Anda di halaman 1dari 39

ABSTRAK

Penelitian ini disebabkan oleh mengapa konsumen ingin membeli produk


dengan sistem online, meskipun dalam pembelian ini memiliki beberapa resiko
seperti penipuan oleh penjual, lamanya barang sampai kepada kita, dan yang lain.
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis pengaruh harga, kepercayaa,
efektif, kenyamanan, efisien, terhadap keputusan pembelian secara online.

Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah konsumen pada


online shop. 5 informan yang diambil sebagai sampel nmenggunakan teknik non
probality sampling dengan pendekatan study kasus.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa harga berdampak positif terhadap


minat beli. Kepercayaan berdampak positif terhadap minat beli, kenyamanan
berdampak positif terhadap minat beli, efisien berdampak positif terhadap minat
beli online shop.

Kata Kunci : Pembelian, Online Shop

1
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Globalisasi merupakan momentum yang sangat baik bagi berkembangnya


segala elemen dalam kehidupan. Adanya globalisasi mengantarkan berbagai
perkmnbangan dan kemajuan yang pesat dalam dunia teknologi dan informasi saat
ini, hal ini terbukti dengan semakin pesatnya perkembangan informasi,
komunikasi dan teknologi yang ada di masyarakat. Kondisi yang demikian ini
terus terjadi dan telah berkembang pesat pada era globalisasi seperti sekarang ini
dan mengakibatkan adanya kemajuan salah satunya yaitu, semakin majunya
teknologi informasi didukung dengan tidak adanya hambatan ruang dan waktu
tempuh serta banyaknya penemuan dan penggunaan berbagai alat teknologi
informasi yang dapat menunjang kebutuhan hidup.
Hal ini menunjukkan bahwa kemajuan yang terjadi pada teknologi yang
meliputi produksi, konsumsi dan distribusi. Informasi memegang peranan yang
sangat penting menurut Alvin Toffler dalam Munir (2011:29) menyebutkan
bahwa pesatnya perkembangan yang terjadi dalam teknologi sebagai sebuah
revolusi yang berlangsumg dalam tiga gelombang. Dimana tiga gelombang
tersebut diawali dengan munculnya teknologi dalam pertanian, teknologi industry
dan teknologi informasi yang mendoronng tumbuhnya komunikasi. Ketiga
perkembangan tersebut telah berhasil menguasai dan mempengaruhi kehidupan
manusia di dunia apabila “gagap” teknologi maka akan dapat tertinggal untuk
memperoleh kesempatan untuk maju. Informasi dan komunikasi telah memiliki
peran yang amat sangat penting dan nyata apalagi apalagi masyarakat saat ini
sedang menuju pada masyarakat ilmu pengetahuan.

Internet merupakan sebuah sistem komunikasi yang mampu menghubungkan


jaringan-jaringan komputer diseluruh dunia, dengan adanya internet sebuah
komputer akan dapat berhubngan dengan komputer lain asalkan memiliki fasilitas
internet. Selain itu internet memberikan beragam fasilitas yang memudahkan
pengguananya untuk mengakses beragam informasi yang diinginkan, internet

2
memberikan kemudahan dalam bertukar informasi seperti bertukar file,
berbincang-bincang dengan mengirimkan email atau langsung IRC (internet relay
chat) (Ramadhan, 2005).

Sejak terjadinya krisis ekonomi pada akhir dasawarsa Sembilan puluhan,


terjadi perubahan trend pemasaran, dari pemasaran konvensional ke pemasaran
online, jika seblumnya konsumen membeli produk-produk fashion, DVD, CD,
VCD dan aksesoris di retail dan mall-mall yang terkenal, pada saat ini konsumen
sudah mulai beralih ke transaksi online shopping (online; 2008).

Online shop merupakan sarana atau toko yang menawarkan produk barang
dan jasa lewat internet sehingga pengunjung online shop dapat melihat barang-
barang di toko online (Loekamto 2012). Konsumen bisa melihat barang-barang
berupa gambar atau foto bahkan video. Toko online shop bisa dikatakan sebagai
tempat berjualan yang sebgaian aktivitasnya berlangsung secara online di internet.
Online shop memberikan bergam kemudahan bagi konsumennya diantaranya
adalah adanya penghematan biaya, barang bisa langsung diantar kerumah,
pembayaran bisa dilaakukan secara transfer dan harga lebih bersaing (Juju &
Maya 2010)

Hasil penelitian yang dilakukan oleh kompas menunjukkan pada tahun 2012
mahasiswa memiliki minat untuk berbelanja online dengan angka sebesar 19,9%
umumnya mahasiswa melakukan belanja online bukan didasarkan pada kebutuhan
semata, melainkan demi kesenangan dan gaya hidup sehingga dikenal dengan
perilaku konsumtif atau konsumerisme (Hasugian, 2005).

Mahasiswi sebagai sasaran utama atau sebagai objek karena sebagian pembeli
online adalah wanita, konsumen wanita pada online shop rata-rata membeli
produk kecantikan dan kesehatan pakaian, fashion, aksesoris dan gadget. 1

1.2 Rumusan Masalah

1. Bagaimana Belanja Online Shop Mahasiswi Manajemen di Fakultas


Ekonomi Bisnis Islam UINSA?
1
Sari Chacha Andira Skripsi , Perilaku Berbelanja Online Di Kalangan Mahasiswi Antropologi
Universitas Airlangga.

3
1.3 Tujuan Penelitian

1. Untuk Mengetahui Belanja Online Shop Mahasiswi Manajemen di


Fakultas Ekonomi Bisnis Islam UINSA?

1.4 Manfaat Penelitian

1. bagi online shop

hasil penelitian ini diharapkan mampu memberikan pengetahuan bagi


online shop mengenai faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi konsumen
berminat melakukan pembelian produk barang atau jasa secara online, dan
untuk kedepannya dapat digunakan sebagai bahan untuk mengembangkan
inovasi serta keunggulan kompetitif dalam bersaing sehingga dapat
meningkatkan penjualan dan menambah keuntungan bagi para pembisnis
online shop itu sendiri.

2. bagi konsumen

hasil penelitian ini diharapkan mampu memberikan penngetahuan bagi para


konsumen online shop mengenai faktor-faktor apa saja yang perlu
dipertimbangkan sebelum membeli produk di online shop, serta mengedukasi
kepada konsumen atau masyarakat bahwa berbelanja online tidak sesulit yang
dibayangkan.

3. bagi peneliti

dapat meberi wawasan serta pengetahuan pada peneliti serta memberikan


kesempatan baik untuk menerapkan teori-teori dan membandingkan dengan
kondisi nyata atau kenyataan yang ada.

4
1.5 Batasan Masalah

Agar penulisan penelitian ini tidak menyimpang dan mengambang dari


tujuan yang semula direncanakan sehingga mempermudah mendapatkan data
dan informasi yang diperlukan, maka penulis menetapkan batasan-batasan
masalah sebagai berikut:

1. Subjek hanya difokuskan kepada mahasiswi manajemen Uinsa


2. Online shop yang pilih sebagai tempat berbelanja adalah online
shop umum

5
BAB II
TELAAH PUSTAKA

2.1 Landasan Teori dan penelitian terdahulu

Di dalam bab ini akan dijelaskan tentang teori-teori yang melandasi penelitian

1. Belanja online (Online Shop)

Dengan adanya internet mempermudah aktivitas banyak orang, salah


satunya adalah berbelanja. Orang tak perlu lagi keluar rumah dan berbelanja
di swalayan, supermarket, plaza, butik maupun pasar. Orang cukup duduk
didepan komputer atau lewat ponsel, memilih dan memesan barang via
internet, disebut e-commerce atau online shopping. (Ollie, 2008)
Ada beberapa Keunggulan atau alasan kenapa konsumen lebih memilih
belanja online dari pada belanja offline yaitu;
A. Mudah
Mudah karena dapat dilakukan dimana saja dan kapan saja, melalui
perangkat komputer dimana saja yang terkoneksi dengan internet,
termasuk dari perangkat mobile pribadi. Tinggal masuk ke web , pilih
produk, baca deskripsi produk, klik beli, pilih cara pembayaran dan
tunggu sampai barang diantar.
B. Murah
Alasan lain berbelanja lewat online adalah lebih murah. Ini karena
biaya untuk menjual produk di internet lebih murah sehingga fair
konsumen juga berhak atas biaya yang lebih murah jika dibandingkan
dengan harga dipasar offline, bahkan bila harga barang di online sama
dengan harga barang di offline itupun masih bisa dihitung lebih murah
karena ada beberapa komponen biaya lain yang sebenarnya tidak perlu
dikeluarkan seperti biaya bensin, parker, toll, makan dll. Jadi belanja
online memang benar-benar murah.2

2
Rahardjo Susilo Toto, Jurnal Analisis Faktor-faktor yang Mempengaruhi Motif Belanja Secara
Online.program SI Fakultas Ekonomi Universitas Dipenegoro semarang.

