1
BAB I
PENDAHULUAN
2
memberikan kemudahan dalam bertukar informasi seperti bertukar file,
berbincang-bincang dengan mengirimkan email atau langsung IRC (internet relay
chat) (Ramadhan, 2005).
Online shop merupakan sarana atau toko yang menawarkan produk barang
dan jasa lewat internet sehingga pengunjung online shop dapat melihat barang-
barang di toko online (Loekamto 2012). Konsumen bisa melihat barang-barang
berupa gambar atau foto bahkan video. Toko online shop bisa dikatakan sebagai
tempat berjualan yang sebgaian aktivitasnya berlangsung secara online di internet.
Online shop memberikan bergam kemudahan bagi konsumennya diantaranya
adalah adanya penghematan biaya, barang bisa langsung diantar kerumah,
pembayaran bisa dilaakukan secara transfer dan harga lebih bersaing (Juju &
Maya 2010)
Hasil penelitian yang dilakukan oleh kompas menunjukkan pada tahun 2012
mahasiswa memiliki minat untuk berbelanja online dengan angka sebesar 19,9%
umumnya mahasiswa melakukan belanja online bukan didasarkan pada kebutuhan
semata, melainkan demi kesenangan dan gaya hidup sehingga dikenal dengan
perilaku konsumtif atau konsumerisme (Hasugian, 2005).
Mahasiswi sebagai sasaran utama atau sebagai objek karena sebagian pembeli
online adalah wanita, konsumen wanita pada online shop rata-rata membeli
produk kecantikan dan kesehatan pakaian, fashion, aksesoris dan gadget. 1
3
1.3 Tujuan Penelitian
2. bagi konsumen
3. bagi peneliti
4
1.5 Batasan Masalah
5
BAB II
TELAAH PUSTAKA
Di dalam bab ini akan dijelaskan tentang teori-teori yang melandasi penelitian
2
Rahardjo Susilo Toto, Jurnal Analisis Faktor-faktor yang Mempengaruhi Motif Belanja Secara
Online.program SI Fakultas Ekonomi Universitas Dipenegoro semarang.
6
C. Praktis
Praktis karena tidak perlu mendorong trolley, tidak perlu antri dikasir,
dan tidak perlu marah-marah dengan layanan SPG yang lama dan tidak
memuaskan. Belanja online bisa dilakukan dimana saja, kapan saja,
dengan alamat pengiriman yang boleh ditentukan sendiri misalnya
kerumah sendiri, ke kantor atau kerumah saudara maupun keerumah
teman. Tidak ada belanja lain yang dapat menandingi kepraktisan belanja
online.
D. Efisien
Konsumen tidak perlu berlama-lama menghabiskan waktu mencari
produk yang dibutuhkan. Waktu menjadi lebih efisien dari pada harus
berjam-jam menembus kemacetan lalu lintas. Time is not money, time is
much valuable than money. E-commerce yang saat ini hadir menjamur, baik
dalam skala rumahan, toko online individu, maupun e-commerce besar,
tentu saja semua itu untuk melayani kita agar hidup lebih efisien.
E. Ketersediaan barang dipasaran
Ada kalanya sebuah barang yang konsumen cari sangat sulit didapatkan
di tempat tinggal konsumen, mislnya jika konsumen ingim membeli produk
X dan produk X tidak ada dijakarta, tapi ada disebuah toko online di medan
yang menjual barang itu mau tidak mau konsumen harus membeli barang itu
daari toko online yang berpusat di medan.
F. Pemilihan produk tanpa batas
Toko online biasanya menawarkan berbagai pilihan produk, konsumen
dapat menemukan produk-produk sesuai kebutuhan konsumen.
G. Belanja santai tidak terburu-bru
Konsumen dengan sendirinya sudah tau apa yang di inginkan ketika
mengunjungi pusat perbelanjaan online, tapi jika anda tidak yakin,
lkonsumen biasanya mengambil waktu untuk browsing. Dan situs belanja
online di internet tidak akan tutup kecuali website sedang down untuk
beberapa alasan, sehingga konsumen tidak perlu merasa terburu-buru atau
dipaksa berkomitmen untuk membeli item.
