Anda di halaman 1dari 19

LAPORAN PROGRAM KERJA TIM PPI

BULAN JANUARI 2019


RS CIKARANG MEDIKA

A. Kegiatan Program Kerja

I. Surveilans :
a. Infeksi Daerah operasi (IDO)
b. Infeksi aliran darah primer (IADP)
c. Infeksi saluran kemih (ISK)
d. Ventilator Associated Pneumonia (VAP)
e. Hospital Associated Pneomonia (HAP)
f. Plebitis
II. Hasil Audit dan Monitoring

Ad. I. Surveilans HAIs Bulan Januari 2019


1. Angka Plebitis
Tabel Angka Plebitis di Ruang Perawatan
Ruang Σ Hari Psng Σ Kasus Insiden Rate Standar
Infus Plebitis Plebitis ( ‰ ) Kemenkes
VIP 255 0 0
ICU/HCU 212 0 0

NICU 0 0 0 1‰

ASOKA 916 0 0
Jumlah 1383 0 0

1
Diagram Angka Plebitis

1600
1383
1400
1200
1000 916

800
600
400 255 212
200
0
0
VIP ICU/HCU NICU ASOKA RS

∑ Hari pasang Infus ∑ Kasus Plebitis Insiden Rate Std Kemkes

Analisa Plebitis :
 Tidak ditemukan kejadian phlebitis baik dirungan Intensive care maupun di VIP
dan Asoka. Hal ini bisa dilihat LOS pasien rata – rata masih dibawah 72 jam,
sarana alcohol swab dan alkes sudah tersedia dengan lengkap. Kepatuhan
kebersihan tangan petugas dalam tindakan septik aseptic sudah berjalan.

Rencana Tindak Lanjut:


 Mengingatkan karu dan IPCLN untuk melakukan audit hand hygiene setiap hari,
dan melakukan penilaian secara objektif dan transparan.
 Supervisi tehnik septik aseptic setiap melakukan kunjungan ruangan, kepada
petugas yang ada saat itu.
 Koordinasi dengan petugas CSSD untuk menjaga ketersediaan sabun antiseptic/
handrubs untuk menunjang kegiatan petugas dalam tindakan aseptic. Bukti
checklist pada HR/HW dilakukan monev setiap bulan, untuk mengetahui
intensitas pemakaian dan kepatuhan petugas/ pengunjung dalam melakukan
kebersihan tangan.

2
2. Angka IDO
Tabel Angka IDO

Jenis Operasi Σ Σ Insiden Rate IDO Standar


Operasi Kasus IDO (%) Kemenkes
1. Bedah Obsgyn 44 0 0
2. Bedah Umum 5 0 0
3. Bedah Katarak 0 0 0 2%
4. Bedah Orthopedi 2 0 0
5. Bedah THT 3 0 0
Jumlah 54 0 %

Diagram Angka IDO

60
54

50

40

30
OK

20

10
2
0 0
0
∑ Operasi ∑ Kasus IDO Insiden Rate Std Kemkes

Analisa IDO :
 Tidak terjadi IDO
 Pengisian bundles IDO belum sepenuhnya dijalankan oleh petugas/ IPCLN.
 Penggunaan cliper untuk pencukuran pre op belum dapat direalisasikan karena
kendala keuangan.

3
Rencana Tindak Lanjut:
- Memeriksa formulir bundle IDO saat keliling dan mengedukasi petugas/ IPCLN
untuk pengisian bundles IDO dan menerapkanya, sehingga bukan hanya sekedar
ceklis semata.
- Memberikan masukan kembali kepada karu kamar bedah untuk membuat garis
pembatas untuk setiap ruangan yang disesuaikan dengan fungsi dari ruangan
tersebut, agar tingkat sterilitas ruangan bisa dijaga.

3. Angka Infeksi Saluran Kemih ( ISK )


Tabel Angka ISK
Ruang Σ Hari Σ Kasus Insiden Rate ISK Standar
DC ISK (‰) Kemenkes
VIP 5 0 0
ICU/HCU 211 0 0 4.7 %
ASOKA 47 0 0
Jumlah 263 0 0

Diagram Angka ISK di Ruang Perawatan

250
211
200

150
VIP
ICU/HCU
100
ASOKA

47
50

5 0 0 0 0 0 0 4,7
0
∑ Hari DC ∑ Kasus ISK Insiden Rate Std Kemkes

4
Analisa ISK :
- Tidak ditemukan kejadian ISK.
- Posisi urin bag sudah digantung disisi tempat tidur.

Rencana Tindak Lanjut


- Memberikan masukan untuk semua petugas agar mempertahankan dan
meningkatkan teknik aseptic saat pemasangan DC.
- Mempertahankan posisi urin bag agar tidak diletakan dilantai.

