Anda di halaman 1dari 11

Modul VII : Respirasi

FK-UISU

T.A 2011-2012

KODE NASKAH : VII A/Respirasi/2011

TIPE SOAL I c. Chlamidia sp


PETUNJUK SOAL (no. 1-83) : d. Mycobacterium sp
Pilihlah salah satu jawaban yang paling tepat! e. Neisseria sp
8. Adenitis cervical akut dan kronis dapat
disebabkan kuman dibawah ini, kecuali:
1. Flora normal mulut dan faring bayi didalam a. Mumps virus
uterus adalah b. Streptococcus pyogenes
a. Korinebakteria sp c. Staphylococcus aureus
b. S.epidermidis d. Mycobacterium sp
c. Steril e. Bakteri anaerob
d. Moraxella catarrhalis
e. S.aureus 9. Seorang pasien berumur 60 tahun datang dengan
keluhan batuk sejak 2 bulan yang lalu. Batuk
2. Infeksi oportunistik oleh karena jamur disertai dengan dahak dan bercak darah. Pada
dibawah ini, kecuali: pemeriksaan fisik diagnostik dijumpai vesikuler
a. Aspergillus sp melemah pada lapangan paru tengah kanan. Pada
b. Candida sp pemeriksaan foto thoraks dijumpai konsolidasi
c. Cryptococcus sp berbatas tegas berbentuk bulat pada lapangan
d. Zygomycetes paru tengah kanan, pada pemeriksaan darah,
e. Trichophyton rubrum jumlah leukosit normal. Diagnosa banding dari
3. Virus penyebab infeksi saluran nafas, kecuali: pasien ini adalah
a. Parainfluenza virus a. Kanker paru dan Pneumonia
b. Respiratory syncitial virus
b. Pneumonia dan bronkitis
c. Cytomegalo virus
d. Corona virus c. Tb Paru dan pneumonia
e. Herpes virus d. Kanker paru dan TB paru
4. Organisme utama pada saluran nafas bagian e. Bronkitis dan asma
atas terutama faring, kecuali:
a. Pseudomonas sp 10. Untuk memastikan diagnosa dari pasien tersebut
b. Streptococcus non hemolitycus diatas kita lakukan pemeriksaan:
c. Difteroid
a. CT Scan
d. Mycoplasma
e. Prevotella b. BTA direct smear
5. Jenis bakteri pada Otitis Media Akut, kecuali : c. Kultur sputum bakteri/sensitiviti test
a. S.pneumonia d. Pilihan a dan b benar
b. Pseudomonas sp e. Pilihan b dan c benar
c. H.influenzae
d. M.catarrhalis
e. 35 persen steril 11. Seorang pasien berumur 19 tahun datang dengan
keluhan batuk sejak 2 bulan yang lalu.Batuk
disertai dengan dahak dan bercak darah. Pada
6. Penyebab infeksi Mastoiditis kronis, kecuali:
pemeriksaan fisik diagnostik dijumpai ronki
a. Kuman anaerob
basah pada lapangan paru atas-tengah kanan.
b. Pseudomonas sp
Pada pemeriksaan foto thoraks dijumpai infiltrat
c. Moraxella catarrhalis
pada lapangan paru atas-tengah kanan, tidak
d. Coliform
dijumpai kavitas, pada pemeriksaan darah,
e. Staphylococcus aureus
7. Infeksi pulmonal bisa disebabkan kuman jumlah leukosit normal. Diagnosa banding dari
dibawah ini, kecuali: pasien ini adalah
a. Legionella sp a. Pneumonia dan kanker paru
b. Nocardia sp b. Pneumonia dan bronkitis

