Kuliah biologi

PEMBELAHAN SEL

Huda Marlina wati, dr

 Pembelahan dan reproduksi sel

• Seluruh sel somatik pd organisme multisluler 

berasal dari 1 sel , yakni zigot
• Terjadi proses pembelahan sel
• Jenis pembelahan sel :
1. Mitosis
2. Meiosis
Siklus Sel
 Interfase

• Tahap interfase merupakan tahap persiapan

yang esensial untuk pembelahan sel karena
pada tahap ini kromosom direplikasi.
• Saat pembelahan sel, kromatin dikemas sangat
padat/kompak sehingga tampak sebagai
kromosom. Selama interfase, kromatin tidak
terlalu terkondensasi  untuk ekspresi
informasi genetik
 Interfase
• Periode di antara 2 mitosis yg berturutan
• Terdiri atas 3 fase  G1, S dan G2

Fase S (sintesis) Fase G1 (Gap )1

Tjd replikasi DNA  • Sebelum fase S
menghasilkan
• Sel mempersiapkan sintesis DNA
sepasang molekul
• Dapat ke G0  sel istirahat dan
DNA yg identik
meninggalkan siklus sel
(Kromatid)
• Saat G0  sel nonplroliferatif, namun
• Lama : 6 – 8 jam viabel & aktif scr metabolik
• Lama : 6 – 12 jam
 Siklus sel
Fase G2 (Gap 2)
• Tjd pertumbuhan & pembesaran sel
• Lama : 3 – 4 jam

Fase M (mitosis)
• Tjd proses mitosis (pembelahan sel)
• Lama : paling singkat
• Tdd 4 fase : profase, metafase, anafase &
telofase
 Regulasi Siklus Sel

• Berbeda-beda pada beberapa jenis sel yang

berbeda
• Beberapa sel membelah cepat, sel lain
membutuhkan waktu yang lebih lama
• Sel kanker  pembelahan cepat, sel anak akan
terus membelah sebelum dewasa secara
fungsional
• Perkembangan : berkembangnya fungsi organ.
• 2 sistem untuk menjalankan sel :
1) Sistem saraf
2) Sistem Hormon
Sel kankerpertumbuhan sel yang
berlebihan,tidak berguna dan tidak terkontrol.
Anti kankermenghambat pembelahan sel
 Mitosis dan meiosis

• Penyembuhan luka : mitosis

• Pembentukan gamet : meiosis
• Stoplasma : sitosol dengan seluluh bagiannya
 Pembelahan sel prokaryotik
• Pembelahan biner
Rod-Shaped Bacterium, hemorrhagic E. coli, strain 0157:H7
(division) (SEM x22,810).
 Pembelahan sel eukaryotik

• Ukuran sel lebih besar dari prokaryotik

• Lebih banyak mengandung DNA
• Lebih rumit
• Replikasi  segregasi  cytokinesis
 Pembelahan Sel

• Mitosis: pembelahan pada sel somatik yang

menghasilkan sel anakan yang sama dengan
sel induk.
• Meiosis: pembelahan reduksi yang
memisahkan kromosom-kromosom yang
homolog. Terjadi pada proses gametogenesis.
 Mitosis

• Profase
• Metafase
• Anafase
• Telofase
Various Stages of Mitosis

• Blue : paternal
chromosome
• Red : maternal
chromosome
• Doubled
chromatid visible
as individual unit
during
metaphase
• Biru : Kromosom ayah

• Merah: Kromosom ibu

• Kromatid ganda terlihat sebagai unit

individu selama metafase
 Profase

• Kromatin dalam nukleus mulai terkondensasi

dan terlihat sebagai kromosom.
• Nukleolus menghilang
• Sentrosom mulai bergerak ke ujung nukleus
yang berlawanan dan suatu benang
mikrotubul mulai memanjang pada sentromer
untuk membentuk benang mitosis (mitotic
spindle)
The events of Prophase
 Prometafase

• Profase akhir atau prometafase, dimulai dengan

penghancuran membran inti menjadi vesikel-vesikel
membran kecil (seperti RE)
• Selama periode ini kromosom terus berkondensasi
serta berangsur-angsur memendek dan menebal
hingga siap untuk bermitosis
• Mikrotubul kinetochore terlihat dan menempel pada
mikrotubul polar, kromosom mulai bergerak
 Metafase

