Anda di halaman 1dari 17

MAKALAH KIMIA ORGANIK 1

“ALKANA”

Dosen Pengampuh : Maria Yasintha S,Si.,M.Pd

OLEH

Fransiska Irma Sari (084170011)


Gaudensia Selviana Moi (084170002)
Anna Pratiwi (084170014)
Fransiska Asni Deno (084170006)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KIMIA


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS NUSA NIPA
MAUMERE
2019
KATA PENGANTAR

Puji syukur panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas rahmat dan
berkat-Nya penulis dapat menyelesaikan makalah yang berjudul Alkana.
Tujuan dari pembuatan makalah ini adalah untuk memenuhi salah satu tugas mata
kuliah Kimia Organik 1.Disamping itu,penulis mengucapkan banyak terimakasih kepada
semua pihak yang telah membantu penulis selama pembuatan makalah ini berlangsung
sehingga dapat terealisasikanlah makalah ini.
Penulis sadar bahwa makalah ini jauh dari kata sempurna,oleh karena itu penulis
sangat mengharapkan kritik dan saran dari pembaca agar kedepannya dapat diperbaiki.Akhir
kata penulis berharap makalah ini dapat bermanfaat untuk pembaca dan penulis khususnya.

Maumere,15 Februari 2019

Penulis

ii
DAFTAR ISI

COVER .............................................................................................................................. i
KATA PENGANTAR ....................................................................................................... ii
DAFTAR ISI ...................................................................................................................... iii
BAB 1 PENDAHULUAN .................................................................................................. 1
1.1 Latar Belakang .................................................................................................. 1
1.2 Rumusan Masalah ............................................................................................. 2
1.3 Tujuan ............................................................................................................... 2
BAB 11 PEMBAHASAN ................................................................................................... 3
2.1 Pengertian Alkana ............................................................................................ 3
2.2 Rumus Struktur dan Gugus Alkil Alkana ......................................................... 3
2.3 Tata Nama Alkana............................................................................................. 4
2.4 Isomer Alkana ................................................................................................... 7
2.5 Sifat Alkana....................................................................................................... 10
BAB 111 PENUTUP .......................................................................................................... 12
3.1 Kesimpulan ....................................................................................................... 12
3.2 Saran .................................................................................................................. 12
DAFTAR PUSTAKA ......................................................................................................... 13

iii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Ilmu kimia mengenai susunan, sifat dan pengubahan zat secara tradisional dibagi
dalam beberapa golongan untuk dipelajari.Kimia organic,kimia anorganik, kimia-fisika,dan
biokimia mewakili golongan-besar yang pembagiannya hanya dibuat-buat saja,padahal
sebenarnya berupa disiplin ilmu yang menyatu.Memang jika kita sadari betapa banyaknya
pengetahuan yang termasuk dalam ilmu kimia, dapatlah dimengerti mengapa pembagiannya
seperti tersebut di atas terjadi.Bahan organic hanya mewakili satu jenis senyawa kimia, yaitu
yang mengandung satu atom karbon atau lebih. Kimia organik barangkali lebih baik
didefinisikan sebagai kimia senyawa yang mengandung karbon.Meskipun penggolongan
seperti itu agak terbatas, fakta menunjukkan bahwa senyawa yang mengandung atom
karbonlah yang sebenarnya menjadikan begitu banyak zat yang terdapat di bumi ini. Fakta
yang agak mengejutkan ini adalah akibat dari kemampuan atom karbon membentuk ikatan
dengan atom karbon lain. Jika sifat khas ini dibarengi dengan kemampuan sebuah atom
karbon membentuk empat ikatan dalam ruang tiga dimensi, maka berbagai susunan atom
dapat terjadi. Lebih dari du juta jenis senyawa organic telah ditentukan cirinya dan tiap tahun
puluhan ribu zat baru ditambahkan ke dalam daftar ini, baik sebagai penemuan di alam raya
atau sebagai pembuatan dalam laboratorium.Karbon bukanlah unsur satu-satunya dalam
senyawa organic.Atom hydrogen hampir selalu terdapat juga.Selain itu, senyawa organic
sering mengandung oksigen, nitrogen, fosfor, sulfur, atau halogen. Dengan satu cara atau cara
lainnya hampir tiap unsure dalam susunan berkala dapat ditemukan dalam molekul
‘organik’.Hal ini menggambarkan batas yang agak dibuat-buat antara berbagai disiplin
kimia.Para kimiawan mula-mula memakai sebutan ‘organik’ untuk bahan yang didapat dari
sumber hidup, yaitu tumbuhan dan hewan.Dalam pasal berikutnya kita akan dapat melihat
bahwa hubungan antara senyawa organic dan sistem kehidupan mempunyai dampak penting
pada perkembangan awal teori kimia

1
1.2 Rumusan Masalah

1. Apa yang dimaksud dengan Alkana ?


2. Bagaimana rumus struktur dan gugus alkil dari alkana ?
3. Bagaimana tata nama dari alkana ?
4. Bagaimana isomer alkana ?
5. Bagaiamana sifat dari alkana ?

