I. Percobaan (poging)
KUHP dapat menjatuhkan hukuman atas perbuatan memulai melaksanakan suatu niat
yang jahat. Hal ini diatur dalam pasal 53 ayat 1 KUHP. Teori percobaan dalam hukum pidana
merupakan perluasan pertanggungjawaban pidana dari sudut perbuatannya, yakni
perbuatan permulaan pelaksanaan kejahatan yang tidak selesai akibat dari kehendak diluar
pembuat (dader)
Unsur-unsur percobaan yaitu:
Mangel am Tatbestand
Yaitu: perbuatan yang tidak mungkin mewujudkan rumusan delik karena tidak
adanya unsur esensial dalam rumusan delik, misal : mencuri barang yang ternyata
sudah diberikan kepada dirinya (unsur barang sesuatu yang seluruhnya atau
sebagian kepunyaan orang lain- tidak ada), menembak orang mati (mayat) yang
dikira masih hidup (unsur merampas nyawa orang lain tidak ada karena mayat tidak
memiliki nyawa). Mangel am Tatbestand ini tidak sama dalam delik putatif, karena
delik putatif adalah salah kira tentang suatu unsur pidana
II. Penyertaan (deelneming)
1. Dipidana sebagai pembuat delik :
I. - yang melakukan
- menyuruh melakukan
- ikut melakukan
- menyuruh
2. peserta :
- turut serta
Pelaku Melakukan Tindak Pidana
- membujuk
- membantu
Membujuk (uitlokking)
- ada orang yang membujuk dan orang yang dibujuk
- orang yang dibujuk dapat dipertanggungjawabkan
- orang yang membujuk dan orang yang dibujuk mempunyai niat yang sama
- niat dari orang yang dibujuk terbentuk karena bujukan orang yang membujuk
(transfer niat)
Membantu (medeplichteig)
- bantuan diberikan dengan sengaja
- dibagi 2 fase yaitu : pada saat kejahatan dilakukan dan membantu untuk
- harus memenuhi unsur subjektif dan objektif
- subjektif : bantuan yang diberikan digunakan oleh pelaku dalam melakukan
- objektif : bantuan diberikan dgn sengaja dan kesadaran akan membantu
Kejahatan