• Mikrotubul meluas menuju setiap ujung yang

berlawanan dan membentuk spindle pole atau
mitotic center. Pada sel hewan, setiap spindle pole
mengandung sepasang sentriole.
• Benang mitosis memposisikan kromosom berjajar
pada bagian tengah sel (disebut keping metafase).
Pengaturan ini memastikan bahwa setiap sel anak
menerima satu salinan kromosom.
 Tahap-tahap anafase
• Anafase terbagi menjadi dua proses, yaitu
– Anafase A (anafase awal) : Pasangan kromosom pada
keping metafase terpisah dan kromatid bergerak menuju
spindle poles pada sisi sel yang berlawanan karena
terjadi pemendekan mikrotubul kinetochore (gambar (a)
dan (b)).
– Anafase B (anafase akhir) : Saat kromosom sudah
bermigrasi ke spindle pole, mikrotubul kinetochore
mulai menghilang sementara mikrotubul polar terus
memanjang untuk pemisahan lebih lanjut spindel pole
(gambar (c) sampai (f))
ASTER 
MICROTUBULUS PENDEK YANG
TIDAK BERIKATAN
 Telofase

• Membran inti mulai terbentuk kembali di

sekeliling kromosom. Nukleolus muncul dan
kromosom mulai menghilang. Saat telofase
selesai dan membran sel baru sedang terbentuk,
pembentukan nukleus sudah hampir selesai.
• Langkah akhir telofase melibatkan inisiasi
pembelahan membran plasma pada setiap anak
sel untuk membentuk dua sel yang terpisah pada
fase pembelahan sel berikutnya (sitokinesis)
 Sitokinesis

• Proses sitokinesis dimulai sejak anafase

akhir dengan mulai terbentuknya cincin
kontraktil di bawah membran plasma yang
paralel terhadap keping metafase. cincin
ini perlahan akan mengecil &
menyebabkan pelipatan membran plasma
ke arah dalam hingga sel terbagi dua
 G2 OF INTERPHASE PROPHASE PROMETAPHASE
Centrosomes
Early mitotic Aster Fragments
Kinetochore
(with centriole pairs) Chromatin of nuclear
spindle Centromere
(duplicated) envelope Nonkinetochore
microtubules

Nucleolus Nuclear Plasma Chromosome, consisting Kinetochore

.6
envelope membrane of two sister chromatids microtubule
 METAPHASE ANAPHASE TELOPHASE AND CYTOKINESIS
Metaphase
plate Cleavage Nucleolus
furrow forming

Nuclear
envelope
Centrosome at Daughter
6
Spindle forming
one spindle pole chromosomes
• The mitotic spindle
– mikrotubul yang mengontrol pergerakan kromosom
selama mitosis

• Spindle muncul dari sentromer

– spindle microtubules
– asters
• Perakitan spindle microtubules dimulai dari
sentrosom - microtubule organizing center
• Sentrosom bereplikasi membentuk dua sentrosom
yang bermigrasi ke kutub yang berlawanan, dan
spindle microtubules tumbuh dari sentrosom
• Aster (Susunan radial dari mikrotubulus) muncul
dari tiap sentrosom
 Spindle

Spindle memiliki struktur seperti web terbuat

dari microtubule . Sangat penting pada mitosis
karena mengatur kromosom untuk berada pada
posisi yang benar

Mitotic center

A cell at metaphase a spindle

Microtubule
• Some spindle microtubules
– Berikatan dengan kinetochores chromosomes
Aster Centrosome
Sister Metaphase
chromatids Plate
Kinetochores

Overlapping
nonkinetochore
microtubules
Kinetochores microtubules
0.5 µm
Microtubules Chromosomes

Figure 12.7 Centrosome

1 µm
Chromosomes attached to spindle during
nuclear division
 Two kinds of microtubules
• Kinetochore microtubules : berikatan dengan kinetochores
chromosomes dan menggerakkan kromosom ke daerah metafase
• Nonkinetochores: overlap satu sama lain tetapi tidak berikatan
dengan kromosom

