Anda di halaman 1dari 65

Oleh: dr.Muhammad Budi Syahputra,M.

Biomed

Siklus sel dan


pengaturannya
• sel adalah kumpulan materi paling sederhana yang dapat hidup dan
merupakan unit penyusun semua mahluk hidup. Sel mampu
melakukan semua aktivitas kehidupan dan sebagian besar reaksi
kimia untuk mempertahankan kehidupan berlangsung di dalam sel.
• Kebanyakan makhluk hidup tersusun atas sel tunggal, atau
disebut organisme uniseluler, misalnya bakteri dan amoeba. Makhluk
hidup lainnya, termasuk tumbuhan, hewan, dan manusia,
merupakan organisme multiseluler yang terdiri dari banyak tipe sel
terspesialisasi dengan fungsinya masing-masing
• Tubuh manusia, misalnya, tersusun atas lebih dari 1013 sel. Namun
demikian, seluruh tubuh semua organisme berasal dari
hasil pembelahan satu sel.
Pembelahan Sel

• Kelangsungan hidup didasarkan pada reproduksi sel, atau


pembelahan sel.
• Pada organisme uniseluler, pembelahan satu sel untuk menghasilkan
keseluruhan organisme itu kembali,
Hasil Pembelahan Sel

• Kebanyakan hasil pembelahan sel menghasilkan sel anak dengan informasi


genetik (DNA) yang identik.

• Pengecualian terjadi pada meiosis, suatu jenis khusus pembelahan yang


dapat menghasilkan gamet (sperma dan sel telur).
Materi Genetik

• Semua DNA dalam sel merupakan genom sel.


• Sebuah genom dapat terdiri dari satu molekul DNA (sel prokariotik)
atau sejumlah molekul DNA (sel eukariotik).
• Molekul DNA dalam sel disimpan dalam kromosom.
• Kromosom pada eukariotik terdiri dari kromatin; DNA kompleks dan
protein yang terbentuk selama pembelahan sel
• Setiap organisme eukariotik memiliki sejumlah karakteristik
kromosom di setiap inti sel.
Interfase adalah periode di antara fase M

Second gap ± 4-6 jam First gap ± 5-6


jam

Sintesis DNA ± 10-12 jam


Figure 12.3
Eukaryotic chromosomes.

20 m
Penyebaran Kromosom selama Pembelahan
Sel pada Eukariotik
• Tahap persiapan pembelahan sel, DNA direplikasi dan kromosom
memadat.
• Setiap kromosom diduplikasi memiliki dua kromatid (salinan
kromosom asli yg bergabung), yang memisahkan diri selama
pembelahan sel.
• Sentromer adalah bagian sempit dari kromosom yg digandakan, di
mana dua kromatid saling melekat.
• Selama pembelahan sel, dua kromatid dari masing-masing kromosom
diduplikasi scr terpisah dan pindah ke dua inti.
• Setelah terpisah, kromatid disebut kromosom.
A highly condensed, duplicated human chromosome (SEM).

Sister
chromatids

Centromere
Fase-Fase Siklus Sel
Siklus sel terdiri dari:

• Interfase (pertumbuhan sel dan penyalinan kromosom untuk


persiapan pembelahan sel).
• Interfase (sekitar 90% dari siklus sel) dapat dibagi menjadi subfase:
-Fase G1 (“jeda pertama")
-Fase S ("sintesis")
-Fase G2 (“jeda kedua")
• Sel tumbuh selama tiga fase, tetapi kromosom diduplikasi hanya
selama fase S.
• Mitosis ( M ) fase (mitosis dan sitokinesis)
Interfase adalah periode di antara fase M

Second gap ± 4-6 jam First gap ± 5-6


jam

Sintesis DNA ± 10-12 jam


P

G1 S
Cytokinesis
Mitosis G2

MITOTIC (M) PHASE

Prophase
Telophase and
Cytokinesis

Prometaphase
Anaphase
Metaphase
INTERFASE :
•Setelah fase M (“M phase”), sel anakan masuk
interfase (siklus baru).
•Berbagai tingk interfase (G1, S, dan G2) scr
morfologis tdk dpt dibedakan
•Setiap fase siklus sel memp proses biokimia yg
berbeda yg menyiapkan sel utk inisiasi
pembelahan sel.
6
a. FaseG1 :
• Adalah dari akhir fase M hingga permulaan
sintesis DNA

• G = gap atau growth.

