Anda di halaman 1dari 17

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan yang maha Esa karena atas segala
rahmatnya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah Jabatan Profesional dan tantangan guru
dalam pembelajaran ini dengan baik dan tepat pada waktunya.

Makalah ini disusun untuk memenuhi salah satu tuagas kelompok dalam mata Kuliah Profesi
Kependidikan .Makalah ini membahas tentang: metode penyajian dan belajar mandiri.

Namun kami menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini masih terdapat banyak
kekurangan. Oleh karena itu kami mengharapkan saran dan kritik yang sifatnya membangun
untuk menyempurnakan makalah ini.

Akhirnya penulis mengucapkan terimakasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam
penyusunan makalah ini. Semoga makalah ini dapat bermanfat bagi kemajuan pendidikan kita
semua.

Maumere, 1 September 2018

Penulis

1
KATA PENGANTAR ................................................................................................................... 1
BAB 1 ............................................................................................................................................. 3
PENDAHULUAN ......................................................................................................................... 3
1.1 Latar Belakang Masalah ........................................................................................................ 3
1.2 Rumusan Masalah ................................................................................................................. 4
1.3 Tujuan Penulisan .................................................................................................................... 4
BAB 2 ............................................................................................................................................. 5
2.1.Kegiatan Guru dalam Pembelajaran .......................................Error! Bookmark not defined.
2.1.1 Kondisi dan Asas Untuk Belajar yang Berhasil ................................................................ 5
2.2 Metode Penyajian.................................................................................................................... 8
2.2.1 Keunggulan Metode Penyajian ........................................................................................... 8
2.2.2 Kelemahan Metode Penyajian ........................................................................................ 9
2.2.3 Penerapan ....................................................................................................................... 10
2.2.4 Rencana Keikutsertaan.................................................................................................. 10
2.3 Belajar Mandiri ..................................................................................................................... 11
2.3.1 Ciri ................................................................................................................................... 11
2.3.2 Keunggulan ..................................................................................................................... 12
2.3.3 Kelemahan ...................................................................................................................... 13
2.3.4 Tata Cara ........................................................................................................................ 14
BAB 3 ........................................................................................................................................... 16
PENUTUP .................................................................................................................................... 16
3.1 Kesimpulan ............................................................................................................................ 16
3.2 Saran ...................................................................................................................................... 16
DAFTAR PUSTAKA .................................................................................................................. 17

2
BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Proses pendidikan bertujuan untuk mendapatkan mutu sumber daya manusia sesuai
dengan tuntutan kebutuhan pembangunan. Pendukung utama bagi terlaksananya sasaran tersebut
ialah melaksanakan proses pembelajaran yang bermutu di bawah bimbingan dan pembinaan
tenaga kependidikan yang profesional serta implementasi seluruh komponen manajemen mutu
secara terpadu. Pendidik memainkan peran yang sangat penting, terutama dalam mempersiapkan
peserta didik menjadi aktor yang mampu menampilkan keunggulan dirinya sebagai sosok yang
tangguh, kreatif, mandiri, dan profesional pada bidangnya masing-masing. Keberhasilan peserta
didik sebagai subjek belajar berkaitan dengan proses pribadi (individual process) dalam
menginternalisasi pengetahuan, nilai, sifat, sikap dan keterampilan yang ada disekitarnya.
Sedangkan keberhasilan pengajar sebagai subjek mengajar selain ditentukan oleh kualitas
pengajar secara pribadi (individual quality) juga ditentukan oleh standar-standar kompetensi
yang dimiliki oleh pengajar, yang meliputi kompetensi intelektual, kompetensi pedagogi,
kompetensi sosial, dan kompetensi kepribadian. Kualifikasi akademik dan kemampuan
profesionalisme guru sebagai subjek mengajar juga berperan penting untuk mencapai tujuan
pendidikan.

