas tutup botol air
mineral.