Anda di halaman 1dari 2

Bahan baku yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari bahan baku utama meliputi gula kelapa

cetak yang memiliki pH (6.50(±0.10); 7.00(±0.10); 7.50(±0.10)), Natrium bikarbonat teknis, dan gula
sukrosa tidak bermerk. (Zuliana, Widyastuti, & Susanto, 2015)

Gula aren dihasilkan dari bahan sadapan pohon aren. Gula aren dikenal oleh masyarakat memiliki
sifat medis. Tujuan penelitian ini adalah mempelajari aktivitas antioksidan selama proses pembuatan
gula aren dan stabilitasnya terhadap bebagai macam konsidi seperti radiasi cahaya, pH dan
pemanasan. (Pelealu, Pontoh, & Suryanto, 2011)

Gula aren merupakan salah satu bahan pemanis yang telah digunakan oleh bangsa Indonesia sejak
dahulu kala. (Pontoh, 2013)

In chemical kinetics, the chemical reactor used to carry out the reaction is a tool for determining
something about the reacting system: rate of reaction, and dependence of rate on various factors,
such as concentration of species i (cJ and temperature (T). (Missen et al., 1999)

Etika adalah sesuatu di mana dan bagaimana cabang utama filsafat yang mempelajari nilai atau
kualitas yang menjadi studi mengenai standar dan penilaian moral. (dewi, 2019)

Tanaman kelapa merupakan tanaman yang multi fungsi, karena mulai dari ujung daun hingga ujung
akar kelapa dapat di manfaatkan yang mampu memberi pasokan ataupun distribusi sebagai mata
pencaharian sebahagian manusia, bukan hanya buah, batang, daun, akar, bahkan kelapa bisa
menghasilkan gula kelapa yang mana kebanyakan orang menyebutnya gula jawa. (Gula & Yang,
2016)

Tekstur gula dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu kualitas nira, kadar air, kadar lemak serta
kandungan pektin dan protein. (Maharani, Yulianingsih, Dewi, Sugiarto, & Indriani, 2014)

Pada penelitian ini dibuat gula cair dari tepung tapioka yang dihidrolisis dengan enzim. Hidrolisis
enzimatis pati terdiri dari dua tahapan yaitu liquifikasi dan sakarifikasi. Pada proses liquifikasi
digunakan enzim á-amilase untuk memecah pati yang mengandung amilosa dan amilopektin
menjadi dekstrin. Selanjutnya pada tahapan kedua proses sakarifikasi, dimana dekstrin dihidolisa
menjadi glukosa dengan bantuan enzim glukoamilase. (Yulistiani, 2015)

DAFTAR PUSTAKA

dewi, erwana. (2019). ETIKA PROFESI. palembang.


Gula, M., & Yang, K. (2016). Vol. 5, No. 2, Tahun 2016. 5(2), 1–10.
Maharani, D. M., Yulianingsih, R., Dewi, S. R., Sugiarto, Y., & Indriani, D. W. (2014). Influences of
Sodium Metabisulphite and Evaporation Vacuum Temperature on Brown Sugar Cane Quality.
34(4), 365–373.
Missen, R. W., Mims, C. A., Saville, B. A., W., R., Missen, C. A., Saville, M. and B. A., … Saville, B. A.
(1999). Ronald W. Missen Charles A. Mims Bradley A. Saville. In New York.
Pelealu, K., Pontoh, J., & Suryanto, E. (2011). Pengaruh Pemanasan Terhadap Aktivitas Antioksidan
Dalam Pembuatan Gula Aren. Jurnal Kimia, 4(2), 60–65.
Pontoh, J. (2013). Penentuan Kandungan Sukrosa pada Gula Aren dengan Metode Enzimatik. Chem.
Prog., 6(1), 26–33.
Yulistiani, F. (2015). Menggunakan Hidrolisis Enzimatis. 9–14.
Zuliana, C., Widyastuti, E., & Susanto, W. H. (2015). Pembuatan Gula Semut Kelapa (Kajian pH Gula
kelapa dan Konsentrasi Natrium Bikarbonat). Jurnal Pangan Dan Agroindustri, 4(1), 109–119.
Retrieved from https://jpa.ub.ac.id/index.php/jpa/article/view/311

Anda mungkin juga menyukai