6
C. Praktis
Praktis karena tidak perlu mendorong trolley, tidak perlu antri dikasir,
dan tidak perlu marah-marah dengan layanan SPG yang lama dan tidak
memuaskan. Belanja online bisa dilakukan dimana saja, kapan saja,
dengan alamat pengiriman yang boleh ditentukan sendiri misalnya
kerumah sendiri, ke kantor atau kerumah saudara maupun keerumah
teman. Tidak ada belanja lain yang dapat menandingi kepraktisan belanja
online.
D. Efisien
Konsumen tidak perlu berlama-lama menghabiskan waktu mencari
produk yang dibutuhkan. Waktu menjadi lebih efisien dari pada harus
berjam-jam menembus kemacetan lalu lintas. Time is not money, time is
much valuable than money. E-commerce yang saat ini hadir menjamur, baik
dalam skala rumahan, toko online individu, maupun e-commerce besar,
tentu saja semua itu untuk melayani kita agar hidup lebih efisien.
E. Ketersediaan barang dipasaran
Ada kalanya sebuah barang yang konsumen cari sangat sulit didapatkan
di tempat tinggal konsumen, mislnya jika konsumen ingim membeli produk
X dan produk X tidak ada dijakarta, tapi ada disebuah toko online di medan
yang menjual barang itu mau tidak mau konsumen harus membeli barang itu
daari toko online yang berpusat di medan.
F. Pemilihan produk tanpa batas
Toko online biasanya menawarkan berbagai pilihan produk, konsumen
dapat menemukan produk-produk sesuai kebutuhan konsumen.
G. Belanja santai tidak terburu-bru
Konsumen dengan sendirinya sudah tau apa yang di inginkan ketika
mengunjungi pusat perbelanjaan online, tapi jika anda tidak yakin,
lkonsumen biasanya mengambil waktu untuk browsing. Dan situs belanja
online di internet tidak akan tutup kecuali website sedang down untuk
beberapa alasan, sehingga konsumen tidak perlu merasa terburu-buru atau
dipaksa berkomitmen untuk membeli item.
H. Informasi dan tinjauan

7
Jika konsumen ingin mendengar pendapat tentang suatu produk
sebelum membeli konsumen akan menemukan beberapa toko online yyang
memungkinkan pelanggan memberikan komentar atau menilai sebuah
barang yang telah mereka beli. Hal ini akan membantu konsumen baru
mebuat keputusan berdasarkan pengalaman orang lain. Jika konsumen
menemukan bahwa suatu produk atau bahkan seluruh toko online telah
menerima berbagai ulasan yang buruk, mungkin menjadi tanda untuk
beralih ke produk berikutnya atau toko online lainnya.3
(www.wikipedia.com)
Sistem seperti ini memang punya banyak kemudahan, tetapi juga tidak
sedikit resiko yang bisa muncul. Resiko tersebut antara lain barang yang
tidak terkirim, kualitas barang yang tidak sesuai dengan ulasan yang
tercantum di website, alamat e-mail “dijual” ke pihak lain, atau dicurinya
data pribadi pembeli. Data-data yang rentan terhadap penyalahgunaan, salah
satunya adalah rekening bank, baik tabungan maupun kredit dan sejenisnya.
(www.okezone.com) 4
3. Tips aman berbelanja online
1. Situs yang terbukti keamanan-nya
Situs bisa disebut aman jika memanfaatkan teknologi enkripsi untuk
mentransfer informasi dari komputer pengguna ke komputer penjual.
Dengan enskripsi, informasi penting seperti nomor kartu kredit bisa
diamankan dengan kode tertentu untuk mencegah pencurian, indikasi situs
yang aman, salah satunya adalah alamat “https:/”, jika ada “s” berarti situs
tersebut bisa dikategorikan cukup aman. Biasanya tanda “s” ini tak akan
muncul sampai konsumen mengakses halaman order barang dalam situs.
2. Sedikit reputasi situs
Situs E-Commerce yang terpercaya setidaknya menyertakan nomor
telepon yang bisa dihubungi untuk pelayanan konsumen atau untuk

3
Adi Rifqi Nugroho, skripsi, Analisis FAktor-faktor yang Mempengaruhi Keputusan Pembelian
dengan Sistem Pre-Order Secara Online Shop. Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas
Diponegoro Semarang.
4
Rahadrjo Susilo Toto, Analisis Faktor yang mempengaruhi motif belanja secara online, Fakultas
Ekonomi Universitas diponegoro, Semarang

8
memesan barang. Cari tahu juga bagaimana reputasi perusahaan dalam
melayani konsumennya.
3. Kebijakan privasi dan keamanan situs
Setiap situs E-Commerce yang terpercayaa mempunyai informasi tentang
bagaimana sebuah transaksi perdagangan akan diproses dalam kebujakan
privasi dan keamanannya.
4. Hanya data yang diperlukan
Ketika konsumen hendak memesan barang, ada beberapa informasi
pribadi yang harus konsumen sertakan seperti nama dan alamat. Seringkali
konsumen diminta memberikan informasi pribadi lainnya, misalnya
pendapatan bulanan. Dalam hal ini konsumen harus tahu apa relevansi atau
keterkaitan antara barang pesanan dan pendapatan bulanan, jika tidak ada
relevansinya, jangan berikan informasi itu. Bisa jadi informasi tersebut
disalahgunakan. Karena itu, konsumen hanya perlu menulis data yang
diperlukan saja dalam proses transaksi itu.
5. Password
Beberapa situs mengharuskan pengguna melakukan login sebelum
memesan barang, lebih baik jiak konsumen menggunakan password yang
sukar diidentifikasi. Supaya informasi tidak bocor atau tidak diketahui
orang.
6. Print pesanan
Mengingat besarnya kemungkianan adanya penipuan dan
penyalahgunaan informasi, konsumen dianjurkan untuk mengprint halaman
situs yang mengkonfirmasi seluruh hal yang mengenai pesanan seperti harga
barang, informasi produk atau nomor pesanan dan kebijakan keamanan
perusahaan untuk berjaga-jaga.
7. Pengiriman
Biasanya barang yang sudah di beli konsumen dijanjikan akan datang
dalam waktu tertentu. Perhatikan informasi bagaimana cara perusahaan
menangani kendala jarak atau masalah pembayaran dan pengantaran barang.
Perhatikan pula apakah barang mempunyai garansi atau bisa dikembalikan jika
terdapat cacat atau ketidaksesuaian pemesanan.

9
4. Motif belanja

Motif pembelian diketahui menjadi penyebab yang mendasari mengapa


orang-orang berbelanja dan disesuaikan terhadap kesenangan atau kepuasan
individu, pemahaman yang lebih baik dari motif pembelian mengarah ke
retailer untuk memahami dan dapat meramalkan perilaku pembelian
konsumen.

