Anda di halaman 1dari 9

Struktur atom, Model atom, Teori

atom, Bentuk Atom


by Pak Dosen
Struktur atom – merupakan satuan terkecil dalam materi baik itu berupa benda cair,
padat, dan gas. Atom yang ada menjadi bahan dasar pembentuk materi-materi yang
ada sampai kepada bentuk yang dapat kita rasakan. Seperti air, kayu, handphone, dan
bentuk-bentuk materi yang kasat mata misalnya gas, angin.
Dalam pembagiannya striktur atom terdiri atas 3 inti materi yang memiliki fungsi dan
tungasnya tersendiri. Yaitu proton, elektron, dan neutron. Proton dan Neutron berada
dalam inti atom. Sedangkan, elektron berputar mengelilingi inti atom berupa proton dan
neutron.

Perlu diketahui bahwasanya Proton merupakan struktur atom yang bermuatan positif
(+). Neutron merupakan struktur atum yang bermuatan netral. Dan elektron merupakan
struktur aton yang bermuatan negatif (-). Sehingga, dalam struktur atom yang berada
dalam sistem periodik unsur yang kita ketahui dipengaruhi oleh daya tarik menarik
antara elektron dan proton dalam inti atom.

DAFTAR ISI [(Klik Disini !)]

Perkembangan Teori dan Model Atom

Sumber: sitepoint.com
Istilah atau penyebutan atom awalnya berasal dari Bahasa Yunani, dimana atom
merupakan tidak dapat dipecah atau dipotong serta tidak mungkin untuk dibagi lagi.
Sehingga, konsep tidak dapat terbagi lagi ini dikemukakan oleh para filsuf dari Yunani
dan India.

Pada abad ke-17 dan ke-18, para kimiawan meletakkan dasar-dasar pemikiran ini
dengan menunjukkan bahwa zat-zat tertentu tidak dapat dibagi-bagi lebih jauh lagi
menggunakan metode-metode kimia. Kemudian, pada akhir abad ke-19 sampai pada
abad ke-20. Para ahli fisika mulai menemukan komponen-komponen yang berukuran
sangat kecil subatom dalam inti atom. Menunjukkan bahwasanya struktur atom
merupakan inti yang dari materi.

Dalam perkembangan science dan ilmu pengethauan dalam masanya, terdapat banyak
peneliti dan ilmuan. Dimana mereka mengemukakan hasil pemikiran dan penemuan
yang diketahui oleh hasil riset dan percobaan yang dibuatnya. Sehingga, dalam
penelitian terkait dengan struktur atom dan inti atom banyak dikemukakan oleh para
peneliti.

A. Teori Atom Dalton

Sumber: wikimedia.org
Teori atom Dalton adalah teori mengenai atom yang dikemukakan oleh ilmuwan
berkebangsaan Inggris, John Dalton. Pada tahun 1808. Teori atom Dalton adalah teori
paling tua mengenai penjelasan tentang atom. Dalton menjelaskan bahwa atom
merupakan suatu zat yang tidak bisa dibagi – bagi lagi.

Toeri atom dalton merupakan teori atom pertama yang dikemukakan oleh John Dalton
(1808), seorang fisikawan asal Inggris. Dalam mengemukakan teorinya terkait struktur
atom yang berdasarkan penelitian yang dikemukakannya dalam A New System of
Chemical Philosiphy. Dimana jogn Dalton menjelaskan bahwasanya atom merupakan
suatu zat yang tidak dapat dibagi lagi dan merupakan struktur terkecil dari suatu materi.
Berdasarkan dari hasil penelitian yang dilakukannya John Dalton Mengemukakan
Penelitiannya terkait struktur atom sebagai berikut :

1. Materi terdiri atas atom yang tidak dapat dibagi lagi.


2. Semua atom dari unsur kimia tertentu memiliki massa dan sifat yang sama.
3. Unsur kimia yang berbeda akan memiliki jenis atom yang berbeda.
4. Selama reaksi kimia, atom- atom hanya dapat bergabung dan dipecah menjadi
atom- atom yang terpisah, tetapi atom tidak dapat dihancurkan dan tidak dapat
diubah selama reaksi kimia tersebut.
5. Suatu senyawa terbentuk dari unsur- unsurnya melalui penggabungan atom tidak
sejenis dengan perbandingan yang sederhana.