1 µm
 • Pada anafase, sister chromatid berpisah
– Dan bergerak sepanjang kinetochore microtubules
menuju arah berlawanan ujung sel

Kinetochore

Spindle
pole

Figure 12.8
Inisiasi
Anafase
Meiosis
 Meiosis
• 2 tahap: Meiosis I dan Meiosis II
–Meiosis I: profase I, metafase I,
anafase I, telofase I
–Meiosis II: profase II, metafase II,
anafase II, telofase II
 Meiosis

a) leptoten  pembentukan kromosom

b) Zigoten  sinaptonema  benang
c) Pakiten  pertukaran informasi / pindah
silang pada kromosom
d) Diploten  menghilang nukleolus dan
bersiap-siap matefase
VARIOUS STAGES OF MEIOSIS

• In the germ cell to generate

female and male gamet
• Meiosis I and II
• Before begin  replicate
DNA
• Homolog chromosome
align in pairs  synapsis
• Cross over  Interchange
chromatid segmen between
paired homologous
chromosome
• Dalam sel germinal untuk menghasilkan gamet
wanita dan pria
• Meiosis I dan II
• Sebelum mulai  mereplikasi DNA
• Kromosom homolog di sejajarkan dalam
berpasangan  sinapsis
• Pindah silang  pertukaran kromatid segmen
antara pasangan homolog kromosom

• Proses kisma  rekombinasi

 Pindah Silang

• Terjadi saat profase I

• Pertukaran DNA antara dua
nonsister-kromatid pada
kromosom yang homolog
Meiosis I

Meiosis II
 Mitosis vs Meiosis
Mitosis Meiosis
Kromosom homolog tidak Kromosom homolog bersinapsis
bersinapsis

Tidak terjadi pertukaran genetik terjadi pertukaran genetik (pindah

antara kromosom-kromosom yang silang) antara kromosom-kromosom
homolog yang homolog

Dihasilkan 2 sel anakan per siklus Dihasilkan 4 sel anakan per siklus

Jumlah kromosom sel anakan sama Jumlah kromosom sel anakan

dengan jumlah kromosom sel induk setengah jumlah kromosom sel
induk

Kandungan genetik sel-sel anakan Kandungan genetik sel-sel anakan

identik dengan sel induk berbeda satu sama lain dan
berbeda dengan sel induk
A comparison of mitosis and meiosis
A comparison of mitosis and meiosis: summary
GAMETOGENESIS

CONVERSION GERM CELL INTO MALE AND

FEMALE GAMET

MEIOSIS AND CYTODIIFERENTIATION

Spermatogenesis
oogenesis
pengubahan sel germinal ke dalam
gamet pria dan wanita
ALL THE EVENTS by which spermatogonia are transformed into
spermatozoa

SEMUA KEJADIAN dimana spermatogonia diubah

menjadi spermatozoa / pematangan spermatid menjadi
spermatozoa

SPERMATOGENESIS
 DIFFERENT STAGES OF SPERMATOGENESIS

 Begins st
puberty
 A  at birth 
primordial
germ cell and
supporting cell
(become
sustentacular
cell or sertoli
cell)
• B and C  before puberty  transformation in seminiferous tubulus) : primordial
germ cell -> spermatogonia type A -> spermatogonia type B -> primary spermatocyte -
> secondary spermatocyte (meiosis I) -> secondary spermatocyte (Meiosis II) ->
spermatid
BERBEDA TAHAP SPERMATOGENESIS
 BERBEDA TAHAP SPERMATOGENESIS
• Dimulai saat pubertas
Seorang  saat lahir sel benih(germinal )
primordial ( yg ada sejak permulaan )dan sel
pendukung ( menjadi sel sustentacular atau sel
Sertoli)
• B dan C  sebelum pubertas transformasi
dalam tubulus seminiferus): sel germinal
primordial spermatogonia tipe A 
spermatogonia tipe B  spermatosit primer 
spermatosit sekunder (meiosis I)  spermatosit
sekunder(Meiosis II)  spermatid
 STAGES OF
SPERMATOGENESIS

