Anda di halaman 1dari 84

Bab 12

Siklus Sel

Power Point Bahan Ajar

Biologi
Edisi Kedelapan
Neil Campbell dan Jane Reece PENERBIT ERLANGGA
Gambaran Umum: Peranan Kunci Pembelahan Sel

• Kemampuan organisme untuk bereproduksi


adalah salah satu ciri paling baik untuk
membedakan makhluk hidup dari materi tak
hidup
• Keberlanjutan kehidupan didasarkan pada
reproduksi sel, atau pembelahan sel (cell
division)
Peraga 12.1 Bagaimanakah kromosom sel berubah selama proses pembelahan sel?

Rangkaian mikrograf fluorosensi pada peraga di atas menunjukkan


kromosom-kromosom suatu sel hewan, dari kiri bawah ke kanan
bawah, saat satu sel membelah menjadi dua.
• Pada organisme uniselular, pembelahan satu
sel mereproduksi keseluruhan organisme
• Organisme multiselular bergantung pada
pembelahan sel untuk:
– Perkembangan dari sel terfertilisasi
– Pertumbuhan
– Perbaikan
• Pembelahan sel merupakan bagian integral dari
siklus sel (cell cycle), kehidupan sel dari
pembentukan sampai pembelahan
Peraga 12.2 Fungsi-fungsi pembelahan sel

100 µm 200 µm 20 µm

(a) Reproduksi (b) Pertumbuhan dan (c) Pembaruan jaringan


perkembangan
Peraga 12.2a Fungsi-fungsi pembelahan sel

100 µm

(a) Reproduksi

Amoeba, eukariota bersel tunggal, sedang membelah menjadi dua


sel. Setiap sel baru akan menjadi organisme individual.
Peraga 12.2b Fungsi-fungsi pembelahan sel

200 µm

(b) Pertumbuhan dan perkembangan

Mikrograf ini menunjukkan suatu embrio sand dollar segera setelah


telur yang difertilisasi membelah, membentuk dua sel.
Peraga 12.2c Fungsi-fungsi pembelahan sel

20 µm

(c) Pembaruan jaringan


Sel-sel sumsum tulang yang sedang membelah ini (anak panah)
akan menghasilkan sel-sel darah baru.
Konsep 12.1 Pembelahan sel menghasilkan sel-sel
anakan yang identik secara genetik

• Sebagian besar pembelahan sel menghasilkan


sel-sel anakan dengan informasi genetik yang
identik, DNA
• Tipe khusus pembelahan sel menghasilkan
sel-sel anakan yang tidak identik (gamet atau
sperma dan sel telur)
Organisasi Selular Materi Genetik

• DNA yang dimiliki oleh sel, informasi


genetiknya, disebut genom (genome)
• Genom dapat terdiri atas satu molekul DNA
tunggal (umum terdapat dalam sel prokariot)
atau sejumlah molekul DNA (umum terdapat
dalam sel eukariot)
• Molekul DNA dalam suatu sel dikemas menjadi
kromosom (chromosome)
Peraga 12.3 Kromosom eukariot

20 µm

Kromosom (diwarnai ungu) terlihat dalam nukleus sel dari tumbuhan


blood lily Afrika ini. Benang-benang merah tipis pada sitoplasma
yang mengelilingi nukleus merupakan sitoskeleton. Sel ini sedang
bersiap-siap untuk membelah.
• Setiap spesies eukariota memiliki jumlah
kromosom yang khas dalam setiap nukleus sel
• Sel somatik (somatic cell, semua sel tubuh
kecuali sel reproduksi) memiliki dua set
kromosom
• Gamet (gamete, sel-sel reproduksi: sperma
dan sel telur) memiliki kromosom yang
berjumlah separuh dari kromosom sel somatik
• Kromosom eukariot terbuat dari kromatin
(chromatin), kompleks DNA dan protein yang
berkondensasi selama pembelahan sel
Distribusi Kromosom Selama Pembelahan Sel
Eukariot