H. Informasi dan tinjauan
7
Jika konsumen ingin mendengar pendapat tentang suatu produk
sebelum membeli konsumen akan menemukan beberapa toko online yyang
memungkinkan pelanggan memberikan komentar atau menilai sebuah
barang yang telah mereka beli. Hal ini akan membantu konsumen baru
mebuat keputusan berdasarkan pengalaman orang lain. Jika konsumen
menemukan bahwa suatu produk atau bahkan seluruh toko online telah
menerima berbagai ulasan yang buruk, mungkin menjadi tanda untuk
beralih ke produk berikutnya atau toko online lainnya.3
(www.wikipedia.com)
Sistem seperti ini memang punya banyak kemudahan, tetapi juga tidak
sedikit resiko yang bisa muncul. Resiko tersebut antara lain barang yang
tidak terkirim, kualitas barang yang tidak sesuai dengan ulasan yang
tercantum di website, alamat e-mail “dijual” ke pihak lain, atau dicurinya
data pribadi pembeli. Data-data yang rentan terhadap penyalahgunaan, salah
satunya adalah rekening bank, baik tabungan maupun kredit dan sejenisnya.
(www.okezone.com) 4
3. Tips aman berbelanja online
1. Situs yang terbukti keamanan-nya
Situs bisa disebut aman jika memanfaatkan teknologi enkripsi untuk
mentransfer informasi dari komputer pengguna ke komputer penjual.
Dengan enskripsi, informasi penting seperti nomor kartu kredit bisa
diamankan dengan kode tertentu untuk mencegah pencurian, indikasi situs
yang aman, salah satunya adalah alamat “https:/”, jika ada “s” berarti situs
tersebut bisa dikategorikan cukup aman. Biasanya tanda “s” ini tak akan
muncul sampai konsumen mengakses halaman order barang dalam situs.
2. Sedikit reputasi situs
Situs E-Commerce yang terpercaya setidaknya menyertakan nomor
telepon yang bisa dihubungi untuk pelayanan konsumen atau untuk
3
Adi Rifqi Nugroho, skripsi, Analisis FAktor-faktor yang Mempengaruhi Keputusan Pembelian
dengan Sistem Pre-Order Secara Online Shop. Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas
Diponegoro Semarang.
4
Rahadrjo Susilo Toto, Analisis Faktor yang mempengaruhi motif belanja secara online, Fakultas
Ekonomi Universitas diponegoro, Semarang
8
memesan barang. Cari tahu juga bagaimana reputasi perusahaan dalam
melayani konsumennya.
3. Kebijakan privasi dan keamanan situs
Setiap situs E-Commerce yang terpercayaa mempunyai informasi tentang
bagaimana sebuah transaksi perdagangan akan diproses dalam kebujakan
privasi dan keamanannya.
4. Hanya data yang diperlukan
Ketika konsumen hendak memesan barang, ada beberapa informasi
pribadi yang harus konsumen sertakan seperti nama dan alamat. Seringkali
konsumen diminta memberikan informasi pribadi lainnya, misalnya
pendapatan bulanan. Dalam hal ini konsumen harus tahu apa relevansi atau
keterkaitan antara barang pesanan dan pendapatan bulanan, jika tidak ada
relevansinya, jangan berikan informasi itu. Bisa jadi informasi tersebut
disalahgunakan. Karena itu, konsumen hanya perlu menulis data yang
diperlukan saja dalam proses transaksi itu.
5. Password
Beberapa situs mengharuskan pengguna melakukan login sebelum
memesan barang, lebih baik jiak konsumen menggunakan password yang
sukar diidentifikasi. Supaya informasi tidak bocor atau tidak diketahui
orang.
6. Print pesanan
Mengingat besarnya kemungkianan adanya penipuan dan
penyalahgunaan informasi, konsumen dianjurkan untuk mengprint halaman
situs yang mengkonfirmasi seluruh hal yang mengenai pesanan seperti harga
barang, informasi produk atau nomor pesanan dan kebijakan keamanan
perusahaan untuk berjaga-jaga.