BACA JUGA Sistematika Penulisan Karya Tulis ilmiah

Model Atom Dalton

Model Atom Dalton Sumber: wikipedia.com


Dari hasil penelitian yang dikemukakan oleh John Dalton, Dalton menggambarkan
bahwasanya atom merupakan suatu bulatan materi terkecil yang tidak dapat dibagi lagi.
Bentuk atom yang digambarkan berdasarkan teori atom Dalton ini berbentuk bola kecil
yang menjadi inti atom. Kemudian, setiap atom yang bergabung akan membentuk
senyawa dan menjadi materi.

Berdasarkan hasil penelitiannya dan perkembangan masa. Teori yang dikemukakan


oleh John dalton memiliki kekurangan dari teori atom yang lainnya. Dengan berbagai
kelemahan sebagai berikut :

1. Dalton menerangkan bahwa atom tidak bisa dibagi lagi. Namun, setelah
perkembangan ilmu pengetahuan dan ilmu teknologi. Diketahui bahwasanya
dalam inti atom yang dijelaskan oleh Daltom masih dapat terbagi lagi yang
terbentuk dari partikel dasar yang lebih kecil daripada atom, yaitu elektron,
proton, dan neutron.
2. Dalton menyatakan bahwa atom tidak bisa diciptakan ataupun dimusnahkan.
Namun, ketika atom di uji coba dengan rekasi nuklir akan menghasilkan satu
atom menjadi suatu unsur atom yang lain.
3. Pendapat Dalton terkait bahwasanya setiap atom memiliki kesamaan dalam
massa, ukuran dan bentuk. Namun, setelah adanya teori terkait Isotop, Isobar,
dan Isoton. Dimana, setiap struktur atom mempunyai kesamaan dalam satu sisi
namun, berbeda dalam sisi lainnya.
4. Pernyataan Dalton terkait perbandingan suatu senyawa mempunyai bilangan
bulat dan sederhana. Tetapi, seiring perkembangan dari diketahui bahwa
terdapat perbandingan bilangan yang tidak bilat seperti senyawa C18H35O2Na.
Walau masih memiliki kelemahan dari berbagai sisi. John Dalton menjadi pelopor
pertama dalam ilmuan yang menjelaskan terkait struktur atom dam model atom. Yang
dengan dasar inilah para ilmuan lain mulai meneliti dan memulai percobaan dan
penelitian terkait struktur atom dan model atom.
B. Teori Atom Thomson

Sumber: Laboratoria.com
Setelah teori atom Dalton muncul dan mulai berkembang pada tahun 1903. Hal tersebut
memicu para ilmuan lain pun mulai meneliti terkait struktur atom dengan berbagai
penerapan dan percobaan setiap peneliti. Salah satunya adalah J.J Thomson.

Dengan menggunakan hasil penelitian dan penemuan tabung katode oleh William
Crookers. Kemudian J.J Thomson pun mulai meneliti terkait sinar katode yang mampu
menggerakan baling-baling dalam percobaan tabung katode. Dari hasil percobaan
tabung katode tersebut dapat dipastikan bahwa sinar katode merupkan salah satu
perikel penyusun dalam atom yang bermuatan negatif.

Dengan hasil percobaan dan penelitian terkait struktur atom yang dilakukan oleh
Thomson. Maka, Thomson pun menyatakan bahwa “Atom merupakan bola pejal yang
bermuatan positif dan didalamya tersebar muatan negatif elektron”. Dimana, hasilnya
disebut model atom roti kismis.

Model Atom Thomson

Sumber: Enjiner.com
Berdasarkan hasil penelitian oleh Thomson. Model atom thomson digambarkan sebagai
roti kismis atau bola pejal layaknya bola billiar. Dimana, inti bola yang berwarna kuning
sebagai muatan positif dan bola kecil berwarna hijau sebagai muatan negatif yang
menyebar merata di sekitar muatan positif.
Walaupun J.J Thomson mampu menemukan muatan negatif atau elektron yang
tersebar disekitar struktur atom. Serta mematahkan bahwa atom masih dapat dipecah
menjadi bagian terkecil dengan ditemukannya elektron. Tetapi, J.J Thomson tidak dapat
menjelaskan persebaran muatan positif dan negatif yang berada di inti atom

BACA JUGA Hukum Archimedes: Pengertian / Bunyi Hukum / Contoh Soal /


Penerapan

C. Teori Atom Rutherford

Sumber: mfyeni.wordpress.com

Berlanjut ke teori atom Rutherford. Memasuki tahun 1903 seorang peneliti dengan
percobaan yang dilakukannya menyatakan bahwa teori atom yang dipaparkan oleh J.J
Thomson belum tepat.