Menurut Mulia et. Al (dalam Jeung-Eun Leedan Kyu-Hye Lee, 2009)


melaporkan bahwa motif belanja yang terkait dengan pilihan media interaksi
terasa seperti sosial, browsing dan situs perbandingan, demikian motif yang
berbeda memungkinkan pembeli untuk mengubah perilaku pembelian mereka
serta memilih media yang tepat.5

5. Pengetahuan teknologi internet


Aplikasi internet merupakan teknologi yang cukup kompleks, agar
pengguna dapat menggunakan aplikasi internet membutuhkan pelatihan dan
pembelajaran (Compeau and Higgins, 1995a; Davis et all,1989) dengan
pembelajaran dan pelatihan mengenai aplikasi internet pengguna dapat
mengerti tentang apa yang diharapkan nantinya, pembelajaran tersebut antara
lain seperti bagaimana agar dapat terhubung dengan internet, pencarian
informsi dalam internet, pertukaran informasi melalui internet, dan sebaginya.
Pengetahuan teknologi internet sangat berpengaruh terhadap hasil yang
diharapkan pengguna dalam berinteraksi melalui website. Hasil yang dihrapkan
(outcome sxpectations) dapat memmperkirakan sebuah tingkah laku yang akan
menghasilkan sesuatu (Oliver & Shapiro 1993), tetapi tergantung atas sebaik
apa tingkah laku yang dapat mereka lakukan (Bandura, 1997). Oliver dan
Shapiro (1993) menyatakan bahwa semakin kkuat pengetahuan teknologi yang
dimiliki seseorang (pembeli), semakin besar kepercayaan pengguna dan
kemungkinan dalam memperoleh hasil yang diinginkan dalam penggunaan
teknologi digital. Dalam konteks ini penguasaan teknologi internet

5
Rahardjo Sosilo Toto, Jurnal Analisis Faktor-faktor yang Mempengaruhi Motif Belanja Secara
Online di Komunitas Kaskus Semarang. Program SI Fakultas Ekonomi Universitas Diponegoro
Semarang.

10
berhubungan secara positif terhadap hasil dari penggunaan internet, seperti
berbelanja secara online.
Compeau and Higgins (1995) menyatakan bahwa pengetahuan teknologi
internet mempengaruhi kepercayaan dan harapan akan hasil yang didapat atas
penggunaan komputer untuk bekerja dan menggunakan komputer secara
pribadi. Dengan memiliki pengetahuan tentang teknologi internet, kepercayaan
pelanggan akan mengikat dan dapat dengan leluasa dalam menggunakan
aplikasi interner ( Hsu,Chiu,Fu(2004).6

6. Kepercayaan Konsumen pada Online Shop


Bagi pelangan online. Melakukan transaksi dengan vendor secara online
akan mempertimbangkan ketidakpastian dan resiko jika dibandingkan dengan
transksi jual beli secara tradisional. Pembeli diberikan kesempatan yang sedikit
untuk mengetahui kualitas barang dan melakukan pengujian terhadap produk
yang diinginkan melalui web yang sidediakan oleh vendor. Ketika pelanggan
melakukan pembelian dari website vendor yang tidak dikenal, pembeli tidak
dapat mengetahui kualitas barang dan jasa yang ditawarkan, apakah masuk
akal dan dapat diandalkan atau tidak. Grabner-Krauter (2002)
mengklasifikasikan ketidakpastian dalam e-commerce: ketidakpastian sistem,
dimana disebabkan oleh masalah sekuritas dan teknis dalam sistem, dan
ketidakpastian transaksi yang mana dijelaskan oleh informasi tidak
berhubungan mengenai proses transaksi tersebut. Penelitian terdahulu
(Doney,Cannon dan Mullen (2003); Eden (1988); kim, Silvasailam, Rao (2004)
menunjukkan bahwa kepercayaan didefinisikan, satu definisi yang dianggap
paling tepat adalah “bahwa seseorang percaya, dan mau bergantung pada pihak
lain”(Mcknight dkk…1998 p.474)
Dalam mencari bukti kepercayaan atas barang dan jasa yang ditawarkan,
kepercayaan memegang kunci dalam proses pembelian dengan pelanggan.
Kepercayaan adalah salah satu faktor yang mempengaruhi seberapa tingkat
anggapan akan resiko dan penilaian yang dilakukan oleh pelanggan. (Kathryn
dan Mary;2002) menyarankan bahwa anggapan resiko yang berhubungan

6
Ibid.

11
dengan E-Commerce adalah sebuah fungsi atas kepercayaan yang dibangun
oleh perusahaan. Sebagai hasilnya, fungsi kepercayaan menurunkan persepsi
akan resiko yang didapat. Schurr dan Ozanne (1985), mendefinisikan
kepercayaan sebagai kepercayaan akan janji dalam melakukan hubungan
dengan pelanggan. Mayer et al (1995), mendefinisikan kepercayaan sebagai
kesediaan perusahaan untuk melayani kebutuhan yang diharapkan pelanggan.
Dapat disimpulkan bahwa kepercayaan mengacu pada keyakinan
pelanggan bahwa janji yang diberikan perusahaan kepada pelanggan dapat
dipercaya dan memberikan aksi yang saling menguntungkan mengacu kepada
perusahaan. Menurut Following Coleman (1990), anggapan akan resiko dapat
diperhatikan sebagai penaksiran individu atas kemungkinan-kemungkinan
poditif dan negatif yang mungkin muncul dalam suatu transaksi atau situasi.
Beberapa transaksi memiliki faktor resiko yang spesifik sesuai dengan
transaksi itu sendiri, termasuk kehilangan secara financial, ketidakpastian
akan informasi, komplesitas dan asimetri (Kimmey and Mc Cord; 2002).
Tingkat anggapan akan resiko yang melekat dalam sebuah perubahan
diimbangi oleh tingkat kepercayaan. Fukuyama (1995), dan Morgan Hunt
(1994) menunjukkan bahwa kepercayaan dapat mengurangi anggapan atau
resiko dalam bertransaksi.7
7. Kualitas Produk online shop
Konsep kualitas terus mengalami perubahan sepenjang sejarah, dan
sampai sekarang tetap menjadi perhatian, baik bagi para ilmuwan maupun
para praktisi dalam bidag manajemen. Begitu pentingnya kualitas pernah
digambarkan sebagai satu-satunya kekuatan terpenting yang membawa
pertumbuhan ekonomi perusahaan ke pasar internasional (Feigenbaum,1982).
Setidaknya ada tiga hal yang menyebabkan perusahaan mengarah kepada
peneekanan kualitas produk, dalam bersaing dipasar yaitu sejak perang dunia
ke 2, teknologi telah memungkinkan sedikit orang untuk mengahsilkan suatu
produk berkualitas tinggi dan dengan harga yang beersaing. Kemudian yang
kedua adalah kemajuan yang sangat pesat dalam bidang teleekomunikasi dan
transportasi telah memungkinkan pemindahan data dan produk kemanapun

7
Ibid hlm 16

12
dengan sangat cepat, dan yang ke tiga adalah hambatan-hambatan melakukan
perdagangan keseluruh dunia telah berkurang, sehingga memungkinkan untuk
menjalankan bisnis dimanapun dan kapanpun. (Cortada, 1996).
Ada banyak definisi tentang kualitas, namun semua defiinisi sepakat
bahwa kualitas ditentukan oleh pelanggan. Istilah kualitas makin mebutuhkan
pengertian atau perangkat proses yang bersifat menyeluruh dalam organisasi
agar istilah tersebut dapat diimplementaasikan. Kualitas telah didefinisikan
dalam berbagai istilah, misalnya kualitas sebagai excellence (Kitto,1995;
pirsig 1974;373). Value (bbbott,1995),conformance to specifications
(Gilmore, 1974; Levitt, 1972), dan masih banyak lagi definisi lainnya yang
dikemukakan oleh pakar kualitas. Meskipuntidak ada definisi kualitas yang
dapat diterima secara universal, dari definisi yang ada terdapat beberapa
persamaan, yaitu elemen-elemen sebagai berikut 9Tjitono dan Diana, 1995)
yaitu;
1. Kualitas meluputi usaha memeenuhi atau meleebihi harapan
pelanggan
2. Kualitas mencakup produk, jasa, manusia , proses dan lingkungan
3. Kualitas merupaka kondisi yangs elalu berunah. Stephen Uselac
(dalam Tjiptono dan Diana, 1995)

