Anda di halaman 1dari 9

TUGAS MATA KULIAH DIETETIKA LANJUT

“PENYAKIT INFEKSI”

DISUSUN OLEH :
LINDA SUSILAWATI (PO7131109023)

DOSEN PENGAMPU : SETYOWATI SKM, M.KES

POLTEKKES KEMENKES YOGYAKARTA


JURUSAN GIZI
TAHUN PELAJARAN 2010/2011
Kasus :
Bpk Johan, umur 55 tahun, TB 160 cm, BB 45 kg, masuk RS dengan keluhan sejak 5 hari batuk
– batuk disertai dahak yang tidak bisa keluar, badan terasa panas terutama pada malam hari
disertai keringat yang banyak, jika habis berjalan nefas terasa sesak dan kaki agak bengkak.
Pasien datang dalam keadaan lemah. P. Johan suka mengkonsumsi gorengan dan kurang
menyukai sayur dan buah. Dari hasil pemeriksaan laboratorium diperoleh data sbb:
Tekanan darah : 130/100 mm Hg (N : 122/80 mm Hg)
Nadi : 110 x /menit (N : 9 – 110 x /menit)
Suhu : 36,5 0 C
Kolesterol total : 151 mg/dl (N : 150 – 280 mg/dl)
Trigliserida : 170 mg/dl
Hb : 11,4 g/dl (N : 12 – 14 g/dl)
Uric acid : 9,8 mg/dl (N : 3 – 7,5 mg/dl)
Buat rencana pelayanan gizi (NCP) Bpk Johan.

RENCANA PELAYANAN GIZI


I. Identitas Pasien
Nama : Bpk Johan
Umur : 55 tahun
Sex : Laki – laki
Diagnosa :-

II. Skrining Gizi


No Indikator
1 Perubahan berat badan -
2 Nafsu makan berkurang -
3 Kesulitan mengunyah atau menelan -
4 Mual muntah -
5 Diare /konstipasi -
6 Alergi / intoleran zat gizi -
7 Diet khusus +
8 Enteral / parenteral -
9 Serum albumin darah -

III. Nutrition Assesment


Anthropometry BB = 45 kg
Usia = 55 tahun
TB = 160 cm
Status gizi
 IMT = BB/(TB)2
= 45 / (1,60)2
= 45 / 2,56
= 17,58
Dari IMT tersebut dapat diketahui bahwa responden memiliki
status gizi kurang (Normal 18,5 - 25,0).
 BB Ideal = TB – 100 – 10% ( TB – 100 )
= 160 – 100 – 10% ( 160 – 100 )
= 60 – 6,0
= 54 kg
Biochemistry  Kolesterol total : 151 mg/dl => Normal (N : 150 – 280
(hasil lab) mg/dl)
 Trigliserida : 170 mg/dl => Tinggi (N : 150 mg/dl)
 Hb : 11,4 g/dl => Rendah (N : 12 – 14 g/dl)
 Uric acid : 9,8 mg/dl => Tinggi (N : 3 – 7,5 mg/dl)
Clinic  Tekanan darah : 130/100 mm Hg => Tinggi (N : 122/80 mm
(fisik – klinis) Hg)
 Nadi : 110 x /menit => Normal (N : 90 – 110 x
/menit)
 Suhu : 36,5 0 C => Normal
 Batuk – batuk disertai dahak yang tidak bisa keluar
 Badan terasa panas terutama pada malam hari disertai
keringat banyak
 Jika habis berjalan nafas terasa sesak dan kaki agak
bengkak
 Pasien datang dalam keadaan lemah
Dietary history Bpk Johan suka mengkonsumsi gorengan dan kurang menyukai
(riwayat makan) sayur dan buah
Riwayat Personal -

IV. Nutrition Diagnosis


Domain Problem Etiologi Sign
NI – 5.5 Ketidak seimbangan zat Sikap yang salah terhadap Hb : 11,4 g/dl (N :
gizi makanan, pasien kurang 12 – 14 g/dl)
menyukai sayur dan buah
sehingga asupan Fe kurang
NI – 51.2 Intake lemak berlebih Kurang dalam pemilihan Trigliserida : 170
makanan yang sehat, mg/dl (N : 150
pasien suka mg/dl)
mengkonsumsi gorengan
NI – 55.2 Intake mineral tidak Penyebab fisiolologi, Hipertensi TD :
adekuat peningkatan kebutuhan zat 130/100 mm Hg (N :
gizi karena sejak 5 hari 122/80 mm Hg)
batuk – batuk disertai
dahak yang tidak bisa
keluar
NC – 2.2 Perubahan nilai Gangguan fungsi ginjal Uric acid : 9,8 mg/dl
laboratorium terkait zat dan pernafasan yaitu (N : 3 – 7,5 mg/dl)
gizi khusus pasien merasa sesak nafas
jika habis berjalan
NC – 3.1 Berat badan kurang dari Intake energi kurang IMT = 17,58 (<
normal/yang dianjurkan 18,5)
V. Nutrition Intervention Planning
Terapi diet = Tinggi Energi Tinggi Protein (TETP)
Route = Oral
Pemberian makan = 3 kali makan dan 2 kali selingan snack
Bentuk makanan = Biasa
Tujuan diet =
 Memenuhi kebutuhan energy dan protein yang meningkat untuk mencegah dan
mengurangi kerusakan jaringan tubuh
 Menambah berat badan sehingga mencapai berat badan ideal
 Memenuhi kebutuhan zat gizi pasien
 Mempercepat penyembuhan
 Mengurangi kerusakan jaringan
 Mengupayakan perubahan sikap dan perilaku sehat terhadap makanan oleh pasien
dan keluarganya

