Anda di halaman 1dari 34

FISIOLOGI PEMBULUH

DARAH
Oleh : Dr. Muhammad Budi Syahputra, M.Biomed
Overview Struktur & Fungsi Pembuluh Darah

 Menjamin keadekuatan suplay materi yang dibutuhkan jaringan


tubuh, mendistribusikannya, & membuang zat sisa metabolisme.
 Sebagai tempat mengalirnya darah dari jantung ke seluruh
jaringan tubuh & sebaliknya.
 Merupakan sistem tertutup.
Overview Struktur & Fungsi Pembuluh Darah

 Setiap pembuluh darah terdiri


dari 3 lapisan: tunika intima,
tunika media dan tunika
adventisia (kec. Kapiler hanya
1 lapisan).
 Terdiri dari: arteri, kapiler, &
vena.
Model Sistem Kardiovaskular

Distribusi Darah saat Istirahat


Hubungan aliran darah, tekanan darah rata-rata & tahanan

 Aliran darah: jumlah darah yang mengalir melalui pembuluh, organ,


atau sirkulasi pada waktu tertentu.
 Tekanan darah: gaya yang ditimbulkan oleh darah pada dinding pembuluh
darah di suatu area tertentu.
 Tahanan: daya yang diberikan pembuluh untuk menahan aliran darah;
ditentukan oleh viskositas darah, panjang, & diameter pembuluh darah.

perbedaan tekanan darah (P)


Aliran darah (F) = --------------------------------------------
tahanan perifer (R)
Arteri

 Berfungsi sebagai jalur cepat (diameter besar dan resistensi


rendah) aliran darah dari jantung ke jaringan dan sebagai
reservoir tekanan(menghasilkan gaya pendorong saat jantung
relaksasi).
 Terdiri dari: aorta, arteri, arteriole, metarteriol.
 Dinding aorta & arteri tebal & banyak mengandung jaringan
elastin → elastic recoil.
Arteri Sebagai Reservoir Tekanan
Tekanan Darah
MAP = T Diastolik + 1/3 T sistolik
 Tekanan darah bergantung pada:
- volume darah di dalam pembuluh
- compliance atau distensibilitas (daya regang pembuluh)
 Tekanan darah sistemik terbesar di aorta & terendah di vena cava. Penurunan TD terjadi di arteriol
yang tdp resistensi terbesar.
 TD arteri:
- Tekanan sistolik: tekanan maksimum yang ditimbulkan di arteri selama sistol.
- Tekanan diastolik: tekanan minimum di dalam arteri selama diastol.
- Tekanan nadi: selisih antara tekanan sistolik dan tekanan diastolik ; dipengaruhi oleh isi
sekuncup & kapasitas arteri.
- Tekanan darah rata-rata (mean arterial pressure/MAP): merupakan gaya pendorong
utama agar darah mengalir
Tekanan Darah
Arteriol

 Merupakan pembuluh resistensi utama.


 Resistensi arteriol yang tinggi
-menyebabkan penurunan TD yang mendorong aliran darah ke
berbagai organ
-mengubah pergeseran tekanan sistolik ke diastolik yang fluktuatif
menjadi nonfluktuatif di kapiler
 Diameter arteriol dapat disesuaikan untuk menentukan distribusi darah ke
berbagai organ & menentukan tekanan darah arteri.
 Lapisan otot polos dinding arteriol yg besar banyak dipersarafi saraf simpatis
dan peka terhadap rangsang kimia lokal & hormon.
Faktor-faktor yang mempengaruhi
diameter arteriol
Kapiler

 Tempat pertukaran zat antara darah dan jaringan.


 Pertukaran zat di kapiler terjadi secara difusi.
 Dinding kapiler yg hanya selapis endotel memungkinkan terjadinya
pertukaran zat.
 Rangkaian arteriol-kapiler-venula: mikrosirkulasi/ terminal vascular bed.
 Aliran darah di kapiler paling lambat karena total luas penampang kapiler
paling besar.
Perbandingan Jumlah & Kecepatan Aliran
Darah di Pembuluh Darah
Kapiler
 Sfingter prakapiler : sel otot polos berbentuk spiral yang mengelilingi
metarteriol → tidak diinervasi saraf, ttp memiliki tingkat tonus miogenik
yang tinggi & peka terhadap perubahan metabolik lokal → f(x) mengontrol
aliran darah mll kapiler tertentu.
 Jaringan yang aktivitas metaboliknya lebih tinggi, kepadatan/ jumlah
kapilernya lebih besar. Contoh: otot.
Pengaruh Tingkat Aktivitas Metabolik terhadap Jumlah Kapiler
Pertukaran Zat di Kapiler

 Di kapiler terjadi filtras &


absorpsi.
 Perubahan tekanan hidrostatik
kapiler dan interstisial, tekanan
osmotik koloid kapiler dan
interstisial, serta adanya pembuluh
limfe mempengaruhi proses
pertukaran zat.
Sistem Limfatik

