Anda di halaman 1dari 28

Cara Menggunakan Mikroskop Cahaya

Sebelum melakukan praktikum dengan menggunakan mikroskop cahaya maka perhatikan langkah-
langkah berikut:

1. Letakkan mikroskop di atas meja


dengan cara memegang lengan
mikroskop sedemikian rupa sehingga
mikroskop berada persis di hadapan
pemakai !

2. Putar revolver sehingga lensa obyektif dengan


perbesaran lemah berada pada posisi satu poros dengan
lensa okuler yang ditandai bunyi klik pada revolver
3. Mengatur cermin dan diafragma untuk melihat
kekuatan cahaya masuk, hingga dari lensa
okuler tampak terang berbentuk bulat (lapang
pandang).

4. Tempatkan preparat pada meja benda tepat


pada lubang preparat dan jepit dengan penjepit
obyek/benda!
5. Aturlah fokus untuk memperjelas gambar
obyek dengan cara memutar pemutar kasar, sambil
dilihat dari lensa
okuler.
Untuk mempertajam putarlah pemutar halus !

6. Apabila bayangan obyek sudah ditemukan, maka untuk


memperbesar gantilah lensa obyektif dengan ukuran
dari 10 X,40 X atau 100 X, dengan cara memutar
revolver hingga bunyi klik.

7. Apabila telah selesai menggunakan, bersihkan mikroskop dan simpan pada tempat yang tidak
lembab.

Persiapan:
1. Keluarkan mikroskop dari tempanya (box), lensa okuler dann objektif dari
kotak hitam bila semua masih berada di tempatnya.
2. Pasanglah lensa okuler mulai dar perbesaran lemah, kemudian pasang
semua lensa objektif masing-masing pada tempatnya.
3. Siapkan preparat yang akan diamati
4. Carilah tempat yang memungkinkan agar mikroskop dapa memperoleh
cahaya yang dibutuhkan

Tahap Inti
1. Letakkan mikroskop di atas meja, untuk memindahkan mikroskop gunakan
cara yang benar yaitu tangan kiri memegang lengan mikroskop dan tangan
kanan menopang kaki (dasar) mikroskop.

2. Putar revolver sehingga lensa


obyektif dengan perbesaran lemah berada pada posisinya satu poros dengan
lensa okuler yang ditandai bunyi klik pada revolver.
3. Mengatur cermin dan diafragma untuk melihat kekuatan cahaya masuk,
hingga dari lensa okuler tampak terang berbentuk bulat (lapang pandang).
4. Tempatkan preparat pada meja benda tepat pada lubang preparat dan jepit
dengan penjepit obyek/benda!
5. Aturlah fokus untuk memperjelas gambar obyek dengan cara memutar
pemutar kasar, sambil dilihat dari lensa okuler. Untuk mempertajam putarlah
pemutar halus !
6. Apabila bayangan obyek sudah ditemukan, maka untuk memperbesar gantilah
lensa obyektif dengan ukuran dari 10 X,40 X atau 100 X, dengan cara memutar
revolver hingga bunyi klik
7. Apabila telah selesai menggunakan, bersihkan mikroskop dan simpan pada
tempat yang tidak lembab
Langkah-langkah menggunakan Mikroskop

1. Peganglah lengan mikroskop dengan salah satu tangan dan tangan lain menyangga kaki mikroskop.
Letakkan mikroskop di atas meja pengamatan dengan bagian lengan tepat berada di hadapanmu.
Lalu, lensa dan cermin dengan menggunakan kertas tisu. Setelah dibersihkan, pasangkan lensa
okuler dengan perbesaran lemah.

2. Agar didapat medan penglihatan yang baik, putarlah revolver sehingga diperoleh perbesaran terkecil
pada lensa objektif yang searah dengan lensa okuler dan tubus okuler.

3. Putarlah cermin mikroskop ke arah sumber cahaya sambil melihat melalui lensa okuler sehingga
diperoleh medan yang terang tanpa bayangan benda lain.

4. Letakkan preparat yang akan kalian amati di atas meja benda, lalu jepitlah dengan penjepitnya
sehingga cahaya yang terkumpul dalam kondensor menembus kaca benda.

5. Untuk mencari fokus, lakukanlah dengan dua cara berikut ini.

 Perbesaran lemah. Lensa okuler dengan perbesaran 5 kali dan lensa objektif dengan perbesaran 10
kali dapat diartikan bahwa preparat diamati dengan perbesaran 50 kali. Dengan cara menurunkan
lensa okuler serendah mungkin, lensa objektif juga diturunkan sampai berjarak kira-kira 8 mm dari
kaca preparat. Setelah itu, arahkan salah satu mata kalian ke lubang lensa okuler sambil memutar-
mutar makrometer sampai diperoleh gambaran preparat yang jelas.

 Perbesaran kuat. Lensa okuler dengan perbesaran 12,5 dan lensa objektif dengan perbesaran 60 kali
sehingga preparat dapat diamati dengan perbesaran 750 kali. Mulailah dengan menutup preparat
dengan kaca penutup, lalu naikkan kondensor sampai mau menyentuh kaca preparat (objek),
kemudian bukalah diafragma selebar-lebarnya dan turunkan lensa objektif sampai hampir menyentuh
kaca penutup preparat. Setelah itu, dengan makrometer, naikkan lensa objektif sampai diperoleh
gambaran preparat yang jelas.
6. Setelah mikroskop selesai digunakan, bersihkanlah lensa objektif dengan menggunakan xylol.

Cara mempersiapkan mikroskop :


1. Pertama- tama letakkan mikroskop terlebih dahulu di atas meja dengan cara
memegang lengan mikroskop sedemikian rupa sehingga mikroskop berada tepat di
hadapan pemakai.

2. Putar revolver sehingga lensa objektif dengan perbesaran lemah berada pada posisi
satu poros dengan lensa okuler yang ditandai bunyi “klik” pada revolver.

3. Mengatur cermin dan diafragma untuk melihat kekuatan cahaya masuk, hingga
dari lensa okuler tampak terang berbentuk bulat.

4. Aturlah fokus untuk memperjelas gambar objek dengan cara memutar pemutar
kasar, sambil dilihat dari lensa okuler. Untuk mempertajam objek gambar, putarlah
pemutar halus.

5. Apabila bayangan objek sudah ditemukan, maka untuk memperbesarnya gantilah


lensa objektif dengan ukuran dari 10X, 40X, atau 100X, dengan cara memutar
revolver hingga bunyi “klik”

Cara Menggunakan mikroskop yang baik :


1. Meletakkan mikroskop di atas meja yang datar dan kuat/stabil, jauhkan dari bak
cuci dan api gas.
2. Periksa mikroskop untuk mengetahui apakah telah siap dipakai. Bila mikroskop
tidak benar-benar bersih, laporkan masalah ini kepada instruktur/teknisi lab yang
ada/penganggung jawab.
3. Sesuaikan posisi kita dengan mikroskop yang akan dipakai.
4. Letakkan preparat yang akan diamati pada meja preparat sehingga terjepit pada
tempat penahan preparat. Posisikan preparat pada lubang cahaya sehingga cahaya
datang melewati meja preparat dari bawah slide.
5. Atur sumber cahaya mikroskop (dari cermin untuk mikrsokop cahaya, listrik untuk
mikroskop listrik).
6. Sebelum melihat sesuatu dengan mikroskop, pastikan sudah mengetahui kemana
arah putaran pemutar halus (mikrometer) sehingga jarak antara spesimen dan dan
lensa bertambah ketika anda memutar pemutar halus.
7. Lihatlah melalui lensa okuler dan fokuskan bayangan menggunakan pemutar kasar
(makrometer) dengan meningkatkan jarak antara spesimen dan lensa objektif.
Gunakan pemutar halus untuk mempertajam bayangan.
8. Mulai mengamati objek preparat dengan mengatur intensitas cahaya, atur
kondensor, pembukaan diafragma pada kondensor, makrometer, mikrometer, dan
perbesaran objektif yang diinginkan.
9. Untuk menggunakan lensa objektif 40X, cukup kita putarkan lensa ini posisinya
sehingga terkunci di tempatnya. Lensa 10X dan 40X tidak pernah menyentuh
minyak imersi, air dan spesimen.
10. Untuk menggunakan lensa objektif 100X, putarkan lensa berdaya perbesar rendah
dari posisinya dan teteskan minyak imersi di atas slide yang akan diamati.
Kemudian putar lensa 100X ke posisi di atas slide. Perjelas bayangan dengan
memutar mikrometer. Pada saat digunakan, lensa objektif 100X harus selalu
terendam dalam minyak imersi namun tidak menyentuh spesimen.

