Anda di halaman 1dari 16

1

Reproduksi Sel/XII MIPA/SMT-1 Nandang Rahman, M.Pd. SMAN 1 Arjawinangun


1

REPRODUKSI SEL

Sel merupakan unit pertumbuhan dan perkembangan. Sel mempunyai


kemampuan untuk berkembangbiak. Perkembangbiakan sel terjadi melalui
pembelahan sel. Pembelahan sel dapat dibedakan menjadi 3, yaitu :
a. Pembelahan Amitosis
b. Pembelahan Mitosis
c. Pembelahan Meiosis

A. Pembelahan Amitosis

Merupakan pembelahan sel secara langsung tanpa melalui fase-fase dan


peleburan inti. Pembelahan sel didahului dengan pembelahan inti yang diikuti
langsung oleh pemisahan sitoplasma. Dari satu kali pembelahan dihsilkan dua sel
baru yang sifatnya identik dengan sel induk.
Amitosis terjadi pada mahluk hidup bersel satu (uniseluler), contoh pada
bakteri, Protozoa, Alga biru.

Gambar 1 : Pembelahan Amitosis pada Bakteri

Pembentukan selaput inti


Duplikasi kromosom dan pemisahan salinan

 Lanjutan pemanjangan sel dan gerakan salinan

 Pembelahan menjadi dua sel anak

B. Pembelahan Mitosis

Ciri-ciri :
- Merupakan pembelahan tidak langsung (melalui fase-sase)
- Terjadi satu kali pembelahan

Reproduksi Sel/XII MIPA/SMT-1 Nandang Rahman, M.Pd. SMAN 1 Arjawinangun


2

- Dihasilkan dua sel anak yang diploid (2n)


- Sifat sel anak sama (identik) dengan sel induk
- Terjadi pada sel tubuh
- Tujuan : untuk memperbanyak sel atau mengganti jaringan yang rusak.
- Antara mitosis satu ke mitosis berikutnya selalu diselingi dengan interfase

Interfase bukan merupakan fase pembelahan mitosis, tetapi merupakan


fase istrirahat. Interfase dibagi menjadi 3 (tiga) sub fase, yaitu :
1) Sub fase G1 (Pertumbuhan primer) : terjadi pengumpulan energi,
perbanyakan komponen sel (organel sel).
2) Sub fase S (Sintesis) : terjadi reflikasi DNA dan perbanyakan organel
3) Sub fase G2 (Pertumbuhan sekunder) : terjadi pematangan sel dan
penyempurnaan komponen sel.

Gambar 2 : Siklus Sel

Sumber : Campbell. Essential Biology 6th.ed : 175

Fase Mitosis (fase M) / fase pembelahan sel terdiri dari 4 (empat) fase, yaitu
Profase, Metafase, Anafase dan Telofase. Disingkat ProMAT. Pada fase
profase terjadi penggandaan gen di dalam kromosom (duflikasi). Dalam duplikasi
ini dihasilkan gen yang susunan dan sifatnya sama dengan gen asalnya. Pada fase
ini juga diperlukan energi terbesar yang digunakan uantuk unruk membentuk
perlengkapan pembelahan. Energi yang diperlukan pada setiap fase pembelahan
berbeda-beda demikian juga waktunya.
Pada dasarnya secara keseluruhan pembelahan mitosis pada sel hewan dan
sel tumbuhan adalah sama, perbedaannya adalah pada sel tumbuhan tidak
dibentuk gelendong pembelahan, hal ini disebabkan karena sel tumbuhan tidak
mempunyai sentrosom dan sentriol.

