Anda di halaman 1dari 13

LAPORAN PRAKTIKUM IPA 3

Listrik Statis

Disusun oleh :
Nama
NIM
Kelas

: Tatap Pamuji
: 14312241014
: Pendidikan IPA I 2014

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN IPA


FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA
2016

A. Judul
Percobaan listrik statis dan elektroskop
B. Tujuan
1. Percobaan I
a. Mengamati gejala listrik statis
b. Menganalisis peristiwa transfer elektron dari satu benda kebenda lain.
2. Percobaan 2
a. Mamba elektroskop sederhana untuk menunjukkan gejala kelistrikan antar
muatan listrik
C. Dasar teori
1. Listrik Statis
Listrik statis merupakan energi yang dimiliki oleh benda bermuatan listrik.
Muatan listrik bisa negatif atau positif. Semua zat terbentuk dari atom-atom. Setiap
atom mempunyai inti atom yang terdiri dari proton dan elektron yang
mengelilinginya. Proton mempunyai muatan listrik positif, dan elektron mempunyai
muatan listrik negatif (Giancolli,2001)
Salah satu contoh peristiwa timbulnya listrik statis yaitu penggaris plastik
yang digosok-gosokanan pada rambut kering, lalu di dekatkan pada kertas yang
sudah dirobek kecil-kecil maka kertas tersebut akan tertarik oleh penggaris jadi
seolah-olah penggaris seperti magnet yang dapat menarik benda, padahal itu
merupakan adanya listrik statis. Kenapa bisa seperti itu? sebab serpihan kertas yang
asalnya bermuatan netral akan terinduksi akibat tertarik muatan negatif yang terdapat
pada penggaris.
Sifat Muatan Lisrik menurut Tipler, 1998 :
1.
Dua muatan yang sejenis apabila didekatkan maka akan tolak menolak
2.
Dua muatan yang tidak sejenis apabila didekatkan maka akan tarik menarik

Muatan listrik itu dapat dinotasikan dengan menggunakan simbol Q dan


memiliki satuan coulomb (C).
Terdapat tiga cara untuk proses pemuatan listrik (Membuat Benda Netral
Menjadi Bermuatan Listrik), yaitu menggosok, induksi, dan arus listrik.
1. Menggosok
Cara ini dapat dilakukan dengan menggosokkan dua benda dalam satu arah.
Cara ini disebut juga metode gesekan. Jenis muatan yang diperoleh dengan metode
gesekan, di antaranya:

1. Benda berbahan plastik akan bermuatan negatif jika digosokkan pada kain
wol.
2. Benda berbahan ebonit akan bermuatan negatif jika digosokkan pada kain wol.
3. Benda berbahan kaca akan bermuatan negatif jika digosokkan pada kain sutra.
2. Induksi
Metode ini dilakukan untuk memisahkan muatan listrik di dalam suatu
penghantar dengan cara mendekatkan benda lain yang bermuatan listrik pada
penghantar tersebut.
Dengan cara induksi, muatan listrik yang dihasilkan akan berbeda jenis
dengan muatan listrik pada benda yang digunakan untuk menginduksi.
Contohnya adalah pemisahan muatan listrik pada elektroskop yang didekati
oleh mistar plastik yang telah digosokkan pada kain wol.
Pada induksi ini, muatan listrik yang dihasilkan elektroskop adalah muatan
positif karena muatan listrik dari mistar plastik sebagai penghantar adalah muatan
negatif.
3. Konduksi
Metode ini hanya dapat dilakukan pada benda yang terbuat dari bahan- bahan
tertentu. Dalam metode ini, untuk menghasilkan muatan listrik, kedua benda harus
mengalami kontak langsung agar sejumlah elekton mengalir dari satu benda ke benda
yang lainnya.
Bahan yang dapat mengalirkan sejumlah elektron secara bebas pada bahan lain
disebut konduktor. Berdasarkan kekuatannya, bahan konduktor terbagi dua, yaitu
konduktor baik dan konduktor kurang baik.
Bahan yang termasuk konduktor baik adalah logam, khususnya aluminium,
tembaga, dan perak. Sedangkan, bahan yang termasuk konduktor kurang baik adalah
air, badan manusia, dan tanah.
Sementara itu, bahan yang tidak dapat mengalirkan elektron pada bahan lain
disebut isolator. Bahan yang termasuk isolator di antaranya karet, plastik-plastik
seperti PVC, politen, dan perspek.
Tahun 1785 seorang fisikawan Prancis yang bernama Charles Agustin
Coulomb menyelidiki besarnya gaya yang terjadi pada dua benda yang bermuatan
listrik. Alat yang digunakannya adalah neraca puntir (torsion balance). Hasil
investigasinya menemukan hubungan bahwa besarnya gaya listrik sebanding

dengan besarnya muatan listrik dua benda dan berbanding terbalik dengan kuadrat
jarak pisah antara dua buah benda yang bermuatan listrik. Pernyataan ini dikenal
dengan nama Hukum Coulomb. Pada jarak yang tetap, besarnya gaya berbanding
lurus dengan hasil kali muatan dari masing-masing muatan.
Hukum Coulomb secara matematis dapat dituliskan :