7. Pengiriman
Biasanya barang yang sudah di beli konsumen dijanjikan akan datang
dalam waktu tertentu. Perhatikan informasi bagaimana cara perusahaan
menangani kendala jarak atau masalah pembayaran dan pengantaran barang.
Perhatikan pula apakah barang mempunyai garansi atau bisa dikembalikan jika
terdapat cacat atau ketidaksesuaian pemesanan.
9
4. Motif belanja
5
Rahardjo Sosilo Toto, Jurnal Analisis Faktor-faktor yang Mempengaruhi Motif Belanja Secara
Online di Komunitas Kaskus Semarang. Program SI Fakultas Ekonomi Universitas Diponegoro
Semarang.
10
berhubungan secara positif terhadap hasil dari penggunaan internet, seperti
berbelanja secara online.
Compeau and Higgins (1995) menyatakan bahwa pengetahuan teknologi
internet mempengaruhi kepercayaan dan harapan akan hasil yang didapat atas
penggunaan komputer untuk bekerja dan menggunakan komputer secara
pribadi. Dengan memiliki pengetahuan tentang teknologi internet, kepercayaan
pelanggan akan mengikat dan dapat dengan leluasa dalam menggunakan
aplikasi interner ( Hsu,Chiu,Fu(2004).6
6
Ibid.
11
dengan E-Commerce adalah sebuah fungsi atas kepercayaan yang dibangun
oleh perusahaan. Sebagai hasilnya, fungsi kepercayaan menurunkan persepsi
akan resiko yang didapat. Schurr dan Ozanne (1985), mendefinisikan
kepercayaan sebagai kepercayaan akan janji dalam melakukan hubungan
dengan pelanggan. Mayer et al (1995), mendefinisikan kepercayaan sebagai
kesediaan perusahaan untuk melayani kebutuhan yang diharapkan pelanggan.
Dapat disimpulkan bahwa kepercayaan mengacu pada keyakinan
pelanggan bahwa janji yang diberikan perusahaan kepada pelanggan dapat
dipercaya dan memberikan aksi yang saling menguntungkan mengacu kepada
perusahaan. Menurut Following Coleman (1990), anggapan akan resiko dapat
diperhatikan sebagai penaksiran individu atas kemungkinan-kemungkinan
poditif dan negatif yang mungkin muncul dalam suatu transaksi atau situasi.
Beberapa transaksi memiliki faktor resiko yang spesifik sesuai dengan
transaksi itu sendiri, termasuk kehilangan secara financial, ketidakpastian
akan informasi, komplesitas dan asimetri (Kimmey and Mc Cord; 2002).
Tingkat anggapan akan resiko yang melekat dalam sebuah perubahan
diimbangi oleh tingkat kepercayaan. Fukuyama (1995), dan Morgan Hunt
(1994) menunjukkan bahwa kepercayaan dapat mengurangi anggapan atau
resiko dalam bertransaksi.7
7. Kualitas Produk online shop
Konsep kualitas terus mengalami perubahan sepenjang sejarah, dan
sampai sekarang tetap menjadi perhatian, baik bagi para ilmuwan maupun
para praktisi dalam bidag manajemen. Begitu pentingnya kualitas pernah
digambarkan sebagai satu-satunya kekuatan terpenting yang membawa
pertumbuhan ekonomi perusahaan ke pasar internasional (Feigenbaum,1982).
Setidaknya ada tiga hal yang menyebabkan perusahaan mengarah kepada
peneekanan kualitas produk, dalam bersaing dipasar yaitu sejak perang dunia
ke 2, teknologi telah memungkinkan sedikit orang untuk mengahsilkan suatu
produk berkualitas tinggi dan dengan harga yang beersaing. Kemudian yang
kedua adalah kemajuan yang sangat pesat dalam bidang teleekomunikasi dan
transportasi telah memungkinkan pemindahan data dan produk kemanapun
7
Ibid hlm 16
12
dengan sangat cepat, dan yang ke tiga adalah hambatan-hambatan melakukan
perdagangan keseluruh dunia telah berkurang, sehingga memungkinkan untuk
menjalankan bisnis dimanapun dan kapanpun. (Cortada, 1996).