Jabatan guru merupakan jabatan profesional yang menghendaki guru harus bekerja secara
profesional. Bekerja sebagai seorang yang profesional berarti bekerja dengan keahlian atau
kompetensi serta kemampuan guru untuk mengelola pembelajaran. Pertanyaannya, apakah sudah
benar guru bekerja secara profesional? Bagaimana sebenarnya guru yang profesional dalam
pembelajaran? Serta apa sajakah kompetensi yang harus dimiliki seorang guru? Untuk itu
makalah ini akan mencoba menjawab pertanyaan-pertanyaan diatas serta memberikan
pemahaman tentang tugas profesionalisme guru dalam pembelajaran.

3
1.2 Rumusan Masalah

1. Apa metode penyajian dalam pembelajaran?

2. Apa belajar mandiri itu?

1.3 Tujuan Penulisan

1.Mengetahui apa metode penyajian dalam pembelajaran.

2.Mengetahui apa belajar mandiri itu.

4
BAB 2

PEMBAHASAN

Apa itu Jabatan professional?

a.Profesi merupakan suatu hal yang berkaitan dengan bidang yang sangat dipengaruhi oleh pendidikan
dan keahlian, sehingga banyak orang yang bekerja tetap sesuai. Profesi dapat diartikan pekerjaan yang
dilakukan sebagai kegiatan pokok untuk menghasilkan nafkah hidup yang mengandalkan suatu keahlian.

Sedangkan Profesional merupakn orang yang mempunyai profesi atau pekrjaan purna waktu dan hidup
dari pekerjaan itu dengan mengandalkan suatu keahlian yang tinggi. Atau seseorang profesional adalah
seseorang yang hidup dengan mempratikkan suatu keahlian tertentu atau dengan trlibat dalam suatu
kegiata tertentu menurut kehlian.

Jadi jabatan professional merupakan

pelakunya secara nyata (defakto) dituntut berkecakapan kerja (keahlian) sesuai dengan tugas-
tugas khusus serta tuntutan dari jenis jabatannya (cenderung ke spesialisasi).
Kecakapan dan keahlian bukan sekedar hasil pembiasaan atau latihan rutin yang terkondisi,
tetapi perlu didasari oleh wawasan keilmuan yang mantap serta menuntut pendidikan juga.

Apa itu tantangan?

Banyak sekali kegiatan yang dapat dipilih, namun tidak ada rumus sederhan untuk
mencocokan dengan sasaran.Apa yang dianggap baik oleh seorang pengajar atau seorang siswa
bisa saja jadi tidak memeuaskan dalam situasi lain.Oleh karena itu Kita perlu mengetahui
penunjang yang mungkin diperlukan kemudian memilih pilihan yang menurut kita dapat
mencapai sasaran yang telah kamu tetapkan, baik dari segi cirri siswa maupun persiapan mereka.

Oleh karena itu ada diperlukanbeberapa untuk mencapai Kondisi dan Asas Untuk
Belajar yang Berhasil yaitu Pengajaran yang efektif

Pengajaran yang efektif adalah pengajaran yang mampu mencapai tujuan-tujuan pengajaran dalam
suatu seting lingkungan pendidikan. Pengajaran yang efektif dapat diindikasikan dengan hasil-hasil
belajar siswa yang positif.

Pengajarn efektif ditandai oleh berlangsungnya proses belajar. Proses belajar dikatakan
berlangsung apabila seseorang sekarang dapat mengetahui atau melakukan sesuatu yang
sebelumnya tidak diketahui atau dapat dilakukan olehnya.Jadi hasil belajar terilihat dengan
adanya tingka laku baru dalam tingkat pengetahuan berpikir atau kemampuan jasmani.

3 pola pengajaran efektif yaitu penyajian di depan kelas, belajar mendiri dan interaksi antara
guru dan siswa. Sebelum kami menjelaskan mengenai pola pembelajaran di atas terlebi dahulu
kita lihat mengenai Kondisi dan asas untuk belajar yang berhasil

5
1)Persiapan sebelum mengajar

Persyaratan sebelum memulai suatu program atau suatu pelajaran tertentu yaitu kalau
hasil belajar sebelumnya tidak cukup dikuasai pelajaran berikutnya menjadi kurang
berarti dan dipelajari dengan menghafal saja tanpa terjadi nya perubahan tingkah laku
apapun.