= Gaya listrik (newton)

Q1

= Muatan listrik benda 1 (coulomb)

Q2

= muatan listrik benda 2 (coulomb)

= jarak pisah antara dua benda bermuatan listrik (meter)

= tetapan (9 x 109 N m2 C-2)

2. Elektroskop
Elektroskop adalah alat yang digunakan untuk mendeteksi muatan. Jika benda
bermuatan positif didekatkan ke bola, pemisahan muatan akan diinduksi, karena
elektron-elektron tertarik ke atas ke arah bola membuat keping-keping (daun
elektroskop) bermuatan positif. Akibatnya kedua keping saling tolak menolak. Jika
bola dimuati dengan konduksi maka seluruh peralatan mendapat muatan total. Pada
setiap percobaan makin banyak jumlah muatan, makin jauh pemisahan keping
( Giancoli, 2001 : 6 ).
Dalam serangkaian percobaan sederhana, bahwa ada jenis muatan yang diberi
nama positif dan negatif oleh Benjamin Franklin (1706-1790). Elektron yang
diidentifikasi memiliki muatan negatif, sementara proton bermuatan positif. Kedua
muatan akan tarik menarik jika berlainan jenis dan tolak menolak jika sejenis
( Serway, 2008 : 643 ).

Muatan dikatakan diinduksi (pemusatan dengan induksi/kontak) apabila benda


bermuatan didekatkan, kemudian yang satu menarik elektron-elektron bebas pada
benda yang netral apabila benda yang satu tersebut bermuatan positif. Sehingga
benda kedua akan memiliki muatan positif total. Elektroskop bekerja secara induksi,
namun elektroskop tidak dapat mendeteksi muatan apa yang dimiliki oleh suatu
benda. Maka elektroskop sebenarnya hanaya alat untuk mendeteksi jenis ada
tidaknya suatu muatan bukan alat untuk mendeteksi jenis muatan ( Franklin, 2001 :
572 ).

D. Alat dan Bahan


Percobaan I
Bahan
- Sedotan
- Botol kaca bekas yang bertutup

E. Prosedur percobaan
1. Percobaan I

Percobaan II
Alat
Bahan
-

Gunting
Korek api
Botol Kaca bekas yang bertutup
Alumunium foil
Kawat tembaga
Balon

MM ee nln e ggdet goa mk s aot nkia sna pe ntda tonya gaan g nga pankt eadkrnaj an dma i nupadelpau dnt adgboaas nets ode lod detoa t na gan n be r h a t i - h a t i
ssy eea chdn aiogn rt gaas un beadas tr hau nltda gaidng ig-odn seu ko l aka n-t kag on das to idedkl a smnke g bmwa nael ukntmtay u e n2-gay ta3u n h m s e nd iot a n k e m ba l i
kanan

2. Percobaan II

MM eemm bbseunakttulunbbkaangwgiasntebatmssabrkgdawiaamtelteamrubkiaalguwbastneg pratidsptiuralpdabnot algian


nM engut apktuianngbkoaetnrtlkdsertnlaugsmnilntuuminp fuyomailnfdgoetinel daaihn djgiung bagwmaehmkbaewnatuk mpebragi pyanjang dengan
Mdt emengbga mosaptnijdapnatglufsne pcyouabmk tponelayahndgit eurpjad inpgadn ruajm nbgutkdeartn smaelnudmeiknatukman balon pad kepal
bduaikbwerahtnudk0i,b5eacitmtudkexn5gaacitnmspeocusbika psenjykaa2rbuah
mefoloikdytirfaongksoapd eyradsnigbuatlermbenotuklspiral
F. Deskripsi Hasil Percobaan
Percobaan I
Setelah tangan digosok-gosok pada

