Anda di halaman 1dari 8

KEKUASAAN, KEWENANGAN, TANGGUNG JAWAB & DELEGASI

(Tugas Mata Kuliah Manajemen)

Dosen pengampu : Dr. Anwar, S.E., M.Si.


Disusun oleh :

Nama kelompok 2
Chairatul Djannah
Aida Fitriani
Hastuti
Latifatul Isyarah

JURUSAN EKONOMI PEMBANGUNAN


BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Organisasi atau perusahaan yang telah didirikan tentunya harus membentuk struktur
organisasi, sehingga tidak hanya sekedar gedung tempat kerja, tetapi juga jelas organisasi yang
dimaksud. Struktur organisasi yang tepat bagi suatu organisasi sangat bergantung pada strategi
bisnis yang dipilih.
Setelah struktur organisasi dibuat, maka terdapat konsekuensi-konsekuensi yang terkait
dengan struktur organisasi tersebut. Bagian-bagian dalam struktur organisasi paling tidak
menunjukkan adanya empat faktor penting dalam struktur organisasi, yaitu adanya kekuasaan,
kewenangan, tanggung jawab, dan pendelegasian. Namun ketika kekuasaan, kewenangan serta
tanggung jawab tidak dapat sepenuhnya dipegang oleh seseorang, serta tanggung jawab tidak dapat
sepenuhnya dipegang oleh seseorang, maka dapat dilakukan apa yang dinamakn sebagai
pelimpahan kekuasaan dan kewenangan sekaligus juga tanggung jawab atau apa yan dinamakan
delegation.

B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan kekuasaan ? Jelaskan 4 Faktor yang mendasari lahirnya sebuah
kekuasaan !
2. Jelaskan Dua Pandangan Mengenai Kewenangan Formal !
3. Jelaskan Jenis-Jenis Kewenangan dalam Organisasi !
4. Jelaskan bagaimana hubungan Tanggung Jawab dalam Organisasi !
5. Apa yang dimaksud dengan pelimpahan wewenang dan tanggung jawab (delegation)?
6. Jelaskan Kunci Pokok agar Pelimpahan Wewenang Efektif !
7. Jelaskan perbedaan Sentralisasi dan Desentralisasi dalam pengorganisasian

C. Tujuan Penulisan
Berdasarkan rumusan masalah di atas maka tujuan dalam penulisan makalah ini sebagai
berikut
1. Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan kekuasaan dan faktor yang mendasari lahirnya
sebuah kekuasaan tersebut
2. Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan kewenangan dan ketiga jenis kewenangan dalam
organisasi
3. Menjelaskan hal-hal yang terkait dengan tanggung jawab
4. Untuk mengetahui hal-hal yang terkait dengan pelimpahan wewenang dan tanggung jawab
(delegation) serta untuk memahami kunci pokok agar pelimpahan wewenang efektif.
5. Menjelaskan perbedaan Sentralisasi dan Desentralisasi dalam pengorganisasian
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian dan Faktor Lahirnya Kekuasaan


Kekuasaan sering kali dikonotasikan negatif jika dikaitkan dengan isu politik. Padahal dalam
pengertian yang paling sederhana, kekuasaan atau power berarti suatu kemampuan untuk
memengaruhi orang atau merubah orang atau situasi. Jika perubahan pada orang atausituasi
adalahperubahan yang baik, tentunya power tersebut memberikan konotasi yang positif bahkan
sangat diperlukan. Konotasi negatif dari kekuasaan sering kali muncul dikarenakan terdapat berbagai
kasus di mana seseorang atau sebuah organisasi yang diberi kekuasaan tidak menggunakannya
untuk hal yang positif.

Faktor-Faktor yang Mendasari Adanya Kekuasaan


1. Reward Power
Reward power atau kekuasaan untuk memberikan penghargaan adalah kekuasaan yang
muncul sebagai akibat dari seseorang yang posisinya memungkinkan dirinya untuk memberikan
penghargaan terhadap orang-orang yang berada di bawahnya.

2. Coercive Power
Kekuasaan untuk memberikan hukuman adalah kebalikan atau sisi negatif dari reward power.
Kekuasaan ini merupakan kekuasaan seseorang untuk memberikan hukuman atas kinerja yang buruk
yang ditunjukkan oleh SDM atau tenaga kerja dalam sebuah organisasi.

3. Legitimate Power

Legitimate Power atau Kekuasaan yang Sah adalah kekuasaan yang muncul sebagai akibat dari
suatu legitimasi tertentu

4. Expert Power

Kekuasaan yang berdasarkan keahlian atau kepakaran adalah kekuasaan yang muncul sebagai
akibat dari kepakaran atau keahlian yang dimiliki oleh seseorang

5. Referent Power

Kekuasaan yang muncul akibat adanya karakteristik yang diharapkan oleh seseorang atau
sekelompok orang terhadap seseorang yang memiliki pengaruh terhadap seseorang atau
sekelompok orang tersebut.
B. Dua Pandangan Mengenai Kewenangan Formal
1. Pandangan Klasik
Pandangan klasik mengenai kewenangan formal menerangkan bahwa kewenangan pada
dasarnya terlahir sebagai akibat adanya kewenangan yang lebih tinggi dari kewenangan yang
diberikan.

2. Pandangan Berdasarkan Penerimaan


Pandangan Berdasarkan Penerimaan (acceeptance view) memandang bahwa kewenangan
formal akan cenderung dijalankan atau diterima oleh bawahan tergantung dari beberapa
persyaratan.

C. Jenis-Jenis Kewenangan dalam Organisasi


1. Kewenangan Lini
Kewenangan lini atau line authority adalah mereka yang dalam organisasi bertanggung jawab
terhadap berbagai kegiatan dalam rangka pencapaian tujuan organisasi.

