I. Surveilans :
a. Infeksi Daerah operasi (IDO)
b. Infeksi aliran darah primer (IADP)
c. Infeksi saluran kemih (ISK)
d. Ventilator Associated Pneumonia (VAP)
e. Hospital Associated Pneomonia (HAP)
f. Plebitis
II. Hasil Audit dan Monitoring
NICU 0 0 0 1‰
ASOKA 916 0 0
Jumlah 1383 0 0
1
Diagram Angka Plebitis
1600
1383
1400
1200
1000 916
800
600
400 255 212
200
0
0
VIP ICU/HCU NICU ASOKA RS
Analisa Plebitis :
Tidak ditemukan kejadian phlebitis baik dirungan Intensive care maupun di VIP
dan Asoka. Hal ini bisa dilihat LOS pasien rata – rata masih dibawah 72 jam,
sarana alcohol swab dan alkes sudah tersedia dengan lengkap. Kepatuhan
kebersihan tangan petugas dalam tindakan septik aseptic sudah berjalan.
2
2. Angka IDO
Tabel Angka IDO
60
54
50
40
30
OK
20
10
2
0 0
0
∑ Operasi ∑ Kasus IDO Insiden Rate Std Kemkes
Analisa IDO :
Tidak terjadi IDO
Pengisian bundles IDO belum sepenuhnya dijalankan oleh petugas/ IPCLN.
Penggunaan cliper untuk pencukuran pre op belum dapat direalisasikan karena
kendala keuangan.
3
Rencana Tindak Lanjut:
- Memeriksa formulir bundle IDO saat keliling dan mengedukasi petugas/ IPCLN
untuk pengisian bundles IDO dan menerapkanya, sehingga bukan hanya sekedar
ceklis semata.
- Memberikan masukan kembali kepada karu kamar bedah untuk membuat garis
pembatas untuk setiap ruangan yang disesuaikan dengan fungsi dari ruangan
tersebut, agar tingkat sterilitas ruangan bisa dijaga.
250
211
200
150
VIP
ICU/HCU
100
ASOKA
47
50
5 0 0 0 0 0 0 4,7
0
∑ Hari DC ∑ Kasus ISK Insiden Rate Std Kemkes
4
Analisa ISK :
- Tidak ditemukan kejadian ISK.
- Posisi urin bag sudah digantung disisi tempat tidur.
14 13
12
10
8 VIP
5,8
6 ICU/HCU
4 ASOKA
2
0 0 0 0 0
0
∑ Hari ETT ∑ Kasus VAP Insiden Rate Std Kemkes
Analisa VAP:
Dibandingkan dengan bulan Desember tahun 2018 terjadi peningkatan jumlah
hari terpasang ETT, yaitu dari 7 hari ke 13 hari.
Masih jarang kasus pasien pro ventilator.
5
Tidak ditemukan kejadian VAP.
Rencana Tindak Lanjut
Monitoring pengisian bundle VAP, semua kegiatan yang ada bundle dijalankan,
kecuali cairan clorheksidin untuk kebersihan mulut dan gigi bisa digantikan
dengan air hangat.
Mengajukan kembali penyediaan kom steril untuk tempat chateter suction,
karena kebijakan untuk pasien dewasa belum bisa disposable.
1000 916
900
800
700
600 ∑ Hari HAP
500
∑ Kasus HAP
400
Insiden Rate
300 225
200 116
100 0
0
VIP NICU ICU/HCU ASOKA
Analisa HAP:
Tidak ditemukan kejadian HAP
6
Rencana Tindak Lanjut
- Memberikan apresiasi dan masukan untuk IPCLN dan karu agar
mempertahankan tehnik septik aseptic saat tindakan dengan menjaga hand
hygiene untuk semua petugas.
Diagram Kepatuhan Pembuangan Limbah di Ruang Perawatan dan Penunjang Medis Januari 2019
120
100
80
Sampah Infeksius
60
Benda Tajam
40
Darah, Komponen & Cairan
20 Tubuh
Analisa:
Dari diagram diatas terlihat tingkat kepatuhan petugas belum stabil, ada tren naik dan turun dari
setiap elemen penilaian.
Kepatuhan paling rendah untuk semua elemen penilaian ditunjukkan di ruangan Asoka.
Ruang VIP dan ICU/HCU menunjukan tren yang positif.
Ruang loundry secara tempat belum memenuhi standar minimal. Proses kerjasama dengan CV.
Caesar masih terkendala masalah biaya.
Untuk penunjang ruang Radiologi dan laboratorium mengalami peningkatan dan stabil diatas
80%, ruang farmasi tidak ada elemen penilaian yang terkait.