• Dalam persiapan untuk pembelahan sel, DNA


direplikasi dan kromosom berkondensasi
• Setiap kromosom terduplikasi memiliki dua
kromatid saudara (sister chromatid), yang
memisah selama pembelahan sel
• Sentromer (centromere) adalah “pinggang”
sempit dari kromosom terduplikasi, tempat
kedua kromatid melekat paling rapat
Peraga 12.4 Duplikasi dan distribusi kromosom selama pembelahan sel

0,5 µm Kromosom Molekul DNA

Lengan
Duplikasi
kromosom
kromosom
(termasuk
sintesis DNA)
Sentromer

Kromatid
saudara

Pemisahan kromatid
saudara
Sentromer

Kromatid saudara
• Pembelahan sel eukariota terdiri atas:
– Mitosis (Kariokinesis), pembelahan nukleus
– Sitokinesis (cytokinesis), pembelahan
sitoplasma
• Gamet dihasilkan melalui variasi pembelahan sel
yang disebut meiosis
• Meiosis menghasilkan sel anakan non-identik
yang hanya memiliki satu set kromosom, sehingga
jumlah kromosomnya hanya separuh dari sel
induk
Konsep 12.2: Fase mitotik silih-berganti dengan
interfase dalam siklus sel

• Pada tahun 1882, ahli anatomi Jerman


bernama Walther Flemming mengembangkan
zat pewarna untuk mengamati perilaku
kromosom selama mitosis dan sitokinesis
Fase-fase Siklus Sel

• Siklus sel terdiri atas:


– Fase mitotik (mitotic phase, M) yang
mencakup mitosis dan sitokinesis
– Interfase (interphase). Pada saat ini, sel
tumbuh dan membuat salinan kromosom-
kromosomnya sebagai persiapan untuk
pembelahan sel
• Interfase (sekitar 90% dari siklus sel) dapat
dibagi menjadi beberapa subfase:
– Fase G1 (“gap pertama”)
– Fase S (“sintesis”)
– Fase G2 (“gap kedua”)

• Sel bertumbuh selama ketiga subfase, tetapi


kromosom diduplikasi hanya selama fase S
Peraga 12.5 Siklus sel

G1 S
(Sintesis DNA)

G2
• Mitosis secara konvensional dibagi menjadi lima fase:
– Profase (prophase)
– Prometafase (prometaphase)
– Metafase (metaphase)
– Anafase (anaphase)
– Telofase (telophase)
• Sitokinesis berlangsung baik pada akhir telofase
Peraga 12.6 Pembelahan mitotik sel hewan

G2 Interfase Profase Prometafase Metafase Anafase Telofase dan Sitokinesis


Sentrosom (dengan Kromatin Gelendong Aster Sentromer Fragmen Mikrotubulus Lempeng Lekukan Nukleolus
pasangan sentriol) (terduplikasi) mitotik awal selaput nonkinetokor metafase penyibakan terbentuk
nukleus

Kromosom Selaput
Nukleolus Selaput Membran Kromosom, terdiri atas Kinetokor Mikrotubulus Gelendong Sentrosom pada anakan
salah satu kutub nukleus
nukleus plasma dua kromatid saudara kinetokor terbentuk
gelendong
Peraga 12.6a Pembelahan mitotik sel hewan

G2 Interfase Profase Prometafase


Peraga 12.6b Pembelahan mitotik sel hewan

G2 Interfase Profase Prometafase


Sentrosom Kromatin Gelendong Aster Sentromer Fragmen Mikrotubulus
(dengan (terduplikasi) mitotik awal selaput nonkinetokor
pasangan nukleus
sentriol)

Nukleolus Selaput Membran Kromosom, terdiri atas Kinetokor Mikrotubulus


nukleus plasma dua kromatid saudara kinetokor
Peraga 12.6c Pembelahan mitotik sel hewan