• Influenced by FSH and LH

• LH  sel leydig  testosteron 
merangsang spermatogenesis
• FSH  sel sertoli  merangsang
sintesis reseptor androgen
 STAGES OF
SPERMATOGENESIS
 STAGES OF
SPERMATOGENESIS
• Dipengaruhi oleh FSH dan LH
• LH ( luteining hormon )  sel Leydig
testosteron  merangsang spermatogenesis atau
ovulasi
• FSH ( folikel strength hormon )  sel
Sertolimerangsang sintesis reseptor androgen
atau tumbuhnya folikel primer
FIRST AND SECOND MEIOTIC
IN OOGENESIS AND
SPERMATOGENESIS

• spermatogenesis menghasilkan  empat matang

gamet two (22 + X) and two (22 + Y)
Meiosis Pertama dan kedua di oogenesis dan
spermatogenesis
SPERMIOGENESIS
 The series of change
resulting in the
transformation of
spermatids into
spermatozoa.

The changes in spermiogenesis :

• Formation of acrosome (cover half
of nuclear surface and contain
enzyme for penetration)
• Condensation of nucleus
• Formation of neck, middle piece
and tail
• Shedding of most cytoplasma
 SPERMIOGENESIS

• Rangkaian perubahan yang terjadi dalam

transformasi spermatid menjadi spermatozoa.
Perubahan spermiogenesis:
A) Pembentukan akrosom (mencakup setengah
dari permukaan nuklir dan mengandung enzim
untuk penetrasi)
B) Kondensasi dari nukleus atau inti
C) Pembentukan leher, bagian tengah dan ekor
D) Penumpahan/penggantian banyak sitoplasma
 All the events by which oogonia are transformed into mature
oocyte

Semua kejadian dimana oogonium berubah

menjadi oosit matang

OOGENESIS
 Differentiation primordial
germ cell to oogonia and
primary oocytes

• Maturation of oocytes
begins before birth
• 4 month  oogonia>>>>
• 7 month  oogonia <<<< +
primary oocytes >>>>
• Newborn  primary oocytes
suurounded by single layer
follicular cell  primordial
follicle  meiosis I 
diplotene stage  because
of oocyte maturation
inhibitor (OMI), secreted by
follicular cell  untill
before puberty
 perbedaan benih primordial sel
oogonium dan oosit primer
• Pematangan oosit dimulai sebelum kelahiran
4 bulan  oogonium >>>> 7 bulan oogonium
<<<< + primer oosit >>>>
• Bayi/yg baru lahir  oosit primer dikelilingi oleh
sel folikel lapisan tunggal folikel primordial 
meiosis I tahap diplotene  karena inhibitor
( zat penghambat ) pematangan oosit (OMI),
disekresikan oleh sel folikel sampai sebelum
pubertas
 Maturation of
follicle at
puberty

1. Growing follicle / primary follicle  a layer of cuboidal follicular cell, thin zona
pellucida and connective tissue
2. Mature primary follicle (preanthral follicle)  stratifed layer granulosa cells, well
defined zona pellucida and connective tissue  theca interna (steroid secretion) and
theca externa
3. Secondary follicle (anthral) follicle / vesicular / graafian
4. Mature secondary (anthral) follicle / vesicular / graafian
Anthral phase  longest  meiosis I is completed
5. Preovulatory  37 hours before ovulation
Pematangan folikel pada pubertas
 Pematangan folikel pada pubertas
1) pertumbuh folikel / folikel primer suatu lapisan sel
folikel kuboid, zona pelusida tipis dan jaringan ikat
2) folikel primer matang (folikel preanthral) lapisan sel
granulosa lapisan bertingkat, baik didefinisikan zona
pelusida dan jaringan ikat  teka interna (sekresi
steroid) dan teka eksterna
3) Folikel sekunder (anthral) folikel / vesikular / Graafian
4) folikel sekunder matang (anthral) / vesikular / Graafian
fase Anthral  terpanjang meiosis I selesai
5) Praovulasi 37 jam sebelum ovulasi
 Maturation
of follicle
A. Secondary follicle
(anthral) follicle
B. Mature secondary
(anthral) follicle
 Meiosis I and II in oocytes

 It happens in stage of : mature secondary (anthral) follicle

 Meiosis I  secondary oocyte and first polar body
 Meiosis II  mature oocyte and 2 second polar body
 Meiosis I and II in oocytes