4. Angka Infeksi VAP


Tabel Angka VAP
Ruang Σ Hari Σ Kasus Insiden Rate VAP Standar
ETT VAP (‰) Kemenkes
ICU 13 0 0
NICU 0 0 0 5.8 ‰
Jumlah 13 0 0

Diagram Angka VAP

14 13
12
10
8 VIP
5,8
6 ICU/HCU
4 ASOKA
2
0 0 0 0 0
0
∑ Hari ETT ∑ Kasus VAP Insiden Rate Std Kemkes

Analisa VAP:
 Dibandingkan dengan bulan Desember tahun 2018 terjadi peningkatan jumlah
hari terpasang ETT, yaitu dari 7 hari ke 13 hari.
 Masih jarang kasus pasien pro ventilator.

5
 Tidak ditemukan kejadian VAP.
Rencana Tindak Lanjut
 Monitoring pengisian bundle VAP, semua kegiatan yang ada bundle dijalankan,
kecuali cairan clorheksidin untuk kebersihan mulut dan gigi bisa digantikan
dengan air hangat.
 Mengajukan kembali penyediaan kom steril untuk tempat chateter suction,
karena kebijakan untuk pasien dewasa belum bisa disposable.

5. Angka Infeksi HAP


Tabel Angka Infeksi HAP
Ruang Σ Hari Σ Kasus Insiden Rate Standar
Perawatan HAP HAP Kemenkes
(‰)
VIP 255 0 0
ICU/HCU 212 0 0 1‰
ASOKA 916 0 0
Jumlah 1383 0 0

Diagram Angka Infeksi HAP di Ruang Perawatan

1000 916
900
800
700
600 ∑ Hari HAP
500
∑ Kasus HAP
400
Insiden Rate
300 225
200 116
100 0
0
VIP NICU ICU/HCU ASOKA

Analisa HAP:
 Tidak ditemukan kejadian HAP

6
Rencana Tindak Lanjut
- Memberikan apresiasi dan masukan untuk IPCLN dan karu agar
mempertahankan tehnik septik aseptic saat tindakan dengan menjaga hand
hygiene untuk semua petugas.

Ad. II. HASIL MONITORING DAN AUDIT

Diagram Kepatuhan Pembuangan Limbah di Ruang Perawatan dan Penunjang Medis Januari 2019

120

100

80

Sampah Infeksius
60

Benda Tajam
40
Darah, Komponen & Cairan
20 Tubuh

Analisa:

 Dari diagram diatas terlihat tingkat kepatuhan petugas belum stabil, ada tren naik dan turun dari
setiap elemen penilaian.
 Kepatuhan paling rendah untuk semua elemen penilaian ditunjukkan di ruangan Asoka.
 Ruang VIP dan ICU/HCU menunjukan tren yang positif.
 Ruang loundry secara tempat belum memenuhi standar minimal. Proses kerjasama dengan CV.
Caesar masih terkendala masalah biaya.
 Untuk penunjang ruang Radiologi dan laboratorium mengalami peningkatan dan stabil diatas
80%, ruang farmasi tidak ada elemen penilaian yang terkait.

7
 Pembuangan benda tajam/ jarum pada safety box masih banyak ditemukan melebihi kapasitas
yang dianjurkan yaitu ¾ bagian.
Rencana Tindak Lanjut:
 Supervisi pembuangan limbah untuk semua petugas, target utama perawat dan bidan
diruang Asoka Lt.III.
 Melengkapi APD Untuk di ruang laundry dan meningkatkan pemahaman petugas
tentang kewaspadaan standard dan pembuangan limbah yang benar.
 Memberikan reinforcemen positif untuk karu ICU/HCU dan VIP, tetap mempertahankan
pencapaian yang positif selama ini.
 Memberikan reinforcemen positif untuk karu Farmasi, Radiologi dan laboratorium, tetap
mempertahankan pencapaian yang positif selama ini.
 Saat keliling ruangan selalu lakukan chek tempat pembuangan sampah apakah sudah
sesuai penempatannya atau tidak.

Diagram Audit di Ruang Perawatan dan Penunjang Medis Januari 2019

120

100

80
Cuci Tangan
60
APD
40 Dekontaminasi
Limbah Tajam
20
Limbah
0

Analisa:

1. Kepatuhan Cuci Tangan


 Kebersihan wastafel di setiap ruangan sudah bagus, hal ini karena dijadikan rutinitas
kebersihan oleh tim CS Outsourcing setiap pagi dan saat sweaping harian.