Metafase Anafase Telofase dan Sitokinesis


Peraga 12.6d Pembelahan mitotik sel hewan

Metafase Anafase Telofase dan Sitokinesis

Lempeng Lekukan Pembentukan


metafase penyibakan nukleolus

Kromosom Selaput
Gelendong Sentrosom pada anakan
salah satu kutub nukleus
gelendong terbentuk
Gelendong Mitotik: Pengamatan Lebih Dekat

• Gelendong mitotik (mitotic spindle) adalah


aparatus mikrotubulus yang mengendalikan
gerakan kromosom selama mitosis
• Selama profase, perakitan mikrotubulus
gelendong dimulai dari sentrosom
(centrosome), pusat pengorganisasi
mikrotubulus
• Sentrosom bereplikasi, membentuk dua
sentrosom yang bergerak ke ujung
berseberangan dari sel, ketika mikrotubulus
gelendong tumbuh keluar dari sentrosom
• Aster (susunan radial mikrotubulus pendek)
membentang dari setiap sentrosom
• Gelendong mencakup sentrosom, mikrotubulus
gelendong, dan aster
• Selama prometafase, beberapa mikrotubulus
gelendong melekat ke kinetokor
(kinetochore) kromosom dan mulai bergerak
ke kromosom
• Pada metafase, kromosom berjajar di lempeng
metafase (metaphase plate), bidang tengah
antara kedua kutub gelendong
Peraga 12.7 Gelendong mitotik saat metafase

Aster
Sentrosom
Kromatid
saudara
Mikrotubulus Kromosom Lempeng
metafase

Kinetokor

Sentrosom 1 µm
Mikrotubulus
nonkinetokor yang Mikrotubulus
tumpang-tindih kinetokor

0,5 µm
• Pada anafase, kromatid saudara memisah dan
bergerak di sepanjang mikrotubulus kinetokor
ke ujung sel yang berseberangan
• Mikrotubulus diperpendek oleh depolimerisasi
pada ujung kinetokor
Peraga 12.8 Di ujung manakah mikrotubulus kinetokor memendek saat anafase?

PERCOBAAN
Kinetokor

Kutub
gelendong

Tanda

HASIL

KESIMPULAN
Gerakan
kromosom
Kinetokor

Protein Subunit
Mikrotubulus motorik tubulin
Kromosom
Peraga 12.8a Di ujung manakah mikrotubulus kinetokor memendek saat anafase?

PERCOBAAN
Kinetokor

Kutub
gelendong

Tanda

HASIL
Peraga 12.8b Di ujung manakah mikrotubulus kinetokor memendek saat anafase?

KESIMPULAN

Gerakan
kromosom
Kinetokor

Subunit
Mikrotubulus Protein
tubulin
motorik
Kromosom
• Mikrotubulus nonkinetokor dari kutub-kutub
berseberangan saling tumpang-tindih dan
terdorong memisah, sehingga memperpanjang
sel
• Pada telofase, nukleus anakan yang identik
secara genetik terbentuk di ujung-ujung yang
berseberangan dari sel
Sitokinesis: Pengamatan Lebih Dekat

• Pada sel hewan, sitokinesis terjadi melalui


proses yang dikenal sebagai penyibakan
(cleavage), membentuk lekukan penyibakan
(cleavage furrow)
• Pada sel tumbuhan, lempeng sel (cell plate)
terbentuk selama sitokinesis
Peraga 12.9 Sitokinesis pada sel hewan dan tumbuhan

Vesikel Dinding sel 1 µm


100 µm membentuk induk
Lekukan penyibakan lempeng sel Lempeng sel Dinding sel baru

Cincin kontraktil Sel anakan


mikrofilamen Sel anakan
(a) Penyibakan sel hewan (SEM) (b) Pembentukan lempeng pada sel tumbuhan (TEM)
Peraga 12.9a Sitokinesis pada sel hewan dan tumbuhan