Reproduksi Sel/XII MIPA/SMT-1 Nandang Rahman, M.Pd. SMAN 1 Arjawinangun


3

Gambar 3 : Pembelahan Mitosis

INTERFASE PROFASE PROMETAFASE


 Merupakan periode  Terjadi perubahan pada  Selaput nukleus pecah menjadi
pertumbuhan sel nukleus dan sitoplasma. beberapa bagian dan menghilang.
 Sel mensintesis molekul dan  Di dalam nukleus, serat  Mikrotubulus yang muncul dari
organel baru. kromatin menjadi lebih rapat sentrosom di kutub (ujung)
 Selama interfase akhir (G2), dan terlipat, membentuk gelendong mitosis meluas ke
isi sel telah berlipat ganda kromosom diskrit yang dapat wilayah nukleus, mencapai
 Sitoplasma sekarang dilihat dengan mikroskop kromosom.
mengandung dua cahaya.  Setiap kromatid memiliki struktur
centrosom.  Setiap kromosom duplikat protein yang disebut kinetokor.
 Di dalam nukleus, nampak sebagai dua kromatid  Beberapa mikrotubulus spindel
kromosom diduplikasi, saudara identik yang menempel pada kinetokor,
tetapi tidak dapat tersambung pada mikrotubulus ini menarik
dibedakan secara individual sentromernya. kromosom maju mundur.
karena masih dalam bentuk  Dalam sitoplasma, gelendong  Mikrotubulus gelendong lainnya
kromatin yang longgar. mitosis mulai terbentuk. melakukan kontak dengan
 Mikrotubulus menjulur mikrotubulus yang berasal dari
dengan cepat dari centrosom, kutub yang berlawanan.

Reproduksi Sel/XII MIPA/SMT-1 Nandang Rahman, M.Pd. SMAN 1 Arjawinangun


4

INTERFASE PROFASE PROMETAFASE


mulai bergerak menjauh satu  Protein yang terkait dengan
sama lain mikrotubulus gelendong
menggerakkan kromosom menuju
pusat sel.

METAFASE ANAFASE TELOFASE DAN SITOKINESIS


 Gelendong mitosis  Anafase dimulai ketika dua Telophase
sepenuhnya terbentuk, sentromer dari setiap  Pemanjangan sel yang dimulai
dengan kutubnya di ujung kromosom terpisah, pada anafase berlanjut.
sel yang berlawanan. memisahkan kromatid  Anak Inti muncul di kutub sel
 Kromosom berjajar di atas saudara perempuan.
ketika selaput nukleus terbentuk di
lempeng/dataran  Protein motorik dari
metaphase (sebuah bidang kinetokor, didukung oleh sekitar kromosom.
imajiner yang berjarak sama ATP, "berjalan" kromosom  Dalam hal struktur kromosom dan
antara kedua kutub saudara yang baru spindel, telofase kira-kira kebalikan
gelendong). dipisahkan centromere- dari profase.
 Sentromer dari semua pertama sepanjang  Pada akhir telofase, serat kromatin
kromosom berjejer di mikrotubulus menuju kutub
terlepas, dan gelendong mitosis
lempeng metafase. yang berlawanan dari sel.
menghilang. Mitosis, pembelahan

Reproduksi Sel/XII MIPA/SMT-1 Nandang Rahman, M.Pd. SMAN 1 Arjawinangun


5

METAFASE ANAFASE TELOFASE DAN SITOKINESIS


 Untuk setiap kromosom,  Ketika ini terjadi, satu nukleus menjadi dua nukleus
kinetokor dari dua kromatid mikrotubulus gelendong yang identik secara genetis,
saudara melekat pada yang melekat pada selesai.
mikrotubulus dari kutub kinetokor memendek.
yang berlawanan. Namun, mikrotubulus Sitokinesis
spindel yang tidak melekat  Pembelahan sitoplasma, biasanya
pada kromosom terjadi bersamaan dengan
memanjang. Akibatnya, telofase,
kutub-kutub itu bergerak  Dua sel anak terpisah sepenuhnya
lebih jauh, sel memanjang. segera setelah akhir mitosis.
 Pada akhir anafase, kedua  Pada sel hewan, galur pembelahan
kutub sel memiliki koleksi terbentuk dan sel terbagi menjadi
kromosom yang sama. dua.
Sumber : Campbell. Concept and Connecton 9 th.ed : 134-135