1.3 Tujuan

1. Untuk mengetahui pengertian dari alkana


2. Untuk mengetahui rumus struktur dan gugus alkil dari alkana
3. Untuk mengetahui tata nama dari alkana
4. Untuk mengetahui isomer alkana
5. Untuk mengetahui sifat dari alkana

2
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian dari Alkana

Alkana merupakan senyawa hidrokarbon jenuh atau hidrokarbon alifatik jenuh


(Rohmadi,2012).Hidrokarbon adalah senyawa organik yang molekulnya tersusun dari
unsur karbon dan hidrogen.Dan alifatik artinya ujung rantai tidak saling bertemu
sedangkan jenuh artinya semua ikatan karbon-karbon adalah ikatan tunggal
(Mutamakkin,2011).Alkana yang paling sederhana adalah metana yang memiliki satu
atom C dengan rumus kimia CH4 (Rohmadi, 2012).Alkana rantai pendek(metana dan
etana)terdapat dalam atmosfer planet seperti jupiter,saturnus,uranus, dan neptunus.Di
atmosfer bumi,gas metan hanya sebesar 1 ppm,sedangkan di dalam perut bumi sumber
alkana adalah gas alam dan minyak.Alkana memiliki rumus umum yaitu CnH2n+2,semua
molekul alkana berbentuk tetrahedral dengan sudut ikatan mendekati 109,5o
(Mutamakkin,2011).

2.2 Rumus Struktur dan Gugus Alkil Alkana


 Rumus struktur alkana dapat dituliskan dengan beberapa cara berikut :
a. Butana

b. H3C – CH2 – CH2 – CH3 butana


c. H3C – (CH2)2 – CH 3 butana

Deret Homolog Alkana Atom C – C 1 10

3
 Gugus Alkil
Alkil adalah gugus alkana yang kehilangan sebuah atom H.Misalnya metana CH4 jika
kehilangan satu atom H akan menjadi CH3.Gugus alkil diberi nama dengan mengganti
ana dari alkana menjadi il (Rohmadi,2012).

2.3 Tata Nama Alkana

1. Penamaan alkana mengikuti sistem IUPAC,yaitu sistem tata nama yang didasarkan
pada gagasan bahwa struktur sebuah senyawa organik dapat digunakan untuk
menurunkan namanya dan sebaliknya,bahwa suatu struktur yang unik dapat digambar
untuk tiap nama.Dasar sistem IUPAC yaitu alkana rantai lurus.
a. Alkana rantai lurus (tidak bercabang)
Alkana rantai lurus diberi nama sesuai dengan jumlah atom karbonnya
sebagaimana tercantum dalam tabel di atas.Terkadang ditambahkan normal (n) di
depan nama alkana.
Contoh:
H3C – CH2 – CH2 – CH3 n–butana/butana
H3C – CH2 – CH3 n–propana/propana

b. Alkana siklis (rantai tertutup)


Alkana rantai siklis (tertutup)diberi nama menurut banyaknya atom karbon dalam
cincin,dengan penambahan awalan siklo-.
Contoh:
H2C – CH2
| | siklobutana
H3C – CH3

4
c. Pemberian nama untuk alkana yang memiliki struktur bercabang mengikuti
aturan berikut:
1. Rantai C terpanjang sebagai nama alkananya
2. Atom C yang tidak termasuk rantai terpanjang merupakan cabang alkil
3. Penomoran rantai C terpanjang dimulai dari ujung yang terdekat dengan
cabang alkil Perhatikan gambar berikut.