2. Kewenangan Staf
Kewenangan staf atau staff authority adalah mereka yang ditunjuk oleh organisasi untuk
membantu bagian-bagian dalam sebuah organisasi yang memiliki kewenangan lini.

3. Kewenangan Fungsional
Kewenangan fungsional atau functional atau functional authority adalah mereka yang berada
dalam bagian tertentu di organisasi, memiliki kewenangan lini maupun staf, namun juga dikarenakan
karena tugasnya diberi kewenangan untuk melakukan kontrol atau koordinasi dengan bagian
lainnya.

D. Hubungan Tanggung Jawab dalam Organisasi


Setiap bagian atau departemen yang telah dibentuk atau ditentukan serta dihubungkan
melalui gari-garis kewenangan maupun garis perintah memiliki satu konsekuensi penting lainnya
dalam sebuah organisasi, yaitu apa yang dinamakan sebagai tanggung jawab. Mereka yang
diposisikan dalam suatubagian atau departemen tertentu tidak hanya diberikan kewenangan,
namun juga tanggung jawab. Jika kewenangan merupakan kekuasaan untuk melakukan sesuatu,
tanggung jawab justru memberikan arah untuk apa dan kemana semestinya kekuasaan itu
dipergunakan. Dengan kata lain, tanggung jawab mengingatkan orang-orang untuk tidak saja
mempergunakan kewenangan yang dimilikinya, tetapi juga melaporkan apa saja yang telah diakukan
sehubungan dengan kewenangan yang telah diberikan kepadanya. Apakah kewenangan yang telah
diberikan misalnya telah mendukung pencapaian tujuan organisasi atau sebaliknya.Oleh karena itu,
perlu disadari bahwa setiap bagian dalam organisasi memiliki kewenangan sekaligus juga tanggung
jawab dalam pencapaian tujuan organisasi.

E. Pelimpahan wewenang dan Tanggung Jawab (Destination)


Pelimpahan wewenang pada dasarnya merupakan proses pengalihan tugas kepada orng lain
yang sah atau terlegitimasi (menurut mekanisme tertentu dalam organisasi) dalam melakukan
berbagai aktivitas yang ditujukan untuk pencapaian tujuan organisasi yang jika tidak dilimpahkan
akan menghambat proses pencapaian tujuan tersebut.

Manfaat Pelimpahan Wewenang

1. Pelimpahan wewenang memungkinkan sub-bagian atau bawahan mempelajari sesuatu yang baru
dan memperoleh kesempatan untuk melakukan sesuatu yang baru tersebut.

2. Bahwa pelimpahan wewenang mendorong tercapainya keputusan yang lebih baik dalam berbagai
hal.

3. Penyelesaian pekerjaan akan dapat dilakukan dengan lebih cepat sekiranya pelimpahan wewenang
tersebut berjalan sebagaimana mestinya dan diberikan kepada orang yang bertanggung jawab.

F. Kunci Pokok agar Pelimpahan Wewenang Efektif


a. Kepercayaan manajer terhadap bawahan dalam melimpahkan wewenang perlu didiringi dengan
pemberian kebebasan kepada bawahan untuk menjalankan kewenangannya menurut caranya
sendiri.

b. Komunikasi terbuka antara atasan dengan bawahan

c. Kemampuan manajer dalam memahami tujuan organisasi, tuntutan pekerjaan, dan kemampuan
bawahan

G. Perbedaan Sentralisasi dan Desentralisasi dalam Pengorganisasian


Sentralisasi merujuk kepada cara pengorganisasian dimana keseluruhan tugas, tanggung
jawab, dan perintah dipusatkan dari hirarki yang paling tinggi untuk kemudian hirarki yang
dibawahnya menerjemahkan dalam bentuk tindak lanjut dari apa yang telah diputuskan dari hirarki
yang tertinggi.

Desentralisasi merupakan pelimpahan kewenangan dari hirarki yang lebih tinggi kepada
hirarki yang lebih rendah dalam hal pengambilan keputusan dan penentuan dengan cara bagaimana
kegiatan akan dijalankan
BAB III

PENUTUP

A. KESIMPULAN
Salah satu konsekuensi logis dari adanya struktur organisasi adalah terdapatnya bagian-bagian
dalam sebuah organisasi yang ke seluruh bagian tersebut terdiri dari hierarki yang tertinggi hingga
hierarki yang terendah. Selain struktur organisasi menggambarkan adanya hierarki tertinggi hingga
terendah, struktur organisasi juga menggambarkan terdapatnya kekuasaan, wewenang, tanggung
jawab darisetiap bagian dalam sebuah organisasi. Wewenang pada dasarnya merupakan kekuasaan
yang terlegitimasi menurut mekanisme tertentu dalam sebuah organisasi. Secara garis besar
terdapat 3 jenis wewenang, yaitu wewenang lini, staf, dan fungsional. Manajer dapat melakukan
pelimpahan wewenang atas dasar pertimbangan pengembangan tenaga kerja, pengalihan sebagian
tanggung jawab pelaksanaan kepada hierarki yang lebih bawah, atau sebagai upaya perbaikan pola
pengorganisasian dari yang sifatnya sentralistik kepada desentralistik.

B. Saran
Demikianlah pokok bahasan contoh makalah ini yang dapat kami paparkan, Besar harapan
kami makalah ini dapat bermanfaat untuk kalangan banyak. Karena keterbatasan pengetahuan dan
referensi, Penulis menyadari makalah ini masih jauh dari sempurna, Oleh karena itu saran dan kritik
yang membangun sangat diharapkan agar makalah ini dapat disusun menjadi lebih baik lagi dimasa
yang akan datang.

Anda mungkin juga menyukai