Page 1
Modul VII : Respirasi

FK-UISU

T.A 2011-2012

KODE NASKAH : VII A/Respirasi/2011

c. Tb Paru dan pneumonia c. Uji tuberkulin (mantoux test) merupakan


d. Tb paru dan kanker paru salah satu pemeriksaan yang diperlukan
e. Bronkitis dan asma pada TB Paru terutama pada anak anak.
d. Pada pemeriksaan bakteriologik pada TB
12. Untuk memastikan diagnosa dari pasien tersebut Paru spesimen diperoleh dari
diatas kita lakukan pemeriksaan: sputum,bilasan bronkus, jaringan paru,
a. Spirometri cairan pleura
b. BTA direct smear e. Infeksi oportunistik pada penderita HIV
c. Kultur sputum bakteri/sensitiviti test yang terbanyak adalah TBC
d. Pilihan a dan b benar
e. Pilihan a dan c benar 16. Yang dimaksud kanker paru adalah dijumpai
pada:
13. Seorang pasien didiagnosa sbg TB paru dengan a. Bronkus paru
hasil BTA (+), sebelumnya belum pernah b. Faring
mendapat pengobatan TB Paru, Berat badan 50 c. Pleura
kg. Terapi yang tepat kita berikan untuk 2 bulan d. Trakhea
pertama adalah e. Mesothelian layer
a. Rifampicin 1x 450 mg, Inh 1x 400 mg,
Etambuthol 1x 1500 mg dan 17. Penyakit yang dapat menimbulkan efusi pleura
Pyrazynamid 1x1500mg adalah sebagai berikut, kecuali:
b. Rifampicin 1x 450 mg, Inh 1x 400 mg, a. Penyakit jantung kongestif
Etambuthol 1x 1500 mg b. Sindroma nefrotik
c. Rifampicin 1x 450 mg, Inh 1x 400 mg, c. Infeksi TB Paru
Pyrazynamid 1x1500mg d . Bronkhitis
d. Rifampicin 1x 450 mg, Inh 1x 400 mg e. Tumor Paru
e. Rifampicin 1x 450 mg, Inh 1x 400 mg,
dan Ciprofloxacin 2 x 500 mg
18. Gambaran foto toraks yang dicurigai lesi TB
aktif, kecuali:
14. Pada TB Paru kambuh dan gagal pengobatan a. Bayangan berawan
regimen pengobatan yang kita berikan adalah : b. Kavitas
a. 2 RHZE/4RH c. Bercak miliar
b. 2RHZES/1RHZE/5R3H3E3 d. Fibrosis
c. 2 RHZE/4R3H3 e. Effusi pleura uni lateral
d. 2 RHZ/4RH
e. 2 RHZ/4R3H3 19.Pada patogenese kanker diduga adanya
ketidakseimbangan antara 2 komponen, yaitu:
15.Pernyataan dibawah ini tentang TB Paru adalah a. Fungsi pertumbuhan sel dengan agent
BENAR, kecuali: b. Fungsi onkogen dengan pertumbuhan sel
a. Gejala Respiratorik TB Paru: batuk lebih c. Akibat gangguan fungsi stimulan sel oleh
dari 3 minggu,batuk darah,sesak reaksi hormon yang berlebihan
nafas,nyeri dada d. Fungsi onkogen dengan gen tumor
b. Kavitas terutama lebih dari satu suppressor
dikelilingi oleh bayangan berawan e. Fungsi onkogen yang mengatur mutasi
merupakan gambaran radiologi yang gen
dicurigai sebagai lesi TB inaktif(tidak
aktif)
Page 2
Modul VII : Respirasi

FK-UISU

T.A 2011-2012

KODE NASKAH : VII A/Respirasi/2011

20. Kanker paru umumnya lebih banyak ditemukan 25. Prinsip penatalaksanaan Pneumotoraks adalah
pada: a. Mengeluarkan udara dari rongga pleura
a. Laki laki b. Mengembangkan paru
b. Perokok berat c. Mengembalikan tekanan intrapleura ke
c. Umur lebih dari 40 tahun tekanan fisiologis
d. Bukan salah satu diatas d. Bukan salah satu diatas
e. Semua diatas benar e. Semua diatas benar

21.Pembagian pneumonia secara klinis adalah 26. Prinsip penatalaksanaan effusi pleura adalah
sebagai berikut: a. Menegakkan diagnosa effusi pleura
a. Community Acquired Pneumonia sesegera mungkin
b. Nosokomial Pneumonia b. Evakuasi cairan sebanyak mungkin
c. Aspirasi Pneumonia c. Adakalanya perlu dilakukan tindakan
d. Immunocompromised Pneumonia pleurodesis
e. Semua diatas benar d. Bukan salah satu diatas
e. Semua diatas benar
22. Prinsip terjadinya effusi pleura adalah
a. Ketidakseimbangan proses pembentukan 27. Tumor pleura adalah
dan drainase cairan pleura a. Tumor mediastinum
b. Proses pembentukan cairan pleura b. Adenocarcinoma
bertambah tanpa disertai dengan c. Mesotelioma
peningkatan drainase cairan pleura d. Squamous cell carcinoma
c. Proses pembentukan cairan pleura tetap e. Mediatinokopi
disertai terjadinya gangguan drainase
cairan pleura 28. Pernyataan tentang tumor paru dibawah ini adalah
d. Bukan salah satu diatas benar, kecuali:
e. Semua diatas benar a. Foto thoraks penderita kanker paru
memberikan manifestasi antara lain:
23. Perlu dilakukan HIV test pada penderita TB Paru massa radiopaque di paru
dengan : b. Kanker paru terdiri dari 2 tipe, yaitu
a. Mempunyai riwayat perilaku resiko tinggi NSCLC dan SCLC
tertular HIV (narkoba jarum suntik, c. Adenokarsinoma termasuk kanker paru
riwayat berhubungan sexual dengan psk, jenis SCLC
dan lain-lain) d. 85-95 persen kanker paru berhubungan
b. Hasil pengobatan OAT tidak memuaskan dengan kebiasaan merokok
c. MDR TB/TB Kronik e. Limited stage pada SCLC adalah massa
d. Semua di atas benar tumor terbatas pada paru serta kelenjar
e. Semua di atas salah sekitar