2)Sasaran Belajar

Besar kemungkinan bahwa proses belajar akan berhasil dengan baik apabila sasaran
dinyatakan dengan jelas, dan pada awal pokok bahasan atau satuan pelajaran, siswa
diberitahu tentang sasaran khusus yang akan dicapai.Siswa dapat memperoleh informasi
lebih banyak dan mengingatnya dalam jangka waktu yang lebih lama.Apabila sasaran
belajar ditulis dengan cermat dan disusun secara bersistem.

3) Susunan Bahan Ajar

Proses belajar dapat ditingkatakan apabila bahan ajar atau tata cara yang akan dipelajari
dipelajari secara tersusun dalam urutan yang bermakana. Kemudian, bahan tersebut harus
disajikan kepada siswa dalam beberapa bagian.Banyak sedikitnya bagian tergantung
urutan, kerumitan, dan kesulitanya.Sususnan dan tata cara ini dapat membantu siswa
dalam menggabungkan dan memaduhkan pengetahuan dan proses secara pribadi.

4) Perbedaan Individu

Siswab belajar dengan cara dan kecepatan yang berbeda-beda. Pelajaran kelompok
memang menguntungkan untuk tujuan tertentu dan lebih disukai oleh beberapa siswa. Akan
tetapi, bukti menunjukan bahwa sebagian siswa dapat mencapai sasaran yang dipersyaratkan
dengan cara yang memuaskan apabil mereka,dengan menggunakan bahan yang tepat,
diperbolehkan belajar menurut keceptan masing-masing.

5) Motivasi

Seorang mau belajar apabila memang terjadi proses pembelajaran.Keinginan untuk


belajar mempersyaratkan adanya motivasi.Keinginan ini akan timbul apabila

 Pengajaran harus dipersiapkan dengan baik sehingga dirasakan penting dan


menarik untuk siswa.
 Tesedia berbagai pengalaman belajar.
 Siswa mengetahui bahwa bahan yang dipelajari akan digunakan segera mungkin.

6
 Kemampuan tentang keberhasilan belajar diberikan untuk mendorong upaya
belajar selanjutnya.

6) Sumber Pengajaran

Jika media pemebelajran berupa gambar, rekaman, atau video dipilih dengan hati-hati
dan dipaduhkan secara bersistem untuk menunjang berbagai kegitan dalam proses pengelajaran,
akan terlihat dampak yang berarti dalam prestasi siswa.

7) Keikutsertaan

Siswa harus mengikuti kegiatan secara aktif daripada menonton atau mendengar secara
pasif. Keikutsertaan berarti siswa memberi respon dalam pikiran mereka atau menunjukannya
melalui kegiatan jasmani yang disisipkan secara strategis selama berlangsungnya penyajian atau
peragaan.

8) Balikan

Mengingatkan siswa secara berkala dapat memperkuat ingatan dan pemahaman untuk
memperoleh hasil belajar yang memuaskan.

9) Penguatan

Dengan memperoleh penegasan tentang jawaban yang dipandang berhasil, siswa


terdorong untuk meneruskan kergiatan belajarnya.Kgiatan belajar yang didorong oleh
keberhasilan menimbulkan kepuasan dan percaya diri.

10) Latihan dan pengulangan

Agar suatu fakta menjadi bagian yang kuat dari dasar pengetahuan siswa maka
dibutuhkan lebih dari satu pengajaran.Sambil meneruskan asas keikutsertaan,balikan, dan
penguatan.Latiahan yang dilakukan berulang-ulang akan mencapai tahap kelebihan
belajar.Hasilnya adalah kemampuan mengingat dalam jangka panjang.