Cara-cara untuk mendapatkan cahaya dan fokus yang baik pada objektif
100X :
1. Atur dan buka diafragma pada mikroskop dan atur cahaya, bila perlu pada posisi
maksimal cahaya (jika mikroskop cahaya arahkan cermin ke sumber utama
cahaya).
2. Naikkan kondensor mendekati posisi slide preparat pada meja objek sambil kita
amati di lensa okuler intensitas cahaya yang dihasilkan.
3. Atur diafragma, sampil posisi terkecil untuk mendapatkan titik fokus yang terbaik
(cahaya terkumpul dengan baik).

Alasan-alasan yang memungkinkan bila tidak ditemukan suatu objek di


bawah lensa dengan minyak imersi (objektif 100X) ialah sebagai berikut :
1. Terlalu banyak imersi
2. Menggerakkan mikrometer terlalu cepat
3. Kondensor tidak diatur dengan benar (biasanya diafragma terlalu terbuka atau
tertutup)
4. Lensa kotor
5. Terlalu sedikit organisme pada preparat
6. Spesimen tidak ditempatkan ditengah medan sebelum memutar lensa
7. Preparat terbalik.
Hal-hal yang diperhatikan dalam pengamatan dengan mikroskop :
 Jarak mata-okuler:
Untuk mencegah kelelahan mata, diperlukan penjagaan jarak antara mata dan
okuler. Untuk menentukan jarak ini, mata mendekati okuler dari suatu jarak
maksimum sekitar 1 cm. Jarak optimum dicapai pada saat medan pandang tampak
sebesar-besarnya dan setajam-tajamnya. Selain itu, mata yang sebelah lagi harus
tetap terbuka.
 Pengamatan dimulai dengan menggunakan lensa objektif dengan pembesaran
lemah (misal 10X).
 Sambil mengamati melalui lensa okuler, pemutar kasar diputar secara perlahan agar
tabung mikroskop naik. Pada saat demikian, gambar dapat teramati meskipun
belum begitu jelas. Untuk memperoleh gambar yang lebih jelas, sekrup pemutar
halus diputar sehingga dapat diamati gambar objek yang lebih jelas dan lebih
fokus.
 Setelah mengamati gambar dengan menggunakan lensa objektif dengan
pembesaran lemah (10X), objek yang sama coba diamati dengan menggunakan
lensa dengan pembesaran yang lebih kuat (misal 40X) dengan cara memutar
revolver sehingga lensa objektif 40X tepat mengarah ke lubang pada meja objek.
Hal yang perlu diingat: selama pengamatan dengan pembesaran kuat tidak boleh
mempergunakan sekrup pemutar kasar, untuk mendapatkan gambar yang baik
(fokus) cukup digunakan sekrup pemutar halus.

Mulailah dengan meletakkan mikroskop pada sebuah meja. Pastikan medium tersebut kokok dan
kuat sehingga mikroskop aman. Selanjutnya, aturlah pencahayaan mikroskop. Apabila mikroskop
telah dilengkapi dengan lampu, maka Anda tentu tinggal menyalakan lampu dan mengarahkannya
pada mikroskop dengan jarak sekitar 20 cm. Akan tetapi jika mikroskop yang Anda gunakan masih
sederhana dan bertumpu pada cahaya matahari, maka Anda sebaiknya mengarahkan mikroskop
pada sumber cahaya yang ada misalnya di wilayah yang dekat dengan pintu ataupun jendela
ruangan.

Selanjutnya, mulailah mengatur bagian diafragma dan juga kedudukan cermin. Dengan demikian,
cahaya akan dipantulkan dari lubang meja objek yang hendak diamati (preparat). Sebaiknya, tidak
mengarahkan cermin ke sumber cahaya secara langsung sebab pantulan cahayanya akan membuat
pandangan peneliti terganggu. Apabila pencahayaan telah diatur dengan benar, pada saat Anda
mendekatkan mata pada lensa okuler maka akan terlihat lingkaran cahaya yang memiliki intensitas
terang yang seimbang atau merata. Hal inilah yang kemudian dikenal dengan istilah lapangan
pandang.
Setelah mendapatkan pengaturan cahaya yang tepat dan benar, peneliti bisa memulai kegiatan
pengamatan terhadap objek atau preparat dengan menggunakan lensa objektif yang sebaiknya
dimulai dari perbesaran yang paling bawah terlebih dahulu. Adapun langkah-langkah yang bisa
diikuti adalah sebagai berikut:

1. Tempatkan kaca benda atau yang dikenal juga dengan istilah object glass dengan
preparat yang hendak diamati pada meja objek. Atur sedemikian rupa agar objek tersebut
tepat berada pada lapangan pandang.
2. Selanjutnya, jepit kaca benda dengan menggunakan penjepit khusus yang ada pada
bagian atas meja objek.
3. Selanjutnya, sembari mengamati dari arah samping, peneliti bisa menurunkan lensa
objektif sedikit demi sedikit. Gunakan pemutar kasar sampai jarak lensa objektif dengan
objek penelitian hanya tersisa 5 milimeter. Pada sebagian jenis mikroskop, jarak diatur tidak
dengan pemutar kasar melainkan dengan menaikturunkan meja objeknya. Mikroskop yang
seperti ini menuntut kehati-hatian sebab jika salah perhitungan, lensa objektif bisa saja
menyentuh meja objek dan tergores.
4. Cermatilah bayangan yang terlihat dari lensa okuler. Jika dibutuhkan, gunakanlah
pemutar kasar untuk menaikkan juga menurunkan lensa objektif hingga didapatkan
bayangan atau tampilan objek yang diamati dengan jelas. Apabila hal ini tidak berhasil
membuat Anda melihat objek dengan jelas, maka mungkin Anda harus mengulangi langkah
pada poin ketiga.
5. Setelah objek yang diteliti terlihat jelas, Anda bisa menggunakan pemutar halus
untuk menurnkan lensa objektif agar ojek tersebut bisa terlihat lebih jelas lagi.
6. Jika dikehendaki, Anda bisa mendapatkan pembesaran yang kuat dengan cara
mengganti atau merubah lensa objektif. Untuk hal ini Anda bisa menggunakan bagian yang
bernama revolver. Pastikan posisi objek tidak bergeser sedikitpun. Sebab jika iya, maka
terpaksa Anda harus mengulangi langkah dari poin yang pertama.

