Anda di halaman 1dari 4

DEFINISI, ETIOLOGI, DAN FAKTOR RISIKO TB

1.1 Definisi TB

TB adalah infeksi akut atau kronis yang ditandai dengan infiltrat paru dan
pembentukan granuloma dengan kaseasi, fibrosis, dan kavitasi (Williams & Wilkins,
2012). Tuberkulosis adalah penyakit yang disebabkan oleh infeksi Mycobacterium
tuberculosis complex (Persatuan Dokter Paru Indonesia, 2009).

1.2 Etiologi TB
1. Penyebab Penyakit Tuberculosis: Tuberculosis disebabkan oleh
bakteri M. tuberculosis yang bersifat aerob obligat, ramping,
berbentuk bulat dengan panjang 2-4 mikron, nonmotil, resisten
terhadap faktor kimia, sensitif terhadap panas, dan berbentuk basil.
Dinding selnya mengandung asam lemak, asam mycolic, dan
kovalen yang melekat pada peptidoglikan dan resistensi terhadap
antibiotik dan pertahanan tubuh. Mikobakteria ini diklasifikasikan
sebagai basil tahan asam karena tahan terhadap asam dan mineral
dan ketika menangkap zat warna sukar untuk melepaskannya
(Knechel, 2009; Rubin & Reisner, 2014).
2. Cara Penularan Penyakit Tuberculosis: Mycobacterium
tuberculosis dapat ditularkan melalui percik renik (droplets nuclei)
yang dihasilkan oleh batuk, bersin, bicara atau bernyanyi dari
seseorang dengan tuberkulosis paru (Williams & Wilkins, 2012).
3. Faktor yang Memperngaruhi Infeksi Tuberculosis: Kasus
tuberculosis tergantung pada usia, kekebalan tubuh, jumlah basil
pada droplets, virulensi basil, pemaparan sinar UV, dan tingkat
ventilasi dapat memengaruhi transmisi bakteri dalam tubuh.
Beberapa faktor yang meningkatkan risiko infeksi tuberculosis:
 Gastrectomy
 DM yang tidak terkendali
 Penyakit hodgkin’s
 Leukemia
 Pengobatan dengan terapi kortikosteroid atau terapi
immunorepresant
 Silicosis
 Infeksi HIV(Williams & Wilkins, 2012).
1.3 Klasifikasi TB
1. Berdasar hasil pemeriksaan dahak (BTA)
TB paru dibagi dalam :
a) Tuberkulosis Paru BTA (+)
 sekurang-kurangnya 2 dari 3 spesimen dahak
 menunjukkan hasil BTA positif
 Hasil pemeriksaan satu spesimen dahak menunjukkan BTA positif dan
kelainan
 radiologik menunjukkan gambaran tuberculosis aktif
 hasil pemeriksaan satu spesimen dahak
 menunjukkan BTA positif dan biakan positif
b) Tuberkulosis Paru BTA (-)
 Hasil pemeriksaan dahak 3 kali menunjukkan BTA negatif,
gambaran.klinik dan kelainan radiologik menunjukkan tuberkulosis aktif
serta tidak respons dengan pemberian antibiotic spektrum luas.
 Hasil pemeriksaan dahak 3 kali menunjukkan BTA negatif dan biakan
M.tuberculosis positif .
 Jika belum ada hasil pemeriksaan dahak, tulis BTA belum diperiksa.
2. Berdasarkan tipe penderita
Ada beberapa tipe penderita yaitu :
a) Kasus baru
Adalah penderita yang belum pernah mendapat pengobatan dengan OAT atau
sudah pernah menelan OAT kurang dari satu bulan (30 dosis harian).
b) Kasus kambuh (relaps)
Adalah penderita tuberkulosis yang sebelumnya pernah mendapat pengobatan
tuberkulosis dan telah dinyatakan sembuh atau pengobatan lengkap, kemudian
kembali lagi berobat dengan hasil pemeriksaan dahak BTA positif atau
biakan positif. Bila hanya menunjukkan perubahan pada gambaran radiologik
sehingga dicurigai lesi aktif kembali, harus dipikirkan beberapa kemungkinan:
 Infeksi sekunder
 Infeksi jamur
 TB paru kambuh
c) Kasus pindahan (Transfer In)
Adalah penderita yang sedang mendapatkan pengobatan di suatu kabupaten
dan kemudian pindah berobat ke kabupaten lain. Penderita pindahan tersebut
harus membawa surat rujukan/pindah.
d) Kasus lalai berobat
Adalah penderita yang sudah berobat paling kurang 1 bulan, dan berhenti 2
minggu atau lebih, kemudian datang kembali berobat. Umumnya penderita
tersebut kembali dengan hasil pemeriksaan dahak BTA positif.
e) Kasus Gagal
Adalah penderita BTA positif yang masih tetap positif atau kembali menjadi
positif pada akhir bulan ke-5 (satu bulan sebelum akhir pengobatan).
Adalah penderita dengan hasil BTA negative gambaran radiologik positif
menjadi BTA positif pada akhir bulan ke-2 pengobatan dan atau gambaran
radiologik ulang hasilnya perburukan.
f) Kasus kronik
Adalah penderita dengan hasil pemeriksaan dahak BTA masih positif setelah
selesai pengobatan ulang kategori 2 dengan pengawasan yang baik
g) Kasus bekas TB
 Hasil pemeriksaan dahak mikroskopik (biakan jika ada fasilitas)
negatif dan gambaran radiologik paru menunjukkan lesi TB inaktif,
terlebih gambaran radiologik serial menunjukkan gambaran yang
menetap. Riwayat pengobatan OAT yang adekuat akan lebih
mendukung.
 Pada kasus dengan gambaran radiologic meragukan lesi TB aktif,
namun setelah mendapat pengobatan OAT selama 2 bulan ternyata
tidak ada perubahan gambaran radiologic.
3. Tuberkulosis Ekstra Paru
Batasan : Tuberkulosis yang menyerang organ tubuh lain selain paru,
misalnya pleura, selaput otak, selaput jantung (pericardium), kelenjar limfe,
tulang, persendian, kulit, usus, ginjal, saluran kencing, alat kelamin, dll.
Diagnosis sebaiknya didasarkan atas kultur spesimen positif, atau histologi,
atau bukti klinis kuat konsisten dengan TB ekstraparu aktif, yang selanjutnya
dipertimbangkan oleh klinisi untuk diberikan obat anti tuberkulosis siklus
penuh. TB di luar paru dibagi berdasarkan pada tingkat keparahan penyakit,
yaitu :

Anda mungkin juga menyukai