C. Pembelahan Meiosis

Ciri-ciri :
- Merupakan pembelahan secara tidak langsung.
- Terjadi dua kali pembelahan tanpa diselingi interfase.
- Dari satu sel induk dihasilkan empat sel anak yang haploid (n).
- Sifat sel anak berbeda dengan sel induk.
- Bertujuan untuk mengurangi jumlah kromosom, maksudnya supaya tidak
terjadi penggandaan kromosom pada waktu fertilisasi (pembuahan).
- Terjadi pada organ reproduksi (yaitu pada ovarium, testis, serbuk sari,
sporogonium).
- Berhubungan dengan proses pembentukan gamet/sel kelamin
(gametogenesis).

Tahapan-tahapan Pembelahan Meiosis :

1. Meiosis I
1) Profase I, teriri dari 5 sub fase, yaitu :
 Leptoten : benang-benang kromatin memendek dan menebal
membentuk kromosom.
 Zigoten : kromosom homolog saling berpasangan, disebut

 Pakiten : Sinapsis
Tiap kromosom membelah menjadi 2 kromatid.
Sehingga pada setiap kelompok sinapsis ada empat
kromatid, yaitu kelompok kromosom homo;og yang

Reproduksi Sel/XII MIPA/SMT-1 Nandang Rahman, M.Pd. SMAN 1 Arjawinangun


6

bereflikasi. Setiap kelompok ini disebut tetrad atau


bivalen.
 Diploten : Kromosom homolog memisahkan diri dari
pasangannya.
 Diakinesis : Terjadi tukar menukar gen antara kromatid yang
saling menempel melalui peristiwa pindah silang.
Tempat terjadinya pindah silang disebut kiasma
(kiasmata). Kedua sentriol berpisah.

2) Metafase I
3) Anafase I
4) Telofase I
Sitokinesis
Setiap sel anak hasil Meiosis I kemudian membelah secara Meiosis II

2. Meiosis II
1) Profase II
2) Metafase II
3) Anafase II
4) Telofase II
Sitokinesis
Pada Meiosis dari satu sel induk, maka akan dihasilkan 4 sel anak yang
haploid (n).

Reproduksi Sel/XII MIPA/SMT-1 Nandang Rahman, M.Pd. SMAN 1 Arjawinangun


7

Gambar 4 : Pembelahan Meiosis

INTERFASE PROFASE 1 METAFASE I ANAFASE I


 Seperti halnya mitosis,  Pada awal fase ini,  Pada metafase I, tetrad  Anafase I dari meiosis
meiosis didahului oleh kromosom homolog, kromosom (terdiri dari ditandai oleh migrasi
suatu interfase, di mana terdiri dari dua kromatid sepasang kromosom kromosom menuju dua
kromosom menduplikasi. saudara, bergabung homolog, masing-masing kutub sel. Berbeda
Pada akhir interfase, bersama sebagai dengan dua saudara dengan mitosis, saudara
masing-masing pasangan. Struktur baru, perempuan kromatid) perempuan kromatid
kromosom terdiri dari dua terdiri dari empat disejajarkan pada pelat yang membentuk setiap
kromatid yang identik kromatid gen yang metafase, di tengah- kromosom berlipat tetap
secara genetik yang tengah antara dua kutub melekat. Hanya tetrads