24. Kerusakan jaringan paru yang berat sehingga 29. Pengobatan kanker paru saat ini:
sulit menilai aktivitas lesi disebut dengan: a. Bedah
a. Destroyed lung b. Kemoterapi
b. Kalsifikasi c. Radioterapi
c. Fibrosis d. Target terapi
d Kaverne e. Semua benar
e. Kavitas

Page 3
Modul VII : Respirasi

FK-UISU

T.A 2011-2012

KODE NASKAH : VII A/Respirasi/2011

30. Memasukkan bahan/material kerongga pleura Seorang pasien laki-laki berusia 33 tahun, datang ke
agar timbul inflamasi atau pleuritis sehingga Puskesmas dengan keluhan sesak nafas, batuk bersin
terjadi perlekatan pleura visceralis dan parietalis dan hidung gatal-gatal, bertambah kuat sejak 3 hari
disebut: ini. Pasien juga hampir tiap hari terbangun di malam
a. Pleurodesan hari. Keluhan batuk dan sesak ini sudah dialaminya
b. Dekortikasi sejak 10 tahun yang lalu dan berulang. Pada
c. Pleurodesis pemeriksaan dokter, didapat TD: 145/90 mmhg,
d. Pleurotomi denyut nadi 98x/menit, reguler; temp. 37C, wizing.
e. Totakosentesis Foto thoraks, 3 hari yang lalu, dibawa pasien tidak
menunjukkan kelainan. Selama ini pasien memakai
31. Pneumotoraks yang terjadi tiba-tiba tanpa adanya obat berbentuk tablet dan obat racikan yang pasien
suatu trauma didasari karena penyakit paru tidak tahu namanya dan dimakan bila ada keluhan.
seperti tuberkulosis, PPOK,dan lain-lain, disebut: Sebagai tambahan, pasien sebelum datang sering
a. Pneumotorak spontan primer sesak, membantu memperbaiki rumah.
b. Pneumotorak iatrogenik
34. Diagnosa sementara dokter pada pasien diatas,
c. Pneumotorak traumatika
adalah
d. Pneumotorak spontan sekunder
a. Bronkitis kronis
e. Pneumotorak tension/ventil
b. Gagal jantung kiri
c. Emfisema paru
32.Peradangan paru yang disebabkan oleh d. Asma kronis
mikroorganisme (bakteri,virus,jamur, parasit) e. Bronkiektasi
disebut:
a. Pneumonitis
35. Untuk pemastian diagnosa pada pasien diatas
b. Empiema
dilakukan pemeriksaan:
c. Pneumonia
a. Foto thoraks ulang
d. Pneumotorak
b. Kadar gula darah dan kolesterol
e. Pneumonia nosokomial
c. Ekokardiografi
d. Spirometri
33. Pernyataan mengenai pengobatan TB Paru yang e. USG thoraks
BENAR, kecuali :
a. Terbagi menjadi 2 fase, yaitu fase intensif
36. Gejala-gejala pasien diatas disebabkan oleh:
(2-3 bulan) dan fase lanjutan (4-7 bulan)
a. Infeksi parenkim paru
b. Obat utama: Rifampicin, INH (isoniazid),
b. Tumor paru
Pirazinamid,Etambuthol dan Streptomisin
c. Penyempitan saluran nafas
c. Dosis INH 5–10 mg/kg BB
d. Pelebaran saluran nafas
d. Pengobatan TB Kronik: sesuai dengan uji
e. Tekanan arteri pulmonal meninggi
resistensi, atau INH seumur hidup
e. Pasien dapat menghentikan pengobatan
bila fase intensif selesai jika gejala 37. Faktor pencetus timbulnya serangan pada pasien
penyakit sudah berkurang diatas kemungkinan adalah, karena:
a. Faktor alergi debu rumah
b. Infeksi
c. Makanan
d. Obat yang dipakai sebelumnya
e. Bukan salah satu diatas
Kasus I (untuk no.34-37)