11) Urutan Kegiatan Belajar

Tugas atau tata cara yang rumit dapat dipelajari dengan efektif apabila peragaan dan
latihan dilakukan secara terpadu.Cara memuaskan untuk memaduhkan peragaan dan pelatihan
antara lan

1) Memperagakan seluruh tata cara pertama.,


2) Memperagakan kembali bagian pertama.,
3) Memberi kesempatan kepada siswa untuk melatih bagian pertama tata cara
tersebut.,

7
4) Memperagakan bagian kedua.,
5) Memberi kesempatan kepada siswa untuk mencoba bagian kedua, dan
seterusnya.

12) Penerapan

Hasil terpenting dalam belajar adalah meningkatkan kemampuan siswa untuk


memindahkan apa yang telah dipelajari terhadap masalah atau situasi baru.Jika siswa tidak
mampu melakukan ini beraerti siswa tersebit belum memperoleh pemahaman yang lebih
mendalam.

13) Sikap Mengajar

Setiap orang yang terlibat dalam suatu program pembelajaran memperlihatkan


kegairahan, kesediaan menolong, kerja sama, dan minat ke dalam bahan ajar.Dengan demikian
siswa pun akan cenderung bertingka laku positif.

14. Penyajian di Depan Kelas

Dengan menggunakan pola kelompok, pengajaran , memperagakan,


memberitahukan,atau menyebarkan pengetahuan kepada sekelompok siswa. Pola ini dapat
dilakukan di kelas,di aula, atau di berbagai tempat dengan menggunakan radio, telepon, dan
pengeras suara, dengan sirkuit pendek, atau dengan komunikasi satelit.Guru dapat pula
menggunakan media seperti video, rekaman, slide.Pada kelas kecil terjadi komunikasi dua arah
antara guru dengan siswa, namun kebanyakan siswa hanya mendengarkan dengan pasif dan
menonton saja

2.2 Metode Penyajian merupakan Persiapan-persiapan yang diadakan pada waktu menyusun sebuah
komposisi untuk disampaikan secara lisan pada umumnya sama dengan persiapan sebuah komposisi
tertulis.

2.2.1 Keunggulan Metode Penyajian

Manfaat memilih metode penyajian untuk pencapaian sasaran pengajaran tertentu


mencakup hal-hal berikut antara lain :

1. Ceramah atau format penyajian lainnya adalah metode yang telah dikenal dan diterima
secara konvensional, baik di kalangan pengajar maupun siswa. Metode ini merupakan
metode utama dan kebanyakan dari kita belajar dari mengajar yang menggunakan metode
ini. Memang mudah untuk melanjutkan kebiasaan ini.
2. Pada umumnya diperlukan upaya dan pemikiran minimal untuk merencanakan penyajian
ceramah karena pengajar sudah mengenal dan berpengalaman dengan metode ini.

8
3. Ada beberapa pengajar yang merasa bahwa untuk mempertahankan status mereka atau
menambah wibawa di mata siswa, mereka perlu berbicara di depan kelas
4. Dari segi tujuan pelajaran, waktu dapat dihemat karena dalam jangka waktu tertentu lebih
banyak informasi dapat disajikan dengan metode penyajian daripada dengan metode lain.
5. Sejumlah besar siswa dapat dilayani dalam waktu yang sama, yang jadi pembatas
hanyalah ukuran ruangan.
6. Jika diperlukan, penyajian dapat diubah dengan penyajian bahan ajar tertentu, atau
menambahkan bahan aru sebelum atau bahkan ketika pengajar menyajikan bahan ajar.
Penyajian pun dapat disesuaikan untuk siswa tertentu.
7. Cara ini layak untuk diterapkan sebagai metode komunikasi apabila informasi yang akan
disampaikan mengharuskan sering terjadinya perubahan dan pemutakhiran.