Reproduksi Sel/XII MIPA/SMT-1 Nandang Rahman, M.Pd. SMAN 1 Arjawinangun


8

INTERFASE PROFASE 1 METAFASE I ANAFASE I


disatukan. Centrosome disejajarkan oleh gen, gelendong. Mikrotubulus (pasangan kromosom
sel juga telah digandakan disebut tetrad. spindel melekat pada homolog) yang berpisah.
pada akhir interfase ini.  Selama waktu ini, kinetokor pada Dengan demikian, dalam
kromatid non-induk dari sentromer. Di setiap gambar Anda melihat tiga
masing-masing pasangan tetrad, kromosom kromosom masih dua kali
kromosom yang homolog homolog disatukan di lipat bergerak menuju
bertukar segmen dalam tempat persilangan. masing-masing kutub.
proses yang disebut Perhatikan bahwa, untuk
persimpangan. Karena setiap tetrad,
versi beberapa gen pada mikrotubulus spindel
kromosom berbeda dari yang melekat pada salah
versi pada anggota lain satu kromosom homolog
dari pasangan homolog, berasal dari satu kutub
menyeberang menata sel, dan mikrotubulus
ulang informasi genetik. yang melekat pada
 Saat profase I berlanjut, kromosom homolog
kromosom-kromosom lainnya berasal dari kutub
berliku dengan kuat dan yang berlawanan. Dengan
bentuk gelendong. pengaturan ini,
Amplop nuklir pecah kromosom homolog dari
menjadi fragmen, dan masing-masing tetrad
tetrad kromosom, siap untuk bergerak
ditangkap oleh menuju kutub yang
mikrotubulus gelendong, berlawanan dari sel.
dipindahkan ke tengah
sel.
Sumber : Campbell. Concept and Connecton 9th.ed : 142

Reproduksi Sel/XII MIPA/SMT-1 Nandang Rahman, M.Pd. SMAN 1 Arjawinangun


9

Reproduksi Sel/XII MIPA/SMT-1 Nandang Rahman, M.Pd. SMAN 1 Arjawinangun


10

D. Pembentukan Gamet (Gametogenesis)

Proses pembentukan dan pematangan gamet (sel kelamin) disebut dengan


gametogenesis. Pada dasarnya gametogenesis merupakan pembelahan meiosis.
Proses pembentukan gamet jantan disebut spermatogenesis, sedangkan
pembentukan gamet betina disebut oogenesis.

1. Pembentukan Gamet Pada Hewan Tingkat Tinggi


a. Spermatogenesis
Spermatogenesis berlangsung di dalam testis (buah zakar/kelenjar kelamin).
Hasil dari spermatogenesis adalah berupa sperma yang fungsional yang bersifat
haploid (n). Spermatogenesis diawali dengan pembelahan spermatogonium (sel
induk sperma) secara mitosis beberapa kali. Spermatoginium baru hasil
pembelahan selanjutnya mengalami pertumbuhan dan berkembang menjadi
spermatosit primer (2n). Kemudian spermatosit primer membelah secara meiosis
I menjadi 2 (dua) spermatosit sekunder yang haploid (n). Spermatosit sekunder
selanjutnya membelah secara meiosis II menjadi 4 (empat) spermatid. Spermatid
adalah sel berbentuk bundar atau bulat dengan sejumlah protoplasma dan
merupakan gamet dewasa. Tahap akhir dari spermatogenesis adalah terjadinya
pertumbuhan dan diferensiasi dari spermatid menjadi sperma/spermatozoa. Pada
proses spermatogenesis dari satu spermatogonium dihasilkan 4 sel sperma yang
fungsional.