B. Mempersiapkan Mikroskop
1. Mikroskop diambil dari tempat penyimpanan mikroskop dengan menggunakan kedua tangan saat mengambil dan
membawa mikroskop ke meja. Satu tangan memegang lengan mikroskop dan tangan lain memegang kaki
mikroskop.
2. Mikroskop ditempatkan di meja dengan kedudukan datar dan dihadapkan kea rah cahaya.
3. Sekrup pemutar besar diputar hingga tabung mikroskop turun sampai ke batas bawah.
4. Revolver diputar sehingga lensa objektif dengan pembesaran lemah (missal 10x) tepat pada posisinya atau tepat
berada di atas lubang panggung.
5. Diafragma dibuka secara penuh. Kedudukan cermin diatur agar cahaya yang masuk terpantul melalui lubang pada
panggung sehingga melalui lensa okuler akan tampak lingkaran cahaya yang terangnya merata. Lingkaran cahaya
tersebut dikenal sebagai bidang pandang.
C. Cara Penggunaan Mikroskop
1. Jarak mata-okuler:
Untuk mencegah kelelahan mata, diperlukan penjagaan jarak antara mata dan okuler. Untuk menentukan jarak ini,
mata mendekati okuler dari suatu jarak maksimum sekitar 1 cm. Jarak optimum dicapai pada saat medan pandang
tampak sebesar-besarnya dan setajam-tajamnya. Selain itu, mata yang sebelah lagi harus tetap terbuka.
2. Pengamatan dimulai dengan menggunakan lensa objektif dengan pembesaran lemah (misal 10x).
3. Sambil mengamati melalui lensa okuler, sekrup pemutar kasar diputar secara perlahan agar tabung mikroskop
naik. Pada saat demikian, gambar dapat teramati meskipun belum begitu jelas. Untuk memperoleh gambit yang lebih
jelas, sekrup pemutar halus diputar sehingga dapat diamati gambar yang lebih jelas dan lebih fokus.
4. Setelah mengamati gambar dengan menggunakan lensa objektif dengan pembesaran lemah (10x), objek yang
sama coba diamati dengan menggunakan lensa dengan pembesaran yang lebih kuat (missal 40x) dengan cara
memutar revolver sehingga lensa objektif 40x tepat mengarah ke lubang pada panggung.
Hal yang perlu diingat: selama pengamatan dengan pembesaran kuat tidak boleh mempergunakan sekrup pemutar
kasar, untuk mendapatkan gambar yang baik (fokus) cukup digunakan sekrup pemutar halus.
D. Perawatan Mikroskop
1. Memegang mikroskop dengan kedua tangan ketika mengangkatnya.
2. Memulai pengamatan dengan pembesaran lemah sebelum menggunakan pembesaran kuat.
3. Tidak memutar tombol dengan kasar.
4. Menghilangkan kotoran pada lensa mikroskop:
Seringkali gambar mikroskop tetap kabur meski telah diusahakan penyetelan focus halus. Ini seringkali disebabkan
lensa depan objektif yang kotor dan/atau lensa okuler. Untuk memastikan pada bagian mana lensa kotor, pertama-
tama lensa okuler diputar, dan kemudian, bila perlu, lensa objektif diputar sambil mengamati cuplikan untuk
menentukan kapan lapisan kotoran yang kabur bergerak. Kemudian lensa yang kotor dibersihkan dengan kertas
transerat atau kertas lensa. Kondensor yang kotor pun dapat mengaburkan gambar.
Ketika membersihkan lensa depan objektif, harus diingat bahwa lensa terpasang pada perekat yang dapat melarut
dalam pelarut organic. Oleh karena itu, lebih baik jika digunakan air suling untuk menghilangkan kotoran; jika tidak
bisa, digunakan pelarut organik yang mudah menguap sesedikit mungkin, misalnya benzene atau eter minyak bumi.
5. Memastikan mikroskop dalam keadaan kering, sebelum dan sesudah digunakan.

Cara Menggunakan Mikroskop


Letakkan mikroskop pada meja sedemikian rupa agar kamu lebih mudah melakukan pengamatan melalui
tabung mikroskop. Pastikan mikroskop terletak pada tempat yang aman, atur pencahayaan dan peralatan yang
telah siap dipakai, kemudian lakukan pengaturan pencahayaan. Objek pengamatan (preparat) dapat diamati di
mikroskop dengan jelas apabila cahaya yang masuk cukup memadai. Mikroskop ada yang sudah dilengkapi
sumber cahaya berupa lampu sehingga untuk mengatur pencahayaan tinggal menghidupkan lampunya saja.
Mikroskop yang belum dilengkapi dengan sumber cahaya dapat menggunakan cahaya lampu maupun sinar
matahari. Bila menggunakan lampu, arahkan lampu pada jarak kira-kira 20 cm dari mikroskop. Jika sumber
cahaya dari sinar matahari, bagian cermin pada mikroskop diarahkan pada datangnya sumber cahaya
matahari, misalnya dekat pintu/jendela.

Aturlah diafragma dan kedudukan cermin hingga cahaya terpantul melalui lubang meja objek. Jangan
mengarahkan cermin ke arah sinar matahari secara langsung, karena cahaya yang memantul ke mata dapat
mengganggu penglihatan. Pencahayaan sudah tepat dan memadai, bila diamati dari lensa okuler akan tampak
lingkaran yang terangnya merata. Inilah yang disebut dengan lapangan pandang. Apabila lapangan pandang
sudah tampak namun belum jelas, cobalah putar/ganti lensa objektif dengan cara memutar revolver.

Setelah pengaturan pencahayaan, maka untuk dapat melihat objek (preparat/ sediaan) melalui mikroskop
gunakan lensa objektif yang memiliki perbesaran lemah dulu, kemudian lakukan langkah langkah berikut:

1. Letakkan kaca benda (object glass) beserta objek yang akan diamati (preparat/sediaan) pada meja
objek. Aturlah posisi kaca benda sehingga objek yang akan diamati berada pada lapangan pandang.

2. Jepitlah kaca benda dengan penjepit yang terletak di atas meja objek.

3. Sambil melihat dari samping, turunkan lensa objektif secara perlahan dengan menggunakan pemutar
kasar hingga jarak lensa objektif dan preparat yang diamati kira-kira 5 mm. Pada beberapa mikroskop,
yang naik turun bukan lensa objektifnya tetapi meja objek (Hati-hati! Jangan sampai lensa objektif
menyentuh/membentur gelas benda. Hal ini dapat menyebabkan lensa objektif tergores).

4. Perhatikan bayangan melalui lensa okuler. Gunakan pemutar kasar untuk menaikkan atau
menurunkan lensa objektif sampai preparat terlihat jelas. Apabila bayangan belum terlihat, ulangi
langkah (3).

5. Setelah preparat terlihat, dengan menggunakan pemutar halus, naik turunkan lensa objektif agar tepat
pada fokus lensa (preparat tampak lebih jelas).
6. Untuk memperoleh perbesaran kuat, kita dapat mengganti/mengubah lensa objektif dengan cara
memutar revolver. Usahakan agar posisi preparat tidak bergeser. Bila hal ini terjadi maka kamu harus
mengulangi dari awal.

Cara Mengukur melalui Mikroskop


Miroskop digunakan untuk mengamati dan mempelajari objek (preparat/spesimen) yang ukurannya sangat
kecil. Ukuran preparat yang kita amati dapat diperkirakan dengan cara membandingkannya dengan ukuran
lapangan pandang yang berbentuk lingkaran. Mari kita mengukur menggunakan mikroskop.

1. Gunakan lensa objektif dengan perbesaran lemah, misalnya 10x. Letakkan penggaris/mistar plastik
transparan (tembus pandang) dengan skala milimeter di atas meja objek. Unit pengukuran panjang
yang digunakan adalah milimeter atau micron. 1 milimeter setara dengan 1000 mikron.

2. Aturlah pemutar kasar sehingga mistar terletak pada fokus yang tepat.

3. Perlahan-lahan geserlah mistar sehingga diperoleh bayangan

4. Jika ukuran lapangan pandang pada mikroskop seperti pada Gambar, berarti ukuran lapangan
pandang pada mikroskop tersebut adalah 12 mm.

5. Gantilah mistar dengan preparat/sediaan yang diamati. Misalkan preparat/sediaan yang diamati
setengah ukuran bidang lapangan pandang, maka ukuran preparatnya adalah ½ x12 mm = 6 mm.

6. Bagaimana mengetahui ukuran preparat yang diamati? Penggunaan lensa objektif dengan perbesaran
lemah, akan sulit untuk memperkirakan ukuran bagian yang lebih kecil. Untuk itu, perlu menggunakan
lensa objektif dengan perbesaran kuat, misalnya 40x. Jika ukuran bayangan preparat yang diamati
misalkan ¼ ukuran lapangan pandang mikroskop, maka perkiraan ukuran sebenarnya dari benda
yang diamati adalah ¼ x10/40 x 6 mm = 0,375 mm (perkiraan).