Percobaan II
Ketika balon yang telah digosokkan

sedotan, dan sedotan diletakkan pada mulut dengan rambut didekatkan

pada kepala

botol, tangan didekatkan maka yang terjadi elektroskop, maka alumunium foil bergerak
adalah bergeraknya sedotan yang bergerk saling menjauhi (membuka). Namun saat
mendekati tangan

balon

digerakkan

elektroskop,

alumunium

mengatup (menutup).
G. Pembahasan

menjauhi
foil

kepala
kembali

Praktikum IPA 3 ini terdiri dari dua jenis kegiatan. Kegiatan yang pertama
yaitu percobaan listrik statis yang memiliki tujuan mengamati gejala listrik statis dan
menganalisis peristiwa transfer electron dari benda satu kebenda lain. Sedangkan
kegiatan yang kedua yaitu percobaan membuat alat elektroskop dengan tujuan
membuat elektroskop sederhana untuk menunjukkan gejala kelistrikan antar muatan
listrik.
1. Kegiatan 1
Kegiatan pertama yaitu menggunakan sedotan yang sebelumnya telah
digosok-gosok dengan tangan. Kemudian secara hati-hati sedotan diletakkan di
mulut botol. Tangan kanan yang digunakan untuk menggosok sedotan didekatkan
dengan sedotan. Dapat teramati bahwa sedotan bergerak mengikuti arah gerakan
tangan kanan.
Pada hal ini telah terjadi perpindahan muatan akibat adanya gosokan yang
menyebabkan terjadinya transfer electron. Sedangkan transfer elekton yang
terjadi menurut deret triblolistrik, anggota badan akan lebih mudah untuk
melepaskan elekton dibandingkan dengan bahan yang terbuat dari plastic dengan
kata lain tangan telah kehilangan elekton dan electron tersebut telah diterima oleh
sedotan plastic tersebut sehingga plastic sedotan tersebut terjadi kelebihan
electron atau bisa disebut sedotan tersebut bermuatan negative sedangkan tangan
kanan bermuatan positif karena tangan kanan telah kehilangan elektron. Adapun
electron yang telah tertransfer dari tangan kanan merupakan electron yang berada
hanya dipermukaan tangan kanan.jadi tidak semua electron yang ada pada tangan
kanan murni kehilangan seluruh elektronnya.
Dalam alam semesta ini semua benda meniliki muatan, ketika ada suatu
benda yang telah kehilangan electron maka secara cepat akan kembali bermuatan
netral kembali, begitu juga dengan tangan kanan praktikan yang telah
permukaannya telah mkehilangan elektronnya maka dalam waktu yang singkat
maka tangan akan netral kembali, maka dari itulah setelah beberapa saat tangan
kanan didekatkan pada sedotan dan terjadi pergerakan maka pergerakan tersebut
hanya sebentar.
Pada saat tangan didekatkan pada sedotan sebenarnya hal yang terjadi
adalah induksi listrik dimana muatan negative yang ada pada sedotan plastic
seolah olah berkumpul pada salah satu ujung sedotan yang berada didekat tangan
kanan dan sedangkan muatan positif seolah olah berkumpul di ujung sedotan
yang satunya.

2. Kegiatan 2
Kegiatan kedua memiliki tujuan yaitu membuat elektroskop sederhana
untuk menunjukkan gejala kelistrikan antar muatan listrik. Dalam teori telah
disebutkan bahwa Elektroskop adalah alat yang digunakan untuk mendeteksi
muatan.
Adapun langkah membuat elktroskop sederhana yaitu pertama membuat
lubang sebesar diameter kawat tembaga pada tutup botol sebagai tempat lewatnya
kawat tembaga, selanjutnya memasukan kawat tembaga melalui lubang pada
tutup botol dengan panjang secukupnya denganujung