Mendengar hal tersebut mendorong Ernest Rutherford (1911) untuk melakukan


percobaan untuk mencari struktur atom yang benar. Dengan bantuan dari kedua
muridnya Hans Geiger dan Ernest Marsden. Rutherford melakukan eksperimen dengan
menembakkan sinar alfa ke sebuah lepengan emas dengan partikel alfa yang
percobaan ini dikenal dengan percobaan Geiger-Marsden.
Saat melakukan tembakan sinar ke lempengan tersebut. Rutherford menemukan bahwa
sinar alfa yang ditembakkan menghasilkan sinar yang dibelokkan, dipantulkan, dan
diteruskan. Rutherford menjelaskan dari hasil percobaan yang dilakukan bahwasanya.

1. Didalam struktur atom terdapat ruang hampa yang menghasilkan partikel α akan
diteruskan.
2. Terdapat suatu muatan dalam inti atom dan memiliki massa atau muatan yang
sejenis denganpartikel α sejenis yaitu muatan positif; sehingga, sebagian kecil
partikel α yang ditembakkan.
3. Pada struktur atom terdapat bagian yang kecil dan padat yang rutherfor
menyebutnya sebagai inti atom (Nukleus). Sehingga, partikel α yang tiembbakan
dan mengenai inti atom akan dipantulkan oleh inti atom tersebut.
Berdasarkan hasil percobaan yang didapatkan oleh Rutherford dan beserta
kedua muridnya. Rutherford pun menyatakan bahwa : struktur atom tersusun dari inti
atom yang bermuatan positif sebagai pusat massa dan dikelilingi elektron-elektron yang
bermuatan negatif yang mengitari inti atom.

Model Atom Rutherford

Sumber : Enjiner.com
Dengan demikian, Rutherford menggambarkan seperti bola yang sebahagian besarnya
merupakan ruang hampa. Dimana, pada tengah atom merupakan inti atom terdiri dari
atom positif. Kemudian, muatan atom yang berada ditengah atom memiliki volume yang
sangat kecil yang sebanding dengan muatan atom tersebut.

Dikarenakan keberhasilannya menjelaskan perkembangan dari teori atom Dalton dan


Thomson. Nama Ernest Rutherford pun diabadikan sebagai salah satu teori dalam
perkembangan ilmu fisika dan kimia dengan teori atom Rutherford dalam menjelaskan
adanya elektron – elektron negatif.

Namun, Teori atom Rutherford ini hanya mampu menjelaskan terkait adanya elektron
negatif yang beredar mengelilingi inti atom yang terletak diruang hampa. Tetapi,
Rutherford bemum dapat memberi penjelasan terkait distribusi setia atom elektron
dengan jelas. Secara otomatis Teori yang dipaparkan oleh rutherofd pun memiliki
kelemahan.
Teori atom Rutherford memiliki pertentang dengan Hukum Maxwell seorang ahli fisika.
Dimana Maxwell menyatakan bahwa jika muatan elektron (negatif) bergerak dan
mengelilingi suatu partikel yang berlawanan (bermuatan positif). Maka, pertikel yang ada
akan mengalami percepatan kemudian akan menghasilkan gelombang elektromagnetik.

Akibatnya energi elektron semakin berkurang. Jika demikian halnya maka lintasan
elektron akan berupa spiral. Pada suatu saat elektron tidak mampu mengimbangi gaya
tarik inti dan akhirnya elektron jatuh ke inti. Sehingga atom tidak stabil padahal
kenyataannya atom stabil.