Perawatan Mikroskop
Mikroskop merupakan peralatan biologi yang perlu dirawat dengan baik. Cara membawa mikroskop dengan
baik adalah pegang tangkainya dengan tangan kanan dan letakkan tangan kiri untuk menopangnya. Jangan
mengayun, melambungkan, atau menggetarkannya sewaktu meletakkan mikroskop dan jangan mengangkat
mikroskop pada tubuh tabungnya, karena akan ada bagian yang lepas atau jatuh apabila hal ini kamu lakukan.
Mikroskop yang telah selesai dipakai harus dibersihkan, pakailah penutup plastik atau masukkan pada
kotaknya agar terhindar dari debu. Simpan pada tempat yang kering dan usahakan dalam lemari yang
dilengkapi dengan lampu untuk mengurangi kelembaban. Lensa yang kotor harus dibersihkan dengan kain
lembut, kapas pengisap atau kertas lensa yang telah dibasahi dengan air bersabun, alkohol, atau xilol.
Lakukan dengan hati-hati karena lensa mudah tergores, yang dapat mengakibatkan pengamatan menjadi
kurang jelas.
MACAM-MACAM MIKROSKOP
1. Mikroskop Cahaya
Mikroskop cahaya memiliki perbesaran maksimal 1000 kali. Mikroskop memeiliki kaki yang berat dan kokoh agar
dapat berdiri dengan stabil. Mikroskop cahaya memiliki tiga dimensi lensa yaitu lensa objektif, lensa okuler dan lensa
kondensor. Lensa objektif dan lensa okuler terletak pada kedua ujung tabung mikroskop.Lensa okuler pada
mikroskop bias membentuk bayangan tunggal (monokuler) atau ganda (binikuler). Paada ujung bawah mikroskop
terdapat dudukan lensa obektif yang bias dipasangi tiga lensa atau lebih. Di bawah tabung mikroskop terdapat meja
mikroskop yang merupakan tempat preparat. Sistem lensa yang ketiga adalah kondensor. Kondensor berperan untuk
menerangi objek dan lensa mikroskop yang lain.

Pada mikroskop konvensional, sumber cahaya masih barasal dari sinar matahari yang dipantulkan oleh suatu cermin
dataar ataupun cukung yang terdapat dibawah kondensor. Cermin in akan mengarahkan cahaya dari luar kedalam
kondensor. Pada mikroskop modern sudah dilengkapai lampu sebagai pengganti cahaya matahari.

Lensa objektif bekerja dalam pembentukan bayangan pertama. Lensa ini menentukan struktur dan bagian renik yang
akan menentukan daya pisah specimen, sehingga mampu menunjukkan struktur renik yang berdekatan sebagai dua
benda yang terpisah.Lensa okuler, merupakan lensa likrskop yang terdpat dibagian ujung atas tabung, berdekatan
dengan mata pengamat. Lensa ini berfugsi untuk memperbesar bayangan yang dihasilkan oleh lensa objektif.
Perbesran bayangan yang terbentuk berkisar antara 4-25 kali.Lensa kondensor berfungsi untukk mendukung
terciptanya pencahayaan padda objek yang akan difokus, sehinga pengaturrnnya tepat akan diperoleh daya pisah
maksimal, dua benda menjadi satu. Perbesaran akan kurang bermanfatjika daya pisah mikroskop kurang baik.
(Mikroskop wikipeda 27/09/2007)
2. Mikroskop Stereo
Mikroskop stereo merupakan jenis mikroskop yang hanya bisa digunakan untuk benda yang berukuran relative
besar. Mikroskop stereo memiliki perbesasran 7 hingga 30 kali. Benda yang diamati dengan mikroskop ini dapat
dilihat secara 3 dimensi. Komponen utama mikroskop stereo hamper sama dengan mikroskop cahaya. Lensa terdiri
atas lensa okuler dan lensa objektif. Beberapa perbedaan dengan mikroskop cahaya adalah: (1) ruang ketajaman
lensa mikroskop stereo jauh lebih tinggi dibandinhkan denan mikroskop cahaya ssehingga kita dapat melihat bentuk
tiga dimensi benda yang diamati, (2) sumber cahaya berasal dari atas sehingga objek yang tebbbbbbbal dapat
diamati. Perbesaran lensa okuler biasannya 3 kali, sehingga prbesaran objek total minimal 30 kali. Pada bagian
bawah mikroskop terdapat meja preparat. Pada daerah dekat lenda objektif terdapat lampu yang dihubungkan
dengan transformator. Pengaturan focus objek terletak disamping tangkai mikroskop, sedangkan pengaturan
perbesaran terletak diatas pengatur fokos. (Mikroskop wikipeda 27/09/2007)
3. Mikroskop Elektron
Adalah sebuah mikroskop yang mampu melakuakan peambesaran obyek sampai duajuta kali, yang menggunakan
elektro statik dan elektro maknetik untuk mengontrol pencahayaan dan tampilan gambar serta memiliki kemampuan
p[embesaran objek serta resolusi yang jauh lebih bagus dari pada mikroskop cahaya. Mikroskop electron ini
menggunakan jauh lebih banyak energi dan radiasi elektro maknetikmyang lebih pendek dibandingkan mikroskop
cahaya.
Macam –macam mikroskop elektron:
1) Mikroskop transmisi elektron (TEM)
2) Mikroskop pemindai transmisi elektron (STEM)
3) Mikroskop pemindai elektron
4) Mikroskop pemindai lingkungan electron (ESEM)
5) Mikroskop refleksi elektron (REM) (Mikroskop wikipeda 27/09/2007)
4. Mikroskop Ultraviolet
Suatu variasi dari mikroskop cahaya biasa adalah mikroskop ultraviolet. Karena cahaaya ultraviolet memiliki panjang
gelombang yang lebih pendek dari pada cahaya yang dapat dilihat, penggunaan cahaya ultra violet untuk
pecahayaan dapat meningkatkan daya pisah menjadi 2 kali lipat daripada mikroskop biasa. Batas daya pisah lalu
menjadium. Karena cahaya ultra violet tak dapat di;lihat oleh nata manusia, bayangan benda harus direkam pada
piringan peka cahaya9photografi Plate). Mikroskop ini menggunakan lensa kuasa, dan mikroskop ini terlalu rumit
serta mahal untuk dalam pekerjaan sehari-hari. (Volk, Wheeler, 1988, mikrobiologidasar, Jakarta. Erlangga0
5. Mikroskop Pender (Flourenscence Microscope)
Mikroskop pender ini dapat digunakan untuk mendeteksi benda asing atau Antigen (seperti bakteri, ricketsia, atau
virus) dalam jaringan. Dalam teknk ini protein anttibodi yang khas mula-mula dipisahkan dari serum tempat terjadinya
rangkaian atau dikonjungsi dengan pewarna pendar. Karena reaksi Antibodi-Antigen itu besifat khas, maka peristiwa
pendar akanan terjadi apabila antigen yang dimaksut ada dan dilihat oleh antibody yang ditandai dengan pewarna
pendar. (Volt, Wheeler, 1988. mikrobiologi dasas, Jakarta. Erlangga)

6. Mikroskop medan-gelap
Mikroskop medan gelapdigunakan untuk mengamati bakteri hidup khususnya bakteri yang begitu tipis yang hamper
mendekai batas daya mikrskop majemuk. Mikroskop medan-Gelap berbeda dengan mikroskop cahaya majemuk
biasa hanya dalam hal adanya kondensor khusus yang dapat membentuk kerucut hampa berkas cahaya yang dapat
dilihat. Berkas cahaya dari kerucut hampa ini dipantulkan dengan sudut yang lebih kecil dari bagian atas gelas
preparat. (Volk, Wheeler, 1988. Mikrobiologi Dasar.,.Jakarta. Erlangga)

