PENGGOLONGAN POLIMER
Berbagai barang yang dibuat dari bahan plastik disebut polimer. Polimer berasal
dari bahasa yunani poly = banyak dan mer = bagian, yang artinya suatu makromolekul yang
terdiri dari monomer-monomernya. Polimer terdiri dari molekul-molekul besar yang disebut
makromolekul. Polimer merupakan penggabungan sejumlah molekul-molekul
kecil/sederhana (monomer) sehingga menghasilkan satu molekul yang lebih besar
(makromolekul).
Tabel 1.1 Struktur Umum dan Nama Polimer
Jumlah yang sangat banyak dari struktur polimer menuntut adanya sistem tata nama.
Berikut ini adalah aturan pemberian nama polimer vinil yang didasarkan atas nama
monomer (nama sumber atau umum), taktisitas dan isomer:
Nama monomer satu kata :
Ditandai dengan melekatkan awalan poli pada nama monomer
Contoh :
Polistirena
polietilena
Politetrafluoroetilena
Poli(asam akrilat)
Poli(-metil stirena)
Poli(1-pentena)
IUPAC merekomendasikan nama polimer diturunkan dari struktur unit dasar, atau
unit ulang konstitusi (CRU singkatan dari constitutional repeating unit) melalui tahapan
sebagai berikut :
1. Pengidentifikasian unit struktural terkecil (CRU)
2. Sub unit CRU ditetapkan prioritasnya berdasarkan titik pengikatan dan ditulis prioritasnya
menurun dari kiri ke kanan (lihat penulisan nama polistirena)
3. Substituen-substituen diberi nomor dari kiri ke kanan
4. Nama CRU (diletakkan dalam kurung biasa) dan diawali dengan poli
Untuk tata nama polimer non vinil seperti polimer kondensasi umumnya lebih rumit
daripada polimer vinil. Polimer polimer ini biasanya dinamai sesuai dengan monomer mula-
mula.
Contoh : nylon, umumnya disebut nylon-6,6 (66 atau 6/6), lebih deskriptif disebut
poli(heksametilen adipamida) yang menunjukkan poliamidasi heksametilendiamin (disebut
juga 1,6-heksan diamin) dengan asam adipat.
Mengikuti rekomendasi IUPAC, kopolimer (polimer yang diturunkan dari lebih satu
jenis monomer) dinamai dengan cara menggabungkan istilah konektif yang ditulis miring
antara nama-nama monomer yang dimasukkan dalam kurung atau antara dua atau lebih nama
polimer
3. PENGGOLONGAN POLIMER
1. Penggolongan Polimer Berdasarkan Asalnya
a. Polimer alam yaitu polimer yang terdapat di alam. Polimer alam terbentuk karena reaksi
polikondensasi dan polimerisasi sendiri. Polimer alam sukar dicetak sesuai keinginan, mudah
menggembung dan kehilangan kekenyalannya setelah terlalu lama terkena bensin atau
minyak, serta tidak tahan terhadap mikroorganisme. Contohnya:
- Polimer alam yang terbentuk dari reaksi polimerisasi kondensasi adalah protein. Protein
terbentuk dari gabungan asam-asam amino.
1. Homopolimer, yakni polimer yang terbentuk dari penggabungan monomer sejenis dengan
unit brulang yang sama. Contohnya : Polietilena, Polipropilena, Teflon
2. Kopolimer, yakni polimer yang terbentuk dari beberapa jenis monomer yang
berbeda. Contohnya : Nilon – 66 dan Dakran. Kopolimer ini dibagi lagi atas empat
kelompok yaitu:
opolimer acak
Dalam kopolimer acak, sejumlah kesatuan berulang yang berbeda tersusun secara acak
dalam rantai polimer.
olimer silang teratur
Dalam kopolimer silang teratur kesatuan berulang yang berbeda berselang - seling secara
teratur dalam rantai polimer.
c. Kopolimer blok
Dalam kopolimer blok kelompok suatu kesatuan berulang berselang - seling dengan
kelompok kesatuan berulang lainnya dalam rantai polimer.
d. Kopolimer cabang/Graft Copolimer
Yaitu kopolimer dengan rantai utama terdiri dari satuan berulang yang sejenis dan rantai
cabang monomer yang sejenis.
10. Nilon
Nilon merupakan polimer yang kuat dan ringan dapat ditarik tanpa retak. Nilon antara lain
digunakan untuk membuat tali, jala, parasut, jas hujan dan tenda.
11. Terilen
Terilen terbentuk dari suatu dialkohol dan dikarboksilat. Contohnnya adalah dakron,
yang terbentuk dari etilen glikol dan asam terftalat. Darkon digunakan sebagai serat tekstil,
pita perekam magnetik dan bahan balon cuaca yang dikirim ke stratosfer.
12. Resin urea – formaldehida dan melamin – formaldehida
Jenis polimer ini banyak digunakan untuk perkakas makanan misalnya mangkuk dan
piring.