2.2.2 Kelemahan Metode Penyajian

Kelemahan metode penyajian terukti melalui ketrangan berikut :

a. Siswa dibatasi keikutsertaannya, mereka hanya menonton, mendengar, mencatat, dan


hanya sedikit atau sama sekali tidak ada kesempatan untuk bertukar pendapat dengan
pengajar. Metode ini tampaknya melanggar sebagian besar asas belajar efektif yang telah
dibahas sebelumnya.
b. Adanya keharusan bagi pengajar untuk menyajikan bahan ajarnya dengan cara yang
menarik, bergairah, dan penuh tantangan agar perhatian siswa tetap tertuju pada
penyajiannya selama pelajaran berlangsung.
c. Ketika guru memberikan ceramah atau memperagakan sesuatu kepada siswa di kelas,
diandaikan siswa memperoleh pengertian yang sama, tingkat pemahaman yang sama, dan
pada waktu yang sama pula. Mereka dipaksa mempelajari sesuatu dengan kecepatan yang
ditentukan guru.
d. Apabila diizinkan bertanya, pengajaran akan terhenti dan beberapa siswa terpaksa
menunggu sampai pertanyaan itu terjawab sebelum dapat mengikuti penyajian
selanjutnya.
e. Pengajar sulit mendapat balikan dari siswa sehubungan dengan kesalahan dan kesulitan
yang dihadapi siswa selama penyajian. Karena itu, beberapa siswa mungkin memperoleh
pemahaman yang salah pada akhir ceramah tersebut.
f. Terdapat bukti bahwa bahan penyajian lisan saja tanpa disertai keikutseraan siswa secara
terencana, hanya dapat diingat dalam jangka waktu yang pendek.
g. Penyajian bukanlah metode yang dapat diterapkan untuk mengajarkan keterampilan
psikomotor, dan sasaran dalam ranah efektif hanya terpengaruh sedikir sekali

9
2.2.3 Penerapan Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), pengertian penerapan
adalah perbuatan menerapkan. Sedangkan menurut beberapa ahli berpendapat bahwa, penerapan
adalah suatu perbuatan mempraktekkan suatu teori, metode, dan hal lain untuk mencapai tujuan
tertentu dan untuk suatu kepentingan yang diinginkan oleh suatu kelompok atau golongan yang
telah terencana dan tersusun sebelumnya.

Ada situasi dan waktu tertentu yang cocok untuk penyampaian bahan ajar dngan metode
penerapan yaitu :

 Sebagai pendahuluan, ikhtisar, atau pengaran pokok bahasan baru.


 Bertujuan untuk memberi semangat atau membangkitkan tujuan untuk mempelajari
sebuah bahan ajar atau pokok bahasan.
 Untuk menyampaikan informasi penting atau informasi mendasar sebagai latar belakang
umum atau persiapan yang diperlukan, yang tidak mudah diterima sebelum siswa
mengikuti kegiatan kelompok kecil atau kegiatan perseorangan.
 Untuk memperkenalkan perkembangan mutakhir dalam suatu bidang, terutama apabila
waktu persiapan terbatas.
 Sebagai narasumber, umapamanya sebagai pembicara tamu yang memberikan satu kali
penyajian, untuk penyajian film, atau penyajian visual lainnya yang sangat cocok dan
efisien untuk diinformasikan kepada siswa dalam kelas secara sekaligus.
 Untuk memberi kesempatan kepada siswa menyajikan laporan di depan kelas.
 Sebagai ikhtisar atau rangkuman ketika menyelesaikan pengajaran tentang sub pokok
bahasan atau satuan pelajaran.

2.2.4 Rencana Keikutsertaan/partisipasi

Keikutsertaan dapat dibagi kedalam tigas jenis:

 Interaksi aktif dengan pengajar. Siapkan pertanyaan yang akan digunakan di berbagai
kesempatan selama penyajian lisan, dorong atau arahkan siswa untuk menjawab dan
berdiskusi dengan pengajar.
 Kerja di tempat. Dorong siswa untuk mencatat sehingga akan menangkap butir-butir
penting dalam penyajian atau sediakan lembaran berisi hal-hal penting untuk acuan yang
dapat langsung digunakan. Yang terakhir ini dapat berupa lembaran kerja mengenai
pokok bahasan yang meminta siswa mengisi suatu garis besar tentang isi bahan ajar,
untuk menyelesaikan diagram yangmenyertai media yang digunakan dalam penyajian,
menuliskan jawaban berbagai pertanyaan, memecahkan masalah, dan menerapkan bahan
ajar dan konsep selama penyajian berlangsung.
 Kegiatan berpikir lain. Dorong siswa untuk berpikir bersama pengajar dengan membantu
mereka menjawab dalam hati pertanyaan retorik atau pertanyaan langsung dan