7. Mikroskop Fase kontras


Cara ideal untuk mengamati benda hidup adalah dalam kadaan alamiahnya : tidak diberi warna dalam keadan hidup,
namun pada galibnya fragma bend hidup yang mikroskopik (jaringan hewan atau bakteri) ttembus chaya sehingga
pada masing-masing tincram tak akan teramati, kesulitan ini dapat diatasi dengan menggunakan mikroskop
fasekontras. Prinsip alat ini sangat rumit.. apabila mikroskop biasa digunakan nuklus sel hidup yang tidak diwwarnai
dan tidak dapat dilihat, walaupun begitu karena nucleus dalam sel, nucleus ini mengubah sedikit hubungan cahaya
yang melalui meteri sekitar inti. Hubungan ini tidak dapaat ditangkap oleh mata manusia disebut fase. Namun suatu
susunan filter dan diafragma pada mikroskop fase kontras akan mengubah perbedaan fase ini menjadi perbedaan
dalam terang yaitu daerah-daerah terang dan bayangan yang dapat ditangkap oleh mata dngan demikian nucleus
(dan unsure lain0 yang sejauh ini tak dapap dilihat menjadi dpat dilihat (Volk, Wheeler, 1988, Mikrobiologi dasar,
Jakarta. Erlangga).

Berdasarkan sumber cahayanya, mikroskop dibedakan menjadi mikroskop cahaya dan mikroskop elektron.

A. Mikroskop Cahaya

Mikroskop cahaya mempunyai perbesaran maksimum 1000 kali. Mikroskop jenis ini memiliki tiga lensa, yaitu lensa
objektif, lensa okuler, dan kondensor. Lensa objektif dan lensa okuler terletak pada kedua ujung tabung mikroskop.
Lensa okuler pada mikroskop ada yang berlensa tunggal (monokuler) atau ganda (binokuler). Lensa kondensor
berperan untukmenerangi objek dan lensa-lensa mikroskop lain. Dengan pengaturan yang tepat maka akan
diperoleh daya pisah maksimal.

B. Mikroskop Elektron

Mikroskop elektron mempunyai perbesaran sampai 100 ribu kali. Elektron digunakansebagai pengganti cahaya. Ada
dua tipe pada mikroskop elektron, yaitu mikroskop elektroscanning (SEM) dan mikroskop elektron transmisi (TEM).
2. Mikroskop Stereo

Mikroskop stereo merupakan jenis mikroskop yang hanya bisa digunakan untuk benda yang relatif besar dengan
perbesaran 7 hingga 30 kali. Benda yang diamati dengan mikroskop ini dapat terlihat secara tiga dimensi.
Komponen pada mikroskop stereo hampir sama dengan mikroskop cahaya. Perbedaannya pada ruang ketajaman
lensa mikroskop stereo jauh lebih tinggi dibandingkan dengan mikroskop cahaya sehingga kia dapat melihat bentuk
tiga dimensi benda yang diamati.

 Mikroskop Fase kontras

Cara ideal untuk mengamati benda hidup adalah dalam kadaan alamiahnya
: tidak diberi warna dalam keadan hidup, namun pada galibnya fragma bend hidup yang mikroskopik
(jaringan hewan atau bakteri) ttembus chaya sehingga pada masing-masing tincram tak akan
teramati, kesulitan ini dapat diatasi dengan menggunakan mikroskop fasekontras. Prinsip alat ini
sangat rumit.. apabila mikroskop biasa digunakan nuklus sel hidup yang tidak diwwarnai dan tidak
dapat dilihat, walaupun begitu karena nucleus dalam sel, nucleus ini mengubah sedikit hubungan
cahaya yang melalui meteri sekitar inti. Hubungan ini tidak dapaat ditangkap oleh mata manusia
disebut fase. Namun suatu susunan filter dan diafragma pada mikroskop fase kontras akan mengubah
perbedaan fase ini menjadi perbedaan dalam terang yaitu daerah-daerah terang dan bayangan yang
dapat ditangkap oleh mata dngan demikian nucleus (dan unsur lain yang sejauh ini tak dapap dilihat
menjadi dapat dilihat.

 Mikroskop medan-gelap
Mikroskop medan gelapdigunakan untuk mengamati bakteri hidup khususnya
bakteri yang begitu tipis yang hamper mendekai batas daya mikrskop majemuk. Mikroskop medan-
Gelap berbeda dengan mikroskop cahaya majemuk biasa hanya dalam hal adanya kondensor khusus
yang dapat membentuk kerucut hampa berkas cahaya yang dapat dilihat. Berkas cahaya dari kerucut
hampa ini dipantulkan dengan sudut yang lebih kecil dari bagian atas gelas preparat.

 Mikroskop Pender (Flourenscence Microscope

Mikroskop pender ini dapat digunakan untuk mendeteksi benda asing atau
Antigen (seperti bakteri, ricketsia, atau virus) dalam jaringan. Dalam teknk ini protein anttibodi yang
khas mula-mula dipisahkan dari serum tempat terjadinya rangkaian atau dikonjungsi dengan pewarna
pendar. Karena reaksi Antibodi-Antigen itu besifat khas, maka peristiwa pendar akanan terjadi apabila
antigen yang dimaksut ada dan dilihat oleh antibody yang ditandai dengan pewarna pendar.

 Mikroskop Ultraviolet

Suatu variasi dari mikroskop cahaya biasa adalah mikroskop ultraviolet. Karena cahaaya ultraviolet memiliki
panjang gelombang yang lebih pendek dari pada cahaya yang dapat dilihat, penggunaan cahaya ultra violet untuk pecahayaan
dapat meningkatkan daya pisah menjadi 2 kali lipat daripada mikroskop biasa. Batas daya pisah lalu menjadium. Karena cahaya
ultra violet tak dapat di;lihat oleh nata manusia, bayangan benda harus direkam pada piringan peka cahaya9photografi Plate).
Mikroskop ini menggunakan lensa kuasa, dan mikroskop ini terlalu rumit serta mahal untuk dalam pekerjaan sehari-hari.

 Mikroskop Elektron
Adalah sebuah mikroskop yang mampu melakuakan peambesaran obyek
sampai duajuta kali, yang menggunakan elektro statik dan elektro maknetik untuk mengontrol
pencahayaan dan tampilan gambar serta memiliki kemampuan p[embesaran objek serta resolusi yang
jauh lebih bagus dari pada mikroskop cahaya. Mikroskop electron ini menggunakan jauh lebih banyak
energi dan radiasi elektro maknetikmyang lebih pendek dibandingkan mikroskop cahaya.

 Macam –macam mikroskop elektron


1. Mikroskop refleksi elektron (REM)
2. Mikroskop Stereo
3. Mikroskop pemindai lingkungan electron (ESEM)
4. Mikroskop pemindai elektron
5. Mikroskop transmisi elektron (TEM)
6. Mikroskop pemindai transmisi elektron (STEM)
Mikroskop stereo merupakan jenis mikroskop yang hanya bisa digunakan untuk benda yang
berukuran relative besar. Mikroskop stereo memiliki perbesasran 7 hingga 30 kali. Benda yang diamati
dengan mikroskop ini dapat dilihat secara 3 dimensi. Komponen utama mikroskop stereo hamper
sama dengan mikroskop cahaya. Lensa terdiri atas lensa okuler dan lensa objektif. Beberapa
perbedaan dengan mikroskop cahaya adalah:
1. Ruang ketajaman lensa mikroskop stereo jauh lebih tinggi dibandinhkan denan mikroskop cahaya
ssehingga kita dapat melihat bentuk tiga dimensi benda yang diamati
2. Sumber cahaya berasal dari atas sehingga objek yang tebal dapat diamati. Perbesaran lensa okuler
biasannya 3 kali, sehingga prbesaran objek total minimal 30 kali. Pada bagian bawah mikroskop
terdapat meja preparat. Pada daerah dekat lenda objektif terdapat lampu yang dihubungkan dengan
transformator. Pengaturan focus objek terletak disamping tangkai mikroskop, sedangkan pengaturan
perbesaran terletak diatas pengatur fokos.

