Anda di halaman 1dari 2

Vitta Chusmeywati / 20120320022

Insomnia pada Remaja

Insomnia adalah gejala kelainan dalam tidur berupa kesulitan untuk tidur. Insomnia
bukan merupakan penyakit tetapi hanya sekedar gejala. Insomnia dapat menyerang siapa saja,
salah satunya remaja karena remaja merupakan usia yang penuh gejolak yang terkadang diwarnai
dengan masalah percintaan.

Penyebab insomnia pada remaja antara lain gangguan emosional seperti kecemasan,
kegelisahan, depresi dan ketakutan. Penyebab ini dipicu oleh permasalahan yang sedang
dihadapi. Pada remaja biasanya dipicu karena permasalahan seputar kisah cinta dengan lawan
jenisnya.

Untuk mengenali gejala dari insomnia seperti sering kesulitan untuk tidur, sepanjang hari
merasakan kelelahan. Dalam insomnia psiko-fisiologi penderita mungkin mengeluh perasaan
cemas, tegang, khawatir atau mengingat secara terus menerus masalah dengan masa lalu atau di
masa depan karena mereka berbaring di tempat tidur terlalu lama tanpa tertidur. Pada insomnia
akut, dimungkinkan ada suatu peristiwa yang memicu seperti kematian, patah hati atau penyakit
yang menyerang orang yang dicintai. Hal ini dapat dikaitkan dengan timbulnya insomnia. Pola
ini akan terus menerus dari waktu ke waktu. Semakin besar usaha yang dikeluarkan dalam
mencoba untuk tidur, akan semakin sulit tidur.

Insomnia ini dapat diatasi dengan tetap tenang dan santai beberapa jam sebelum tidur tiba
dan menciptakan suasana yang nyaman di kamar tidur. Pada penyebab stress emosional
diberikan obat untuk mengurangi stress, jika depresi diberikan obat depresi.

Insomnia bukanlah hal yang sangat ringan, meskipun hanya sekedar gejala susah tidur
tetapi ini dapat berakibat kematian. Untuk para remaja sebaiknya tetap menerapkan pola tidur
yang baik dan segera menyelesaikan masalah agar tidak membebankan pikiran. Tetap menjaga
kesehatan karena kesehatan adalah harta yang tidak ada nilainya.

Anda mungkin juga menyukai