7
Pembuangan benda tajam/ jarum pada safety box masih banyak ditemukan melebihi kapasitas
yang dianjurkan yaitu ¾ bagian.
Rencana Tindak Lanjut:
Supervisi pembuangan limbah untuk semua petugas, target utama perawat dan bidan
diruang Asoka Lt.III.
Melengkapi APD Untuk di ruang laundry dan meningkatkan pemahaman petugas
tentang kewaspadaan standard dan pembuangan limbah yang benar.
Memberikan reinforcemen positif untuk karu ICU/HCU dan VIP, tetap mempertahankan
pencapaian yang positif selama ini.
Memberikan reinforcemen positif untuk karu Farmasi, Radiologi dan laboratorium, tetap
mempertahankan pencapaian yang positif selama ini.
Saat keliling ruangan selalu lakukan chek tempat pembuangan sampah apakah sudah
sesuai penempatannya atau tidak.
120
100
80
Cuci Tangan
60
APD
40 Dekontaminasi
Limbah Tajam
20
Limbah
0
Analisa:
8
Sediaan tissue di wastafel masih sangat kurang.
Pencapaian kepatuhan tiap ruangan antara 80 – 100 %
Rencana Tindak Lanjut
Memberikan reinforcement positif atas pencapaian yang sudah bagus kepada semua
Karu, koordinasi tetap dijalankan dengan bagian CS.
Lebih giat mensupervisi petugas pada ruangan yang masih rendah prosentasi
kepatuhannya.
Memfollow up ketersediaan tissue untuk di setiap wastafel ke bagian umum.
2. APD
Baru 42% unit yang sudah melengkapi APD di ruangan masing – masing.
Ketersediaan APD tiap ruangan belum merata. APD diresepkan dari ruangan terlebih
dahulu jika akan ada tindakan, sehingga petugas harus prepare 1 jam sebelum
tindakan agar setiap tindakan bisa berjalan sesuai SPO.
Semua ruangan belum mencapai target penyediaan APD yang seharusnya disediakan.
Sentral penyediaan APD ada dibagian farmasi.
Rencana Tindak Lanjut
Mengusulkan ke bagian farmasi untuk kebijakan penyimpanan APD ditempatkan di
ruangan masing – masing.
Mangingatkan karu untuk mensupervisi petugas dalam memakai APD sesuai
tindakannya.
3. Dekontaminasi Alat
Dekontaminasi alat yang akan disterilkan/ DTT dilakukan di ruang CSSD
Dekontaminasi peralatan non kritikal dilakukan oleh petugas diruangan masing –
masing.
Rencana Tindak Lanjut
Meningkatkan control untuk CSSD saat dekontmainasi peralatan dari ruangan.
Mengingatkan kembali kepada semua petugas agar menggunakan box transfer saat
antar dan ambil barang dari CSSD.
9
4. Pengelolaan Benda Tajam
Kepatuhan terhadap pembuangan benda tajam ke adalam safety box tiap ruangan
sudah bagus dengan prosentasi 80%- 100%, kecuali unit radiologi dan perinatologi
yang tidak ada kegiatan tersebut.
Posisi tutup kardus safety box sering terbuka, sehingga berpotensi mengundang
nyamuk dan hewan kecil lainya, sebagai vector penyakit.
Rencana Tindak Lanjut
Pertahankan pencapaian yang sudah baik, dan terus melakukan monitoring setiap
keliling ruangan.
Supervisi pemakaian kardus safety box yang aman untuk seluruh perawat dan bidan.
ANALISA:
Ketersediaan APD di masing – masing ruangan belum stabil mencapai 100%. Hal ini
bisa dipengaruhi karena dari tiap ruangan belum melakukan permintaan BMHP ke
farmasi secara menyeluruh untuk semua item APD yang dibutuhkan ruangan.
Untuk ketersediaan APD di gudang farmasi stok yang dibutuhkan sudah tersedia.
10
Ruangan harus mulai melakukan stok APD, walaupun dalam batas minimal, untuk
mengurangi kelalaian petugas saat melakukan tindakan.
Mengkoordinasikan dengan bagian farmasi terhadap kebijakan stok APD untuk tiap
ruangan.
Mempertahankan ketersediaan cairan desinfektan untuk menghindari terjadinya
HAIs.
Memonitor kebersihan botol cairan desinfektan dari debu dan kotoran lainnya.
ANALISA:
Tidak ada pelaporan petugas yang tertusuk/ terkena benda tajam saat bekerja.
RENCANA TINDAK LANJUT:
Melakukan edukasi secara intens kepada semua petugas medis maupun non medis
agar melapor ke dokter IGD, jika terjadi insiden pajanan dengan melampirkan.