Sehingga, akan menyebabkan elektron akan berkurang sedikit demi sedikit. Maka, hal
yang selanjutnya yang terjadi adalah lintasan elektron menjadi spiral dikarenakan tidak
mampu mengimbangi gaya tarik dari intri atom dan akhirnya elektron jatuh ke inti atom.
Dan akan menghasilkan atom yang tidak stabil tetapi, pada kenyataannya atom stabil.

BACA JUGA Hukum Newton 1, 2, 3 Pengertian, Bunyi, Rumus, Contoh Soal

D. Teori Atom Niels Bohr

Sumber: kokimia.com

Ditahun 1913, seorang pakar fisikawan asal Denmark dengan nama Niels Bohr
menyatakan bahwasanya teori atom
dari Rutherford dapat untuk disempurnakan kembali menjadi teori atom yang lebih baik.
Dimana, Niels Bohr dengan percobaan yang dilakukan menggunakan teori kuantum dari
Planck.

Dari percobaan yang dilakukannya ketika melihat penampakan sinar yang berada
disekitar cahaya berupa bola pejal ataupun nyala api bahkan listrik tegangan tinggi. Dari
hal tersebut Bohr pun menyempurnakan penelitian dari teori yang diajukan oleh
Rutherford. Para ahli kadang memberikan istilah teori atom Rutherford-Bohr.

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukannya. Bohr pun mengemukakan teori yang di
milikinya yang menyebutkan bahwa elektron yang bermuatan negatif berputar
mengengelilingi inti atom yang bermuatan atom positif pada jalur lintasanya tersendiri.
Dan setiap lintasan elektron yang memiliki orbitnya tersendiri memiliki kekuatannya
elektronnya tersendiri.

Dengan elektron terluar merupakan elektron yang paling mudah lepas atau berpindah.
Sedangkan, elektron yang paling dekat dengan inti merupakan elektron yang paling sulit
untuk berpindah. Ketika elektronakan berpindah dari satu orbit ke orbit lain. Maka,
diperlukan suatu energi yang berfungsi untuk memindahkan atau menghandatkan
muatan elektron ke lintasan yang lemah atapun menarik ke lintasan yang terdekat
dengan inti atom.

Model Atom Niels Bohr

Sumber: Enjier.com
Dari penjelasan teori atom Bohr. Niels Bohr pun menggambarkan model atom Bohr
dengan bentuk seperti tata surya yang terkadang diistilahkan sebagai model atom tata
surya. Dimana, Bohr menjelaskan bahwa model atom Bohr sebagai berikut :

1. Elektron yang berada di lintasannya tersendiri mengelilingi inti atom dengan


setiap elektron berada pada lintasanya tersendiri. Dalam hal ini Niels Bohr
memisalkan dengan istilah lintasan K, L, M, … dan lintasan seterusnya.
2. Setiap elektron yang berotasi pada lintasanya dan bersifat stasioner. Maka,
energi elektron terhadapt inti atom dalam struktur atom akan bersifat tetap.
Artinya, tidak akan ada energi yang diserap ataupun diemisikan satu sama lain.
3. Setiap muatan elektron dalam setiap lintasan dapat berpindah dari satu lintasan
ke lintasan lain dengan setiap lintasan akan membutuhkan energi yang berbeda.
Dari energi yang dibutuhkan oleh setiap elektron disetiap lintasan kulit tersebut
akan membuat elektron mampu berpindah dari satu orbit ke orbit lainnya.
Dimana, besarnya energi yang diperlukan untuk berpindah dapat dihitung
dengan persamaan Planck.
4. Setiap Orbit stasioner muatan elektron yang mengelilingi inti atom momentum
sudut. Dimana, besarnya jumlah sudut merupakan kelipatan dari nh/2π. Dimana,
setiap n merupakan bilangan kulangan kuantum dan h merupakan tetapan
Planck. Setiap kulit atom yang dilambangkan dengan n = 1, n = 2, n = 3. dan
seterusnya.
Dengan demikian, banyaknya orbit setiap atom dalam tabel periodik memiliki nilai
tersendiri dan mempengaruhi banyaknya jumlah elektron pada setiap orbit tersebut.
Namun, pada teori atom Bohr ini masih terdapat kekurangan yang sampai sekarang
masih berusaha untuk disempurkana oleh setiap ilmuan yang ada.

Anda mungkin juga menyukai