• Ini terjadi dalam tahap: folikel

sekunder matang (anthral)
• Meiosis I  oosit sekunder dan
badan kutub /polar pertama
• Meiosis II  oosit matang dan 2
badan kutub/polar kedua
FIRST AND SECOND MEIOTIC
IN OOGENESIS AND
SPERMATOGENESIS

Oogenesis produce  one mature gamet (22 + X )

Oogenesis menghasilkan  satu gamet matang ( 22+x )
 OVARIAN CYCLE
Influenced by FSH, LH produced in anterior pituitary gland

FSH LH
• Stimulated primary follicle to • Causing oocyte complete Meiosis
grow I and initiate II
• Stimulate maturation of follicular • Stimulate production of
(granulosa) cell and secrete progesterone
estrogen • Cause follicular rupture and
ovulation
 SIKLUS ovarium
Dipengaruhi oleh FSH, LH  diproduksi di kelenjar
hipofisis anterior ( kelenjar di bawah otak )
FSH ( folikel strength hormon) LH ( luteinig hormon )
• Merangsang • Menyebabkan oosit
tumbuhnya folikel Meiosis I selesai dan
primer inisiasi II
• Merangsang produksi
• Merangsang
progesteron
pematangan folikel • Menyebabkan pecahnya
(granulosa) sel dan folikel dan ovulasi
mengeluarkan
estrogen
 OVULATION

• Caused by increasing of LH
• Stigma appear  After ovulation 
• Increases collagenase activity
•
granulosa cell become
Increase prostaglandin  contraction
ovarian cell lutean cell  progesteron
• Oocyte still in metaphase meiosis II  corpus luteum
 OVULATION
• Disebabkan oleh • Setelah ovulasi  sel
peningkatan LH granulosa lutein
• stigma muncul menjadi sel
• Meningkatkan aktivitas progesteron
kolagenase korpus luteum
• Meningkatkan
prostaglandin
kontraksi sel ovarium
• Oosit masih di metafase
meiosis II
OVARIUM AND FIMBRIAE IN
OOCYTE TRANSPORT
• Fimbriae sweep
over the surface
of the ovary
• The tube begins
contract
rhythmically
• Motion of cilia
epithelial cell
OVARIUM AND FIMBRIAE IN OOCYTE
TRANSPORT
 Ovarium dan fimbriae di
pengangkutan oosit
• Fimbriae menyapu atas permukaan ovarium
• Tabung memulai berikatan secara berirama /
teratur
• Gerak sel epitel silia
FERTILIZATION

• Process which male and female

gamet fuse
• Occur in ampula of uterine tube
• At ovulation  sperm become
motile  caused by
chemoattractan produced by
cumulus cell
• Sperm  capacitation and
acroseome reaction before
fertilize
FERTTILISASI
FERTILISASI( membuahi / pembuahan )

• Proses yang meleburkan/menyatukan gamet

pria dan wanita
• Terjadi di ampula dari tabung rahim
• Pada ovulasi sperma menjadi motil 
disebabkan oleh kemoatraktan diproduksi oleh
sel cumulus
• Sperma  kapasitasi dan reaksi akrosom
sebelum membuahi
 PROCESSING SPERM IN FEMALE GENITALIA TRACT
BEFORE FERTILIZATION

Capacitation Acrosome Reaction

• Occur in uterine tube
• Glycoprotein coat and seminal
plasma protein removed from
plasme membrane overlies
acrosomal region
• Occur after binding zona
pellucida
• Induced by zona protein
• Release enzyme needed for
penetration zona pellucida
(ex.acrosin)
PENGOLAHAN SPERMA di saluran kelamin
perempuan SEBELUM pembuahan
kapasitasi Reaksi akrosom
• Terjadi di dalam tabung • Terjadi setelah mengikat
rahim zona pelusida
• Glikoprotein melapisi dan • Diinduksi oleh zona protein
protein plasma seminal • Pelepasan Enzim yang
dihapus dari membran dibutuhkan untuk penetrasi
plasme ignimbrit daerah zona pelusida (ex.acrosin)
akrosom
FERTILIZATION
Phases :
• Phase 1  penetration
corona radiata
• Phase 2  penetration
of the zona pellucida.
release acrosin allow
sperm to penetrate zona
then contact with plasma
membrane oocyte 
zone reaction (change
permeability of zona
pellucida)
• Fusion of the oocyte and
sperm cell membrane
 fertilisasi
FASE
• Tahap 1  ​penetrasi corona radiata
• Tahap 2  penetrasi zona pelusida.
pelepasan acrosin memungkinkan sperma untuk
menembus zona kemudian dihubungkan dengan
membran plasma oosit  reaksi zona
(perubahan permeabilitas ( dapat ditembus )
zona pelusida)
• Peleburan dan penyatuan dari oosit dan
membran sel sperma
 Phase 3
Fusion of the oocyte and sperm cell membrane