 Mikroskop Cahaya
Mikroskop cahaya memiliki perbesaran maksimal 1000 kali.
Mikroskop memeiliki kaki yang berat dan kokoh agar dapat berdiri dengan stabil. Mikroskop cahaya memiliki tiga dimensi lensa
yaitu lensa objektif, lensa okuler dan lensa kondensor. Lensa objektif dan lensa okuler terletak pada kedua ujung tabung
mikroskop.Lensa okuler pada mikroskop bias membentuk bayangan tunggal (monokuler) atau ganda (binikuler). Paada ujung
bawah mikroskop terdapat dudukan lensa obektif yang bias dipasangi tiga lensa atau lebih. Di bawah tabung mikroskop terdapat
meja mikroskop yang merupakan tempat preparat. Sistem lensa yang ketiga adalah kondensor. Kondensor berperan untuk
menerangi objek dan lensa mikroskop yang lain.
Lensa objektif bekerja dalam pembentukan bayangan pertama. Lensa ini menentukan struktur dan
bagian renik yang akan menentukan daya pisah specimen, sehingga mampu menunjukkan struktur
renik yang berdekatan sebagai dua benda yang terpisah.Lensa okuler, merupakan lensa likrskop yang
terdpat dibagian ujung atas tabung, berdekatan dengan mata pengamat. Lensa ini berfugsi untuk
memperbesar bayangan yang dihasilkan oleh lensa objektif. Perbesran bayangan yang terbentuk
berkisar antara 4-25 kali.Lensa kondensor berfungsi untukk mendukung terciptanya pencahayaan
padda objek yang akan difokus, sehinga pengaturrnnya tepat akan diperoleh daya pisah maksimal,
dua benda menjadi satu. Perbesaran akan kurang bermanfatjika daya pisah mikroskop kurang baik.
Pada mikroskop konvensional, sumber cahaya masih barasal dari sinar matahari yang dipantulkan oleh suatu cermin dataar
ataupun cukung yang terdapat dibawah kondensor
Cermin in akan mengarahkan cahaya dari luar kedalam kondensor. Pada mikroskop modern sudah dilengkapai lampu sebagai
pengganti cahaya matahari.

 Mikroskop Fase kontras


Cara ideal untuk mengamati benda hidup adalah dalam kadaan alamiahnya : tidak
diberi warna dalam keadan hidup, namun pada galibnya fragma bend hidup yang mikroskopik (jaringan hewan atau
bakteri) ttembus chaya sehingga pada masing-masing tincram tak akan teramati, kesulitan ini dapat diatasi dengan
menggunakan mikroskop fasekontras. Prinsip alat ini sangat rumit.. apabila mikroskop biasa digunakan nuklus sel
hidup yang tidak diwwarnai dan tidak dapat dilihat, walaupun begitu karena nucleus dalam sel, nucleus ini mengubah
sedikit hubungan cahaya yang melalui meteri sekitar inti. Hubungan ini tidak dapaat ditangkap oleh mata manusia
disebut fase. Namun suatu susunan filter dan diafragma pada mikroskop fase kontras akan mengubah perbedaan
fase ini menjadi perbedaan dalam terang yaitu daerah-daerah terang dan bayangan yang dapat ditangkap oleh mata
dngan demikian nucleus (dan unsur lain yang sejauh ini tak dapap dilihat menjadi dapat dilihat.

 Mikroskop medan-gelap

Mikroskop medan gelapdigunakan untuk mengamati bakteri hidup khususnya bakteri


yang begitu tipis yang hamper mendekai batas daya mikrskop majemuk. Mikroskop medan-Gelap berbeda dengan
mikroskop cahaya majemuk biasa hanya dalam hal adanya kondensor khusus yang dapat membentuk kerucut
hampa berkas cahaya yang dapat dilihat. Berkas cahaya dari kerucut hampa ini dipantulkan dengan sudut yang lebih
kecil dari bagian atas gelas preparat.

 Mikroskop Pender (Flourenscence Microscope

Mikroskop pender ini dapat digunakan untuk mendeteksi benda asing atau Antigen
(seperti bakteri, ricketsia, atau virus) dalam jaringan. Dalam teknk ini protein anttibodi yang khas mula-mula
dipisahkan dari serum tempat terjadinya rangkaian atau dikonjungsi dengan pewarna pendar. Karena reaksi Antibodi-
Antigen itu besifat khas, maka peristiwa pendar akanan terjadi apabila antigen yang dimaksut ada dan dilihat oleh
antibody yang ditandai dengan pewarna pendar.

 Mikroskop Ultraviolet

Suatu variasi dari mikroskop cahaya biasa adalah mikroskop ultraviolet. Karena cahaaya ultraviolet memiliki
panjang gelombang yang lebih pendek dari pada cahaya yang dapat dilihat, penggunaan cahaya ultra violet untuk pecahayaan
dapat meningkatkan daya pisah menjadi 2 kali lipat daripada mikroskop biasa. Batas daya pisah lalu menjadium. Karena cahaya
ultra violet tak dapat di;lihat oleh nata manusia, bayangan benda harus direkam pada piringan peka cahaya9photografi Plate).
Mikroskop ini menggunakan lensa kuasa, dan mikroskop ini terlalu rumit serta mahal untuk dalam pekerjaan sehari-hari.

 Mikroskop Elektron

Adalah sebuah mikroskop yang mampu melakuakan peambesaran obyek sampai


duajuta kali, yang menggunakan elektro statik dan elektro maknetik untuk mengontrol pencahayaan dan tampilan
gambar serta memiliki kemampuan p[embesaran objek serta resolusi yang jauh lebih bagus dari pada mikroskop
cahaya. Mikroskop electron ini menggunakan jauh lebih banyak energi dan radiasi elektro maknetikmyang lebih
pendek dibandingkan mikroskop cahaya.

C. JENIS – JENIS MIKROSKOP


Ada beberapa jenis mikroskop dimana mikroskop ini mempunyai kelebihan dan
kekurangan masing – masing yaitu :
1. Mikroskop Elektron
Adalah sebuah mikroskop yang mampu melakuakan peambesaran obyek sampai duajuta
kali, yang menggunakan elektro statik dan elektro maknetik untuk mengontrol pencahayaan dan
tampilan gambar serta memiliki kemampuan p[embesaran objek serta resolusi yang jauh lebih
bagus dari pada mikroskop cahaya. Mikroskop electron ini menggunakan jauh lebih banyak
energi dan radiasi elektro maknetikmyang lebih pendek dibandingkan mikroskop cahaya.

Macam –macam mikroskop elektron:


Mikroskop transmisi elektron (TEM)
Mikroskop pemindai transmisi elektron (STEM)
Mikroskop pemindai electron
Mikroskop pemindai lingkungan electron (ESEM)
Mikroskop refleksi elektron (REM) (Mikroskop wikipeda 27/09/2007)

2. Mikroskop Stereo
Mikroskop stereo merupakan jenis mikroskop yang hanya bisa digunakan untuk benda
yang berukuran relative besar. Mikroskop stereo memiliki perbesasran 7 hingga 30 kali. Benda
yang diamati dengan mikroskop ini dapat dilihat secara 3 dimensi. Komponen utama mikroskop
stereo hamper sama dengan mikroskop cahaya. Lensa terdiri atas lensa okuler dan lensa objektif.
Beberapa perbedaan dengan mikroskop cahaya adalah: (1) ruang ketajaman lensa
mikroskop stereo jauh lebih tinggi dibandinhkan denan mikroskop cahaya ssehingga kita dapat
melihat bentuk tiga dimensi benda yang diamati, (2) sumber cahaya berasal dari atas sehingga
objek yang tebbbbbbbal dapat diamati. Perbesaran lensa okuler biasannya 3 kali, sehingga
prbesaran objek total minimal 30 kali. Pada bagian bawah mikroskop terdapat meja preparat.
Pada daerah dekat lenda objektif terdapat lampu yang dihubungkan dengan transformator.
Pengaturan focus objek terletak disamping tangkai mikroskop, sedangkan pengaturan perbesaran
terletak diatas pengatur fokos.