Kualitas produk yang sesuai atau melebihi harapan pelanggan dapat


dikategorikan menjadi 8 dimensi:8

1. Performance
Mengacu pada seberapa konsisten dan seberapa baaik fungsi dari produk
tersebut. Untuk jasa, yang dimaksudkan dengan perinsip yang tidak
terpisahkan adalah karena digunakan langsung pada pelanggan. Jadi dimensi
performance untuk jasa dapat lebih didefinisikan oleh atributresponsinevess,
jaminan (asuransi) dan empathy.
2. Responsinevess

8
Ibid.

13
Keinginan untuk membantu pelanggan menyediakan saran yang baik
untuk pelanggan. Assurance mengaacu pada pengetahuan dan kesopanan
pelayan dan kemampuan pelayan untuk meberikan keyakinan pada
pelanggan.
3. Empathy
Dapat diartikaan menyediakan kepedulian , perhatian secara individu ke
pelanggan. Aesthetic berhubungan dengan 193 penampilan atau bentuk dari
produk itu sendiri, apakah sesuai dengan fasilitas, peralatan, personal dan
komunikasi yang tterkait dengan jasa.
4. Serviceability
Diukur berdasarkan kemudahan perawatan dan perbaikan produk.
5. Featurs
Mengacu pada karakteristik sebuah produk yang berbeda antara produk
sejenis yang meemiliki fungsi sama.
6. Reliability
Kemungkinan produk atau jasa dapat menggunakan fungsinya dengan
baik dalam kurun waktu teertentu.
7. Durability
Didefinisikan sebagai waktu atau lama pemakaian dari produk atau jasa.
8. Fitness of use
Kesesuaian dari produk dengan apa yang dibawa dalam sebuah
penginformasian. Jika ada design yang kurang cocok atau tidak sesuai dari
produk tersebut, produk mungkin gagal meskipun produk tersebut sesuai
dengan spesifikasi yang telah ditentukan.9

9. Conformance
Dimensi yang sering mendapatkan ketegasan atau penekanan. Dalam
kenyataan, para ahli kualitas percaya bahwa “kualitas adalah conformance”
adalah definisi operasional terbaik. Dengan memperlihatkan 8 dimensi
produk yang telah disebutkan diatas persepsi resiko akan semakin rendah.
Sehingga meemungkinkan pembeli untuk melakukan pembelian ulang

9
Ibid.hlm 19

14
terhadap-produk yang diinginkan. (7dimension are based on Edwin S.Scheter,
Managin for World Class Quality (Milwaukee:ASQC Quality Press, 1992).10
8. Keputusan pembelian pada Online Shop

Keputusan pembelian merupakan suatu tahapan proses dimana konsumen


melakukan pembelian, sehingga keputusan pembelian merupakan bagian dari
perilaku konsumen pada saat memutuskan untuk membeli. Perilaku konsumen
merupakan respon psikologis yang kompleks, yang muncul dalam bentuk
perilaku tindakan yang khas secara perorangan yang langsung terlibat dalam
usaha memperoleh dan menggunakan produk. Termasuk dalam pembelian ulang
(Hasan,2009). Sehingga sangatlah jelas dari definisi tersebut bahwa keputusan
pembelian merupakan bagian dari perilaku konsumen.
Keputusan pembelian berkaitan dengan kegiatan dimana seorang
konsumen akan memutuskan untuk mencari suatu produk atau jasa yang
diinginkan. Keinginan ini dimulai dari kebutuhan yang dirasakan mendesak bagi
konsumen tersebut (Sarwono & Prihantono, 2012). Memahami pola perilaku
konsumen akan bermanfaat dalam melakukan riset tentang kepuasan pelanggan.
Ada beberapa pola perilaku yang menentukan ketika akan melakukan pembelian
(Hill,1996). Adapun tahapannya adalah sebagai berikut:
1. Mengidentifikasi kebutuhan
Tahap pertama adalah identifikasi kebutuhan, ini adalah titik dimana
konsumen potensial menyadari bahwa mereka perlu membeli produk, atau
memanfaatkan suatu layanan sesuai dengan apa yang dibutuhkan.
2. Pencarian informasi
Setelah kebutuhan telah diidentifikasi oleh konsumen, tahap selanjutnya
adalah melakukan pencairan informasi untuk mengetahui bagaimana
kebutuhan dapat dipenuhi.11

10
Ibid.
11
Adi Rifqi Nugroho, skripsi, Analisis FAktor-faktor yang Mempengaruhi Keputusan Pembelian
dengan Sistem Pre-Order Secara Online Shop. Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas
Diponegoro Semarang.

15
3. Tahap evaluasi
Setelah pencarian telah dilakukan, tahap evaluasi dimulai, dengan konsumen
mengevaluasi alternative yang tersedia untuk menentukan mana yang
terbaik, seperti mengevaluasi fitur produk dan merek.
4. Keputusan pembelian
Setelah evaluasi alternative telah dilakukan, langkah selanjutnya adalah
keputusan untuk membeli. Dalam tahap ini, konsumen memproses informasi
dari pencarian informasi dan memutuskan melakukan opsi pembayaran pada
produk.
5. Eveluasi pembelian
Tahap akhir dari proses pengambilan keputusan adalah evaliuasi pembelian.
Pada tahap ini konsumen menilai apakah produk atau jasa telah memenuhi
harapan mereka. Proses ini tidak hanya mempengaruhi apakah mereka akan
menjadi konsumen tetap, tetapi apakah mereka akan menawarkan saran yang
positif atau negative pada konsumen potensial lainnya.
Pola perilaku ketika akan melakukan pembelian online sebenarnya tidak
jauh berbeda dengan pola diatas. Akan tetappi terdapat beberapa hal yang
mengubah pola perilaku tersebut dalam dunia online. Hal ini dikarenakan
karakteristik dunia online yang serba cepat, mudah dalam memperoleh
informasi dan bersifat global. Menurut (Sarwono & Prihantono ;2012),
perilaku yang berubah karena dampak transaksi online diantaranya:
1. Cara memperoleh informasi produk dan jasa
2. Cara melakukan pembelian dari mana saja karena konsumen hanya
cukup dengan membuka website perusahaan
3. Hilangnya tatap muka langsung dengan penjual
4. Cara menawar harga
5. Kemudahan dalam memperoleh barang yang dibeli
6. Kemungkinan berkurangnya loyalitas terhadap perusahaan tertentu
karena kemudahan dalam memilih barang melalui internet.12

12
Ibid.

16
2.2 Penelitian Terdahulu yang Relevan

Dalam proses penelusuran karya-karya ilmiah yanag sama atau

mirip dengan penyusunan karya ilmiah ini, maka penulis menelusuri untuk

mencari beberapa kaerangka karya ilmiah sebagai berikut:

Tabel 2.1

Penelitian Terdahulu

No Penelitian terdahulu Persamaan Perbedaan

1. Rifqi Mugroho Adi Persamaan pada Perbedaan dalam

dengan judul penelitian penelitian ini adalah penelitian ini adalah

“faktor-faktor yang sama-sama Rifqi Mugroho Adi

mempengaruhi membahas tentang membahas tentang

keputusan pembelian motif pemilihan penelitian faktor-faltor

dengan sistem pre order online shop sebagai belanja online di

online shop. Fakultas tempat berbelanja. ponegoro dimana faktor

ekonomika dan bisnis yang mempengaruhi

universitas diponegoro adalah harga.

semarang.

2. Susilo Toto Rahardjo Persamaan pada Perbedaan dalam

dengan judul penelitian penelitian ini adalah penelitian ini adalah

“analisis faktor-faktor sama-sama Susilo Toto Rahardjo

yang mempengaruhi membahas tentang faktor yang mepengaruhi

motif belanja secara motif pemilihan motif pembelian online

online di komunitas online shop sebagai adalah kepuasan.

17
kaskus semarang” tempat berbelanja.