100 µm
Lekukan penyibakan

Cincin kontraktil Sel anakan


mikrofilamen
(a) Penyibakan sel hewan (SEM)
Peraga 12.9b Sitokinesis pada sel hewan dan tumbuhan

Vesikel Dinding 1 µm
membentuk sel induk
lempeng sel Lempeng sel Dinding sel baru

Sel anakan
(b) Pembentukan lempeng pada sel tumbuhan (TEM)
Peraga 12.10 Mitosis pada sel tumbuhan

Nukleus Kromatin Kromosom


10 µm
Nukleolus berkondensasi Lempeng sel

1 Profase 2 Prometafase 3 Metafase 4 Anafase 5 Telofase


Peraga 12.10a Mitosis pada sel tumbuhan

Nukleus Kromatin
Nukleolus berkondensasi

1 Profase

Kromatin berkondensasi dan nukleolus mulai lenyap. Walaupun belum terlihat pada
mikrograf, gelendong mitotik mulai terbentuk.
Peraga 12.10b Mitosis pada sel tumbuhan

Kromosom

2 Prometafase

Kromosom diskret kini terlihat; masing-masing terdiri atas dua kromatid saudara yang
identik dan berjejer. Nantinya dalam prometafase, selaput nukleus akan terfragmentasi.
Peraga 12.10c Mitosis pada sel tumbuhan

3 Metafase

Gelendong telah lengkap, dan semua kromosom, yang melekat pada mikrotubulus di
bagian kinetokornya, berada pada lempeng metafase.
Peraga 12.10d Mitosis pada sel tumbuhan

4 Anafase

Kromatid dari masing-masing kromosom telah terpisah, dan kromosom anakan


bergerak ke ujung-ujung sel saat mikrotubulus kinetokor memendek.
Peraga 12.10e Mitosis pada sel tumbuhan

10 µm
Lempeng sel

5 Telofase

Nukleus anakan terbentuk. Sementara itu, sitokinesis mulai; Lempeng sel, yang akan
membelah sitoplasma menjadi dua, tumbuh ke arah tepi sel induk.
Pembelahan Biner

• Prokariota (bakteri dan arkea) bereproduksi


melalui sejenis pembelahan sel yang disebut
pembelahan biner (binary fission)
• Pada pembelahan biner, kromosom bereplikasi
(di tempat asal replikasi atau origo replikasi
(origin of replication)), dan kedua kromosom
anakan secara aktif bergerak menjauh
Peraga 12.11a Pembelahan sel bakteri melalui pembelahan biner
Dinding sel
Awal
replikasi Membran
plasma
Sel E. coli
Kromosom
Dua salinan bakteri
origo
Peraga 12.11b Pembelahan sel bakteri melalui pembelahan biner
Dinding sel
Awal
replikasi Membran
plasma
Sel E. coli
Kromosom
Dua salinan bakteri
origo

Origo Origo
Peraga 12.11c Pembelahan sel bakteri melalui pembelahan biner
Dinding sel
Awal
replikasi Membran
plasma
Sel E. coli
Kromosom
Dua salinan bakteri
origo

Origo Origo
Peraga 12.11a Pembelahan sel bakteri melalui pembelahan biner
Dinding sel
Awal
replikasi Membran
plasma
Sel E. coli
Kromosom
Dua salinan bakteri
origo

Origo Origo
Evolusi Mitosis

• Mengingat prokariota berevolusi sebelum


eukariota, mitosis mungkin berevolusi dari
mekanisme pembelahan biner
• Protista tertentu menunjukkan mekanisme
pembelahan sel yang tampaknya merupakan
bentuk intermediat antara pembelahan biner
dan mitosis
Peraga 12.12 Urutan hipotetis evolusi mitosis