Page 4
Modul VII : Respirasi

FK-UISU

T.A 2011-2012

KODE NASKAH : VII A/Respirasi/2011

38. Pada penderita asma ringan, pada pemeriksaan c. Teofilin kerja pendek
spinometri dijumpai FEV1, kira-kira: d. β-2 agonis jangka panjang hirup
a. 0.1 ℓ/ menit e. Antileukotrin
b. 0.5 ℓ/ menit
c. 1 ℓ/ menit 44. Inflamasi pada asma akan menimbulkan:
d. 1.5 ℓ/ menit a. Saluran nafas hiper-reaktif
e. 2.3 ℓ/ menit b. Saluran nafas hipo-reaktif
c. Saluran nafas menjadi lebar
39. Pada asma, obat utama yang diberikan adalah d. Saluran nafas mudah infeksi
a. Antibiotika e. Mengakibatkan keganasan pada saluran
b. Analgetika nafas
c. Steroid
d. Probiotik
45. Hal yang berikut ini tidak termasuk pada sifat
e. Antihistamin
penyakit paru obstruktif kronik (PPOK), adalah
a. Memburuk secara lambat dari tahun ke
40. Hal dibawah ini tidak berhubungan dengan asma, tahun
adalah b. Menganggu aliran udara di saluran nafas
a. Alergen c. Menganggu aliran udara di parenkim paru
b. Ig E d. Tidak terdapat fase eksaserbasi akut
c. Sel Mast e. Terdapat fase eksaserbasi akut
d. Ig G
e. Histamin
46. Pada PPOK tipe blue bloater didapat, kecuali:
a. Batuk
41. Penderita asma harus siap menerima kenyataan b. Sianosis
bahwa penyakitnya adalah bersifat, kecuali: c. Berat badan menurun
a. Kronis d. Intermitten
b. Memerlukan kesabaran e. Dahak banyak
c. Ketelitian
d. Konsultasi teratur
47. Gambaran radiologis PPOK tipe pink puffer
e. Tidak memerlukan pengobatan jangka
adalah, kecuali:
panjang
a. Diameter anteroposterior bertambah
b. Diafragma rendah, datar
42. Yang dibawah ini tidak termasuk kategori asma c. Bayangan jantung dan ventrikel kecil
terkontrol, adalah d. Bayangan jantung dapat normal
a. Gejala minimal sebaiknya tidak ada e. Diafragma normal
b. Tidak ada keterbatasan aktifitas
c. Tidak terbangun malam karena asma 48. Komplikasi bronkitis kronis adalah, kecuali:
d. Tidak memerlukan obat pencegah a. Gagal nafas tipe I
e. Tidak membutuhkan bronkodilator kerja b. Gagal nafas tipe II
pendek c. Kor-pulmonale
d. Emfisema
43. Obat yang dibawah ini tidak termasuk pencegah e. Polisitemia
asma, yaitu
a. Steroid hirup 49. Komplikasi emfisema paru adalah, kecuali:
b. Teofilin lepas lambat a. Bullae