18
BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Pendekatan dan Jenis Penelitian

Dalam penelitian ini, jenis penelitian yang digunakan adalah jenis

penelitian kualitatif karena jenis kualitatif sebagai prosedur penelitian yang

menghasilkan data deskriptif berupa kata- kata tertulis atau lisan dari orang-

orang dan pelaku yang diamati. Pemahaman tidak ditentukan terlebih dahulu,

namun diperoleh setelah melakukan analisa terhadap kenyataan sosial yang

menjadi fokus peneliti dan kemudian ditarik suatu kesimpulan berupa

pemahaman umum tentang kenyataan-kenyataan tersebut.

Menurut Bogdan dan Taylor metodologi kualitatif sebagai prosedur

penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata- kata tertulis atau

lisan dari orang-orang dan perilaku yang diamati. Pendekatan ini diarahkan

pada latar dan individu atau organisasi kedalam variable atau hipotesis, tetapi
13
perlu memandangnya sebagai suatu keutuhan. Melalui penelitian ini

diharapkan terangkat gambaran mengenai aktualisasi, realisasi dan persepsi

sasaran penelitian. Tentang pembelian online shop mahasiswi manajemen

fakultas ekonomi dan bisnis islam UINSA. Pendekatan yang digunakan analisis

deskriptif. Analisis deskriptif mengenai situasi–situasi atau kejadian-kejadian

yang diakumulasikan data dasar dalam cara deskriptif semata-mata tidak hanya
14
untuk mencari makna dan implikasi. penelitian ini berdasarkan suatu

peristiwa (karangan, perbuatan dan sebagainya) untuk mengetahui keadaan

13
Lexy J Moleong, Metode Penelitian Kualitatif cet 13, (Bandung: Remaja Rosada Karya, 2002),
hal. 3
14
Birata, Sumadi Surya, Metode Penelitian (Jakarta : Raja Grafindo Persada, 1998) hal. 19

19
yang sebenarnya. Dengan analisa laporan penelitian akan berisi kutipan-

kutipan data untuk memberi gambaran penyajian data yang telah terkumpul,

data tersebut dari naskah wawancara, catatan lapangan, dokumentasi, catatan,

dan dokumen resmi perusahaan.

3.2 Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilakukan di FAkultas Ekonomi dan Bisnis Islam

Universitas Sunan Ampel Surabaya . Adapun alasan penulis memilih lokasi

tersebut dikarenakan ingin mengetahui belanja online shop mahasiswi

manajemen fakultas ekonomi dan bisnis islam UINSA.

3.3 Jenis dan Sumber Data

Dalam pengolahan kata dan jenis data pada penelitian ini menurut

sumbernya digolongkan menjadi dua kelompok yaitu:

1. Jenis Data

Berdasarkan sumbernya jenis data dibagi menjadi dua yaitu data

primer merupakan data yang diperoleh langsung dari sumbernya, diamati

dicatat untuk pertama kalinya. Sedangkan data skunder merupakan data

yang akan diusahakan sendiri pengumpulannya oleh peneliti. Misalnya dari


15
publikasi lainnya. Berpijak dari penelitian diatas peneliti bertujuan untuk

menggambarkan, melukiskan sekaligus menganalisa suatu permasalahan

secara lebih rinci dengan maksud dapat menerangkan, menjelaskan dan

menjawab permasalahan penelitian.

15
Suharsimi, Arikunto, Prosedur Penulisan Suatu Pendekatan Praktek.(Jakarata: Rineka Cipta.
1993), hal 83

20
Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan dua macam sumber

data dan kalau diklarifikasikan sebagai berikut.

2. Data primer, dalam hal ini data yang dihimpun adalah data yang tentang

bagaimana tentang pembelian online shop mahasiswi manajemen UINSA.

Hal ini diperoleh melalui permintaan keterangan-keterangan dari mahasiswi

manajemen fakultas ekonomi di UINSA yang pernah melakukan belanja

online. Data skunder, dalam hal ini yang akan dihimpun adalah data tentang

Sumber data Bisnis online.

Adapun sumber data yang nantinya akan dipakai untuk melengkapi

data tersebut, data yang diperoleh informan. Informan adalah orang yang

berkaitan dengan memberikan informasi tentang segala hal yang berkaitan

dengan penelitian. 16 Adapun yang memberikan informasi adalah:

a. Sumber data primer

Adalah sumber memberikan informasi tentang segala hal yang

berkaitan dengan penelitian. Adapun yang memberikan informasi adalah:

1) Mahasiswi manajemen fakultas ekonomi UINSA yang berbelanja

online

b. Sumber data skunder

Data skunder yaitu data yang diperoleh dari dokumen, yaitu berupa

tulisan atau catatan yang berhubungan dengan masalah yang dibahas

dalam penelitian. Beberapa diantaranya mengetahui tentang faktor yang

mempengaruhi pemilihan belanja online mahasisiwi manajemen fakultas

16
Lexy J Moleong, Metode Penelitian Kualitatif cet 13, (Bandung: Remaja Rosada Karya, 2002),
hal. 6

21
ekonomi dan bisnis UINSA.Serta data-data yang ada kaitannya dengan

penelitian. 17

3.4 Tahap-Tahap Penelitian

Tahap-tahap yang digunakan dalam penelitian ini yaitu ada pra

lapangan dan pekerja lapangan. 18

1. Tahap Pra Lapangan

a. Memilih lapangan penelitian

Dalam konteks penelitian yang dilakukan peneliti sebelum

membuat usulan judul pengajuan judul, peneliti terlebih dahulu

mencari data atau informasi tentang obyek yang akan diteliti melalui

beberapa cara, kemudian tertarik untuk dijadikan obyek penelitian

yang sesuai dengan jurusan, dalam hal ini peneliti mengambil lokasi

penelitian tepat di fakultas ekonomi Universitas Islam Negri Sunan

Ampel Surabaya.

b. Menjajaki dan Menilai Lapangan

Tahapan ini sebelum sampai menyingkapkan bagaimana peneliti

masuk lapangan, dalam arti mulai mengumpulkan data yang

sebenernya, pada tahap ini barulah merupakan orientasi lapangan,

namun hal-hal tertentu peneliti mulai menilai keadaan lapangan. 19

c. Memilih dan memanfaatkan informan

17
Ibid 6
18
Suharsimi Arikunto. Hlm 11
19
Lexy J Moleong, Metode Penelitian Kualitatif cet 3 (Bandung: Remaja Rosada Karya, 2002),
hlm 88

22
20
Informan adalah orang latar peneliti. Dalam penelitian ini

peneliti melakukan pemilihan terhadap informan yang akan

memberikan data atau informasi mengenai permasalahan yang

dibahas. Dalam hal ini, peneliti mencari mahasisiswi yang pernah

melakukan belanja online.

d. Memahami latar penelitian dan mempersiapkan diri

Untuk memasuki pekerjaan lapangan, peneliti perlu memahami

latar penelitian terlebih dahulu. Disamping itu perlu mempersiapkan

diri baik secara fisik maupun mental disamping harus mengingat suatu

persoalan etika.

1) Memasuki lapangan

Dalam memasuki lapangan penelitian peneliti dituntut

keterlibatannnya, dalam hal peneliti melakukan peninjauan

sendiri langsung ke lokasi.

2) Berperan sambil mengumpulkan data

Peran serta peneliti dalam hal ini dengan mengamati secara

sekilas dan secara langsung ke lokasi sambil mengumpulkan

data melalui wawancara langsung. 21

3.5 Teknik Pengumpulan Data

Data adalah segala keterangan (informasi) mengenai gejala hal


22
yang berkaitan dengan tujuan penelitian. sedangkan pengumpulan data

adalah prosedur sistematik dan standart untuk memperoleh data yang

20
Ibid hlm 90
21
Ibid hlm 101-102
22
Tatang, M Arifin, Menyusun Rencana Penelitian, (Jakarta: PT Raja Grafindo, 1995). Halm 30

23
diperlukan. Sehingga selalu ada hubungan antara metode pengumpulan data

dengan masalah penelitian.