After spermatozoon enter the oocyte, the egg respond :

• Cortical and zone reaction  oocyte membran and zona
pellucida become impermeable with other sperm
• Resumption of second meiosis division 
mature/definitive oocyte and second polar body
• Metabolic activation of egg
 Tahap 3
penyatuan dari oosit dan membran sel sperma

Setelah spermatozoa memasuki oosit, sel telur

menanggapinya /merespon :
Reaksi kortikal dan zona membran oosit dan
zona pelusida menjadi kedap air /tidak dapat
ditembus dengan sperma lainnya
Dimulainya kembali pembelahan meiosis kedua
oosit matang / definitif dan badan kutub/polar
kedua
 pengaktifan Metabolik dari sel telur
 FERTILIZATION
Results :
• Restoration of diploid
number of chromosome
• Determination of the sex
• Initiation of cleavage

If not fertilize  oocyte

degenerate 24 hours after
ovulation
Nucleus sperm  male pronucleus
Nucleus oocyte  female pronucleus
FERTILIZATION
 FERTILIZATION

Hasil:
• Restorasi/pemulihan jumlah diploid dari
kromosom
• Penentuan jenis kelamin
• Inisiasi dari pembelahan
Jika tidak dibuahi oosit degenerasi 24 jam
setelah ovulasi
Sperma Nucleus  pronukleus pria
INFERTILITY

Failure of a couple of reproductive age to conceive after 12 month

or more of regular coitus without using contraception

PRIMER
SEKUNDER
 Ketidak suburan

• Kegagalan beberapa usia reproduksi untuk

hamil setelah 12 bulan atau lebih koitus /
hubungan seks biasa tanpa menggunakan
kontrasepsi

PRIMER ( dari awal belum pernah anak )

SEKUNDER ( sudah punya anak dan gak
pernah melahirkan anak lagi )
 INFERTILITY
Approximately 15 – 30% coupled

Caused Male infertility Caused Female infertility

• Insufficient number of sperm  • Occluded oviduct (caused by

(oligozoospermia, azoospermia) Pelvic Inflammatory Disease)
• Poor motility of sperm • Hostile cervical mucus
• Immunity to spermatozoa
• Absence of ovulation

N  volume of ejaculate  3
s/d 4 ml with 100 million
sperm per ml
N  minimal 20 million/ml or
50 million per ejaculate
 Ketidak suburan
Sekitar 15 - 30% ditambahkan
Penyebab tidak kesuburan Pria
• Kurangnya jumlah sperma 
(oligozoospermia,
azoospermia)
• miskinnya
motilitas/pergerakkan sperma
N  volume ejakulasi  3 s / d
4 ml dengan 100 juta sperma
per ml
N  minimal 20 juta / ml atau
50 juta per ejakulasi
Penyebab tidak kesuburan
wanita
• Tersumbatnya saluran telur
(yang disebabkan oleh
penyakit radang pervik )
• Bermusuhan lendir serviks
• Kekebalan terhadap
spermatozoa
• Tidak adanya ovulasi
MACAM-MACAM KELAINAN
OOSIT DAN SPERMATOZOA
 ALTERNATIVE FOR
INFERTILITY

• INVITRO FERTILIZATION (IVF)

• GAMETE INTRAFALLOPIAN TRANSFER
(GIFT)
• ZYGOTE INTRAFALLOPIAN TRANSFER
(ZIFT)
• INTRACYTOPLASMIC SPERM INJECTION
(ICSI)