4. Untuk pemberian nama alkil yang terletak pada cabang dan nama rantai
terpanjang, perhatikan gambar berikut

Urutan memberi nama :


Nomor C yang memiliki cabang,nama alkil terletak pada cabang,dan nama
alkana sesuai dengan jumlah rantai C terpanjang.Jadi,nama senyawa tersebut
adalah 2-metil pentana
d. Pemberian nama untuk alkana yang mempunyai cabang alkil lebih dari satu
mengikuti aturan berikut.
1.Jika jumlah cabangnya sama,disebutkan dengan awalan di untuk 2 cabang,tri-
untuk 3 cabang,atau tetra- untuk 4 cabang
2.Jika cabangnya berbeda,disebutkan nama cabang sesuai urutan abjad

5
Contoh :

3.Gugus alkil yang bercabang atau terikat pada atom karbon primer,sekunder,
tersier,dan kuarterner diberi nama khusus.
Contoh :

2. Trivial(Nama Umum)
Dalam sistem tatanama umum,nama alkana ditentukan oleh jumlah atom karbon tanpa
memperhatikan susunan atom-atom karbon tsb.
 Alkana tak bercabang yang mempunyai atom C>3 diberi awalan normal(n-).
Contoh

6
 Alkana bercabang yang mempunyai gugus –CH(CH3)2 diberi awalan iso-.
Contoh :
CH3 – CH - OH
ǀ
CH3 isopropil alkohol

 Alkana bercabang yang mempunyai gugus –C(CH3)3 diberi awalan neo-.


Contoh

neopropana

2.4 Isomer Alkana


Secara umum,isomer adalah keadaan dari dua atau lebih senyawa yang mempunyai
rumus molekul sama,tetapi berbeda sifat sifat fisis dan kimianya (Prabawa, 1996).
a. Isomer struktur
Isomer struktur adalah isomer dengan perbedaan terletak pada urutan penggabungan
atom-atom yang menyusun molekul(Sardjono,2008).Perbedaan letak ini diikuti
dengan perbedaan sifat fisis dan kimia senyawa,hal ini disebabkan oleh faktor faktor
berikut.
 Rankai/rantai karbon yang berbeda atau isomer rantai/rangka.
Isomer rangka terjadi pada senyawa yang memiliki rumus molekul dan gugus fungsi
yang sama,tetapi rantai induknya berbeda.
Contoh :
CH3 – CH2– CH2 – CH3 dan CH3 – CH – CH2
ǀ
CH3
Butana 2-metilpropana
(titik didih -0,5 0C) (titik didih -12 0C)
Pada contoh tersebut terlihat kedua senyawa mempunyai rumus molekul yang sama,
yaitu C4H10.Isomer rangka terjadi pada senyawa yang tergolong dalam satu deret
homolog.Butana mempunyai rantai karbon yang lurus (berurutan),sedangkan 2-metil-
propana atau yang biasa disebut isobutana mempunyai rantai karbon bercabang.

 Kedudukan/posisi gugus fungsi yang berbeda atau isomer posisi.


Isomer posisi terjadi apabila senyawa-senyawa mempunyai rumus molekul
sama,gugus fungsi sama,dan kerangka yang sama,tetapi letak/posisi gugus fungsinya
berbeda.
7
Contoh :

 Gugus fungsi yang berbeda atau isomer gugus fungsi.


Isomer fungsi terjadi pada senyawa yang mempunyai rumus molekul sama,tetapi
berbeda gugus fugnsinya.Senyawa-senyawa yang membentuk isomer fungsi sebagai
berikut.
1. Alkohol berisomer gugus fungsi dengan eter,rumus umunya CnH2n+2O
Contoh : C2H6O

atau dimetil eter


2. Aldehid dengan keton,rumus umunya Cn H2nO
Contoh : C3H6

3. Asam karboksilat dengan ester,rumus umumnya CnH2nO2


Contoh : C3H6O2

8
b. Isomer Geometris
Ikatan rangkap dua karbon-karbon pada alkena tidak dapat memutar (melintir)
sebab jika diputar akan memutuskan ikatan rangkap,tentunya memerlukan energi
cukup besar sehingga mengakibatkan ketegaran diantara ikatan rangkap tersebut.
Akibat dari ketegaran,ikatan rangkap menimbulkan isomer tertentu pada alkena.Pada
contoh berikut, ada dua isomer untuk 2-butena (CH3CH=CHCH3), yaitu cis-2-butena
dan trans-2-butena.

c. Isomer optik
Terjadi pada senyawa karbon yang memiliki atom C asemetris ( atom C kiral ).Atom
C kiral adalah atom C yang mengikat 4 atom/gugus atom yang berbeda.

Jumlah konfigurasi isomer optis 2n.Dengan n= jumlah atom C kiral.Gambar berikut


memperlihatkan dua konfigurasi yang mungkin dari 1,2-dikloroetan.