10
memecahkan masalah yang diajukan oleh pengajar atau siswa lain. Siswa dapat juga
diminta merumuskan pertanyaan mereka sendiri yang berhubungan dengan bahan yang
disajikan yang akan digunakan dalam pertemuan kelompok kecil nantinya.

2.3 Belajar Mandiri belajar mandiri adalah perilaku siswa dalam mewujudkan kehendak atau
keinginannya secara nyata dengan tidak bergantung pada orang lain, dalam hal ini adalah siswa tersebut
mampu melakukan belajar sendiri, dapat menentukan cara belajar yang efektif, mampu melaksanakan
tugas-tugas belajar dengan baik dan mampu untuk melakukan aktivitas belajar secara mandiri.

belajar mandiri memperoleh perhatian terbanyak dalam rencana rancangan pengajaran.


Sebagaimana ditunjukkan oleh berbagai prinsip belajar, terdapat bukti untuk menunjang
pendapat bahwa belajar harus dilakukan oleh individu untuk dirinya sendiri dan bahwa hasil
maksimal diperoleh apabila siswa bekerja menurut kecepatannya sendiri, terlib ataktif dalam
melaksanakan berbagai tugas belajar khusus, dan mengalami keberhasilan dalam belajar

2.3.1 Ciri

Metode belajar yang sesuai kecepatan sendiri juga disebut belajar mandiri, pengajaran
sendiri, atau belajar dengan mengarahkan diri sendiri.

Ciri khusus program belajar mandiri yang bermutu meliputi hal-hal berikut:

a. Kegiatan belajar untuk siswa dikembangkan dengan cermat dan rinci. Pengajaran sendiri
berlangsung dengan baik apabila bahan disusun menjadi langkah-langkah yang terpisah
dan kecil, masing-masing membahas satu konsep tunggal atau seagian daribahan yang
diajarkan. Besar langkah bisa berbeda-beda, namun urutannya perlu diperhatikan dengan
teliti.
b. Kegiatan dan sumber pengajaran dipilih dengan hati-hati dengan memerhatikan sasaran
pengajaran yang dipersyaratkan.
c. Penguasaan siswa terhadap setiap langkah harus diperiksa sebelum ia melanjutkan ke
langkah berikutnya. Karena itu, kita perlu menanyai atau menantang siswa untuk
menunjukkan kepahaman mereka atau penggunaan bahan yang dipelajari.

11
d. Siswa kemudian harus segera menerima kepastian (balikan) tentang kebenaran
jawabannya atau upaya lainnya. Setiap keberhasilan menimbulkan rasa percaya diri pada
siswa untuk melanjutkan kelangkah berikutnya.
e. Apabila muncul kesulitan, siswa mungkin perlu mempelajari lagi atau meminta bantuan
pengajar. Jadi, siswa secara terus-menerus ditantang, harus menyelesaikan kegiatan yang
diikutinya, langsung mentehaui hasil belajar atau usahanya, dan merasakan keberhasilan.

Jenis sasaran pengajaran yang mungkin cocok untuk belajar mandiri antara lain:

1. Mempelajari informasi nyata

2. Menguasai konsep asas

3. Menerapkan informasi, konsep dan asas

4. Mengembangkan keterampilan dasar memecahkan masalah dan

5. Mengembangkan keterampilan psikomotor

2.3.2 Keunggulan

Terdapat beberapa fakta yang menyatakan bahwa siswa yang mengikuti program belajar
mendiri dapat belajar lebih keras, lebih lama, dan mampu mengingat lebih lama dibandingkan
dengan siswa yang mengikuti kelas konvensional. Belajar mendiri mempunyai beberapa
keunggulan sebagai berikut :