8
 Sediaan tissue di wastafel masih sangat kurang.
 Pencapaian kepatuhan tiap ruangan antara 80 – 100 %
Rencana Tindak Lanjut
 Memberikan reinforcement positif atas pencapaian yang sudah bagus kepada semua
Karu, koordinasi tetap dijalankan dengan bagian CS.
 Lebih giat mensupervisi petugas pada ruangan yang masih rendah prosentasi
kepatuhannya.
 Memfollow up ketersediaan tissue untuk di setiap wastafel ke bagian umum.

2. APD
 Baru 42% unit yang sudah melengkapi APD di ruangan masing – masing.
 Ketersediaan APD tiap ruangan belum merata. APD diresepkan dari ruangan terlebih
dahulu jika akan ada tindakan, sehingga petugas harus prepare 1 jam sebelum
tindakan agar setiap tindakan bisa berjalan sesuai SPO.
 Semua ruangan belum mencapai target penyediaan APD yang seharusnya disediakan.
 Sentral penyediaan APD ada dibagian farmasi.
Rencana Tindak Lanjut
 Mengusulkan ke bagian farmasi untuk kebijakan penyimpanan APD ditempatkan di
ruangan masing – masing.
 Mangingatkan karu untuk mensupervisi petugas dalam memakai APD sesuai
tindakannya.

3. Dekontaminasi Alat
 Dekontaminasi alat yang akan disterilkan/ DTT dilakukan di ruang CSSD
 Dekontaminasi peralatan non kritikal dilakukan oleh petugas diruangan masing –
masing.
Rencana Tindak Lanjut
 Meningkatkan control untuk CSSD saat dekontmainasi peralatan dari ruangan.
 Mengingatkan kembali kepada semua petugas agar menggunakan box transfer saat
antar dan ambil barang dari CSSD.

9
4. Pengelolaan Benda Tajam
 Kepatuhan terhadap pembuangan benda tajam ke adalam safety box tiap ruangan
sudah bagus dengan prosentasi 80%- 100%, kecuali unit radiologi dan perinatologi
yang tidak ada kegiatan tersebut.
 Posisi tutup kardus safety box sering terbuka, sehingga berpotensi mengundang
nyamuk dan hewan kecil lainya, sebagai vector penyakit.
Rencana Tindak Lanjut
 Pertahankan pencapaian yang sudah baik, dan terus melakukan monitoring setiap
keliling ruangan.
 Supervisi pemakaian kardus safety box yang aman untuk seluruh perawat dan bidan.

MONITORING APD DAN CAIRAN DESINFEKTAN

Monitoring Ketersediaan APD & Cairan Desinfektan


Bulan Januari 2019
120
100
80
60
Ketersediaan APD
40
20 Ketersediaan Cairan
0 Desinfektan

ANALISA:

 Ketersediaan APD di masing – masing ruangan belum stabil mencapai 100%. Hal ini
bisa dipengaruhi karena dari tiap ruangan belum melakukan permintaan BMHP ke
farmasi secara menyeluruh untuk semua item APD yang dibutuhkan ruangan.
 Untuk ketersediaan APD di gudang farmasi stok yang dibutuhkan sudah tersedia.

10
 Ruangan harus mulai melakukan stok APD, walaupun dalam batas minimal, untuk
mengurangi kelalaian petugas saat melakukan tindakan.

RENCANA TINDAK LANJUT:

 Mengkoordinasikan dengan bagian farmasi terhadap kebijakan stok APD untuk tiap
ruangan.
 Mempertahankan ketersediaan cairan desinfektan untuk menghindari terjadinya
HAIs.
 Memonitor kebersihan botol cairan desinfektan dari debu dan kotoran lainnya.

Monitoring Tertusuk Benda Tajam/ Jarum


Bulan Januari 2019
1
0,8
0,6
0,4
0,2
0

Tertusuk Benda Tajam/ Jarum

ANALISA:

 Tidak ada pelaporan petugas yang tertusuk/ terkena benda tajam saat bekerja.
RENCANA TINDAK LANJUT:
 Melakukan edukasi secara intens kepada semua petugas medis maupun non medis
agar melapor ke dokter IGD, jika terjadi insiden pajanan dengan melampirkan.
 Memberikan pemahaman agar tidak takut melapor saat terkena benda tajam, untuk
mencegah terjadinya HAIs.