Kromosom
bakteri

(a) Bakteri

Kromosom

Mikrotubulus

Selaput
nukleus utuh
(b) Dinoflagelata

Mikrotubulus
kinetokor

Selaput
nukleus utuh

(c) Diatom dan khamir

Mikrotubulus
kinetokor

Fragmen selaput
nukleus
(d) Sebagian besar eukariota
Peraga 12.12a-b Urutan hipotetis evolusi mitosis

Kromosom
bakteri

(a) Bakteri

Kromosom

Mikrotubulus

Selaput
nukleus utuh
(b) Dinoflagelata
Peraga 12.12c-d Urutan hipotetis evolusi mitosis

Mikrotubulus
kinetokor

Selaput
nukleus utuh

(c) Diatom dan khamir

Mikrotubulus
kinetokor

Fragmen selaput
nukleus
(d) Sebagian besar eukariota
Konsep 12.3: Siklus sel eukariot diregulasi oleh
sistem kontrol molekular

• Frekuensi pembelahan sel bervariasi menurut


tipe sel
• Perbedaan-perbedaan siklus sel ini merupakan
hasil regulasi di tingkat molekular
Bukti untuk Sinyal-sinyal Sitoplasma

• Siklus sel digerakkan oleh sinyal-sinyal kimiawi


spesifik yang ada dalam sitoplasma
• Beberapa bukti untuk hipotesis ini berasal dari
percobaan dengan sel mamalia yang
ditumbuhkan dalam kultur.
• Pada percobaan ini, dua sel pada fase siklus
sel yang berbeda difusikan membentuk satu
sel tunggal dengan dua nukleus
Peraga 12.13 Apakah sinyal molekular dalam sitoplasma meregulasi siklus sel?

PERCOBAAN
Percobaan 1 Percobaan 2

S G1 M G1

HASIL

S S M M
Saat sel pada fase S Saat sel pada fase M
difusikan dengan sel difusikan dengan sel
pada G1, nukleus G1 pada G1, nukleus G1
segera memasuki fase segera memulai
S—DNA disintesis mitosis—gelendong
terbentuk dan kromatin
terkondensasi, walaupun
kromosom belum
diduplikasi
Sistem Kontrol Siklus Sel

• Urutan peristiwa siklus sel diarahkan oleh


sistem kontrol siklus sel (cell cycle control
system) tersendiri, yang menyerupai sistem
sebuah jam
• Sistem kontrol siklus sel diregulasi oleh kontrol
internal dan eksternal
• Jam siklus sel memiliki titik pemeriksaan
(checkpoint) spesifik tempat siklus sel
berhenti sampai sinyal maju-terus diterima
Peraga 12.14 Analogi mekanis bagi sistem kontrol siklus sel

Titik pemeriksaan G1

Sistem
kontrol S
G1

M G2

Titik pemeriksaan M
Titik pemeriksaan G2
• Untuk banyak sel, titik pemeriksaan G1
tampaknya merupakan titik yang paling penting
• Jika sel menerima sinyal maju-terus pada titik
pemeriksaan G1, sel biasanya akan
menyelesaikan fase S, G2, dan M dan akan
membelah
• Jika sel tidak menerima sinyal maju-terus, sel
akan keluar dari siklus, beralih ke kondisi tak
membelah yang disebut fase G0 (G0 phase)
Peraga 12.15 Titik pemeriksaan G1

G0
Titik
pemeriksaan
G1

G1 G1

(a) Sel menerima sinyal (b) Sel tidak menerima sinyal


maju-terus maju-terus
Jam Siklus Sel: Siklin dan Kinase Bergantung-Siklin

• Dua tipe protein peregulasi yang terlibat dalam


kontrol siklus sel: siklin (cyclin) dan kinase
bergantung-siklin (cyclin-dependent kinase,
Cdk)
• Aktivitas siklin dan Cdk berfluktuasi selama
siklus sel
• MPF (maturation-promoting factor) atau faktor
pendorong kedewasaan adalah kompleks
siklin-Cdk yang memicu lewatnya sel melalui
titik pemeriksaan G2 untuk memasuki fase M
Peraga 12.16 Bagaimana aktivitas protein kinase yang esensial bagi mitosi bervariasi selama siklus sel?