Syarat diet =
 Diet TETP (bertahap)
 Tinggi energy yaitu sebesar 2440,75 kkal
 Penambahan energy minimal 20 % dari total energi atau penambahan energy
sebesar 500 kalori
 Protein tinggi, meningkatkan kadar albumin untuk meningkatkan daya tahan
tubuh yaitu 1,2 - 1,5 g/kg BB/hari atau 15 – 20% dari kebutuhan energy total,
sebesar 122,04 gr/hari
 Lemak cukup yaitu 20 – 40% dari kebutuhan energy total, sebesar 67,8 gr/hari
 Karbohidrat yaitu 40 – 55% dari kebutuhan energy total, sebesar 335,6 gr/hari
 Bentuk makanan biasa
 Pemberian makan secara teratur sebanyak 3x makan dan 2x selingan
VI. Nutrition Intervention
Perhitungan kebutuhan zat gizi :
Total kebutuhan energy = BMR x Aktivitas x F.stress
BMR = 66,5 + (13,7 x BB) + (5 x TB) – (6,8 x U)
= 66,5 + (13,7 x 45) + (5 x 160) – (6,8 x 55)
= 66,5 + 616,5 + 800 – 374
= 1109
Aktivitas = 1,2 (bed rest)
Faktor stress = 1,5
Pengurangan BMR = 5% x 1109
= 55,45 kkal
Total kebutuhan energy = 1109 x 1,2 x 1,5
= 1996,2– 55,45 + 500 (penambahan energi)
= 2440,75 kkal

Pembagian jumlah zat gizi


 Energi = 2440,75 kkal
55
 Karbohidrat = 55 % = x 2440,75 = 1342,41 kkal
100

1342,41
= = 335,6 gr
4
25
 Lemak = 25 % = x 2440,75 = 610,19 kkal
100
610,19
= 9
= 67,8 gr
20
 Protein = 20% = x 2440,75 = 488,15 kkal
100
488,15
= = 122,04 gr
4

Pembagian porsi makan


Pagi = Siang = 35 %
Malam = 30 %
a. Pagi = Siang = 35%
35
Energi = x 2440,75 = 854,26 kal
100
35
Karbohidrat = x 335,6 = 117,46 gr
100
35
Lemak = x 67,8 = 23,73 gr
100
35
Protein = x 122,04 = 42,71 gr
100

b. Malam = 30 %

30
Energi = x 2440,75 = 732,22 kal
100
30
Karbohidrat = x 335,6 = 100,68 gr
100
30
Lemak = x 67,8 = 20,34 gr
100
30
Protein = x 122,04 = 36,61 gr
100
Edukasi
Rencana Konsultasi
1. Permasalahan
 Penyakit infeksi
2. Tujuan
Agar keluarga dan pasien :
 Mengetahui asupan makanan yang baik bagi pasien
 Meningkatkan pengetahuan pasien ataupun keluarga pasien dalam pemilhan
makanan yang baik dan seimbang
3. Sasaran
 Pasien dan keluarga pasien
4. Waktu
 15 – 30 menit
5. Tempat
 Di instalasi gizi rumah sakit
6. Metode
 Konsultasi dengan pasien, Tanya jawab
7. Media alat bantu
 Leafleat
 Food sampel
8. Materi
 Meninformasikan status gizi, asupan energi dan protein
 Menjelaskan tujuan diet Tinggi Energi Tinggi Protein
 Mendiskusikan perubahan pola makan yang disusun berdasarkan kebutuhan energy
dan zat gizi
 Menjelaskan tentang makanan yang boleh dikonsumsi dan tidak boleh dikonsumsi
 Menganjurkan pola makan sehat untuk mencapai kesehatan yang optimal
 Menjelaskan tentang penerapan diet Tinggi Energi Tinggi Protein
 Berikan contoh menu
Parameter yang Dimonitor
 Perubahan status gizi
 Asupan makan perhari
 Kondisi fisik setelah diet

Implementasi
 Penyusunan menu sehari
 Konsultasi dengan keluarga pasien

VII. Monitoring dan Evaluasi


Parameter :
 Peningkatan IMT
 Asupan makan perhari
 Perubahan nilai laboratorium ke arah normal

VIII. Rekomendasi
 Perlu ditekankan mengenai perilaku pasien dalam menjalankan diet agar tercapai tujuan
diet
 Perlu adanya pengawasan tentang pola makan pasien

Anda mungkin juga menyukai