Page 5
Modul VII : Respirasi

FK-UISU

T.A 2011-2012

KODE NASKAH : VII A/Respirasi/2011

b. Pneumothoraks 55. Udara masuk kedalam paru-paru pada


c. Berat badan menurun saat inspirasi akibat dari
d. Polisitemia a. Peningkatan tekanan di paru paru
e. Gagal nafas b. Bertambahnya volume ruang paru
c. Penurunan tekanan paru lebih negative
d. Daya recoil paru
50. Gambaran EKG pada kor-pulmonale, adalah e. Kurangnya udara di paru
a. L A H 56. Alveolus dilapisi oleh dua jenis sel
b. L V H epitel, salah satunya menghasilkan surfactant
c. L A H dan L V H yaitu
d. R A H a. Sel kuboid
e. R A H, R U H, R A D b. Sel squamosa
c. Sel tipe I
d. Sel tipe II
51. Penderita PPOK perlu dikomsulkan ke spesialis e. Sel tipe III
untuk: 57. Surfactant diproduksi untuk
a. Penegakkan diagnosa a. Menaikkan tegangan permukaan
b. Menyakinkan pasien untuk tidak merokok alveolus
c. Untuk mengoptimalkan pengobatan b. Mempertahankan tekanan permukaan
d. Supaya pasien lebih yakin terhadap alveolus tetap rendah
penyakitnya c. Mempertahankan tekanan permukaan
e. Bukan salah satu diatas alveolus tetap tinggi
d. Semua benar
e. Bukan salah satu diatas
52. Untuk menegakkan diagnosa PPOK penting 58. Pengaturan pernafasan secara kimia
sekali dilakukan: dilakukan oleh
a. Anamnese batuk berdahak, sesak a. PO2
b. Pemeriksaan fisis b. PCO2
c. Foto thoraks c. H+
d. Spirometri d. Semua benar
e. Semua salah
e. Risk factor etiologi merokok 59. Kemoreseptor untuk PO2 terdapat di
a. Cerebellum
53. Obat yang termasuk bronkodilator adalah, b. Batang otak
kecuali: c. Badan aorta
a. Salbutamol d. Hypothalamus
e. Vena cava
b. Terbutalin
60. Pengontrolan pernafasan berpusat di
c. Antileukotrin a. Pons
d. Aminopilin b. Rami alba
e. Teofilin c. Nervus prenikus
d. Nervus dorsalis
e. Neuron motoris
54. Pertukaran gas di alveoli terjadi karena
61. Inspiratory capacity terdiri dari
adanya a. TV
a. Transport aktif b. IRV
b. Difusi c. ERV
c. Kotranspor d. TV+IRV
d. Perbedaan tekanan e. TV+ERV
e. Perbedaan komposisi udara yang 62. Pada orang sehat ruang rugi anatomi
akan sama dengan
dihirup a. Panjang trakea dan bronkus

Page 6
Modul VII : Respirasi

FK-UISU

T.A 2011-2012

KODE NASKAH : VII A/Respirasi/2011

b. Jumlah luas alveoli lapangan atas paru kanan, pada pemeriksaan foto
c. Ruang rugi fisiologi thoraks dijumpai infiltrat di lapangan paru atas
d. Ruang rugi histologi kanan, pada pemeriksaan sputum dijumpai BTA
e. Ruang rugi anatomi dan histologi
(+). Setelah pemberian obat, pasien mengeluh
63. Pada saat inspirasi, pengembangan
kencing berwarna merah, penyebabnya
paru di bantu oleh
a. Muskulus interkostalis internus kemungkinan besar adalah
b. Muskulus interkostalis externus a. Streptomisin
c. Diafragma b. Rifampisin
d. Pilihan a dan b benar c. Pirazinamid
e. Pilihan b dan c benar d. Etambutol
64. Seorang pria, umur 21 tahun, dibawa ke e. INH
67. Seorang pria, umur 21 tahun, dibawa ke
Poliklinik dengan keluhan batuk lebih dari 1
Poliklinik dengan keluhan batuk lebih dari 1
bulan, batuk berdahak disertai dengan darah.
bulan, batuk berdahak disertai dengan darah.
Hasil pemeriksaan fisik dijumpai ronki basah di
Hasil pemeriksaan fisik dijumpai ronki basah di
lapangan atas paru kanan, pada pemeriksaan foto
lapangan atas paru kanan, pada pemeriksaan foto
thoraks dijumpai infiltrat di lapangan paru atas
thoraks dijumpai infiltrat di lapangan paru atas
kanan, pada pemeriksaan sputum dijumpai BTA
kanan, pada pemeriksaan sputum dijumpai BTA
(+). Obat yang paling tepat diberikan untuk kasus
(+). Setelah pemberian obat, pasien perlu
tersebut di atas adalah
a. Rifampisin + INH + Pirazinamid + diperiksakan matanya secara berkala jika obat
Etambutol yang diberikan adalah
b. Rifampisin + INH + PAS + B6 a. Streptomisin
c. Rifampisin + INH + Vit B6 b. Rifampisin
d. INH + Streptomisin + Etambutol + c. Pirazinamid
d. Etambutol
Pirazinamid
e. INH
e. INH + Streptomisin + Vit B6 + 68. Seorang pria, umur 21 tahun, dibawa ke
Rifampisin Poliklinik dengan keluhan batuk lebih dari 1
bulan, batuk berdahak disertai dengan darah.
Hasil pemeriksaan fisik dijumpai ronki basah di
65. Seorang pria, umur 21 tahun, dibawa ke lapangan atas paru kanan, pada pemeriksaan foto
Poliklinik dengan keluhan batuk lebih dari 1 thoraks dijumpai infiltrat di lapangan paru atas
bulan, batuk berdahak disertai dengan darah. kanan, pada pemeriksaan sputum dijumpai BTA
Hasil pemeriksaan fisik dijumpai ronki basah di (+). Jika pasien menderita hiperurisemia, maka
lapangan atas paru kanan, pada pemeriksaan foto obat yang perlu diwaspadai adalah
thoraks dijumpai infiltrat di lapangan paru atas a. Streptomisin
kanan, pada pemeriksaan sputum dijumpai BTA b. Rifampisin
(+). Setelah diberi pengobatan, pasien mengeluh c. Pirazinamid
d. Etambutol
tangan dan kaki kebas-kebas. Obat yang perlu
e. INH
ditambahkan adalah 69. Seorang pria, umur 21 tahun, dibawa ke
a. Vit B1
Poliklinik dengan keluhan batuk lebih dari 1
b. Vit B2
c. Vit B6 bulan, batuk berdahak disertai dengan darah.
d. Vit B12 Hasil pemeriksaan fisik dijumpai ronki basah di
e. Asam folat lapangan atas paru kanan, pada pemeriksaan foto
66. Seorang pria, umur 21 tahun, dibawa ke thoraks dijumpai infiltrat di lapangan paru atas
Poliklinik dengan keluhan batuk lebih dari 1 kanan, pada pemeriksaan sputum dijumpai BTA
bulan, batuk berdahak disertai dengan darah. (+). Pemberian obat pada pasien ini harus
Hasil pemeriksaan fisik dijumpai ronki basah di diberikan secara suntikan:

Page 7
Modul VII : Respirasi

FK-UISU

T.A 2011-2012

KODE NASKAH : VII A/Respirasi/2011

a. Streptomisin tidak dalam keadaan distres pernafasan.


b. Rifampisin Penyebab yang tersering dari skenario diatas
c. Pirazinamid adalah
d. Etambutol a. Mycoplasma pneumonia
e. INH b. Candida albicans
70. Seorang pria, umur 21 tahun, dibawa ke c. Streptococcus pneumonia
Poliklinik dengan keluhan batuk lebih dari 1 d. Pneumococcus pneumonia
bulan, batuk berdahak disertai dengan darah. e. Staphylococcus aureus
Hasil pemeriksaan fisik dijumpai ronki basah di 75. Seorang anak usia 18 bulan dibawa
lapangan atas paru kanan, pada pemeriksaan foto berobat ke Rumah Sakit, dengan riwayat pilek
thoraks dijumpai infiltrat di lapangan paru atas berat sejak 8 hari sebelumnya, disertai batuk
kanan, pada pemeriksaan sputum dijumpai BTA produktif yang cukup berat. Ia juga mengalami
(+). Lamanya jangka waktu pemberian obat pada muntah setelah batuk. Sebenarnya pasien dibawa
pasien ini sebaiknya adalah dengan keluhan muntah oleh orangtuanya, dan
a. 1 bulan saat batuk tengah malam, anak juga mengalami
b. 2 bulan demam yang cukup tinggi, tetapi saat datang
c. 3 bulan demam tidak ada lagi. Dari pemeriksaan fisik
d. 5 bulan
ditemukan “wheezing” dan ronchi basah. Anak
e. 6 bulan
71. Efek samping dari pemberian kelihatan baik saat datang. Etiologi dari infeksi
kortikosteroid adalah yang dialami pasien di atas adalah
a. Sindroma Cushing a. Jamur
b. Hiperglikemia b. Bakteri
c. Hipertensi c. Virus
d. Osteoporosis d. Mycoplasma
e. Semua benar e. Parasit
72. Yang termasuk antitusif adalah
a. Kodein
b. Guaifenesin Kasus II (untuk no. 76-77)
c. Klorfeniramin Seorang bayi mengalami “grunting” saat dibawa
d. Pseudoefedrin keluarganya ke IGD rumah sakit, setelah beberapa
e. Fenilpropanolamin
jam lahir. Frekwensi nafas 75 x/menit dengan retraksi
73. Pernyataan yang tepat untuk β2 Agonis
substernal. Berdasarkan pemeriksaan pulse oxymetri
adalah
a. Menimbulkan bronkodilatasi ditemukan saturasi oksigen: 85 persen. Dari
b. Menimbulkan relaksasi otot uterus pemeriksaan auskultasi ditemukan ronchi basah. Dari
c. Contohnya salbutamol pemeriksaan radiologi ditemukan “round glass
d. Semua benar appearance” dan “air bronchogram”. Bayi kelihatan
e. Semua salah sangat sakit.
74. Seorang anak usia 4 tahun datang
berobat ke dokter dengan keadaan demam tinggi 76. Etiologi tersering dari skenario di atas
mencapai temperatur 39C dan menggigil. Anak adalah
tersebut mengalami batuk produktif yang cukup a. Staphylococcus aureus
berat. Dari pemeriksaan fisik, tidak ditemukan b. Coli
retraksi dinding dada. Frekwensi nafas: 40 x/ c. Pneumococcus
menit, dan ditemukan ronchi basah didaerah d. Streptococcus group B
basal kiri paru. Pemeriksaan radiologis e. Mycoplasma pneumoniae
77. Tindakan yang paling tepat sebagai
menunjukkan adanya infiltrate “yang membulat”
manajemen pada pasien ini adalah
di daerah labus kiri bawah. Anak kelihatan
a. Pemeriksaan foto dada
sangat sakit, tapi kesadarannya masih bagus, dan b. Pemeriksaan kultur