Dalam pengumpulan data, peneliti menggunakan metode

pengumpulan data sebagai berikut:

1. Observasi (pengamatan)

Observasi diartikan sebagai pengamatan dan pencatatan dengan


23
sistematik fenomena-fenomena yang diselidiki. Dalam penelitian ini,

peneliti melakukan pengamatan pada obyek mahasiswi manajemen fakultas

ekonomi dan bisnis UINSA.

2. Interview (wawancara)

Wawancara adalah pengumpulan data dengan mengajukan

pertanyaan secara langsung oleh peneliti kepada informan, kemudian


24
jawaban-jawaban informan dicatat atau direkam dengan perekam suara.

Sedangkan menurut Moleong yang dikutip oleh Haris Herdiansyah dalam

buku Metodologi Penelitian Kualitatif menjelaskan wawancara adalah


25
percakapan dengan maksud tertentu. Percakapan dilakukan oleh dua

pihak, yaitu pewawancara (Interview) yang mengajukan pertanyaan dan

terwawancara (Interviewee) yang memberikan jawaban atas pertanyaan

selesai.

Interview yang digunakan peneliti dalam pengumpulan data yang

dimaksudkan untuk memperjelas hasil pengamatan yang di lakukan

23
Sutrisno, Hadi, Metodologi Research ,(Yogyakarta: Universitas Gajah Mada, 1983), hal 136
24
Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R & D, (Bandung: Alfabeta, 2012)
halm145-146
25
Herdiansyah, Haris, Metodologi Penelitian Kualitatif untuk ilmu-ilmu sosial, ( Jakarta: Salemba
Humanika, 2010), hal 118

24
sebelumnya. Data yang di perlukan dalam wawancara adalah sebagai

berikut:

a. Motivasi berbelanja di online shop

b. Tips aman berbelanja di online shop

c. Pengaruh pengetahuan teknologi internet pada online shop

d. Kualitas produk online shop

e. Kepercayaan konsumen pada online shop

3. Dokumentasi

Teknik pengumpulan data dengan dokumntasi adalah pengambilan

data yang diperoleh dokumen. Data- data yang dikumpulkan.

3.6 Teknik Analisis data

Analisis data pada penelitian kualitatif dilakukan melalui pengaturan

data secara logis dan sistematis. Analisis data kualitatif, biasanya

dilakukan setelah semua data terkumpul. Baik data yang digali melalui

wawancara, observasi, maupun dokumentasi. Terdapat beberapa teknik

dalam analisis data penelitian kualitatif. Menurut Miles dan Huberman

yang dikutip oleh Sugiyono, terdapat tiga teknik dalam analisis data

kualitatif, yaitu reduksi data, penyajian data dan kesimpulan. 26

1. Reduksi Data

Dari teknik pengumpulan data (wawancara, observasi dan

dokumentasi) telah ditemukan banyak data, kompleks dan campur

aduk, maka peneliti mereduksi data. Dalam mereduksi data, peneliti

26
Sugiyono, 2014,Memahami Penelitian Kualitatif,Alfabeta,Bandung, hal 91

25
memilih dan memilah data yang dianggap relevan dengan penelitian

dan untuk disajikan.

2. Penyajian Data

Data disajikan secara sistematis, supaya mudah untuk

difahami motif mahasiswi manajemen fakultas ekonomi dan

bisnis islam UINSA. Bentuk penyajian berupa narasi, yakni

mengungkapkan secara tertulis. Tujuannya adalah untuk

memudahkan mengikuti kronologi alur peristiwa, sehingga

terungkap apa yang sebenernya terjadi dibalik peristiwa tersebut.

Teknik penyajian data yang sistematis, sangat membantu

penelitian dalam menarik kesimpulan.

3. Kesimpulan

Pada saat peneliti melakukan pengumpulan data, mencatat

dan merekam atas jawaban informan, informasi yang diperoleh

diperiksa,baik dari sumber yang berbeda maupun dengan

menggunakan teknik yang berbeda atau proses triangulasi. Maka

selanjutnya dicari teori yang digunakan dengan cara memilih,


27
memilah dan menganalisis data.

27
Ibid, hlmn 92

26
BAB IV
HASIL PENELITIAN

4.1 Gambaran Umum Online Shop


Online shop merupakan proses pembelian barang dan jasa lewat
dunia maya dimana penjual dan pembeli tidak bertatap muka secara
langsung, melainkan bertransaksi lewat hp maupun komputer. online shop
terdiri dari beberapa macam mulai dari online shop yang populer sampai
pada online shop bisnis pribadi.online shop biasanya menggunakan
transaksi pembayaran dengan cara transfer dan COD. kebanyakan bisnis
online menggunakan transaksi pembayaran lewat transfer,seperti
Shopee,dan buka lapak sedangkan COD biasanya digunakan hanya pada
online shop tertentu seperti lazada.
Pengiriman barang yang dibeli konsumen pada online shop
biasanya dikirim lewat JNE, TIKI dan pos Indonesia.biasanya informasi
biaya pengiriman barang di informasikan di website.
Online shop tidak hanya berbentuk website, melainkan sosial
media seperti fb, twiter, instagram bisa dijadikan sebagai marketing bisnis
online shop dengan metode pembayaran yang sama.
4.2 Subjek Penelitian
Subjek yang diteliti adalah mahasiswi manajemen semester 2,4,dan 6
yang sering berbelanja di online shop mereka memiliki alasan tersendiri
kenapa memilih online shop sebaggai tempat berbelanja dari pada pasar
atau mall. Mayoritas ketika berbelanja mereka memiliki kepuasan yang
berbeda-beda bahkan ada yang sampai menjadi pelanggan tetap dan ada
juga yang kecewa hal ini dipengaruhi oleh faktor-faktor yang berbeda.
Kepuasan dipengaruhi oleh produk yang dikirim sesuai spesifikasi
produk yang tertera di website, sedangkan kekecawaan dipengaruhi oleh
produk yang dikirim tidak sesuai dengan apa yang tercantum di website.
1. Produk-produk online Shop
A. Makanan

27
Online shop menjual berbagai macam produk makanan salah
satunya adalah makroni, rechese dll
B. Pakaian
Selain menjual makanan online shop juga menjual pakaian mulai
dari balita sampai lensia dengan harga yang berbeda.
C. Accesoris
Acsesoris yang dijual online shop dari acsesoris jilbab, hp dll
D. Barang elektronoik
Barang elektronik yang dijual online shope seperti Hp, laptop, tv,
kulkas dll
E. Kosmetik
Kosmetik yang dijual kosmetik wardah, HN, pixy dll
4.3 Penyajian Data
Dalam penyajian data ini, peneliti akan berusaha menjelaskan
kenyataan-kenyataan yang ada dan terjadi di lokasi selama proses
penelitian berlangsung, baik melalui wawancara maupun dokumentasi.
Hal ini dilakukan dalam rangka menjawab atas masalah yang diajukan
oleh peneliti yakni mengenai Online Shop. Online shop merupakan
tempat berbrlanja favorit bagi mahasiswi manajemen fakultas febi
UINSA. Adapun faktor-faktor yang mempengaruhinya adalah sebagai
berikut;
1. Online Shop
Online shop mempengaruhi faktor pembelian di mahasiswi
manajemen fakultas ekonomi dan bisnis UINSA. Dikarenakan
beberapa hal yaitu berdasarkan wawancara dengan mahasiswi
manajemen fakultas ekonomi dan bisnis islam yang menjadi
konsumen online shop. Berikut adalah hasil wawancaranya:

”Murah, online shop menyediakan berbagai macam


produk dengan harga yang berbeda, harga pada
online shop dibandingkan dengan harga dipasaran

28
memang lebih murah, dan sangat sesuai dengan
kemampuan pelajar”28

Dari pernyataan di atas dapat disimpulkan bahwa harga sangat


berpengaruh terhadap pembelian belanja online, Harga pada obline
shop sesuai dengan kantong pelajar, oleh karena itu mahasiswi
manajemen lebih memilih untuk berbelanja di online shop
dikarenakan harganya yang lebih murah selain harga murah barang
yang ditwarkan menarik. Hal ini dijelaskan lebih lanjut oleh
Latfiatul KHirza, mahasiswi manajemen semester 2 fakultas
ekonomi dan bisnis islam UINSA. Yaitu:

“Praktis, dikatakan praktis karena berbelanja di


online shop tidak harus menggunakan troly,
melainkan pembeli hanya duduk di depan layar
komputer atau ponsel kemudian tinggal klik barang
yang diinginkan”
“Efisien, berbelanja di online shop bisa dilakukan
dimana saja dan kapan saja dan tidak menghabiskan
waktu buat mengantri sehingga dikatakan efisien”.
29

Dari pernyataan di atas dapat disimpulkan bahwa Manusia


menginginkan gaya hidup yang serba praktis apalagi pelajar
yang memiliki kesibukan tersendiri dan karena sekarang sudah
masuk era milinelial . era dimana manusia menginginkan hidup
praktis dan cepat.oleh karena itu online shop dijadikan sebagai
pilihan untuk berbelanja tanpa harus mengantri dan mendorong-
dorong troly. Hal ini dijelaskan lebih lanjut oleh Latfiyatul
Khirza.