• Aktivitas biosintetik yg  slm fase M, mulai 


lagi. Mis: sintesis enzim yg diperlukan dlm fase S
(utk replikasi DNA)
• Lama fase G1 bervariasi, diantara sel yg berbeda
walaupun pd spesies yg sama. 7
b.Fase S :
◦ Mulai ketika sintesis DNA diinisiasi.
◦ Selesai semua khrom0s0m tlh direplikasi
(tiap khrom0som memp 2 sister
chromatids).
◦ Pd fase ini, jml DNA digandakan.
◦ Laju transkripsi RNA & sintesis prot sangat
rendah, kecuali produksi histon
◦ Lama fase S relatif konstan diantara sel-sel pd
8
spesies yg sama.
c. Fase G2 :
◦ Sints prot terjd, terutama produksi
microtubulus yg diperlukan dlm proses
mitosis.
◦ Hambatan sints prot selama fase G2 mencegah
sel menjalani mitosis.

Fase G0 :
▫ Suatu tingkatan dlm siklus sel yg mana
pembelahan sel ditahan (sel keluar dari siklus). 9
Macam-Macam Cara Pembelahan Sel:

Membutuhkan
Cara Pembelahan Sel induk Hasil Terjadi pada
tahap pembelahan

hewan prokariotik
Biner / Amitosis TIDAK n 2n
(bakteri)

2 sel anakan dengan jumlah hewan eukariotik


Mitosis YA 2n kromosom anak sama dengan (terutama pada sel
induk (2n) merintem somatik)

proses pembentukan
4 sel anakan masing masing
Meiosis / reduksi YA 2n gamet (organ
haploid (n)
reproduktif)
MITOSIS :
• Adl proses pemisahan khromosom dlm nukleus
sebuah sel eukaryotik kedlm 2 nuklei sel anakan.
• Biasanya diikuti cytokinesis dg segera : membagi
nuklei, sitoplasma, organella, dan membran sel
kedlm 2 sel anakan yg mengandung komponen
selluler yg hampir sama.

• Mitosis+cytokinesis = fase mitosis (M) pd siklus sel.

• Pemblhan sel induk kedlm 2 sel anakan, scr genetik


12
identik satu sama lain dan dg sel induk mereka.
Figure 12.7a

G2 of Interphase Prophase Prometaphase


Centrosomes Fragments
(with centriole Chromatin Early mitotic Aster of nuclear Nonkinetochore
pairs) (duplicated) spindle envelope microtubules
Centromere

Plasma
Nucleolus membrane Kinetochore Kinetochore
Chromosome, consisting
Nuclear of two sister chromatids microtubule
envelope
Figure 12.7b

Metaphase Anaphase Telophase and Cytokinesis

Metaphase Cleavage Nucleolus


plate furrow forming

Nuclear
Spindle Centrosome at Daughter envelope
one spindle pole chromosomes forming
a.Profase :
▫ khromatin dlm nukleus memadat (condense)
dan menjd nampak dlm mikrosk0p chy sbg
khromosom.
▫ Nukleolus tdk nampak.
▫ Centriol bergerak ke kutub berlawanan dan
serabut memanjang dari centromer (bag khrom).
▫ Bbrp serabut melintasi sel utk membtk “mitotic
spindle”.

13
b.Prometafase :
▫ membr inti larut (sbg tanda awal prometafase).
▫ Bbrp protein melekat pd centromer yg membtk
kinetochore (tempat mikrotubulus melekat).
▫ Microtubulus melekat pd kinetochore dan
khromosom mulai bergerak.