Gambar 5 : Spermatogenesis

Reproduksi Sel/XII MIPA/SMT-1 Nandang Rahman, M.Pd. SMAN 1 Arjawinangun


11

b. Oogenesis
Berlangsung di dalam ovarium (indung telur). Proses oogenesis diawali dengan
pembelahan oogonium secara mitosis beberapa kali. Selanjutnya oogonium
berkembang menjadi oosit primer yang bersifat diploid (2n). Pada bentuk oosit
primer terjadi sinapsis (pembentukan tetrad) dan pemisahan kromosom homolog.
kemudian pembelahan meiosis I dimulai. Hasil pembelahan oosit primer secara
meiosis I dihasilkan dua sel anak yang tidak sama besar, sel yang besar disebut
oosit sekunder dan yang kecil disebut sel polosit I/badan kutub primer yang
bersifat haploid (n). Pembelahan selanjutnya adalah meiosis II.
Dalam pembelahan meiosis II oosit sekunder membelah menajdi dua sel, yang
besar disebut ootid (n) dan yang kecil disebut sel polosit II/badan kutub sekunder.
Ootid mengandung hampir semua kuning telur dan sitoplasma. Pada saat yang
bersamaan badan kutib primer membelah menjadi dua badan kutub sekunder.
Selanjutnya ootid tumbuh dan berkembang menjadi sel telur yang dewasa/masak
dan tidak mengalami pembelahan sel. Sedangkan ketiga badan kutub hancur,
sehingga tiap oosit primer pada proses oogenesis hanya mengahsilkan satu ovum
(telur) yang fungsional.

Gambar 6 : Oogenesis

Reproduksi Sel/XII MIPA/SMT-1 Nandang Rahman, M.Pd. SMAN 1 Arjawinangun


12

2. Pembentukan Gamet Pada Tumbuhan Tingkat Tinggi

a. Pembentukan Gamet Jantan


Terjadi pada bagian dalam bunga jantan (kepala sari) yang menghasilkan
serbuk sari, disebut mikrosporogenesis.
Mikrosporosit (2n) yang terdapat di kepala sari (antera) megalami meiosis I
yang menghasilkan dua sel haploid (n). Pada pembelahan meiosis II dihasilkan
empat mikrospora haploid yang berkelompok menjadi satu. Nukleus setiap
mikrospora selanjutnya mengalami pembelahan yang disebut kariokinesis,
sehingga masing-masing mempunyai dua nukleus haploid yang tiak sama besar.
Nukleus yang besar disebut nukleus vegetatif (inti vegetatif/inti saluran serbuk
sari), sedangkan nukleus yang kecil disebut nukleus generatif (inti generatif).
Selanjutnya setelah serbuk sari terbentuk inti generatif mengalami pembelahan
secara mitosis dan tidak diikuti sitokinesis, sehingga terbentuk dua inti sperma,
Sedangkan nukleus saluran serbuk sari tidak membelah. Serbuk sari yang masak
memiliki tiga inti yang haploid, yaitu satu inti vegetatif/inti saluran serbuk sari dan
dua inti generatif/inti sperma. Inti vegetatif terletak di depan inti generatif dan
berfungsi sebagai petunjuk jalan bagi inti generatif/inti sperma untuk mencapai
sel telur.

b. Pembentukan Gamet Betina

Berlangsung di dalam ovarium (bakal buah). Prosesnya disebut


megasporogenesis/ makrosporogenesis.
Megasporosit (2n) yang terdapat di dalam ovarium pertama-tama mengalami
pembelahan Meiosis I, menghasilkan 2 (dua) sel haploid (n). Selanjutya diikuti
Meiosis II sehingga dihasilkan 4 (empat) megaspora haploid yang tersusun
berderet. 3 (Tiga) megaspora mengalami degenerasi dan mati, sedangkan yang 1
(satu) nya lagi tetap hidup dan kromosomnya mengalami pembelahan mitosis
tanpa mengalami pembelahan plasma (kariokinesis) secara berurutan sebanyak 3
(tiga) kali. Dari pembelahan ini dihasilkan satu sel besar yang disebut kandung
lembaga muda dengan 8 (delapan) inti haploid. Kandung lembaga muda dilingkupi
oleh kulit yang dibagian ujungnya terdapat sebuah lubang kecil yang disebut
mikrofil. Mikrofil berfungsi sebagai tempat jalan masuknya saluran serbuk sari
ke dalam kandung lembaga.
Dari 8 inti tersebut, 3 inti menuju daerah kalaza berfungsi sebagai antipoda
(antipoda mengalami degenerasi dan mati), 3 inti menuju mikrofil, 1 inti
berkembang menjadi ovum (inti kandung lembaga primer) dan yang 2-nya
Reproduksi Sel/XII MIPA/SMT-1 Nandang Rahman, M.Pd. SMAN 1 Arjawinangun
13