 Program belajar mandiri yang dirancang dengan cermat akan memanfaatkan lebih banyak
asas belajar yang disebutkan pada awal bab ini. Hasilnya adalah peningkatan, baik dari
segi jenjang belajar maupun kadar ingatan. Jumlah siswa yang gagal dan menunjukkan
kinerja yang tidak memuaskan dapat dikurangi secara nyata.
 Pola ini memberikan kesempatan, baik kepada siswa yang lamban maupun yang cepat
untuk menyelesaikan pelajaran sesuai dengan tingkat kemampuan masing-masing dalam
kondisi belajar yang cocok.
 Rasa percaya diri dan tanggung jawab pribadi yang dituntut dari siswa oleh program
belajar mandiri mungkin dapat berlanjut sebagai kebiasaan dalam kegiatan pendidikan
lain, tanggung jawab atas pekerjaan, dan tingkah laku pribadi.
 Program belajar mandiri dapat menyebabkan lebih banyak perhatian tercurah kepada
siswa perseorangan dan memberi kesempatan yang lebih luas untuk berlangsungnya
interaksi antarsiswa.
 Kegiatan dan tanggng jawab pengajar yang terlibat dalam program belajar mandiri
berubah karena waktu untuk penyajian menjadi berkurang dan ia mempunyai waktu lebih
banyak untuk memantau siswa dalam pertemuan kelompok dan untuk konsultasi
perseorangan.

12
 Memang pendekatan utama ke arah belajar mandiri mungkin tidak efisien darisegi biaya
dalam jangka pendek, namun karena tehnik dan beraneka sumber digunakan berulang-
ulang dengan kelompok selanjutnya, biaya program dapat dikurangi secara nyata.
 Siswa cenderung lebih menyukai metode belajar mandiri daripada metode tradisional
karena sejumlah keunggulan yang dinyatakan di atas.

2.3.3 Kelemahan

Terdapat juga beberapa kelemahan belajar mendiri yang perlu diketahui yaitu antara lain :

1) Mungkin kurang terjadi interaksi antara pengajar dengan siswa atau antara siswa dengan
siswa apabila program belajar mandiri dipakai sebagai metode satu-satunya dalam
mengajar. Karena itu, perlu direncanakan kegiatan kelompok kecil antara pengajar dan
siswa secara berjangka.
2) Apabila hanya dipakai metode satu jalur dengan langkah tetap, kegiatan belajar bisa
membosankan dan tidak menarik.
3) Program mandiri tidak cocok untuk semua siswa atau semua pengajar. Hasil pengamatan
menunjukkan bahwa karena perbedaaan gaya blajar dan mengajar, kira-kira 20%
mahasiswa perguruan tinggi lebih menyukai belajar dalam kelompok melalui ceramah
dan kegiatan interaksi daripada melalui kegiatan perseorangan.
4) Kurangnya disiplin diri, ditambah lagi dengan kemalasan, menyebabkan kelambatan
penyelesaian program oleh beberapa siswa. Kebiasaan dan pola perilaku baru perlu
dikembangkan sebelum dapat berhasil dalam kegiatan belajar mandiri. Dikarenakan
alasan ini, lebih baik menetapkan batas waktu (mingguan atau bulanan) yang dapat
disesuaikan oleh siswa menurut kecepatannya masing-masing.
5) Metode belajar mandiri sering menuntut kerja sama dan perencanaan tim yang rinci di
antara staf pengajar yang terlibat. Selain itu, koordinasi dengan pelayanan penunjang
(sarana, media, percetakan, dan lain-lain) mungkin diperlukan ataubahkan merupakan
suatu keharusan. Semua ini berlawanan dengan ciri pengajaran tradisional yang hanya
dilakukan oleh seorang guru saja.

13
2.3.4 Tata Cara

Cara yang lebih baik untuk merencanakan belajar mandiri adalah memulai dengan
bermacam-macam bahan agar mencapai sasaran dan kemudian merencanakan lebih dari satu
satuan pengajaran untuk memberikan peluang kepada perbedaan di antara siswa secara
perseorangan berdasarkan atas persiapan dan kebutuhan .