Ada banyak definisi tentang kualitas, namun semua defiinisi sepakat
bahwa kualitas ditentukan oleh pelanggan. Istilah kualitas makin mebutuhkan
pengertian atau perangkat proses yang bersifat menyeluruh dalam organisasi
agar istilah tersebut dapat diimplementaasikan. Kualitas telah didefinisikan
dalam berbagai istilah, misalnya kualitas sebagai excellence (Kitto,1995;
pirsig 1974;373). Value (bbbott,1995),conformance to specifications
(Gilmore, 1974; Levitt, 1972), dan masih banyak lagi definisi lainnya yang
dikemukakan oleh pakar kualitas. Meskipuntidak ada definisi kualitas yang
dapat diterima secara universal, dari definisi yang ada terdapat beberapa
persamaan, yaitu elemen-elemen sebagai berikut 9Tjitono dan Diana, 1995)
yaitu;
1. Kualitas meluputi usaha memeenuhi atau meleebihi harapan
pelanggan
2. Kualitas mencakup produk, jasa, manusia , proses dan lingkungan
3. Kualitas merupaka kondisi yangs elalu berunah. Stephen Uselac
(dalam Tjiptono dan Diana, 1995)
1. Performance
Mengacu pada seberapa konsisten dan seberapa baaik fungsi dari produk
tersebut. Untuk jasa, yang dimaksudkan dengan perinsip yang tidak
terpisahkan adalah karena digunakan langsung pada pelanggan. Jadi dimensi
performance untuk jasa dapat lebih didefinisikan oleh atributresponsinevess,
jaminan (asuransi) dan empathy.
2. Responsinevess
8
Ibid.
13
Keinginan untuk membantu pelanggan menyediakan saran yang baik
untuk pelanggan. Assurance mengaacu pada pengetahuan dan kesopanan
pelayan dan kemampuan pelayan untuk meberikan keyakinan pada
pelanggan.
3. Empathy
Dapat diartikaan menyediakan kepedulian , perhatian secara individu ke
pelanggan. Aesthetic berhubungan dengan 193 penampilan atau bentuk dari
produk itu sendiri, apakah sesuai dengan fasilitas, peralatan, personal dan
komunikasi yang tterkait dengan jasa.
4. Serviceability
Diukur berdasarkan kemudahan perawatan dan perbaikan produk.
5. Featurs
Mengacu pada karakteristik sebuah produk yang berbeda antara produk
sejenis yang meemiliki fungsi sama.
6. Reliability
Kemungkinan produk atau jasa dapat menggunakan fungsinya dengan
baik dalam kurun waktu teertentu.
7. Durability
Didefinisikan sebagai waktu atau lama pemakaian dari produk atau jasa.
8. Fitness of use
Kesesuaian dari produk dengan apa yang dibawa dalam sebuah
penginformasian. Jika ada design yang kurang cocok atau tidak sesuai dari
produk tersebut, produk mungkin gagal meskipun produk tersebut sesuai
dengan spesifikasi yang telah ditentukan.9
9. Conformance
Dimensi yang sering mendapatkan ketegasan atau penekanan. Dalam
kenyataan, para ahli kualitas percaya bahwa “kualitas adalah conformance”
adalah definisi operasional terbaik. Dengan memperlihatkan 8 dimensi
produk yang telah disebutkan diatas persepsi resiko akan semakin rendah.
Sehingga meemungkinkan pembeli untuk melakukan pembelian ulang
9
Ibid.hlm 19
14
terhadap-produk yang diinginkan. (7dimension are based on Edwin S.Scheter,
Managin for World Class Quality (Milwaukee:ASQC Quality Press, 1992).10
8. Keputusan pembelian pada Online Shop
10
Ibid.
11
Adi Rifqi Nugroho, skripsi, Analisis FAktor-faktor yang Mempengaruhi Keputusan Pembelian
dengan Sistem Pre-Order Secara Online Shop. Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas
Diponegoro Semarang.
