NPM : 1706978061
Tanda tangan :
Pernyataan Mahasiswa
Menyatakan bahwa:
1. Tidak ada satu bagian pun dari buku kerja ini yang mengkopi atau mencontoh
tulisan dari mahasiswa lain
2. Tidak ada satu bagian pun dari buku kerja ini yang ditulis oleh orang lain
kecuali untuk tujuan pemelajaran kolaboratif sesuai dengan persetujuan
pembimbing klinik atau akademik.
NRM : 455-47-04
Riwayat Keperawatan:
Keluhan Utama: Kaki kanan terasa nyeri seperti ditusuk dengan skala 7, nyeri dirasakan dari
femur kanan sampai ke ujung jari dan dirasakan setiap saat. Kaki terasa kebas sesekali,
kesemutan dan terasa tertarik karena terpasang traksi kulit. Pasien tirah baring sejak 15
November 2021, belum mandi, belum BAB, dan ADL dibantu teman atau perawat.
Riwayat penyakit sekarang: Pasien mengatakan nyeri pada paha kanan sejak 1 jam SMRS.
Pasien dibawa ke RSCM menggunakan ambulance kementerian hukum dan HAM dari
Rasuna Said. Menurut pengantar, pasien terjatuh dari tangga kayu setinggi 3,5 meter saat
bekerja, kaki kanan terbentur tembok, dagu terbentur tangga. Tampak deformitas pada paha
kanan disertai luka robek. Terdapat juga luka robek pada dagu. Pasien menggunakan helm
saat bekerja dan tidak terlepas saat jatuh. Pasien sempat tidak sadar beberapa saat.
Riwayat penyakit: Tidak ada
Riwayat keluarga: Tidak ada
Diagnosa masuk: Open right ipsilateral femoral shaft fracture and intertrochanteric femur
evans stable, closed undisplaced fracture of left calcaneus
PENGKAJIAN PASIEN:
Lakukan pengkajian keperawatan secara sistematis meliputi data subjektif dan objektif
(pemeriksaan fisik, laboratorium dan radiologi) yang sesuai dengan area kebutuhan dasar
sebagai berikut:
Aktivitas/Istirahat Sirkulasi
Data Subjektif:
Data subjektif:
Pasien mengatakan aktivitas luang selama
- Kesemutan/kebas dirasakan pada
diruang rawat hanya bermain handphone
kaki sebelah kanan sejak 15
atau mengobrol dengan teman jika
November 2021 terlebih saat traksi
menjenguk
terpasang
Pasien merasakan bosan diruang rawat Data Objektif:
terlebih saat ini bed rest • Tekanan darah = 144/93 mmHg, N = 81
Keterbatasan kondisi: pasien bedrest dan x/menit
terpasang traksi kulit • Bunyi jantungn S1 S2
Waktu tidur 5-6 jam di malam hari • Tidak ada distensi vena jugularis
Pasien mengatakan sulit tidur dikarenakan • Esktremitas sebelah kanan pucat. Suhu
nyeri dan kepikiran dengan keadaannya hangat dan bengkak di telapak kaki
Data Objektif: • Terdapat edema pada ekstremitas kanan
Postur simetris bawah
Tremor tidak ada • Pengisian kapiler > 2 detik
Rentang gerak terbatas pada kaki • Warna bibir normal
sebelah kanan • Konjungtiva tidak anemis
Kekuatan otot
5555 5555
xxxx 5555
Tandatangan: Tanggal:
22 November 2021
Terapi Farmakologi
Pemeriksaan Radiologi
a. Pemeriksaan EKG Sinus Rhtym
b. Pemeriksaan Thorax Kesan: jantung kesan tidak membesar, aorta dan
mediastinum superior tidak melebar, trakhea relatif ditengah. Kedua hilus tidak
menebal, gerakan vaskular kedua paru masih baik. Tidak tampak infiltrat nodul,
lengkung diafragma dan sinus kostofrenikus normal, tulang-tulang yang tervisualisasi
kesan intak. Kesimpulan: tidak tampak kelainan radiologis pada jantung dan paru,
tidak tampak fraktur pada tulang- tulang dinding dada.
