KELOMPOK 9:
FADHILLA MULIA SARI
FITRINA
MELATI MAYANG SARI
YULIANA NINGSIH
BIOLOGI
2010
Daur sel
Pada sel-sel organisme multiseluler, proses pembelahan
sel memiliki tahap-tahap tertentu yang disebut siklus sel.
Sel-sel tubuh yang aktif melakukan pembelahan memiliki
siklus sel yang lengkap. Siklus sel tersebut dibedakan
menjadi dua fase (tahap ) utama, yaitu interfase dan
mitosis. Interfase terdiri atas 3 fase yaitu fase G, ( growth
atau gap), fase S (synthesis), fase G2(growth atau Gap2).
PEMBELAHAN
SEL
Kryokinesis
Sitokinesis
Mitosis Meiosis
PENGATURAN SIKLUS SEL
Sistem pengontrolan siklus sel berperan memicu
& mengkoordinasi kejadian penting dalam siklus
sel.
Siklus sel diatur pada Checkpoint ² (G1,M,G2)
oleh pengontrolan Internal & Eksternal.
Checkpoint dalam siklus sel mrpk titik
pengontrolan yg kritis.
Utk kebanyakan sel Checkpoint pada G1
dianggap sbg titik retriksi (R=pembatasan)
PENGATURAN SIKLUS SEL
PENGATURAN SIKLUS SEL
Sinyal Internal & Eksternal membantu mengatur
siklus sel.
Sinyal Internal : kinetokor yg memicu jalur
pensinyalan mempertahankan agar kompleks
pemacu-anafase (APC) dlm keadaan inaktif
Sinyal Eksternal : faktor pertumbuhan (PDGF) utk
penyembuhan luka, pembelahan fibroblas
Kinase (k) sbg penggerak siklus berada dlm kondisi
Inaktif Aktif bila + Siklin (c) cdk
PENGATURAN SIKLUS SEL
Sel kanker merupakan bentuk “kegagalan
pengontrolan” siklus sel.
Sel kanker menghindari pengaturan normal dan
membelah tidak terkontrol membentuk tumor atau
sel keganasan.
Sel itu membelah secara berlebihan dan menyerang
jaringan lain dan dapat bermetastasis.
Organisme multiseluler tergantung pada
pembelahan sel untuk:
Perkembangan (dari sel yang terfertilisasi)
Pertumbuhan 200 µm 20 µm
Repair
Meiosis:
Sexual reproduction (yields different cells)
Occurs in specific reproductive cells
Fase Mitosis
• Pembelahan sel
menghasilkan sel anak yang
1. Prophase
secara genetik identik
2. Prometaphase
• Sel harus menduplikasikan
3. Metaphase
material genetiknya
4. Anaphase
– Before they divide, ensuring
5. Telophase
that each daughter cell
receives an exact copy of the
genetic material, DNA
metahase
Anaphase
prophase
Telophase
Cytokinesis
1X
Figure 12.1
Setiap spesies eukariot memiliki sejumlah tertentu
kromosom pada nukleus
Sel somatik (nonreproductive) memiliki 2 set
kromosom
Gamet (reproductive cells: sperm and eggs) memiliki
jumlah kromosom setengah jumlah kromosom sel
somatik
Kromosom eukaryotik terdiri dari kromatin, sebuah
komplex DNA dan protein yang memampat selama
pembelahan sel
0.5 µm
A eukaryotic cell has multiple
chromosomes, one of which is
represented here. Before
duplication, each chromosome
has a single DNA molecule. Chromosome
duplication
(including DNA
synthesis)
Once duplicated, a chromosome
consists of two sister chromatids Centromere
connected at the centromere. Each
chromatid contains a copy of the
DNA molecule.
Sister
Separation chromatids
of sister
Mechanical processes separate chromatids
the sister chromatids into two
chromosomes and distribute
them to two daughter cells.
S
2. Interphase G1 (DNA synthesis)
– G1 phase
is
sis es
– S phase
ito in
G2
M ytok
C
– G2 phase MI
T
(M OTIC
)P
HA
SE
Metaphase
plate Cleavage Nucleolus
furrow forming
Nuclear
envelope
Spindle Centrosome at Daughter forming
Figure 12.6 one spindle pole chromosomes
Pada tahap G0 (PERTUMBUHAN SEL)
Periode sel sedang aktif mensintesa ARN (transkripsi)
dan protein (transisi) serta membentuk sitoplasma
baru, yang nantinya merupakan bahan untuk
membina sel anak. Peristiwa ini mendorong inti dan
sitoplasma membesar. Lama G1 30-40% dari waktu
daur.
PADA TAHAP S (SINTESA DNA)
Merupakan masa aktif mensintesa ADN (replikasi).
Dengan replikasi terbentuk bahan genetic baru yang
persis sama susunan AND-nya dengan yang lama.
Dengan demikian sel anak mengandung bahan genetis
yang sama dengan sel induk.
PADA TAHAP G1 (PEMBENTUKAN
KROMOSOM)
Merupakan masa persiapan sitoplasma untuk
membelah dan merampungkan bahan yang disintesa
pada periode G1. Nucleus masih nyata dibungkus
membran inti mengandung satu atau lebih nucleoli.
Dua sentrosom (pusat organisasi mikrotubul) muncul
di luar inti, terbentuk selama awal interfase melalui
proses replikasi dari sentrosom tunggal (pada sel
hewan setiap sentrosom mempunyai ciri terdiri atas
sepasang sentriol). Mikrotubul meluas dari sentrosom
dalam susunan radial dinamakan aster (stars =
bintang).
Kromosom telah menduplikasi (selama fase S) tetapi
dalam keadaan ini tidak dapat dibedakan sendiri-
sendiri, karena masih dalam bentuk serabut
kromatinyang terkemas longgar. Pada periode ini
semua bahan sitoplasma dan organel menjadi rangkap
dua. Lamanya 10-20% dari waktu daur. Periode ini
segera disusul oleh pembelahan (mitosis).
PROSES SITOKINESIS
Setelah proses mitosis selesai, segera diikuti dengan
pembelahan sitoplasma yang dikenal dengan istilah
"Sitokinesis". Hasilnya adalah dua sel anak yang
identik dengan sel induk.
Sitokinesis ada 2 yaitu :
1. Sitokinesis pada Sel Hewan
Pada sel hewan, sitokinenis diawali dengan adanya
alur pembelahan yang terjadi tepat pada permukaan
sel di daerah ekuator. Pada permukaan sel terdapat
cincin kontraktil yang terbentuk dari mikrofilamen
aktin dan meosin yang mengalami kontraksi.
Kontraksi terjadi terus sehingga sel induk terjepit
dan membelah menjadi dua sel anak yang terpisah
sama sekali.
Cleavage furrow 100 µm
Contractile ring of
Daughter cells
microfilaments
Daughter cells
Figure 12.9 B (b) Cell plate formation in a plant cell (SEM)
Sitokinesis pada Tumbuhan
Sitokinesis pada Tumbuhan berbeda dengan sitokinesis
pada hewan. Pada saat telofase, sel tumbuhan
menghasilkan vesikula yang dibentuk dari aparatus
golgi, berpindah ke tengah-tengah sel dan kemudian
bersatu menghasilkan pelat sel. Kemudian materi
dinding sel yang dibawa dalam vesikula berkumpul pada
pelat sel. Pelat sel akan membesar dan diikuti
bergabungnya membran di sekeliling plasma sel,
sehingga dihasilkan dua sel anak yang lengkap dengan
membran sel masing-masing.
DAUR SEL HEWAN