 Pembuluh dalam sistem limfatik berinteraksi dengan 3 sistem fisiologis:


sistem kardiovaskuler, sistem pencernaan, & sistem imun.
 Fungsi:
1) mengembalikan cairan & protein yg difiltrasi kapiler ke sistem sirkulasi
2) mentransport lemak yang diabsorbsi di usus halus ke sistem sirkulasi
3) berperan sbg filter untuk menandai & merusak patogen
 Sistem limfatik didisain hanya 1 jalan (one-way), yaitu dari jaringan ke
sistem sirkulasi. Ujung pembuluh limf (kapiler limf) berada dekat
kapiler darah, kec. ginjal & SSP.
 Pembuluh limf terbesar masuk ke vena subklavia kanan & kiri.
 Penyumbatan pembuluh limf dpt menyebabkan edema. Contoh: pada
penderita filariasis
Vena
 Berfungsi sbg reservoir darah (pembuluh kapasitans) &
jalan untuk kembali ke jantung.
 Kapasitas vena bergantung pd distensibilitas dinding
vena & semua pengaruh tekanan eksternal yg memeras
vena.
 Tekanan vena: biasanya sangat rendah; di vena cava
hanya 4-5 mmHg
 Kecepatan aliran: di venula & vena kecil kontinyu,
sedangkan di vena sedang & besar terjadi fluktuasi
aliran darah kembali.
 Aliran balik vena (venous return): volume darah yang
masuk ke tiap atrium per menit dari vena; dipengaruhi
beberapa faktor eksternal.
 Vena memiliki katup yang memungkinkan aliran darah
hanya 1 arah menuju jantung.
Pengaturan Tekanan Darah
 Pengaturan tekanan darah arteri rata-rata
dilakukan dengan mengontrol:
(1)curah jantung
(2)resistensi perifer total
(3)volume darah
 MAP = CO x R
 Pengaturan TD jangka pendek dilakukan
oleh pusat pengontrolan TD di medula
oblongata mll refleks baroreseptor.
 Pengaturan TD jangka panjang
melibatkan sistem perkemihan
Kompensasi Perdarahan
Faktor – faktor yang Mempengaruhi Tekanan Darah

1. Obesitas
Kelebihan berat badan : ↗ LDL, ↙HDL, ↗ Trigliserida yang
menyebankan aterosklerosis → ↗ tekanan darah.
2. Psikososial
Merangsang pelepasan hormon adrenalin dan memacu jantung
berdenyut lebih cepat.
3. Merokok
Zat-zat kimia seperti nikotin dan karbondioksida yang dihisap
melalui rokok yang masuk kedalam aliran darah dapat merusak
lapisan endotel pembuluh darah arteri dan mengakibatkan
proses aterosklerosis dan tekanan darah tinggi.
4. Olahraga
Olahraga secara teratur dan terukur dapat menyerap atau menghilangkan
endapan kolesterol pada pembuluh darah.
5. Konsumsi Alkohol
Terjadi peningkatan kadar kortisol dan peningkatan volume sel darah
merah serta kekentalan darah berperan dalam menaikkan tekanan darah.
6. Konsumsi Garam Berlebihan
Garam menyebabkan penumpukan cairan dalam tubuh karena menarik
cairan diluar sel agar tidak dikeluarkan sehingga meningkatkan volume
dan tekanan darah.
7. Hiperkolesterolemia
Merupakan faktor penting terjadinya aterosklerosis yang mengakibatkan
tekanan perifer meningkat, sehinga tekanan darah meningkat.
Regulasi Tekanan Darah

Pengaturan tekanan darah secara umum dibagi menjadi 2, yaitu :


1. Pengaturan Tekanan Darah Jangka Pendek
a. Sistem Saraf
Kontrol sistem saraf terhadap tekanan darah melibatkan
baroreseptor, kemoreseptor dan pusat otak tertinggi
(Hipothalamus dan Serebrum).
Baroreseptor yang penting dalam tubuh manusia terdapat
pada sinus karotis dan arkus aorta.
Refleksi baroreseptor pada tekanan darah :
• Bekerja dengan cepat untuk mengkompensasi perubahan tekanan
darah.
• Secara terus – menerus memberikan informasi mengenai tekanan
darah
• Secara kontinu menghasilkan potensial aksi sebagai respon terha
dap tekanan di dalam arteri.
Tekanan Arteri ↗ Potensial Aksi ↗
Tekanan Arteri ↙ Potensial Aksi ↙
b. Pengaturan Kimia dan Hormonal
1) Hormon Medulla Adrenal
• Norepinephrine termasuk vasokonstriktor.
• Epinefrin dapat berperan sebagai suatu vasokonstriktor atau
vasodilator.
2) Hormon Antidiuretik dan oksitosin yang disekresi dari kelenjar
hipofisis posterior termasuk vasokonstriktor.
3) Angiotensin, sejenis peptida darah yang dalam bentuk aktifnya
termasuk salah satu vasokonstriktor kuat.
4) Histamin, glukogen, kolesistokinin, sekretin, dan bradikinin ya
ng diproduksi sejumlah jaringan tubuh merupakan zat kimia va
soaktif.
5) Prostaglandin, hormon yang mampu bertindak sebagai vasodil
ator dan vasokonstriktor.
Jika tekanan arteri terlalu tinggi oleh potensial aksi tersebut, maka pusat kontrol
kardio vaskuler merespon dengan mengurangi aktivitas simpatis dan meningkat
kan aktivitas parasimpatis.

Sinyal – sinyal ↙ Kecepatan ↙ Volume


eferen denyut jantung sekuncup

↙ Curah
Vasodilitasi
Tekanan darah jantung dan
arteriol dan
normal resistensi
vena
perifer total
Refleks Kemoreseptor

Tekanan darah ↗
Oksigen ↙

↗ Potensial aksi ke pusat control


kardiovaskular

Kemoreseptor diarkus aorta


mengirim impuls ke pusat vasomotor ↗ Simpatis & ↙ Parasimpatis

Cardiac Output ↙
Vasokonstriksi

Vasodilatasi

Darah cepat kembali ke paru dan


jantung Tekanan darah ↙
2. Pengaturan Tekanan Darah Jangka Panjang
Ginjal mengontrol tekanan darah melalui sistem renin angiotensin.

Anda mungkin juga menyukai