15
3. Tahap evaluasi
Setelah pencarian telah dilakukan, tahap evaluasi dimulai, dengan konsumen
mengevaluasi alternative yang tersedia untuk menentukan mana yang
terbaik, seperti mengevaluasi fitur produk dan merek.
4. Keputusan pembelian
Setelah evaluasi alternative telah dilakukan, langkah selanjutnya adalah
keputusan untuk membeli. Dalam tahap ini, konsumen memproses informasi
dari pencarian informasi dan memutuskan melakukan opsi pembayaran pada
produk.
5. Eveluasi pembelian
Tahap akhir dari proses pengambilan keputusan adalah evaliuasi pembelian.
Pada tahap ini konsumen menilai apakah produk atau jasa telah memenuhi
harapan mereka. Proses ini tidak hanya mempengaruhi apakah mereka akan
menjadi konsumen tetap, tetapi apakah mereka akan menawarkan saran yang
positif atau negative pada konsumen potensial lainnya.
Pola perilaku ketika akan melakukan pembelian online sebenarnya tidak
jauh berbeda dengan pola diatas. Akan tetappi terdapat beberapa hal yang
mengubah pola perilaku tersebut dalam dunia online. Hal ini dikarenakan
karakteristik dunia online yang serba cepat, mudah dalam memperoleh
informasi dan bersifat global. Menurut (Sarwono & Prihantono ;2012),
perilaku yang berubah karena dampak transaksi online diantaranya:
1. Cara memperoleh informasi produk dan jasa
2. Cara melakukan pembelian dari mana saja karena konsumen hanya
cukup dengan membuka website perusahaan
3. Hilangnya tatap muka langsung dengan penjual
4. Cara menawar harga
5. Kemudahan dalam memperoleh barang yang dibeli
6. Kemungkinan berkurangnya loyalitas terhadap perusahaan tertentu
karena kemudahan dalam memilih barang melalui internet.12
12
Ibid.
16
2.2 Penelitian Terdahulu yang Relevan
mirip dengan penyusunan karya ilmiah ini, maka penulis menelusuri untuk
Tabel 2.1
Penelitian Terdahulu
semarang.
17
kaskus semarang” tempat berbelanja.
18
BAB III
METODE PENELITIAN
menghasilkan data deskriptif berupa kata- kata tertulis atau lisan dari orang-
orang dan pelaku yang diamati. Pemahaman tidak ditentukan terlebih dahulu,
penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata- kata tertulis atau
lisan dari orang-orang dan perilaku yang diamati. Pendekatan ini diarahkan
pada latar dan individu atau organisasi kedalam variable atau hipotesis, tetapi
13
perlu memandangnya sebagai suatu keutuhan. Melalui penelitian ini
fakultas ekonomi dan bisnis islam UINSA. Pendekatan yang digunakan analisis
yang diakumulasikan data dasar dalam cara deskriptif semata-mata tidak hanya
14
untuk mencari makna dan implikasi. penelitian ini berdasarkan suatu
13
Lexy J Moleong, Metode Penelitian Kualitatif cet 13, (Bandung: Remaja Rosada Karya, 2002),
hal. 3
14
Birata, Sumadi Surya, Metode Penelitian (Jakarta : Raja Grafindo Persada, 1998) hal. 19
19
yang sebenarnya. Dengan analisa laporan penelitian akan berisi kutipan-
kutipan data untuk memberi gambaran penyajian data yang telah terkumpul,
Dalam pengolahan kata dan jenis data pada penelitian ini menurut
1. Jenis Data
15
Suharsimi, Arikunto, Prosedur Penulisan Suatu Pendekatan Praktek.(Jakarata: Rineka Cipta.