Page 8
Modul VII : Respirasi

FK-UISU

T.A 2011-2012

KODE NASKAH : VII A/Respirasi/2011

c. Pemberian antibiotik c. Pars lumbaris diaphragm


d. Pemasangan ventilator d. Semua diatas benar
e. Pemberian terapi nebul e. Bukan salah satu diatas

78. Trauma thorax yang dapat dijumpai pada primary


survey:
a. Kontusio paru TIPE SOAL II
b. Traumatic aortic disruption PETUNJUK SOAL (no. 84-100) :
c. Pericardial tamponade
Pilih A, jika 1,2 dan 3 BENAR
d. Hemothorax
e. Traumatic diafragma Pilih B, jika 1 dan 3 BENAR
Pilih C, jika 2 dan 4 BENAR
Pilih D, jika 4 saja yang BENAR
79. Pusat pernafasan terletak di
a. Hipofisis anterior Pilih E, jika 1, 2, 3 dan 4 BENAR

84. Seorang anak usia 18 bulan dibawa berobat ke


b. Hipofisis posterior
rumah sakit, dengan riwayat pilek berat sejak 8
c. Medulla oblongata hari sebelumnya, disertai batuk produktif yang
d. Medulla spinalis cukup berat. Ia juga mengalami muntah setelah
e. Nervus prenikus batuk. Sebenarnya pasien dibawa dengan
80. Tegangan permukaan yang rendah keluhan muntah oleh orangtuanya, dan saat batuk
pada waktu alveolus kecil disebabkan oleh: tengah malam, Anak juga mengalami demam
a. Surfaktan yang cukup tinggi, tetapi saat datang demam
tidak ada lagi. Dari pemeriksaan fisik ditemukan
b. Fosfolifid “wheezing” dan ronchi basah. Anak kelihatan
baik saat datang. Secara spesifik penyebabnya
c. Protein
adalah dari jenis:
d. Glikoprotein
1. Respiratory syncitial virus
e. Hemoglobin
2. Para influenza
81. Diaphragma :
3. Adenovirus
a. Terletak dibelakang symphysis
4. Mycoplasma pneumoniae
xiphosternalis
b. Saat inspirasi diaphragma kanan
mencapai pinggir atas coata V pada linea 85. Seorang anak usia 4 tahun datang berobat ke
medioclavicularis dokter dengan keadaan demam tinggi mencapai
c. Diaphragma kiri mencapai pinggir temperatur 39C dan menggigil. Anak tersebut
bawah costa V mengalami batuk produktif yang cukup berat.
d. Semua diatas benar Dari pemeriksaan fisik, tidak ditemukan retraksi
e. Bukan salah satu diatas dinding dada. Frekwensi nafas: 40 x/ menit, dan
82. Toraks bagian bawah berhubungan ditemukan ronchi basah didaerah basal kiri paru.
dengan: Pemeriksaan radiologis menunjukkan adanya
a. Abdomen melalui lubang besar
infiltrate “yang membulat” di daerah labus kiri
b. Posterior dibentuk oleh vertebra
bawah. Anak kelihatan sangat sakit, tapi
torasika XII
c. Lateral oleh pinggir costa melengkung kesadarannya masih bagus, dan tidak dalam
d. Anterior oleh symphysis keadaan distres pernafasan. Gejala klinis yang
xiphosternalis sangat mendukung dari skenario diatas, adalah
e. Semua diatas benar 1. Menggigil
83. Diphragma : 2. Demam
a. Pars sternalis diaphragm 3. Demam dan menggigil
b. Pars costalis diaphragm 4. Batuk produktif
Page 9
Modul VII : Respirasi