Contoh : beberapa siswa mungkin mengambil jalur tercepat, bahkan berpacu dan menggunakan
sedikit bahan saja untuk sampai pada ujung jalur tersebut. Siswa lain mungkin memerlukan jalur
yang lebih lambat yang penuh dengan ilustrasi konkret atau contoh, lebih banyak latihan, atau
bahkan bagian kecil dari bahan ajar dengan pengulangan penjelasan dalam tautan yang berbeda-
beda.

Setiap orang berbeda dalam gaya belajar. Beberapa siswa paling bermanfaat apabila
mereka belajar dari bahan visual, sementara yang lain dari media cetak, atau dengan pengalaman
sendiri. Karena itu, mungkin lebih baik apabila kita mengumpulkan atau menyiapkan bermacam-
macam bahan untuk membahas seperangkat sasaran pengajaran, kemudian mendorong setiap
siswa untuk memilih cara belajar yang mereka sukai. Sebagai contoh, apabila sebuah sasaran
menuntut penggunaan perlengkapan laboratorium, program yang dirancang untuk menguasai
sasaran tersebut mungkin memberikan penjelasan dengan bahan cetak, foto, film atau video
dengan waktu putar pendek, dan perlengkapan itu sendiri. Seorang siswa mungkin mulai dengan

14
menyaksikan peragaan lewat video yang disusul dengan latihan dengan menggunakan
perlengkapan, siswa lain mungkin lebih suka memulai dengan membaca lembar petunjuk, lalu
disusul dengan memerhatikan sejumlah foro sebelum berlatih menggunakan perlengkapan, siswa
yang lain lagi mungkin langsung menggunakan perlengkapan secara coba-coba.

Dengan menyadari bahwa keikutsertaan aktif merupakan unsur terpenting untuk belajar,
perancang berbagai pengajaran dapat mengembangkan berjenis-jenis pengalaman bagi para
siswa. Pengalaman belajar ini dapat berkisar dari suatu program yang terstruktur yang memberi
kesempatan kepada siswa untuk maju sesuai kebebasan dan tanggung jawab penuh kepada siswa
untuk memilih kegiatan dan bahan pelajaran mereka sesuai dengan gaya belajar atau selera
mereka masing-masing.

15
BAB 3

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Jabatan guru merupakan jabatan profesional yang menghendaki orang yang menjabat
sebagai guru harus bekerja profesional. Bekerja dengan profesional berarti harus berbuat dengan
keahlian. Oleh karena itu, seorang guru perlu memiliki kemampuan merancang dan
mengimplementasikan berbagai strategi pembelajaran yang dianggap cocok dengan materi
pembelajaran, termasuk di dalamnya memanfaatkan berbagai sumber dan media pembelajaran
untuk menjamin efektifitas pembejaran. Selain itu, sebagai jabatan yang profesional seorang
guru harus mempunyai berbagai kompetensi yang meliputi kompetensi intelektual, kompetensi
pedagogi, kompetensi sosial, dan kompetensi kepribadian.

3.2 Saran

Saran yang dapat kami utarakan adalah segeralah menjadi guru yang keberadaannya itu
berarti. Keberadaannya dinantikan dan kepergiannya dirindukan. Segeralah mengenali diri,
karena orang yang mengenal dirinya pasti mengenal tuhannya.

Mulailah dari perubahan positif terkecil lalu bergerak ke perubahan positif yang besar. Mulailah
dari diri sendiri, kembangkan potensi diri dan motivasilah diri selalu. Mulailah dari sekarang,
mulai dari hari ini, jam ini, detik ini, camkan diri anda adalah guru yang menjadi idola dan
powerfull.

16
DAFTAR PUSTAKA

http://einsteinfisika.blogspot.com/2011/07/jabatan-profesional-dan-tantang-guru.html

http://adzzakapena.multiply.com

http://anharonline.comhttp://www.islamuda.com

17

Anda mungkin juga menyukai