14
c. Metafase :
▫ “Spindle fibers” mengelompokkan khrom di tengah
nukleus sel (“metaphase plate”).
▫ Organisasi ini utk menjamin khrom terpisah, dan
nukleus yg baru akan mendpt satu kopi masing-
masing khrom.

15
d.Anafase :
▫ pasangan khrom memisah dan bergerak ke
kutub sel berlawanan.
▫ Gerakan berasal dr kombinasi gerakan
kinetochore sepjg microtubulus spindle dan
melalui interaksi fisik dr mikrotubulus kutub.

16
e. Telofase:
▫ khromatid sampai di kutub sel yg berlawanan.
▫ membran inti baru terbtk mengelilingi nuklei sel
anakan.
▫ Khrom & serabut gelendong “disperse” & tdk nampak
lagi.
▫ Cytokinesis atau penyekatan sel dimulai.

17
• Cytokinesis :
◦ berakhir ketika “fiber ring” yg terssn dr prot actin
di sekitar pusat dr sel mengkerut (kontraksi) yg
menangkap sel kedlm 2 sel anakan, masing-
masing dg 1 nukleus.

18
Tahap Tahap Pembelahan Sel:

TAHAP PEMBELAHAN MITOSIS


Sel dianggap istirahat dari proses pembelahan guna
INTERFASE
mempersiapkan replikasi DNA
GAP-1 sel belum mereplikasi DNA (1salinan)
SINTESIS inti mengalami replikasi (2salinan)
GAP-2 DNA telah selsai dan sel siap untuk membelah
KARIOKINESIS Tahap pembelahan inti sel
Profase DNA dikemas dalam bentuk kromososm
Metafase kromosom bergerak ke bidang equator
masing masing sentromer yang mengikat kromatid membelah
Anafase
bersamaan
Telofase kromatid telah menjadi kromosom
pembelahan sitoplasma diikuti dengan pembentukan sekat sel
SITOKINESIS
yang baru
Sel yg scr normal memp aktivitas mitosis tinggi
◦ Adl subjek pembaharuan yg terus menerus dg
pemblhan,

◦ Mis : Sel gonial (oogia & spermatogonia) 


gamet.

◦ Sel induk/stem cells  sel drh merah & sel drh


putih.

◦ Misal: Sel epithel  melapisi rongga & permkan


tbh  sll diperbarui. 20
PROSES MEIOSIS :
• Meiosis adl pemblhan sel gamet. Tahapan meiosis
identik dlm pola dan nama dg tingk interfase pd
siklus sel mitosis, yaitu :

a.Fase G1 : sel aktif mensint prot (enz & prot


struktural)  utk pertbhan. Setiap sel td 46
khrom (2N, identik dg sel somatik) yg masing-
masing berupa sebuah molekulk DNA tunggal.
27
b.Fase S : DNA direplikasi, khromosomnya-nya
diduplikasi dlm btk “2 sister chromatids” (46 khrom, 2N). Sel
dianggap diploid mengandung jumlah centromere yang
sama sister chromatid belum kondensasi

c. Fase G2 : fase G2 tdk ada dlm meiosis.


Selesai interfase  diikuti meiosis I & II. Meiosis I tjd
pemisahan pas khrom homolog kedlm 2 sel anakan 
28
pemblhan meiosis I mereduksi ploidy sel
• Meiosis II adl pemisahan “individual (sister)
chromatids” kedlm sel anakan haploid. Dua sel
hasil meiosis I memblh slm meiosis II  4 sel
anakan haploid.

• Meiosis I dan II dibagi kedlm tahap profase,


metafase, anafase, dan telofase, sama dg subfase
dlm siklus sel mitosis.

• Meiosis mencakup tahap meiosis I (profase I,


metafase I, anafase I, telofase I) dan meiosis II
29
(profase II, metafase II, anafase II, telofase II).
• Meiosis menghasilkan diversitas dlm 2 cara :

a. Slm pemblhan meiosis I tjd pemisahan


pasangan krom homolog dan pengelompokan
krom scr bebas kedlm sel gamet ;

b. Pertukaran fisik bag khrom homolog oleh


rekombinasi slm profase I  kombinasi
genetik baru dlm khrom.