3. Mikroskop Fase kontras


Cara ideal untuk mengamati benda hidup adalah dalam kadaan alamiahnya yaitu tidak
diberi warna dalam keadan hidup, namun pada galibnya fragma benda hidup yang mikroskopik
(jaringan hewan atau bakteri) tembus chaya sehingga pada masing-masing tincram tak akan
teramati, kesulitan ini dapat diatasi dengan menggunakan mikroskop fasekontras. Prinsip alat ini
sangat rumit.. apabila mikroskop biasa digunakan nuklus sel hidup yang tidak diwwarnai dan
tidak dapat dilihat, walaupun begitu karena nucleus dalam sel, nucleus ini mengubah sedikit
hubungan cahaya yang melalui meteri sekitar inti.
Hubungan ini tidak dapaat ditangkap oleh mata manusia disebut fase. Namun suatu
susunan filter dan diafragma pada mikroskop fase kontras akan mengubah perbedaan fase ini
menjadi perbedaan dalam terang yaitu daerah-daerah terang dan bayangan yang dapat ditangkap
oleh mata dngan demikian nucleus (dan unsure lain0 yang sejauh ini tak dapap dilihat menjadi
dpat dilihat
4. Mikroskop Cahaya
Mikroskop cahaya memiliki perbesaran maksimal 1000 kali. Mikroskop memeiliki kaki
yang berat dan kokoh agar dapat berdiri dengan stabil. Mikroskop cahaya memiliki tiga dimensi
lensa yaitu lensa objektif, lensa okuler dan lensa kondensor. Lensa objektif dan lensa okuler
terletak pada kedua ujung tabung mikroskop.Lensa okuler pada mikroskop bias membentuk
bayangan tunggal (monokuler) atau ganda (binikuler). Paada ujung bawah mikroskop terdapat
dudukan lensa obektif yang bias dipasangi tiga lensa atau lebih. Di bawah tabung mikroskop
terdapat meja mikroskop yang merupakan tempat preparat. Sistem lensa yang ketiga adalah
kondensor. Kondensor berperan untuk menerangi objek dan lensa mikroskop yang lain.
Pada mikroskop konvensional, sumber cahaya masih barasal dari sinar matahari yang
dipantulkan oleh suatu cermin dataar ataupun cukung yang terdapat dibawah kondensor. Cermin
in akan mengarahkan cahaya dari luar kedalam kondensor. Pada mikroskop modern sudah
dilengkapai lampu sebagai pengganti cahaya matahari.
Lensa objektif bekerja dalam pembentukan bayangan pertama. Lensa ini menentukan
struktur dan bagian renik yang akan menentukan daya pisah specimen, sehingga mampu
menunjukkan struktur renik yang berdekatan sebagai dua benda yang terpisah.Lensa okuler,
merupakan lensa likrskop yang terdpat dibagian ujung atas tabung, berdekatan dengan mata
pengamat. Lensa ini berfugsi untuk memperbesar bayangan yang dihasilkan oleh lensa objektif.
Perbesran bayangan yang terbentuk berkisar antara 4-25 kali.Lensa kondensor berfungsi untukk
mendukung terciptanya pencahayaan padda objek yang akan difokus, sehinga pengaturrnnya
tepat akan diperoleh daya pisah maksimal, dua benda menjadi satu. Perbesaran akan kurang
bermanfatjika daya pisah mikroskop kurang baik.
5. Mikroskop Pender (Flourenscence Microscope)
Mikroskop pender ini dapat digunakan untuk mendeteksi benda asing atau Antigen
(seperti bakteri, ricketsia, atau virus) dalam jaringan. Dalam teknk ini protein anttibodi yang khas
mula-mula dipisahkan dari serum tempat terjadinya rangkaian atau dikonjungsi dengan pewarna
pendar. Karena reaksi Antibodi-Antigen itu besifat khas, maka peristiwa pendar akanan terjadi
apabila antigen yang dimaksut ada dan dilihat oleh antibody yang ditandai dengan pewarna
pendar.
6. Mikroskop medan-gelap
Mikroskop medan gelapdigunakan untuk mengamati bakteri hidup khususnya bakteri
yang begitu tipis yang hamper mendekai batas daya mikrskop majemuk. Mikroskop medan-
Gelap berbeda dengan mikroskop cahaya majemuk biasa hanya dalam hal adanya kondensor
khusus yang dapat membentuk kerucut hampa berkas cahaya yang dapat dilihat. Berkas cahaya
dari kerucut hampa ini dipantulkan dengan sudut yang lebih kecil dari bagian atas gelas preparat.
7. Mikroskop Ultraviolet
Suatu variasi dari mikroskop cahaya biasa adalah mikroskop ultraviolet. Karena cahaaya
ultraviolet memiliki panjang gelombang yang lebih pendek dari pada cahaya yang dapat dilihat,
penggunaan cahaya ultra violet untuk pecahayaan dapat meningkatkan daya pisah menjadi 2 kali
lipat daripada mikroskop biasa. Batas daya pisah lalu menjadium. Karena cahaya ultra violet tak
dapat di;lihat oleh nata manusia, bayangan benda harus direkam pada piringan peka
cahaya9photografi Plate). Mikroskop ini menggunakan lensa kuasa, dan mikroskop ini terlalu
rumit serta mahal untuk dalam pekerjaan sehari-hari.
Teknik yang digunakan untuk mempelajari sel[sunting | sunting
sumber]

Ada usul agar Isolasi organel digabungkan ke artikel atau bagian ini.
(Diskusikan)

Isolasi sel[sunting | sunting sumber]


Yang dimaksud dengan isolasi sel adalah proses pengambilan suatu partikel sel dari tempat asalnya
untuk diteliti lebih lanjut. Sel dapat diisolasi dari suspensijaringan.

Isolasi sel dapat dilakukan dengan 2 cara, yaitu:

1. Fluorescence-Activated Cell Sorter

Prinsip metode ini ialah menggunakan antibodi yang berikatan dengan zat fluoresen untuk
melabel sel spesifik. Suspensi sel dilewatkan pada sinar laser dan dibaca oleh detektor.
Suspensi yang mengandung sel diberi sinyal positif atau negatif bergantung pada selnya
mengandung zat fluoresen atau tidak. Suspensi kemudian melewati aliran listrik dan
dipisahkan ke tempat masing-masing sesuai muatannya.

2. Laser Capture Microdissection

Prinsip metode ini menggunakan laser untuk memotong bagian tertentu dan
memindahkannya ke tempat lain, contohnya memisahkan sel tumor dari jaringannya.
Pembiakan sel[sunting | sunting sumber]
Setelah diisolasi, sel ditumbuhkan (diperbanyak) dengan cara in vitro (menggunakan media)
atau in vivo (melibatkan sel hidup).

Ada 2 macam biakan atau kultur, yaitu biakan primer dan biakan sekunder. Biakan primer
ialah biakan yang diambil langsung dari jaringan organisme tanpa proliferasi sel secara in
vitro. Sementara itu, biakan sekunder ialah biakan yang dikembangbiakkan dari biakan
primer, biasanya di-refresh dalam jangka waktu tertentu.

Hibridisasi sel[sunting | sunting sumber]


Sel hibrid adalah gabungan dua sel berbeda yang dengan hasil akhir satu inti sel. Tujuan
dibuatnya sel hibrid adalah untuk membentuk antibodi monoklonal.