HASIL

5 30

4
20
3

2
10
1

0 0
100 200 300 400 500
Waktu (menit)
Peraga 12.17 Kontrol molekular siklus sel pada titik pemeriksaan G 2

M G1 S G2 M G1 S G2 M G1

Aktivitas MPF
Konsentrasi
siklin

Waktu
(a) Fluktuasi dari aktivitas MPF dan konsentrasi siklin selama
siklus sel

Akumulasi siklin
Cdk

Siklin
terdegradasi Titik
Pemerik- Cdk
Siklin saan G2
didegradasi

Siklin
MPF

(b) Mekanisme molekular yang membantu meregulasi siklus sel


Peraga 12.17a Kontrol molekular siklus sel pada titik pemeriksaan G 2

M G1 S G2 M G1 S G2 M G1

Aktivitas MPF
Konsentrasi
siklin

Waktu
(a) Fluktuasi dari aktivitas MPF dan konsentrasi siklin selama
siklus sel
Peraga 12.17b Kontrol molekular siklus sel pada titik pemeriksaan G 2

Akumulasi siklin
Cdk

Siklin
terdegradasi
Titik
pemerik- Cdk
Siklin saan G2
didegradasi
Siklin
MPF

(b) Mekanisme molekular yang membantu meregulasi siklus sel


Tanda Berhenti dan Jalan: Sinyal Internal dan
Eksternal pada Titik Pemeriksaan
• Contoh sinyal internal adalah kinetokor tidak
melekat ke mikrotubulus gelendong mengirim
sinyal molekular yang menunda anafase
• Beberapa sinyal eksternal adalah faktor
pertumbuhan (growth factor), protein yang
dilepaskan oleh sel-sel tertentu yang
merangsang sel-sel lain untuk membelah
• Contohnya, faktor pertumbuhan dari keping
darah (platelet-derived growth factor, PDGF)
merangsang pembelahan sel fibroblas manusia
dalam kultur
Peraga 12.18 Efek faktor pertumbuhan pada pembelahan sel

Skalpel

Cawan
petri

Tanpa PDGF, Dengan PDGF,


sel-sel gagal sel-sel ber-
membelah proliferasi

Fibroblas hasil kultur 10 µm


• Contoh lain dari sinyal eksternal adalah
penghambatan bergantung-densitas
(density-dependent inhibition), yaitu
fenomena saat sel-sel yang berimpit-impitan
berhenti membelah
• Sebagian besar sel hewan juga menunjukkan
ketergantungan tambatan (anchorage
dependence), yaitu harus melekatnya sel-sel
ke suatu substrat agar dapat membelah
Peraga 12.19 Penghambatan bergantung-densitas dan ketergantungan tambatan pada pembelahan sel

Ketergantungan tambatan

Penghambatan bergantung-densitas

Penghambatan bergantung-densitas

25 µm 25 µm

(a) Sel mamalia normal (b) Sel kanker


• Sel-sel kanker tidak menunjukkan
penghambatan bergantung-densitas maupun
ketergantungan tambatan
Hilangnya Kontrol Siklus Sel pada Sel Kanker