30
MEIOSIS I :
• Pd meiosis I, pas khrom homolog (sdh direplikasi)
pd sel diploid (46 khrom = 2N = 23 psg), memisah
 2 sel haploid  meiosis I  sbg pemblhan
reduksi.

MEIOSIS II:
• terjd pemisahan sister chromatid (spt mitosis) 
2 sel haploid (23 khrom, N) per sel anakan dr
pemblhan I. 31
• Ini adl penyebab bbrp kondisi medis pd manusia :

▫ Down syndrome – trisomi 21

▫ Patau syndrome – trisomi 13

▫ Klinefelter syndrome –X pd ♂ (XXY, XXXY,dll)

▫ Turner syndrome – kurang 1 khrom X pd ♀ - mis :


XO

42
MEIOSIS

• Terjadi lewat dua rangkaian tahap yaitu meiosis I


(PRO(lezipadidia)MAT I) dan meiosis II (PROMAT II).
• Hasil : empat sel anakan yang memiliki setengah jumlah kromosom
sel induknya (haploid)
MEIOSIS
TAHAP PEMBELAHAN MEOISIS
MEIOSIS I
Interfase Tahap persiapan untuk mengadakan pembelahan berupa penggandaan DNA
Profase I terbentuk kromosom homolog (kromosom identik)
leptoten kromatin berubah menjadi kromosom yang mengalami kondesiasi

zigoten sentrosom berbelah menjadi dua kemudian bergerak ke kutub berlawanan

pakiten penggandaan sel dalam keadaan sentromer tetap menyatu


diploten kromosom homolog saling menjahui
diakinesis terbentuk benang benang spindel dari pergerakan 2 sentriol
Metafase I tetrad kromosom berada pada bidang equator
Anafase I kromosom homolog mulai ditarik ke kutub pembelahan
Telofase I telah mencapai di kutub pembelahan
Sitokinesis I dipisahkan oleh sekat dan menghasilkan dua sel
Interkinesis tahap diantara dua pembelahan meiosis (tidak ada pembelahan)
MEIOSIS II
Profase II kromatid kembaran masih melekat pada sentromer kromosom
Metafase II tiap kromosom merentang pada bidang equator
Anafase II benang spindel mulai menarik kromatid
Telofase II kromosom telah mencapai kutub pembelahan
Sitokinesis II tiap inti mulai dipisahkan oleh sekat dan menghasilkan 4 sel kembar haploid
PERBANDINGAN
MITOSIS & MEIOSIS :

10/24/2013
47
Pembelahan Biner pada Bakteri

• Prokariota (bakteri dan archaea) berkembang biak dengan


pembelahan biner
• Pada pembelahan biner, kromosom replikasi dan dua kromosom anak
aktif bergerak terpisah.
• Membran plasma menjepit ke dalam, membagi sel menjadi dua.
Hilangnya Kontrol Siklus Sel pada Sel Kanker

• Sel-sel kanker tidak merespon secara normal mekanisme kontrol


tubuh.
• Sel-sel kanker mungkin tidak perlu faktor pertumbuhan untuk
tumbuh dan membelah.
-Mereka dapat membuat faktor pertumbuhan mereka sendiri
-Mereka mungkin membawa sinyal faktor pertumbuhan tanpa
kehadiran faktor pertumbuhan
-Mereka mungkin memiliki sistem kontrol siklus sel yang abnormal
Check point
• 3 transisi utama / checkpoint :
1. START (restriction point)  sel
bertanggung jawab untuk memasuki
siklus sel dan duplikasi kromosom.
2. G2/M  sistem kontrol yang memicu
mitosis awal kromosom berada
sejajar pada spindel saat metafase.
3. Transisi metafase – anafase  sistem
kontrol menstimulasi terpisahnya
pasangan kromatid dan menyelesaikan
mitosis dan sitokinesis
Pengaturan Siklus Sel
Sistem kontrol siklus sel tergantung pada aktivasi Cyclin-
dependent protein kinases (Cdks) secara siklik
 Aktifitas  atau  seiring kemajuan siklus sel  perubahan
siklikal dalam fosforilasi protein intraseluler yang menginisiasi
atau meregulasi peristiwa utama siklus sel.
 Meningkatnya akifitas Cdk pada G2/M  meningkatkan
fosforilasi protein yang mengontrol kondensasi kromosom,
terbukanya penutup inti, penyatuan spindel dan peristiwa lain
yang terjadi pada onset mitosis.
Pengaturan Siklus Sel