lagi mengapit ovum dan berfungsi sebagai sinergid ( sinergid selanjutnya


megalami degenerasi dan mati). 2 inti yang tersisa (nukleus kutub) bergerak
ke tengah kandung lembaga dan melebur menjadi satu sehingga dihasilkan satu
inti yang diploid (2n) dan disebut sebagai inti kandung lembaga sekunder
(megagametosit) dan sudah siap dibuahi.

Gambar 7 : Megasporogenesis dan Mikrosporogenesis

Reproduksi Sel/XII MIPA/SMT-1 Nandang Rahman, M.Pd. SMAN 1 Arjawinangun


14

TUGAS :
1. Lengakapilah tabel perbedaan Mitosis dengan Meiosis di bawah ini :

No Objek/Pembeda Mitosis Meiosis


Tempat terjadinya:
a. Pada tumbuhan
1.
b. Pada Hewan

Banyaknya
2.
pembelahan
Sel anak yang
3.
dihasilkan
Sifat sel anak
4.
dengan sel induk
Tujuan
5.

6. Metafase
Duplikasi kromosom
7.
(Kromatid saudara)
Sinapsis kromosom
8.
homolog
Pindah silang
9.
(Crossing over)
10. Anafase
Sentromer saat
11.
anafase

2. Jodohkan pernyataan dalam kolom I dengan istilah dalam kolom II. Tulislah huruf
yang mengandung isitilah yang benar pada tempat yang telah disediakan.

Jawaban I II
................ 1. Sel membelah a. Fase S
................ 2. Duplikasi kromosom b. Telofase
................ 3. Memisahnya sentriol c. Anafase
................ 4. Pembentukan sel gamet d. Metafase
................ 5. Fase setelah reflikasi DNA e. Profase
................ 6. Kromosom mulai dapat terindera f. Fase G1
................ 7. Selubung nukleus mulai hilang atau tidak g. Fase G2
dapat terindera.
................ 8. Selubung nukleus mulai terindera kembali h. Profase
................ 9. Menata diri di dataran metafase/bidag i. Interfase
equator
................ 10. Replikasi kloroplas

3. Mengapa sel polosit II/Badan kutub sekunder hasil proses Oogenesis tidak dapat
berdiferensiasi menjadi sel telur (ovum) yang fungsional ? Jelaskan !
4. Jelaskan pengertian dari :
a. Sitokinesis
b. Kariokinesis
5. Jelaskan pembuahan ganda pada Angiospermae !

Reproduksi Sel/XII MIPA/SMT-1 Nandang Rahman, M.Pd. SMAN 1 Arjawinangun


15

DAFTAR PUSTAKA

Campbell, N.A., Jane. B. Reece, & L. G. Mitchell. 2010. Biologi. Edisi ke-8. Terj. Dari: Biology.
5th ed. oleh Manulu, W. Jakarta: Erlangga.
Campbell, Eric, J., Jean L, Dickey, Kelly A, Hogan, Jane B. Raeece. 2016. Campbell Essential
Biology 6th.ed, Boston : Perason Education.
Campbell, Taylor, Simon, Dickey, Hoogan. 2018. Biology Concepts and Connections 9th.ed.
Boston : Pearson Education..
Solomon, E.P, Martin, C.E, Martin, D.W, Berg, L.R. 2015, Biology 10th.ed. USA : Cengage
Learning.

Reproduksi Sel/XII MIPA/SMT-1 Nandang Rahman, M.Pd. SMAN 1 Arjawinangun

Anda mungkin juga menyukai