c. Pemeriksaan vert lumbal dalam proyeksi AP dan lateral Tidak tampak fraktur,
kompresi, maupun listhesis pada tulang-tulang vertebra lumbal, fraktur komplit
intertrochanter mayor os femur kanan dengan angulasi minimal fragmen distal ke
medial
d. Pemeriksaan Pelvis Proyeksi AP Fraktur komplit intertrochanter os femur kanan
dengan angulasi minimal fragmen distal ke medial. Soft tissue swelling regio pelvis-
femur proksimal kanan yang tervisualisasi.
e. Pemeriksaan Femur Kanan Proyeksi AP dan Lateral Fraktur kominutif middafisis
os femur kanan. Fraktur komplit intertrochanter os femur kanan dengan angulasi
minimal fragmen distal ke medial. Soft tissue swelling regio femur kanan.
f. Pemeriksaan pedis kiri proyeksi AP, oblik, dan os calcaneus proyeksi awal Fiksasi
eksterna dan distal cruris kiri yang tervisualisasi hingga pedis kiri. Fraktur komplit di
posterior inferior prosesus medial os calcaneus kiri, dengan kedudukan fragmen
fraktur relatif stqa. Edema jaringan lunak di regio calcaneus pedis kiri.
DX Keperawatan
- Nyeri akut bd agens cedera fisik (fraktur tulang femur kanan)
- Hambatan mobilitas fisik bd terapi restriktif (imobilisasi)
- Konstipasi bd bedrest/imobilisasi
- Risiko jatuh (faktor risiko: hambatan mobilitas)
- Risiko gangguan integritas kulit berhubungan dengan imobilisasi, tidak adekuatnya
sirkulasi perifer, dan pemasangan traksi kulit
Patofisiologis (WOC)
Analisis Masalah
Data Etiologi Masalah
DS Agens cedera fisik Nyeri Akut
P = penyebab nyeri karena terpasang
(fraktur femur
traksi kulit kanan)
Q = rasa seperti ditarik dan tertusuk
R = kaki sebelah kanan dari paha sampai
ujung jari
S = skala 10
T = setiap waktu
D0
Pasien tampak meringis
Pasien mengatakan sulit tidur karena
merasa nyeri
Tekanan darah meningkat 144/93 mmHg
Kriteria Hasil
Tingkat Nyeri:
- Pasien melaporkan penurunan nyeri
- Pasien tidak tampak ekspresi nyeri
Kontrol Nyeri:
- Pasien mampu menggunakan tindakan pengurangan nyeri tanpa analgesik
- Pasien melaporkan nyeri yang terkontrol
Mandiri:
- Kaji dan dokumentasikan lokasi, karakteristik, onset/durasi, frekuensi, kualitas, intensitas
atau beratnya nyeri dan faktor pencetus.
Rasional: Mengetahui keadaan nyeri pasien, membantu menjelaskan penyebab nyeri dan
menginformasikan tentang progres penyakit.
- Berikan informasi mengenai istirahat di tempat tidur dan menjelaskan posisi yang
nyaman
Rasional: Istirahat di tempat tidur dengan posisi yang nyaman dapat mendukung relaksasi
Kriteria Hasil
Mobilitas
- Mengembalikan dan mempertahankan mobilitas pada tingkat setinggi mungkin
- Pertahankan posisi fungsi
- Meningkatkan kekuatan dan fungsi bagian tubuh yang terkena kompensasi
- Mendemonstrasikan teknik yang memungkinkan dimulainya kembali aktivitas,
terutama aktivitas kehidupan sehari-hari
Intervensi dan Rasional
Mandiri:
Pre-Operasi
- Observasi tanda-tanda vital
Rasional: Untuk mengetahui keadaan umum pasien
- Kaji kemampuan pasien dalam mobilisasi
Rasional: Untuk mengetahui kemampuan pasien dalam melakukan aktivitas
- Anjurkan gerak aktif pada ekstremitas yang sehat
Rasional: Rentang gerak meningkatkan tonus atau kekuatan otot serta memperbaiki fungsi
jantung dan pernapasan
- Pertahankan imobilisasi dengan traksi kulit beban 5 kg
Rasional: Mempertahankan imobilisasi pada area fraktur
- Anjurkan keluarga membantu aktivitas pasien
Rasional: Agar segala kebutuhan pasien yang tidak dapat dilakukan secara mandiri dapat
tetap terpenuhi
- Kolaborasi dengan dokter terapi fisik tentang rencana ambulasi sesuai dengan kebutuhan
Rasional: Untuk membantu mengatasi dan mempercepat proses penyembuhan.