atas kawat tembaga

dibentuk seperti spiral yang berfungsi untuk memperlebar permukaan sehingga


memudahkan untuk menjangkau sebagian besar wilayah balon yang nantinya
akan didekatkan dan bagian bawah dibentuk kait secukupnya yang berfungsi
sebagai tempat meletakan kertas aluminium foil, selanjutnya menggunting kertas
aluminium foil dengan gunting membentuk peregi panjang dengan ukuran 0,5 cm
x 5 cm sebanyak 2 buah dan mengaitkannya ke kawat tembaga dibagian bawah
yang dibentuk kait dengan posisi sejajar, lalu menutupkan botol dengan tutup
yang telah di modifikasi tersebut.
Untuk menguji kerja atau tidaknya elektroskop tersebut yaitu dengan cara
mendekatkan balon yang telah ditiup dan belum digosok dengan rambut pada
kepala elektroskop yang berbentuk spiral. Setelah diamati ternyata tidak terjadi
apapun tetapi saat mendekatkan balon tersebut yang telah digosok dengan rambut
selama beberapa saat dan mendekatkan balon tersebut pada kepala elektroskop
yang berbentuk spiral dan ternyata terjadi pergerakan pada kaki elekttroskop yang
ditandai dengan membukanya kaki elektroskop saat balon didekatkan pada kepala
elektroskop dan ketika balon dijaukan dari kepala elektroskop kaki elektroskop
tersebut menguncup kembali atau kembali kesemula
Dari fenomena diatas dapat di artikan bahwa balon yang tadinya belum
digosok dengan rambut, awalnya bermuatan netral sedangkan setelah digosokan
dengan rambut, balon tersebut bermuatan negative, muatan negative tersebut ada
akibat adanya transfer electron yang bersal dari rambut yang kehilangan
elektronnya dan electron tersebut ditangkap oleh balon tersebut, sesuai dengan
deret tribolistrik anggota badan cenderung lebih mudah untuk melepskan elektron
dibandingkan dengan karet (balon).
Pada saat balon yang telah digosok dengan rambut di dekatkan pada
kepala elektroskop maka terjadi induksi listrik yang seakan akan muatan positif

pada elektroskop terakumulasi diarea kepala elektroskop karena tertarik oleh


muatan balon yang bermuatan negative sedangkan muatan negative pada
elektroskop seakan-akan terakumulasi di bagian kaki elektroskop yang
mengakibatkan pada ujung aluminium foil bermuatan negative sehingga antar
aluminium foil tersebut bergerak saling menjauhi yang ditandai dengan
membukanya kaki elektroskop.

Setelah balon digerakkan menjauhi elektroskop maka kaki elektroskop


akan kembali mengatup karena perbedaan muatan yang terjadi pada elektroskop
sudah berubah menjadi netral.
Dalam hal ini praktikan menyarankan jangan dibayangkan bahwa proton
atau muatan positif dapat bergerak karena sesuai dengan teori atam ahwasanya
proton berada pada inti dan dikelilingi oleh electron, yang dapat melakukan
pergerakan hanya elektron atau muatan negative. Yang terjadi pada hal ini ketika
suatu benda yang bermuatan netral didekatkan dengan benda yang bermuatan
negative ataupun positif yang bergerak menjauhi atau mendekati benda tersebut
ialah muatan negatifnya saja. Pada saat benda bermuatan netral didekatkan
dengan benda yang bermuatan negatif, maka yang terjadi adalah pada bagian
yang dekat dengan benda bermuatan negative tersebut terjadi kekosongan
muatan, kekosongan muatan inilah yang biasa disebut dengan benda bermuatan
positif.
H. Kesimpulan
Kesimpulan yang dapat ditarik berdasarkan percobaan ini adalah:
1. Sedotan dapat bergerak mengikuti gerakan tangan karena setelah digosok-gosok
dengan tangan, sedotan mendapat electron yang berpindah dari tangan. Sehingga

sedotan bermuatan negative dan tangan yang kehilangan electron menjadi


bermuatan positif. Perbedaan muatan tersebut yang menyebabkan sedotan dapat
tertarik mendekati tangan.
2. Pada praktikum ini pembuatan elektroskop menggunakan bahan yaitu alumunium
foil sebagai daun/kaki elektroskop, botol kaca sebagai badan elektroskop, tutup
botol sebagai penutup elektroskop dan kawat tembaga yang dirangkai seperti
melakukan langkah kerja diatas. Gejala kelistikan antar muatan listik dapat
diamati ketiaka ada benda yang bermuatan didekatkan dengan kepala elektroskop
yang nantinya akan mengakibatkan membukanya kaki elektroskop dan
menutupnya elektroskop saat bend tersebut dijauhkan dari kepala elektroskop.

I. Daftar Pustaka
Giancoli, Douglas C. 2001. Fisika Jilid 2 Edisi Kelima. Jakarta : Erlangga.
Halliday, Resnick. 1994. Fisika Edisi Ketiga . Jakarta: Erlangga.
Johnson, Keith. 2001. Physics for You. United Kingdom: NelsonThornes. Ltd.
Miller, Franklin. 2001. Collage physics. Chicago : Addison Wesley Publishing
Company.
Serway A. Raymond and Jewett W. John. 2008. Physics For Scientist and Eingineers
With Modern Physics. United State : Thomson.
Tipler, Paul A. 1998. Fisika. Jakarta: Erlangga

J. Lampiran

Gambar 1. Rangkaian alat percobaan 1


Sumber : Dokumen priadi

Gambar 2. Rangkaian alat percobaan 2


Sumber : Dokumen priadi

Anda mungkin juga menyukai