• Perubahan siklikal aktifitas Cdk dikontrol oleh


kompleks enzim dan protein lain yang meregulasi
kinase ini.
• Regulator yang paling penting untuk Cdk adalah
cyclin
• Cdk bergantung pada cyclin untuk aktivitasnya.
• Tanpa berikatan dengan cyclin, tidak ada aktifitas
protein kinase.
• Disebut cyclin karena mengalami siklus sintesis dan
degradasi pada tiap siklus sel
4 kelas cyclin

1. G1/S-cyclin : mengaktifasi Cdk pada akhir G1 dan dengan itu memicu progresi melalui
start, menghasilkan kepastian untuk memasuki siklus sel. Levelnya akan menurun pada
fase S.
2. S-cyclin : mengikat Cdk segera setelah progresi melalui Strat dan membantu
menstimulasi duplikasi kromosom. Level S-cyclin meningkat sampai mitosis, dan cyclin
ini berkontribusi mmengontrol beberapa peristiwa mitosis awal.
3. M-cyclin : mengaktifasi Cdk yang menstimulasi mulainya mitosis pada titik cek G2/M.
4. G1-cyclin : membantu menentukan aktifitas G1/S cyclin dengan mengontrol progresi
melalui akhir G1 (Start)
Kompleks Cdk-cyclin dapat juga menginduksi efek berbeda pada
waktu yang berbeda dalam siklus sel, disebabkan aksesibilitas
beberapa substrat Cdk berubah selama siklus sel.
Pengaturan Siklus Sel
1. Aktifitas Cdk dapat ditekan oleh Inhibitory
phosphorylation dan Cdk Inhibitor proteins (CkIs)
• Level cyclin merupakan penentu utama aktifitas Cdk
selama siklus sel
• Fosforilasi pada pasangan asam amino dalam situs
aktifitas kinase menghambat aktifitas komplek cyclin –
Cdk
• Fosforilasi situs ini oleh protein kinase  Wee1
menghambat aktifitas Cdk
• Defosforilasi situs ini oleh fosfatase Cdc25 
meningkatkan aktifitas Cdk
2. Kontrol siklus sel tergantung pada proteolisis siklikal
• Transisi metafase-anafase tidak dipicu oleh protein fosforilasi tetapi
oleh protein destruksi.
• Regulator kunci pada proses transisi ini  Anaphase-promoting
complex atau cyclosome (APC/C)
• APC/C  famili enzim ubikuitin ligase  mentransfer banyak kopi
protein kecil ubikuitin kepada protein target spesifik  destruksi
proteolitik oleh Proteasom.
APC/C mengkatalis ubikuitilasi & destruksi 2 protein utama :
1. Securin
Normalnya  melindungi protein penghubung yg menahan pasangan
sister chromatid untuk bersama selama awal mitosis.
Destruksi securin  aktifasi protease yang memisahkan sister chromatid
dan melepaskannya selama anafase.