1993), hal 83
20
Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan dua macam sumber
2. Data primer, dalam hal ini data yang dihimpun adalah data yang tentang
online. Data skunder, dalam hal ini yang akan dihimpun adalah data tentang
data tersebut, data yang diperoleh informan. Informan adalah orang yang
online
Data skunder yaitu data yang diperoleh dari dokumen, yaitu berupa
16
Lexy J Moleong, Metode Penelitian Kualitatif cet 13, (Bandung: Remaja Rosada Karya, 2002),
hal. 6
21
ekonomi dan bisnis UINSA.Serta data-data yang ada kaitannya dengan
penelitian. 17
mencari data atau informasi tentang obyek yang akan diteliti melalui
yang sesuai dengan jurusan, dalam hal ini peneliti mengambil lokasi
Ampel Surabaya.
17
Ibid 6
18
Suharsimi Arikunto. Hlm 11
19
Lexy J Moleong, Metode Penelitian Kualitatif cet 3 (Bandung: Remaja Rosada Karya, 2002),
hlm 88
22
20
Informan adalah orang latar peneliti. Dalam penelitian ini
diri baik secara fisik maupun mental disamping harus mengingat suatu
persoalan etika.
1) Memasuki lapangan
20
Ibid hlm 90
21
Ibid hlm 101-102
22
Tatang, M Arifin, Menyusun Rencana Penelitian, (Jakarta: PT Raja Grafindo, 1995). Halm 30
23
diperlukan. Sehingga selalu ada hubungan antara metode pengumpulan data
1. Observasi (pengamatan)
2. Interview (wawancara)
selesai.
23
Sutrisno, Hadi, Metodologi Research ,(Yogyakarta: Universitas Gajah Mada, 1983), hal 136
24
Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R & D, (Bandung: Alfabeta, 2012)
halm145-146
25
Herdiansyah, Haris, Metodologi Penelitian Kualitatif untuk ilmu-ilmu sosial, ( Jakarta: Salemba
Humanika, 2010), hal 118
24
sebelumnya. Data yang di perlukan dalam wawancara adalah sebagai
berikut:
3. Dokumentasi
dilakukan setelah semua data terkumpul. Baik data yang digali melalui
yang dikutip oleh Sugiyono, terdapat tiga teknik dalam analisis data
1. Reduksi Data
26
Sugiyono, 2014,Memahami Penelitian Kualitatif,Alfabeta,Bandung, hal 91
25
memilih dan memilah data yang dianggap relevan dengan penelitian
2. Penyajian Data
3. Kesimpulan
27
Ibid, hlmn 92
26
BAB IV
HASIL PENELITIAN
27
Online shop menjual berbagai macam produk makanan salah
satunya adalah makroni, rechese dll
B. Pakaian
Selain menjual makanan online shop juga menjual pakaian mulai
dari balita sampai lensia dengan harga yang berbeda.
C. Accesoris
Acsesoris yang dijual online shop dari acsesoris jilbab, hp dll
D. Barang elektronoik
Barang elektronik yang dijual online shope seperti Hp, laptop, tv,
kulkas dll
E. Kosmetik
Kosmetik yang dijual kosmetik wardah, HN, pixy dll
4.3 Penyajian Data
Dalam penyajian data ini, peneliti akan berusaha menjelaskan
kenyataan-kenyataan yang ada dan terjadi di lokasi selama proses
penelitian berlangsung, baik melalui wawancara maupun dokumentasi.
Hal ini dilakukan dalam rangka menjawab atas masalah yang diajukan
oleh peneliti yakni mengenai Online Shop. Online shop merupakan
tempat berbrlanja favorit bagi mahasiswi manajemen fakultas febi
UINSA. Adapun faktor-faktor yang mempengaruhinya adalah sebagai
berikut;
1. Online Shop
Online shop mempengaruhi faktor pembelian di mahasiswi
manajemen fakultas ekonomi dan bisnis UINSA. Dikarenakan
beberapa hal yaitu berdasarkan wawancara dengan mahasiswi
manajemen fakultas ekonomi dan bisnis islam yang menjadi
konsumen online shop. Berikut adalah hasil wawancaranya:
28
memang lebih murah, dan sangat sesuai dengan
kemampuan pelajar”28
28
Hasil wawancara dengan Latfiatul khirza manajemen semester 2 fakultas Ekonomi dan Bisnis
Islam UINSA.