FK-UISU

T.A 2011-2012

KODE NASKAH : VII A/Respirasi/2011

86. Pemeriksaan yang seharusnya dilakukan untuk 2. Empiema


pemeriksaan penunjang adalah 3. Abses Paru
1. Pemeriksaan darah rutin 4. Sepsis
2. Pemeriksaan darah rutin dengan
analisa laju endap darah
92. Gejala Pneumonia adalah
3. Pemeriksaan analisa gas darah
1. Batuk meningkat dengan dahak yang
4. Pemeriksaan foto toraks
87. Anjuran terapi yang paling tepat untuk pasien purulen
2. Suhu tubuh ≥ 38C (aksila)/riwayat
tersebut adalah
1. Rawat inap demam
2. Rawat jalan 3. Pemeriksaan fisis: tanda konsolidasi,
3. Pemberian cefalosporin suara napas bronkial dan ronki
4. Pemberian amoksisilin 4. Leukosit ≥ 10.000 atau ≤ 4500
88. Seandainya pasien ini dirawat, indikasi
pemeriksaan dan perawatan yang diberikan saat
dirawat adalah 93. Pneumonia atipikal disebabkan oleh:
1. Hipoksemia berat 1. Mycoplasma
2. Pemberian antibiotik IV 2. Legionella
3. Pemberian cephalosporin
3. Chlamydia
4. Pemeriksaan analisa gas darah
4. Virus

89. Seorang bayi mengalami “grunting” saat dibawa


94. Pneumonia yang disebabkan Pseudomonas
keluarganya ke IGD rumah sakit, setelah
aeruginosa biasanya terjadi pada penderita
beberapa jam lahir. Frekwensi nafas 75 x/menit
dengan riwayat:
dengan retraksi substernal. Berdasarkan
1. Bronkiektasis
pemeriksaan pulse oxymetri ditemukan saturasi
2. Penghuni rumah jompo
oksigen: 85%. Dari pemeriksaan auskultasi
3. Pengobatan antibiotik spektrum luas lebih
ditemukan ronchi basah. Dari pemeriksaan
dari 7 hari pada bulan terakhir
radiologi ditemukan “round glass appearance”
4. Pecandu alkohol
dan “air bronchogram”. Bayi kelihatan sangat
sakit. Antibiotik yang dianjurkan terhadap
pasien di atas, adalah 95. Keadaan serius yang dapat timbul akibat cedera
1. Ciprofloxacin dada:
2. Gentamysin 1. Hipoxia
3. Kloramfenikol 2. Hipovolemia
4. Ampicillin 3. Myocardial failure
4. Dilatasi vena jugularis
90. Menurut ATS kriteria pneumonia berat bila
dijumpai salah satu atau lebih kriteria dibawah 96. Sign dan simptom tension pneumothorax:
1. Dilatasi vena jugularis
ini, yaitu:
2. Hiperinflasi pada sisi yang cedera
1. Frekuensi napas > 30x/ mnt 3. Terdorongnya trakea ke sisi yang sehat
2. PaO2/FiO2 kurang dari 250 mmHg 4. Hiporesonansi pada sisi yang sakit
3. Foto toraks paru menunjukkan kelainan
bilateral 97. Pada flail chest dapat ditemui adanya:
4. Tekanan sistolik < 90 mmHg 1. Volume respirasi berkurang
2. Rasa nyeri pada segmen fraktur
91. Komplikasi pada pneumonia adalah 3. Gerakan paradoksal pada segmen fraktur
1. Efusi pleura 4. Gangguan ventilasi

Page 10
Modul VII : Respirasi

FK-UISU

T.A 2011-2012

KODE NASKAH : VII A/Respirasi/2011

98. Pada tamponade jantung ditemukan tanda-tanda:


1. Suara jantung menjauh sampai
menghilang
2. Restriksi pengisian volume jantung
3. Pulsasi nadi melemah
4. Konstriksi dari pembuluh vena jugularis

99. Pada massive hemotorax di temukan tanda-tanda:


1. Shock
2. Menurunnya tidal volume
3. Dyspnoe
4. Trakea terdorong ke sisi yang sehat

100. Letak kelainan pada penderita TB


paru,umumnya terletak di daerah:
1. Lobus superior segmen anterior
2. Lobus superior terutama segmen
apikal (apeks) dan segmen posterior
3. Lobus medial
4. Segme
n superior lobus inferior

Page 11

Anda mungkin juga menyukai