11
MONITORING TEMPERATUR KULKAS OBAT DAN MAKANAN DI UNIT PELAYANAN

BULAN JANUARI 2019

1. INSTALASI FARMASI
1.1 Temperatur kulkas obat

Monitoring Temperatur Kulkas Obat


7
6
5
Temperatur

4
3
2
1
0
0 5 10 15 20 25 30 35
Tanggal

ANALISA:
 Temperature kulkas dalam batas normal 1 – 6 C (N: 2-8 C)
 Kulkas masih berfungsi dengan baik.
RENCANA TINDAK LANJUT:
 Pertahankan dan lanjutkan monitoring harian pencatatan temperature
kulkas setiap shif nya.
 Buat jadual pembersihan kulkas minimal 1 bulan sekali
1.2 Temperatur Ruangan Apotek

Monitoring Temperatur Ruangan Apotek


30
Temperatur

20

10

0
0 5 10 15 20 25 30 35
Tanggal

12
ANALISA:
 Temperatur ruangan antara 21 - 27 C. (N: 16 – 25 C)
 Terjadi peningkatan temperatur udara selama 17 hari yaitu pada suhu 26-
27C. Hal ini bisa mempengaruhi kondisi fisik dari obat – obatan yang
disimpan di apotek jika berlangsung lama.
RENCANA TINDAK LANJUT:
Koordinasi dengan bagian farmasi dan maintenance AC agar dilakukan service
AC secepatnya.
1.3 Temperatur Gudang Cairan

Monitoring Temperatur Gudang Cairan infus


30
25
Temperatur

20
15
10
5
0
0 5 10 15 20 25 30 35
Tanggal

ANALISA:
 Temperatur ruangan antara 22 - 28 C. (N: 16 – 25 C)
 Terjadi peningkatan temperatur udara selama 7 hari ( tgl 1-8 ) dengan suhu
26-27C. Hal ini bisa mempengaruhi kondisi fisik dan kimia dari cairan infus
yang disimpan di gudang jika terjadi dalam waktu yang lama.
RENCANA TINDAK LANJUT:
 Koordinasi dengan bagian farmasi dan maintenance AC agar dilakukan
pengecekan/ service AC, agar kualitas udara bisa terjaga dengan baik.
 Petugas rajin melakukan pengecekan semua cairan yang ada digudang untuk
menghindari kerusakan pada kemasan maupun dari funsinya.
 Buatkan jadwal pengecekan cairan digudang dan didokumentasikan.

13
2. UNIT OK
2.1 Monitoring temperature kulkas obat

4
Temperatur

0
0 5 10 15 20 25 30 35
Tanggal

ANALISA:
 Temperature kulkas dalam batas normal 4 - 5 C (N: 2-8 C)
 Kulkas masih layak untuk penyimpanan obat – obatan dalam bentuk
ampul.
RENCANA TINDAK LANJUT:
Pertahankan dan lanjutkan monitoring harian pencatatan temperature kulkas
setiap shif nya.

3. UNIT ICU
Belum didokmentasikan.

14
4. UNIT GIZI
4.1 Monitoring temperatur kulkas bahan makanan basah

5
Temperatur

0
0 5 10 15 20 25 30 35
Tanggal

ANALISA:
 Temperature kulkas dalam batas normal 4 – 7 C (N: 2-8 C)
 Kulkas masih layak untuk penyimpanan bahan makanan.
 Masih terdapat sayuran yang belum dibungkus plastic/ wrapping dengan
tanggal expired nya.
RENCANA TINDAK LANJUT:
 Pertahankan dan lanjutkan monitoring harian pencatatan temperature
kulkas setiap shift nya.
 Bahan makan seharusnya dibungkus untuk menjaga tingakat kesegaranya,
sehingga mencegah pembusukan lebih cepat.
 Buatkan jadual pembersihan minimal 1 bulan sekali dan didokumentasikan.

15
4.2 Monitoring temperature sowcase ( penyimpanan daging)

12

10

8
Temperatur

0
0 5 10 15 20 25 30 35
Tanggal

ANALISA:
 Temperature kulkas 4 - 10 C (N: 2-8 C). Ada kenaikan suhu sebanyak 2 x
diatas nilai normal. Hal ini bisa diakibatkan seringnya petugas buka tutup
pintu sowcase.
 System FIFO belum berjalan karena stok yang ada minimal, pembelian
bahan dilakukan secara harian.
RENCANA TINDAK LANJUT:
 Edukasi petugas untuk meminimalkan buka tutup sowcase, alur
penyimpanan dan pengambilan makanan harus diatur dengan baik.
 Pertahankan dan lanjutkan monitoring harian pencatatan temperature
sowcase setiap shift nya.

16
Cikarang, 10 Februari 2019

Mengetahui,
Tim PPIRS Cikarang Medika

Ketua PPI IPCN

dr.Firman Kurnianto Mulyadi, AMK

17
LAPORAN SURVEILANS & MONITORING

BULAN OKTOBER 2018

18
TIM PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN INFEKSI

RS CIKARANG MEDIKA

19

Anda mungkin juga menyukai