2. Tips aman berbelanja online

28
Hasil wawancara dengan Latfiatul khirza manajemen semester 2 fakultas Ekonomi dan Bisnis
Islam UINSA.
29
Ibid.

29
Untuk menghindari penipuan dalam berbelanja secara online
maka konsumen memiliki strategi ketika akan membeli produk
di online shop, strategi tersebut antara lain:

“kita harus melihat website online shop itu, hindari


pengisan data pribadi, jangan mau jika di suruh
transfer uang sebelum barang sampai ditangan kita,
kecuali pada online shop yang memang bener-bener
sudah populer seperti shope, toko pedia, bukalapak
dll”30

Dari pernyataan di atas dapat dismpulkan bahwa, Sebelum


melakukan pembelian pada online shop harus dilihat dulu
website online shop tersebut. Untuk menghidari penipuan
belilah online shop yang melakukan transaksi pembayaran lewat
COD, dan hindari pengisian data pribadi seperti no rekening dll.
Hal ini dijelaskan lebih lanjut oleh Sakinah manajemen semeater
2 fakultas ekonomi dan bisnis islam UINSA.

3. Motif belanja
Motif belanja merupakan alasan kenapa konsumen lebih memilih
berbelanja secara online dari pada berbelanja secara langsung,
hal ini dipengaruhi oleh beberapa faktor, faktor tersebut antara
lain:
“Motif berbelanja online karena barang yang
ditawarkan menarik kebanyakan barang impor dari
luar, selain itu harganya murah cocok dengan
kantong mahasiswa..praktis, mudah, bisa dilakukan
dimana saja dan kapan ssaja karena online shop

30
Hasil wawancaraa Sakinah,Semester 4, Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Hari Kamis

30
buka selama 24 jam, saya juga belanja tidak buru-
buru”.31

Menurut pernyataan di atas dapat disimpulkan bahwa, Barang


yang dirtawarkan kebanyakan barang impor dari luar negri,
sehingga menarik perhatian mahasiswi manajemen. karena
memang barang impor lebih bagus. Oleh karena itu mahasiswi
manjemen untuk memwnuhi kebutuhan dan meningkatkaan
kepuasan,mereka memilih berbelanja produk di online shop. Hal
ini dinyatakan lebih lanjut oleh Anis sulasah mahasiswi
manajeemen semester 6 fakultas ekonomi dan bisnis islam.

4. Pengetahuan teknologi internet


Pengetahuan teknologi merupakan salah satu faktor yang
mempengaruhi pembelian online shop karena dalam melakukan
pembelian online shop menggunakan elektronik yang
tersambung dengan jaringan internet.

“Pengetahuan tentang teknologi sangatlah penting


karena jika kita mengetahui tentang Teknologi kita
tidak akan merasakesusahan saat ingin melakukan
belanja online Dan kita juga tidak kudet”32.

Dari pernyataan di atas dapat disimpulkan bahwa Pengetahuan IT


sangat lah penting karena pembelian lewat online shop
menggunakan smartphone atau komputer sehingga dibutuhkan
pengetahuan IT untuk meenghindari kesalahan-kesalahan
terhadap IT, dengan adanya pengetahuan tentang IT akan
menambah nafsu untuk berbelanja online karena mengikuti alur
perkembangan zaman. Pernyataan ini dilanjutkan oleh Vena

31
Hasil Wawancara Anis Sulasah, Semester 6,Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam, hari jumat
32
Hasil Wawancara, Vena Anisa ,Semester 2 Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam,Hari Rabu

31
Anisa Mahasiswi manajemen semester 2 fakultas ekonomi dan
bisnis islam.

5. Kepercayaan Konsumen pada Online Shop


Kepercayaan merupakan faktor pembelian terhadap online shop,
untuk membeli produk online shop maka konsumen
membutuhkan kepercayaan terhadap online shop. Karena dalam
online shop kita tidak melihat keadaan barang secara langsung.
Online shop yang dipercayai konsumen adalah
onleine shop yang memiliki produk yang berkualitas
dan pengiriman terjamin,serta pembayaran dengan
cara COD.33

Dari pernyataan di atas dapat disimpulkan bahwa , kualitas


adalah nomor satu, serta pemilik online shop harus bertanggung
jawab hingga barang yang dipesn konsumen sampai kepada
tangaan konsumen. Dan pembayaran dengan COD akan
menambah nilai daya beli konsumen karna konsumen tidak akan
merasa takut adanya penipuan terhadap online shop. Pernyataan
ini dilanjutkan oleh Maria Ulfa mahasiswi manajemen semester
2 fakultas ekonomi dan bisnis islam UINSA.

6. Kualitas Produk online shop


Kualitas produk merupakan hal yang sangat penting, apabila
produk yang ditawarkan berkualitas dan sesuai dengan harga
maka konsumen akan memperoleh kepuasan terhadap produk
yang ditwarkan bisnis online shop.
”Kualitas produk online shop murah kadang bagus,
tapi ada juga yang mahal tapi tidak sesuai dengan

33
Hasil Wawancara,Maria Ulfa,Semester 2,Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam, Hari rabu

32
harga jadi saya memilih harga murah dengan barang
yang bagus”.34

Dari pernyataan diatas, dapat


dismpulkan bahwa Harga seharusnya sesuai dengan kualitas
barang agar konsumen mendapatkan kepuasan terhadap online
shop sehingga apabila konsumen sudah puas, dapat
meningkatkan keuntungan online shop karena akan menjadi
pelanggan tetap. Pernyataan ini dilanjutkan oleh Aida Octavia
mahasiswi manajemen semester 2 fakultas ekonomi dan bisnsi
islam UINSA.

4.4 Pembahasan Hasil Penelitian (Analisis Data)

Data yang ditemukan oleh peneliti dapat direlevansikan dan


dikontekstualisasikan dengan teori online shop. Orang cukup duduk didepan
komputer atau lewat ponsel, memilih dan memesan barang via internet, disebut e-
commerce atau online shopping. (Ollie, 2008). Teori tersebut menjelaskan bahwa
bisnis online tidak memerlukan lahan cukup menggunakan komputer atau
smarthphone dengan terhubung ke jaringan internet. Hal tersebut dipengaruhi
ooleh berbagai macam faktor antara lain:

1. Online Shop
Orang tak perlu lagi keluar rumah dan berbelanja di swalayan,
supermarket, plaza, butik maupun pasar. Orang cukup duduk
didepan komputer atau lewat ponsel, memilih dan memesan barang
via internet, disebut e-commerce atau online shopping. (Ollie, 2008).
Hal tersebut mempengaruhi faktor pembelian mahasiswi manajemen
fakultas ekonomi dan bisnis UINSA. Dikarenakan beberapa hal yaitu
berdasarkan wawancara dengan mahasiswi manajemen fakultas
ekonomi dan bisnis islam yang menjadi konsumen online shop.
Berikut adalah hasil wawancaranya:

34
Hasil Wawancara, Aida Octavia Semester 2, Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Hari Kamis

33
”Murah, online shop menyediakan berbagai macam
produk dengan harga yang berbeda, harga pada
online shop dibandingkan dengan harga dipasaran
memang lebih murah, dan sangat sesuai dengan
kemampuan pelajar”35

Jadi, teori Ollie (2008) dan data memiliki kesamaan dalam


pengaruh terhadap pembelian belanja online, Harga pada online
shop sesuai dengan kantong pelajar, oleh karena itu mahasiswi
manajemen lebih memilih untuk berbelanja di online shop
dikarenakan harganya yang lebih murah selain harga murah barang
yang ditwarkan menarik. Hal ini dijelaskan lebih lanjut oleh
Latfiatul KHirza, mahasiswi manajemen semester 2 fakultas
ekonomi dan bisnis islam UINSA. Yaitu:

2. Motif belanja

Motif pembelian diketahui menjadi penyebab yang


mendasari mengapa orang-orang berbelanja dan disesuaikan
terhadap kesenangan atau kepuasan individu, pemahaman yang
lebih baik dari motif pembelian mengarah ke retailer untuk
memahami dan dapat meramalkan perilaku pembelian konsumen.