• Sel kanker tidak merespons secara normal


terhadap mekanisme pengontrolan tubuh
• Sel kanker mungkin tidak membutuhkan faktor
pertumbuhan untuk tumbuh dan membelah:
– Sel kanker dapat membuat sendiri faktor
pertumbuhan mereka
– Sel kanker dapat mengirimkan sinyal faktor
pertumbuhan tanpa kehadiran faktor
pertumbuhan
– Sel kanker dapat memiliki sistem kontrol siklus
sel yang tidak normal
• Sel normal diubah menjadi sel kanker melalui proses yang
disebut transformasi (transformation)
• Sel kanker kemudian membentuk tumor, yaitu massa sel
abnormal dalam jaringan yang sebenarnya normal
• Jika sel-sel abnormal tetap berada di tempat asalnya,
maka benjolan itu disebut tumor jinak (benign tumor)
• Tumor ganas (malignant tumor) menginvasi jaringan di
sekelilingnya dan dapat mengalami metastasis
(metastasize), menyebarkan sel kanker ke bagian tubuh
lainnya, tempat sel-sel kanker mungkin membentuk tumor
sekunder
Peraga 12.20 Pertumbuhan dan metastatis tumor payudara ganas

Pembuluh
limfe
Tumor
Pembuluh
darah

Sel kanker
Jaringan
kelenjar Tumor
metastatik
1 Tumor tumbuh 2 Sel kanker 3 Sel kanker menyebar 4 Sebagian kecil sel
dari satu sel menginvasi melalui pembuluh kanker mungkin bisa
kanker tunggal jaringan di limfe dan pembuluh bertahan hidup dan
sekitarnya darah ke bagian- tumbuh menjadi
bagian tubuh yang lain tumor baru di bagian
tubuh yang lain
RANGKUMAN KONSEP KUNCI

Fase mitotik silih-berganti dengan interfase dalam


siklus sel

G1 S
Sitokinesis
Mitosis G2

FASE MITOTIK (M)

Profase
Telofase dan
sitokinesis

Prometafase
Anafase
Metafase
Soal Peraga 1

Lingkari satu kromatid pada kromosom di mikrograf Peraga


12.4. Berapa banyak lengan yang dimiliki oleh kromosom itu?
Soal Peraga 2

Pada mikrograf cahaya sebelah bawah Peraga 12.7,


gambarlah garis yang mengindikasikan lempeng metafase.
Lingkari suatu aster. Gambarlah anak panah yang
mengindikasikan arah pergerakan kromosom begitu anafase
dimulai.
Kuis Mandiri 1

Pada mikrograf cahaya dari sel-sel (di dekat ujung akar bawang bombay)
yang sedang membelah berikut ini, identifikasikan sel yang sedang berada
dalam tahap-tahap berikut: profase, prometafase, metafase, anafase, dan
telofase. Jelaskan peristiwa-peristiwa utama yang terjadi pada setiap tahap.
Kuis Mandiri 2

Gambarlah satu kromosom eukariot yang tampak saat


interfase, selama masing-masing tahap mitosis, dan selama
sitokinesis. Gambarlah dan beri tanda pula selaput nukleus
dan mikrotubulus mana yang melekat ke kromosom.
Jawaban Soal Peraga 1

Melingkari kromatid yang


satu lagi juga benar.
Kromosom tersebut
memiliki empat lengan
Jawaban Soal Peraga 2
Jawaban Kuis Mandiri 1
Jawaban Kuis Mandiri 2
Sekarang, seharusnya Anda mampu untuk:

1. Mendeskripsikan organisasi struktural dari genom


prokariotik dan genom eukariotik
2. Menuliskan fase-fase siklus sel; mendeskripsikan
urutan peristiwa selama masing-masing fase
3. Menuliskan fase-fase mitosis dan mendeskripsikan
peristiwa yang khas dari masing-masing fase
4. Menggambarkan atau mendeskripsikan gelendong
mitotik, termasuk sentrosom, mikrotubulus kinetokor,
mikrotubulus nonkinetokor, dan aster
5. Membandingkan sitokinesis pada hewan dan
tumbuhan
6. Mendeskripsikan proses pembelahan biner pada
bakteri dan menjelaskan bagaimana mitosis
eukariota mungkin berevolusi dari pembelahan biner
7. Menjelaskan bagaimana pembelahan sel abnormal
dari sel-sel kanker lolos dari kontrol siklus sel normal
8. Membedakan antara tumor jinak, ganas, dan
metastatis

Anda mungkin juga menyukai