2. Siklin S & M
• Menghancurkan siklin ini  inaktifasi sebagian besar Cdk di dalam sel
banyak protein difosforilasi oleh Cdk dari fase S - awal mitosis, di
defosforilasi oleh berbagai fosfatase yang ada pada anafase.
• Defosforilasi target Cdk ini diperlukan untuk melengkapi fase M.
• APC/C tetap aktif dalam G1; ketika G1/S-Cdk teraktifasi pada akhir G1,
APC/C akan inaktif.
Fase S
 Fase S dimulai  apabila telah diawali sintesis DNA
 Fase S berakhir jumlah DNA dalam inti telah
meningkat 2x semula
Pada saat fase S:
 Kromosom terdiri atas 2 kromatid
 Sintesis DNA dimulai dengan terpisahnya 2 untaian
heliks DNA
 Pembentukan untaian nukleosid mengikuti pola
ikatan A-T atau C-G
 Agar sintesis DNA dapat selesai dalam waktu singkat,
pemisahan untaian DNA harus terjadi pada sejumlah
tempat {± 50 tempat}
Cdk - cyclin pada fase S
Maturation Promoting Factor
 MPF aktif = Mitotic Cdk + mitotic cyclin
 MPF mengontrol G2  M dengan memfosforilasi dan
mengaktifkan protein yang terlibat dalam :
Kondensasi kromosom
Membuka selubung inti
Penyatuan spindel
Destruksi dirinya sendiri
 MPF sebagai M-phase promoting factor karena memicu
lewatnya sel melalui G2 checkpoint untuk memasuki fase M.
Maturation Promoting Factor
Grafik dibawah menunjukkan bagaimana aktifitas MPF
berfluktuasi sesuai dengan kadar siklin dalam sel

• Kadar siklin naik


diseluruh interfase (fase
G1,S dan G2). Turun tiba-
tiba selama fase Mitosis
(fase M)
• Puncak aktifitas MPF dan
konsentrasi siklin
berhubungan, sedangkan
Cdk berada pada kadar
konstan
APOPTOSIS

• Kematian sel terprogram


• Homeostasis
• Bahasa Yunani Kuno :
apoptosis = gugur
TANDA-TANDA APOPTOSIS

• Sitoplasma :
• Membulat, kehilangan kontak, mengkerut
• RE dilatasi
• Sisterna membengkak vesikel & vakuola
• Nukleus :
• Kromatin
• Plasma Membran :
• Ikatan antar sel lepas
• Zat dari beberapa bagian membran keluar
Perubahan Ultrastruktur Selama Apoptosis

Badan
Apoptotik
Fagositosis

Sel mengkerut Nukleus kondensasi


Sel fagosit
Kromatin memadat & Membran
terfragmentasi membengkak
APOPTOSIS vs NEKROSIS

APOPTOSIS NEKROSIS
• Sel mengkerut • Sel membengkak
• Fragmentasi • Disintegrasi acak
• Membran plasma intak • Membran plasma
robek
• Isi sel terselubung • Kebocoran isi sel
• Respon inflamasi tak • Respon inflamasi
ada
JALUR APOPTOSIS

• Jalur Ekstrinsik
• Jalur Intrinsik
• Pemicu lain :
• ROS (reactive oxygen species)
• Superoksida (O2-)
• H2O2
JALUR UTAMA APOPTOSIS

• Jalur Ekstrinsik reseptor


• Fas
• Tumor Necrosis Factor Receptor 1 (TNF-R 1)

• Jalur Intrinsik mitokondria


• Protein keluarga Bcl-2
Jalur Ekstrinsik Fas

A. Fas reseptor dengan death


domain (DD) intraseluler
B. , Fas+ligand DD
aktifikatan dgn FADD
(Fas-asosiated death
domain)
C. DED (death effector
domain) b’asosiasi dgn
procaspase-8aktif
caspase cascade
PROTEIN Bcl-2

• Berperan dalam proses apoptosis


• Proto-onkogen
• Onkogen
• 4 domain Bcl-2 homolog :
• BH1
• BH2
• BH3
• BH4
MEKANISME AKSI Bcl-2

1. Pembentukan pori-pori
2. Heterodimerisasi protein pro- & anti- apoptosis
3. Regulasi caspase melalui adaptor
4. Interaksi dengan protein mitokondria lain
5. Oligomerisasi membentuk kanal ion selektif lemah
CASPASE

Cystein Aspertyl-specific Protease

caspase inisiator

caspase eksekutor

apoptosis

Anda mungkin juga menyukai