9
Kedua model ini mewakili molekul yang sama.Kita bisa mendapatkan molekul
yang kedua hanya dengan memutar ikatan tunggal dari karbon.Jika kita menggambar
struktur formulanya,maka akan diperoleh bahwa kedua molekul diatas merupakan
molekul yang sama.Kalau untuk karbon-karbon ikatan rangkap,seperti pada 1,2-
dikloroeten bisa dilihat pada gambar dibawah ini

Kedua molekul diatas tidaklah sama.Ikatan rangkap tidak dapat


diputar.Struktur formula dari kedua molekul diatas menghasilkan 2 buah
isomer.Pertama,kedua klorin berada dalam posisi yang berlawanan pada ikatan
rangkap.Isomer ini dikenal dengan nama isomer trans.(trans :dari bahasa latin yang
berarti bersebrangan).Sedangkan yang satu lagi,kedua atom berada pada sisi yang
sama dari ikatan rangkap.Dikenal sebagai isomer cis (cis : dari bahasa latin berarti
"pada sisi ini").

2.5 Sifat alkana

1. Sifat fisik
a. Alkana adalah senyawa nonpolar, dengan gaya antar molekulnya adalah gaya van
der Waals sehingga titik lebur dan titik didih alkana lebih rendah dari senyawa
polar dengan berat molekul sama.
b. Alkana dengan 1-4 atom karbon (metana,etana,propana,butana) pada temperatur
kamar berwujud gas.
c. Alkana dengan 5-17 atom karbon berwujud cair pada temperatur kamar.
d. Alkana dengan atom karbon lebih dari 17 berwujud padat pada temperatur kamar.
e. Alkana tidak larut dalam air,akan tetapi larut dalam pelarut nonpolar.
f. Semakin banyak jumlah atom karbon,semakin tinggi titik didihnya.
g. Adanya rantai cabang pada senyawa alkana menurunkan titik didihnya.
h. Alkana lebih ringan dari air.

2. Sifat kimia
a. Alkana dan sikloalkana tidak reaktif,cukup stabil apabila dibandingkan dengan
senyawa organik lainnya.Oleh karena kurang reaktif,alkana kadang disebut
paraffin (berasal dari bahasa Latin: parum affins, yang artinya "afinitas kecil
sekali").
b. Alkana dapat dibakar sempurna menghasilkan CO2 dan H2O
Contoh:

10
c. Oksidasi
Alkana dapat teroksidasi membentuk karbondioksida dan air disertai pembebasan
energi.
Contoh :

d. Halogenasi
Alkana dapat bereaksi dengan halogen dibawah pengaruh panas membentuk alkil
halide dengan hasil samping hydrogen klorida.
Contoh :

e. Nitrasi
Alkana dapat bereaksi dengan asam nitrat pada suhu 150-47500C membentuk
nitroalkana dengan hasil samping uap air.
Contoh:

f. Sulfonasi
Alkana dapat bereaksi dengan asam sulfat berasap (oleum) menghasilkan asam
alkana sulfonat dan air.
Contoh :

g. Isomerisasi
Beberapa alkana dapat mengalami reaksi isomerisasi.
Contoh :

11
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Hidrokarbon adalah senyawa organik yang molekulnya tersusun dari unsur karbon
dan hidrogen. Dan alifatik artinya ujung rantai tidak saling bertemu sedangkan jenuh artinya
semua ikatan karbon-karbon adalah ikatan tunggal.Hidrokarbon adalah senyawa organik yang
molekulnya tersusun dari unsur karbon dan hidrogen.Dan alifatik artinya ujung rantai tidak
saling bertemu sedangkan jenuh artinya semua ikatan karbon-karbon adalah ikatan tunggal.

3.2 Saran
Dalam makalah ini,penulis menyadari bahwa makalah ini belumlah sempurna seperti
apa yang diharapkan.Untuk itu,jika terdapat kesalahan ataupun kekeliruan baik dalam segi
pengetikan,penulis sangat mengaharapkan kritikan dan saran-saran dari pembaca,dan semoga
kritikan dan saran-saran dari pembaca bisa membangun motivasi kami dalam penulisan
makalah yang akan datang. Akhirnya penulis ucapkan terimakasih

12
DAFTAR PUSTAKA

Justiana Sandri. 2009.Chemistry for Senior High School.Jakarta: Penerbit Yudhistira


Keenan. 1984. Kimia Untuk Universitas Jilid 2. Jakarta: Penerbit Airlangga
Khamidinal,Wahyuningsih,T & Premono,S. 2009.Kimia: SMA/ MA Kelas X.Jakarta:Pusat
Perbukuan,Departemen Pendidikan Nasional
Parlan & Wahjudi. 2005.Kimia Organik I.Malang: Penerbit Universitas Negeri Malang UM
Press
Pine et al. 1988. Kimia Organik terbitan keempat. Bandung: Penerbit ITB
Prabawa,H.Jayaprana S.Ir.1996. ILMU KIMIA untuk SMA Jilid 3. Jakarta:Penerbit Airlangga.

13

Anda mungkin juga menyukai