Memberikan pemahaman agar tidak takut melapor saat terkena benda tajam, untuk
mencegah terjadinya HAIs.
11
MONITORING TEMPERATUR KULKAS OBAT DAN MAKANAN DI UNIT PELAYANAN
1. INSTALASI FARMASI
1.1 Temperatur kulkas obat
4
3
2
1
0
0 5 10 15 20 25 30 35
Tanggal
ANALISA:
Temperature kulkas dalam batas normal 1 – 6 C (N: 2-8 C)
Kulkas masih berfungsi dengan baik.
RENCANA TINDAK LANJUT:
Pertahankan dan lanjutkan monitoring harian pencatatan temperature
kulkas setiap shif nya.
Buat jadual pembersihan kulkas minimal 1 bulan sekali
1.2 Temperatur Ruangan Apotek
20
10
0
0 5 10 15 20 25 30 35
Tanggal
12
ANALISA:
Temperatur ruangan antara 21 - 27 C. (N: 16 – 25 C)
Terjadi peningkatan temperatur udara selama 17 hari yaitu pada suhu 26-
27C. Hal ini bisa mempengaruhi kondisi fisik dari obat – obatan yang
disimpan di apotek jika berlangsung lama.
RENCANA TINDAK LANJUT:
Koordinasi dengan bagian farmasi dan maintenance AC agar dilakukan service
AC secepatnya.
1.3 Temperatur Gudang Cairan
20
15
10
5
0
0 5 10 15 20 25 30 35
Tanggal
ANALISA:
Temperatur ruangan antara 22 - 28 C. (N: 16 – 25 C)
Terjadi peningkatan temperatur udara selama 7 hari ( tgl 1-8 ) dengan suhu
26-27C. Hal ini bisa mempengaruhi kondisi fisik dan kimia dari cairan infus
yang disimpan di gudang jika terjadi dalam waktu yang lama.
RENCANA TINDAK LANJUT:
Koordinasi dengan bagian farmasi dan maintenance AC agar dilakukan
pengecekan/ service AC, agar kualitas udara bisa terjaga dengan baik.
Petugas rajin melakukan pengecekan semua cairan yang ada digudang untuk
menghindari kerusakan pada kemasan maupun dari funsinya.
Buatkan jadwal pengecekan cairan digudang dan didokumentasikan.
13
2. UNIT OK
2.1 Monitoring temperature kulkas obat
4
Temperatur
0
0 5 10 15 20 25 30 35
Tanggal
ANALISA:
Temperature kulkas dalam batas normal 4 - 5 C (N: 2-8 C)
Kulkas masih layak untuk penyimpanan obat – obatan dalam bentuk
ampul.
RENCANA TINDAK LANJUT:
Pertahankan dan lanjutkan monitoring harian pencatatan temperature kulkas
setiap shif nya.
3. UNIT ICU
Belum didokmentasikan.
14
4. UNIT GIZI
4.1 Monitoring temperatur kulkas bahan makanan basah
5
Temperatur
0
0 5 10 15 20 25 30 35
Tanggal
ANALISA:
Temperature kulkas dalam batas normal 4 – 7 C (N: 2-8 C)
Kulkas masih layak untuk penyimpanan bahan makanan.
Masih terdapat sayuran yang belum dibungkus plastic/ wrapping dengan
tanggal expired nya.
RENCANA TINDAK LANJUT:
Pertahankan dan lanjutkan monitoring harian pencatatan temperature
kulkas setiap shift nya.
Bahan makan seharusnya dibungkus untuk menjaga tingakat kesegaranya,
sehingga mencegah pembusukan lebih cepat.
Buatkan jadual pembersihan minimal 1 bulan sekali dan didokumentasikan.
15
4.2 Monitoring temperature sowcase ( penyimpanan daging)
12
10
8
Temperatur
0
0 5 10 15 20 25 30 35
Tanggal
ANALISA:
Temperature kulkas 4 - 10 C (N: 2-8 C). Ada kenaikan suhu sebanyak 2 x
diatas nilai normal. Hal ini bisa diakibatkan seringnya petugas buka tutup
pintu sowcase.
System FIFO belum berjalan karena stok yang ada minimal, pembelian
bahan dilakukan secara harian.
RENCANA TINDAK LANJUT:
Edukasi petugas untuk meminimalkan buka tutup sowcase, alur
penyimpanan dan pengambilan makanan harus diatur dengan baik.
Pertahankan dan lanjutkan monitoring harian pencatatan temperature
sowcase setiap shift nya.
16
Cikarang, 10 Februari 2019
Mengetahui,
Tim PPIRS Cikarang Medika
17
LAPORAN SURVEILANS & MONITORING
18
TIM PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN INFEKSI
RS CIKARANG MEDIKA
19