Post-Operasi
- Instruksikan klien latihan rom aktif/pasif pada ekstremitas yang terkena dan tidak
Rasional: meningkatkan aliran darah ke otot dan tulang untuk meningkatkan tonus otot,
menjaga mobilitas sendi, dan mencegah kontraktur, atrofi, dan resorpsi kalsium dari
tidak digunakan.
- Bantu dan dorong aktivitas perawatan diri seperti mandi, berpakaian, toileting,
RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN
(Identifikasi tiga masalah prioritas pasien)
Diagnosis Keperawatan 3 (Problem, etiology, sign/symptom)
P: Ketidakefektifan perfusi jaringan perifer
E: fraktur terbuka femur kanan
S: Nyeri skala 10 pada lokasi fraktur yang dipasang traksi kulit, warna pucat, suhu hangat,
Kriteria Hasil
Tissue Perfusion: Peripheral
- Suhu ekstremitas kulit normal
- Warna kulit normal
- Capilary refil pada jari-jari kaki kanan dalam batas normal (> 2 detik)
- Tekanan darah sistolik dalam batas normal (<140 mmHg)
- Tekanan darah diastolik dalam batas normal (<90 mmHg)
- Tekanan nadi dalam batas normal
- Tidak terjadi edema pada perifer
- Monitor tanda-tanda vital, seperti: suhu, tekanan darah, nadi dan pernapasan
Rasional: Mengupayakan TTV tetap dalam keadaan stabil
- monitor status hidrasi (kelembapan mukosa, kecukupan denyut nadi dan tekanan darah
ortostatik) dengan tepat
Rasional: mengetahui ada atau tidaknya tanda-tanda hidrasi pada klien
- berikan terapi IV dengan tepat
Rasional: Menghindari kesalahan pemberian terapi pada klien
\
Catatan Perkembangan
Catatan perkembangan dibuat per diagnosis setiap hari. Evaluasi menggunakan SOAP
Diagnosis Keperawatan: Nyeri Akut
Tanggal Jam Implementasi Evaluasi
22 10.30 WIB - Observasi TTV S:
November
- Kaji Nyeri - Pasien mengatakan nyeri
2021
- Jelaskan dan bantu pasien di kaki kanan sampai
dengan tindakan pereda nyeri ujung jari kaki seperti di
non farmakolgi. tarik dan ditusuk dengan
- Lakukan: Manajemen nyeri skala 10
- Ajarkan teknik relaksasi nafas - Pasien mangatakan posisi
dalam pada saat nyeri muncul supine nyaman baginya,
- Manajemen lingkungan: namun punggung pasien
lingkungan tenang, batasi terasa panas karena bedrest
pengunjung dan istirahatkan - Pasien memahami
klien (bedrest) prosedur manajemen nyeri:
- Kolaborasi dengan dokter relaksasi napas dalam dan
dengan pemberianan algetik. fasilitas istirahat/tidur
- Perawatan dan pemantauan - Pasien mengatakan
reduksi fiksasi eksternal. prosedur relaksasi napas
dalam cukup membantu
dalam menenangkan dan
menurunkan nyeri
- Pasien memahami bahwa
nyeri dirasakan karena
adanya pergeseran
fragmen tulang dan
prosedur invasive:
pemasangan fiksasi
eksterna: traksi kulit
- Pasien mengatakan balutan
luka belum diganti sejak di
IGD (7 hari)
O:
- Pasien dapat melakukan
tarik napas dalam dengan
benar
- Skala nyeri: 10
- Tekanan darah: 144/93