Menurut Mulia et. Al (dalam Jeung-Eun Leedan Kyu-Hye


Lee, 2009) melaporkan bahwa motif belanja yang terkait dengan
pilihan media interaksi terasa seperti sosial, browsing dan situs
perbandingan, demikian motif yang berbeda memungkinkan
pembeli untuk mengubah perilaku pembelian mereka serta
memilih media yang tepat.

“Motif berbelanja online karena barang yang


ditawarkan menarik kebanyakan barang impor dari
luar, selain itu harganya murah cocok dengan

35
Hasil wawancara dengan Latfiatul khirza, Manajemen Semester 2 Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Islam UINSA.

34
kantong mahasiswa..praktis, mudah, bisa dilakukan
dimana saja dan kapan ssaja karena online shop
buka selama 24 jam, saya juga belanja tidak buru-
buru”.36

Jadi teori ini memiliki kesamaan dengan faktor pembelian online


dengan membandingkan kualitas antara produk online dengan
produk-produk ofline, pada produk online shop Barang yang
dirtawarkan kebanyakan barang impor dari luar negri, sehingga
menarik perhatian mahasiswi manajemen. karena memang
barang impor lebih bagus. Oleh karena itu mahasiswi manjemen
untuk memwnuhi kebutuhan dan meningkatkaan
kepuasan,mereka memilih berbelanja produk di online shop. Hal
ini dinyatakan lebih lanjut oleh Anis sulasah mahasiswi
manajemen semester 6 fakultas ekonomi dan bisnis islam.

3. Pengetahuan teknologi internet


Aplikasi internet merupakan teknologi yang cukup
kompleks, agar pengguna dapat menggunakan aplikasi internet
membutuhkan pelatihan dan pembelajaran (Compeau and
Higgins, 1995a; Davis et all,1989) dengan pembelajaran dan
pelatihan mengenai aplikasi internet pengguna dapat mengerti
tentang apa yang diharapkan nantinya, pembelajaran tersebut
antara lain seperti bagaimana agar dapat terhubung dengan
internet, pencarian informsi dalam internet, pertukaran informasi
melalui internet, dan sebaginya. Dari wawancara mahasiswi
manajemen fakultas ekonomi dan bisnis islam, yang menjadi
konsumen online shop, berikut adalah hasil wawancaranya.

“Pengetahuan tentang teknologi sangatlah penting


karena jika kita mengetahui tentang Teknologi kita

36
Hasil wawancara, Anis Sulasah , Semester 6 Hari Jumat.

35
tidak akan merasakesusahan saat ingin melakukan
belanja online Dan kita juga tidak kudet”37.

Jadi teori(Compeau and Higgins, 1995a; Davis et all,1989)


mengenaiberhubungan dimana teori tersebut menjelaskan bahwa,
Pengetahuan IT sangat lah penting karena pembelian lewat online
shop menggunakan smartphone atau komputer sehingga
dibutuhkan pengetahuan IT untuk meenghindari kesalahan-
kesalahan terhadap IT, dengan adanya pengetahuan tentang IT akan
menambah nafsu untuk berbelanja online karena mengikuti alur
perkembangan zaman. Pernyataan ini dilanjutkan oleh Vena Anisa
Mahasiswi manajemen semester 2 fakultas ekonomi dan bisnis
islam.

4. Kepercayaan Konsumen pada Online Shop

.Ketika pelanggan melakukan pembelian dari website


vendor yang tidak dikenal, pembeli tidak dapat mengetahui
kualitas barang dan jasa yang ditawarkan, apakah masuk akal dan
dapat diandalkan atau tidak. Grabner-Krauter (2002). Berdasarkan
wawancara terhadap mahasiswi manjemen fakultas ekonomi dan
bisnis islam, berikut adaalah hasil wawancaranya:
“Online shop yang dipercayai konsumen adalah
onleine shop yang memiliki produk yang berkualitas
dan pengiriman terjamin,serta pembayaran dengan
cara COD.”

Jadi teori Grabner-Krauter (2002) memiliki kesamaan


bahwa kepercayaan konsumen dilihat dari, kualitas produk, serta
pemilik online shop harus bertanggung jawab hingga barang yang
dipesn konsumen sampai kepada tangaan konsumen. Dan
pembayaran dengan COD akan menambah nilai daya beli
konsumen karna konsumen tidak akan merasa takut adanya

37
Hasil Wawancara, Vena Anisa, Semester 2 febi,Hari Rabu.

36
penipuan terhadap online shop. Pernyataan ini dilanjutkan oleh
Maria Ulfa mahasiswi manajemen semester 2 fakultas ekonomi
dan bisnis islam UINSA.

5. Kualitas Produk online shop


Begitu pentingnya kualitas pernah digambarkan sebagai satu-
satunya kekuatan terpenting yang membawa pertumbuhan
ekonomi perusahaan ke pasar internasional (Feigenbaum,1982).

”Kualitas produk online shop murah kadang bagus,


tapi ada juga yang mahal tapi tidak sesuai dengan
harga jadi saya memilih harga murah dengan barang
yang bagus”.38

Teori diatas memiliki kesamaan, kualitas juga


mempengaruhi Harga, dan harga seharusnya sesuai dengan
kualitas barang agar konsumen mendapatkan kepuasan terhadap
online shop sehingga apabila konsumen sudah puas, dapat
meningkatkan keuntungan online shop karena akan menjadi
pelanggan tetap. Pernyataan ini dilanjutkan oleh Aida Octavia
mahasiswi manajemen semester 2 fakultas ekonomi dan bisnsi
islam UINSA.

38
Hasil Wawancara,Aida Octavia, Semester 2,febi ,Hari Kamis .

37
BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Penelitian ini dilatarbelakangi oleh timbulnya fenomena belanja online, baik


melalui online shop meupu dari djejaring sosial. Secara khusus, penelitian ini
mngulas belaanja online melalui situs. Perkembangan pengguna internet
mendorong adanya suatu potensi besar terciptanya online shop.

Dari penelitian di atas dapat disimpulkan bahwa faktor yang


mempengaruhi mahasiswi manajemen lebih memilih bisnis online shop
sebagai tempat berbelanja adalaah sebagai berikut:

a) Harga
b) Praktis
c) Efisien
d) Nnyaman
e) Waktu
B. Saran dan Rekomendasi
Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, peneliti memiliki
beberapa saran, antara lain:
1. Bagi Koperasi Jasa Keuangan Syariah Al-Marwah Surabaya
untuk terus mempertahankan manajemen operasional yang
sudah diterapkan dalam menjalankan koperasi dan terus
mengembangkan sistem manajemen operasional di dalamnya
agar dapat semakin baik dalam mencapai tujuan.
2. Bagi peneliti selanjutnya untuk melakukan penelitian dengan
menggunakan teori lebih dari satu dtentang “belanja online
shop” sehingga dapat mengetahui lebih dalam lagi dari
penelitian yang dilakukan saat ini.

38
LAMPIRAN

39

Anda mungkin juga menyukai