Fraksinasi sel[sunting | sunting sumber]


Fraksinasi sel ialah pemisahan sel menjadi organel dan molekul, biasa dilakukan dengan
sentrifugasi. Sentifugasi merupakan tahap pertama dalam fraksinasi, memisahkan organel
berdasarkan ukuran dan densitasnya. Prinsip sentrifugasi ialah bahwa untuk memperoleh
organel yang besar, diperlukan kecepatan sentrifugasi yang rendah, dan sebaliknya
Metode pengamatan sel
10.36 | Diposkan oleh purwanti |

mikroskop

Ukuran sel sangat kecil, dan orgaisasinya rumit. Sehingga sulit untuk mengamati
strukturnya ,mengungkapkan komposisi molekulnya, dan menjelaskan fungsinberbagai
komponenya. Oleh karena itu dibutuhkan metode yang khusus untuk mengamati sel. Banyak
tekhnik yang telah dikembangkan untuk mengamati sel. Diantara banyak tekhnik tersebut
berikut adalah 10 metode mengamati sel.

1. Mikroskopis
Sel dan jaringan dalam tubuh yang ukurannya sangat kecil, tidak mungkin dapat dilihat
dengan mata telanjang. Oleh karena itu perlu dibantu oleh mikroskop. Mikroskop adalah alat
yang dapat memperbesar bayangan benda yang diamati, sehingga benda yang
sesunggunya kecil dapat dilihat. Mikroskop mempunyai beragam perbesaran dari ratusan
sampai puluhan ribu kali, sehingga dapat membantu kita dalam mengamati preparat yang
kecil.
2. Mikroteknik
Agar sel dapat diamati secara rinci dan jelas bagian-bagiannya di bawah mikroskop, sel harus
dibuat bentuk preparat yang tipis terlebih dahulu. Jaringan difiksasi, diiris/ disayat ( dengan alat
yang bernama mikrotom), diwarnai, lalu diletakan pada kaca objek dan ditutup dengan kaca
penutup. Semua rangkaian proses tersebut disebut dengan mikroteknik.
3. Biakan sel
Metode pengamatan sel ilakukan untuk mengamati metabolisme dan proses pembelahan sel,
baik sel normal maupun abnormal. Dilakukan dengan menanam sel atau jaringan hidup yang
diambil dari dalam tubuh ke dalam media yang sesuai. Media yang dipakai antara lain serum
darah dan ekstrak jaringan embrio, yang lebih praktis dengan media sintetis.
4. Sitokimia
Metoda pengamatan sel dengan cara memberi enzym pada jaringan, lalu hasilnya dilihat
dengan mikroskop. Metode ini dilakukan untuk melihat fungsi suatu organel yang terdapat di
dalam sel, karena susunan kimia sel dapat diamati dengan adanya reaksi yang menghasilkan
senyawa tak larut dan berwarna khas. Untuk mengamati reaksi kima dapat dipakai mikroskor
cahaya maupum mikroskop elektron.
5. Biokimia
Metode ini dilakukan dengan cara menganalisis susunan kimia organel dalam tabung reaksi di
labolatorium. Yaitu dengan melakukan sentrifugasi pada sel, yang akan menghasilkan
endapan sel untuk kemudian dianalisis secara kimiawi.
6. Sitogenetik
Metode pengamatan dengan cara melihat susunan genetik secara khusus. Disamping
membuat kariotipenya, juga mengamati susunan DNA sel, sifat kromosom ketika masih berupa
kromatin, terjadinya pindah silang kromosom, melakukan hybrid (kawin silang), membuat peta
kromosom, dll. Dan mempelajari pengaruh lingkungan , radiasi, dan bahan kimia terhadap
suatu sel.
7. Freeze-fracture
Termasuk juga kedalam jenis metode pengamatan ini adalah freeze- etching . Metode
pengamatan dilakukan dengan membekukan sel atau jaringan secara mendadak dalam
cairam nitrogen dengan suhu – 180 ⁰ lalu dipecahkan di ruang hampa udara dengab pisau
logan yang tajam. Kemudian dibuat replika atau cetakan dari permukaan fragmen sel tersebut.
Cetakan dibuat dari bahan karbon dan platina atau emas yang dipanaskan dalam ruang
hampa udara. Sel atau jaringan kemudian dilarutkan , kemudian dilepaskan hari cetakan
dengan memberi asam pekat di ruangan berudara, maka jadilah cetakan fragmen sel untuk
dipelajari.
8. Sentrifugasi
Metode dilakukan dengan menghancurkan ( meghomogenkan ) sel atau jaringan di dalam
alat sentrifugasi. Alat sentrifugasi dapat diatur kecepatannya, makin tinggi kecepatan makin
besar gaya gravitasinya, maka makin kuat gaya pengendapannya. Orgael atau pecahan dari
sel akan mengendap sesuai bengan berat jenisnya, besar dan bentuk butiran. Oganel dengan
berat jenis teringan akan membentuk suspensi, dan yang berat akan mengendap. Kemudian
disaring, dan diputar lagi dengan menambah kecepatan maka akan didapat organel dengan
berat jenis yang lebih besar dari endapan pertama dan begitu seterusnya. Tiap endapan
dianlisis struktur dan komposisi kimiawinya.
9. Autoradiografi
Sel atau jaringan diberi bahan radioaktiv “isotop” dan diberi warna denga perak bromida,
kemudian dipotret lalu diamati dibawah mikroskop.
10. Difraksi sinar x

mikrotom
Sel disinari dengan sinar X lalu dibuat potretnya. Metode ini lazim digunakan dalam biologi
molekuler. Cara ini dipakai untuk menganalisis susunan kimia protein, DNA, dan RNA.
Teknik yang digunakan untuk mempelajari sel[sunting | sunting
sumber]

Ada usul agar Isolasi organel digabungkan ke artikel atau bagian ini.
(Diskusikan)

Isolasi sel[sunting | sunting sumber]


Yang dimaksud dengan isolasi sel adalah proses pengambilan suatu partikel sel dari tempat asalnya
untuk diteliti lebih lanjut. Sel dapat diisolasi dari suspensijaringan.

Isolasi sel dapat dilakukan dengan 2 cara, yaitu:

1. Fluorescence-Activated Cell Sorter

Prinsip metode ini ialah menggunakan antibodi yang berikatan dengan zat fluoresen untuk
melabel sel spesifik. Suspensi sel dilewatkan pada sinar laser dan dibaca oleh detektor.
Suspensi yang mengandung sel diberi sinyal positif atau negatif bergantung pada selnya
mengandung zat fluoresen atau tidak. Suspensi kemudian melewati aliran listrik dan
dipisahkan ke tempat masing-masing sesuai muatannya.

2. Laser Capture Microdissection

Prinsip metode ini menggunakan laser untuk memotong bagian tertentu dan
memindahkannya ke tempat lain, contohnya memisahkan sel tumor dari jaringannya.
Pembiakan sel[sunting | sunting sumber]
Setelah diisolasi, sel ditumbuhkan (diperbanyak) dengan cara in vitro (menggunakan media)
atau in vivo (melibatkan sel hidup).

Ada 2 macam biakan atau kultur, yaitu biakan primer dan biakan sekunder. Biakan primer
ialah biakan yang diambil langsung dari jaringan organisme tanpa proliferasi sel secara in
vitro. Sementara itu, biakan sekunder ialah biakan yang dikembangbiakkan dari biakan
primer, biasanya di-refresh dalam jangka waktu tertentu.

Hibridisasi sel[sunting | sunting sumber]


Sel hibrid adalah gabungan dua sel berbeda yang dengan hasil akhir satu inti sel. Tujuan
dibuatnya sel hibrid adalah untuk membentuk antibodi monoklonal.

Fraksinasi sel[sunting | sunting sumber]


Fraksinasi sel ialah pemisahan sel menjadi organel dan molekul, biasa dilakukan dengan
sentrifugasi. Sentifugasi merupakan tahap pertama dalam fraksinasi, memisahkan organel
berdasarkan ukuran dan densitasnya. Prinsip sentrifugasi ialah bahwa untuk memperoleh
organel yang besar, diperlukan kecepatan sentrifugasi yang rendah, dan sebaliknya.

Anda mungkin juga menyukai