mmHg
- Frekuensi nadi: 81 x/menit
- Diberikan paracetamol oral
500mg untuk meredakan
nyeri
- Pasien mengatakan
balutan luka terasa
nyaman dan tidak ada
gatal
O:
- TD : 138/89 mmHg, S:
36,3oC; N:78 kali/menit
Sa02:99, RR: 16 x/mnt
- Diberikan paracetamol
drip 100ml dan ketorolac
30 mg untuk meredakan
nyeri
P: Lanjutkan intervensi
sesuai NCP
25/11/2021 14.30 1. Observasi TTV S:
- Pasien mengatakan nyeri
2. Kaji Nyeri
di area operasi menurun
3. Lakukan: Manajemen nyeri:)
dengan skala 3 dan dapat
4. Evaluasi teknik relaksasi dan
ditoleransi
distraksi pada saat nyeri
5. Kolaborasi dengan dokter - Pasien mengatakan telah
dengan pemberian analgetik melakukan prosedur
paracetamol 500 mg oral relaksasi napas dalam dan
distraksi secara mandiri
ketika nyeri muncul
O:
- TD : 138/89 mmHg; S:
36,3oC; N:78 x/menit;
Sa02:99 %, RR: 16 x/mnt
- Diberikan paracetamol
oral 500mg
O:
- TD : 152/87 mmHg, S:
36,5oC, N: 79x/menit ;;
Sa02: 98%, RR: 20 x/menit
- Diberikan paracetamol
oral 500mg
Catatan Perkembangan
Catatan perkembangan dibuat per diagnosis setiap hari. Evaluasi menggunakan SOAP
Diagnosis Keperawatan: Hambatan Mobilitas Fisik
Tanggal Jam Implementasi Evaluasi
22/11/20 10.30 - Observasi tanda-tanda vital S:
21 WIB
- Kaji kemampuan pasien - Pasien mengatakan saat ini
dalam mobilisasi kondisi bedrest dan belum pernah
- Anjurkan gerak aktif pada mencoba menggerakkan
ekstremitas yang sehat ekstremitas/miring kanan kiri
- Pertahankan imobiliasi karena perasaan takut
dengan traksi kulit - Pasien mangatakan posisi supine
- Anjurkan keluarga nyaman baginya, namun
membantu aktivitas pasien punggung pasien terasa panas
karena bedrest
- Pasien memahami bahwa
pemasangan traksi kulit berguna
untuk imobilisasi, menurunkan
pergerakan fragmen tulang femur,
dan mencegah kompresi.
- Pasien memahami latihan gerak
aktif pada ekstremitas yang sehat
untuk mencegah penurunan
kekuatan otot
O:
- TD : 144/93, S: 36,6 N:81
kali/menit Sa02:99, RR 20 x/mnt
- Semua anggota gerak dalam
rentang normal kecuali kaki kanan
pasien
A: hambatan mobilitas fisik belum
teratasi
P: Pasien direncakanan operasi pada
hari Selasa, 23 November 2021.
Lanjutkan intervensi sesuai NCP +
Ajarkan ROM
24/11/20 16.00 1. Observasi tanda-tanda vital S:
21
2. Kaji kemampuan pasien - Pasien dan teman pasien
dalam mobilisasi mengatakan pagi hari melakukan
3. Anjurkan gerak aktif pada latihan ROM secara mandiri pukul
ekstremitas yang sehat 09.00
4. Evaluasi ROM
- Keluarga juga membantu pasien
5. Anjurkan keluarga membantu
saat duduk
aktivitas pasien
O:
kruck O:
7. Evaluasi latihan penggunaan
- TD : 138/98 mmHg, S: 36,6oC, N:
kruk
100x/menit ;; Sa02: 98%, RR: 16
8. Anjurkan keluarga membantu
x/menit
aktivitas pasien
- Pasien dapat mempraktikkan
penggunaan kruck secara mandiri