29
Ibid.
29
Untuk menghindari penipuan dalam berbelanja secara online
maka konsumen memiliki strategi ketika akan membeli produk
di online shop, strategi tersebut antara lain:
3. Motif belanja
Motif belanja merupakan alasan kenapa konsumen lebih memilih
berbelanja secara online dari pada berbelanja secara langsung,
hal ini dipengaruhi oleh beberapa faktor, faktor tersebut antara
lain:
“Motif berbelanja online karena barang yang
ditawarkan menarik kebanyakan barang impor dari
luar, selain itu harganya murah cocok dengan
kantong mahasiswa..praktis, mudah, bisa dilakukan
dimana saja dan kapan ssaja karena online shop
30
Hasil wawancaraa Sakinah,Semester 4, Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Hari Kamis
30
buka selama 24 jam, saya juga belanja tidak buru-
buru”.31
31
Hasil Wawancara Anis Sulasah, Semester 6,Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam, hari jumat
32
Hasil Wawancara, Vena Anisa ,Semester 2 Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam,Hari Rabu
31
Anisa Mahasiswi manajemen semester 2 fakultas ekonomi dan
bisnis islam.
33
Hasil Wawancara,Maria Ulfa,Semester 2,Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam, Hari rabu
32
harga jadi saya memilih harga murah dengan barang
yang bagus”.34
1. Online Shop
Orang tak perlu lagi keluar rumah dan berbelanja di swalayan,
supermarket, plaza, butik maupun pasar. Orang cukup duduk
didepan komputer atau lewat ponsel, memilih dan memesan barang
via internet, disebut e-commerce atau online shopping. (Ollie, 2008).
Hal tersebut mempengaruhi faktor pembelian mahasiswi manajemen
fakultas ekonomi dan bisnis UINSA. Dikarenakan beberapa hal yaitu
berdasarkan wawancara dengan mahasiswi manajemen fakultas
ekonomi dan bisnis islam yang menjadi konsumen online shop.
Berikut adalah hasil wawancaranya:
34
Hasil Wawancara, Aida Octavia Semester 2, Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Hari Kamis
33
”Murah, online shop menyediakan berbagai macam
produk dengan harga yang berbeda, harga pada
online shop dibandingkan dengan harga dipasaran
memang lebih murah, dan sangat sesuai dengan
kemampuan pelajar”35
2. Motif belanja
35
Hasil wawancara dengan Latfiatul khirza, Manajemen Semester 2 Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Islam UINSA.
34
kantong mahasiswa..praktis, mudah, bisa dilakukan
dimana saja dan kapan ssaja karena online shop
buka selama 24 jam, saya juga belanja tidak buru-
buru”.36
36
Hasil wawancara, Anis Sulasah , Semester 6 Hari Jumat.
35
tidak akan merasakesusahan saat ingin melakukan
belanja online Dan kita juga tidak kudet”37.
37
Hasil Wawancara, Vena Anisa, Semester 2 febi,Hari Rabu.
36
penipuan terhadap online shop. Pernyataan ini dilanjutkan oleh
Maria Ulfa mahasiswi manajemen semester 2 fakultas ekonomi
dan bisnis islam UINSA.
38
Hasil Wawancara,Aida Octavia, Semester 2,febi ,Hari Kamis .
37
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
a) Harga
b) Praktis
c) Efisien
d) Nnyaman
e) Waktu
B. Saran dan Rekomendasi
Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, peneliti memiliki
beberapa saran, antara lain:
1. Bagi Koperasi Jasa Keuangan Syariah Al-Marwah Surabaya
untuk terus mempertahankan manajemen operasional yang
sudah diterapkan dalam menjalankan koperasi dan terus
mengembangkan sistem manajemen operasional di dalamnya
agar dapat semakin baik dalam mencapai tujuan.
2. Bagi peneliti selanjutnya untuk melakukan penelitian dengan
menggunakan teori lebih dari satu dtentang “belanja online
shop” sehingga dapat mengetahui lebih dalam lagi dari
penelitian yang dilakukan saat ini.
38
LAMPIRAN
39