Anda di halaman 1dari 7

Perspektif Vol. 10 No. 1 /Juni 2011.

Hlm 44 - 50
ISSN: 1412-8004

ALELOPATI PADA BEBERAPA TANAMAN PERKEBUNAN DAN


TEKNIK PENGENDALIAN SERTA PROSPEK PEMANFAATANNYA
MUHAMAD DJAZULI
Balai Penelitian Tanaman Obat dan Aromatik
Indonesian Medicinal dan Aroamatic Crops Research Institute
Jl. Tentara Pelajar 3 Bogor

Diterima: 24 Maret 2011; Disetujui: 28 Mei 2011

ABSTRAK ABSTRACT

Kesuburan lahan merupakan lingkungan tumbuh Allelopathy on estates crops and its control
biotik dan abiotik yang sangat berpengaruh terhadap techniques and utilization prospects
pertumbuhan dan produktivitas tanaman. Kesuburan
Soil fertility is an important factor of abiotic growth
lahan dipengaruhi oleh status hara makro dan mikro
environment on growth and production. Soil fertility it
serta unsur atau senyawa toksik yang ada di dalam
self is influenced by macro and micronutrient status
tanah. Salah satu senyawa toksik yang dihasilkan oleh
and toxic compound in the soil. Once of toxic
tanaman dan berpengaruh terhadap pertumbuhan
compound released by plant and it can affect other
tanaman lain atau tanaman itu sendiri disebut dengan
plant growth and their growth it self. Information of
senyawa alelopati. Informasi tentang alelopati di
allelopathy in estate crps are limited. Allelopathyc
Indonesia khususnya pada komoditas perkebunan
compounds are released from the plant as root
masih sangat terbatas. Senyawa alelopati bisa berasal
exudate, vapour from leaf in a gas form through
dari eksudasi atau ekskresi dari akar, volatilasi dari stomata, foliar leacheate, decomposition product of
daun yang berupa gas melalui stomata, larut atau dead plant parts, and microorganism tranformation.
leaching dari daun segar melalui air hujan atau embun, For example, a significantly decreased of ginger and
larut dari serasah yang telah terdekomposisi, dan
patchouli productivity at second cultivation at fertile
transformassi dari mikroorganisme tanah. Sebagai
soil and no pest attack, indicated that ginger and
contoh, menurunnya produktivitas jahe dan nilam
patchouli released autotoxic allelopathy compound.
yang sangat tajam pada penanaman kedua walaupun
Arabica coffee released 1.3.7-trimethylxanthin com-
sudah diberikan pemupukan cukup tinggi dan tidak
pound that is potentially inhibit lettuce germination
dijumpai adanya serangan OPT telah mengindikasikan
and also produce autotoxic allelopathy compound of
adanya senyawa alelopati yang bersifat autotoksik baik
caffeine. It was found some alleloptathy compounds
pada tanaman jahe maupun nilam. Kopi arabika
produced by patchouli such as coumaric acid, hydroxi
menghasilkan senyawa 1.3.7-trimethylxanthin yang
benzoic acid, adific acid, and sinapic acid. Application
menghambat pertumbuhan tanaman lettuce dan
of liming, active carbon, Salicilic acid, MgSO.7 H2O,
senyawa alelopati caffeine yang bersifat autotoksik. soil micoorganism, and rotation system using aromatic
Beberapa senyawa alelopati yang dijumpai pada plant especialy, mint, basil, sage and oregano were able
tanaman nilam antara lain asam koumarat, asam to reduce allelopathy compound and improved
hidroksi benzoat, asam adipat, dan asam sinapat.
productivity of land and plant. It was reported that
Aplikasi kapur, karbon aktif, asam salisilat, pupuk
some allelopathic compounds can be utilized as a
MgSO4-7H2O, mikroba tanah dan pergiliran tanaman
potentially organic herbicide.
dengan tanaman aromatik seperti mentha, selasih,
sage, dan oregano berpotensi menekan pengaruh Key words: Allelopathy, estate crops, management,
negatif senyawa alelopati, sekaligus memperbaiki growth inhibitor, organic herbicide
produktivitas lahan dan tanaman. Telah dilaporkan
bahwa beberapa senyawa alelopati dapat
dimanfaatkan sebagai herbisida organik yang PENDAHULUAN
potensial.
Faktor lingkungan tumbuh baik biotik
Kata kunci: Alelopati, tanaman perkebunan, pengen-
dalian, penghambat pertumbuhan, her-
maupun abiotik sangat berpengaruh terhadap
bisida organik pertumbuhan dan produktivitas tanaman. Ling-

44 Volume 10 Nomor 1, Juni 2011 : 44 - 50


kungan abiotik yang paling dominan berpengaruh Brassica napus L. yang memproduksi senyawa
adalah lingkungan agroklimatik dan kesuburan alelopati dapat menekan penyakit nematoda di
lahan. Kesuburan lahan terdiri dari berbagai unsur dalam tanah.
yang dapat memperbaik pertumbuhan seperti unsur Informasi tentang alelopati di Indonesia
hara dan mikroba tanah dan unsur atau senyawa khususnya pada komoditas perkebunan masih
yang dapat merusak pertumbuhan tanaman sangat terbatas. Wiroatmodjo (1992) telah melapor-
terutama zat yang bersifat toksik di dalam tanah. kan adanya senyawa alelopati pada tanaman jahe.
Salah satu unsur atau senyawa yang bersifat toksik Selanjutnya pada tahun 1999 telah dilaporkan
bagi tanaman adalah senyawa alelopati. adanya indikasi munculnya senyawa alelopati pada
Senyawa alelopati yang pertama ditemukan tanaman nilam yang bersifat auto toksik atau
pada tahun 1928 oleh Davis pada larutan hasil meracuni tanaman nilam itu sendiri (Djazuli dan
“leaching” serasah kering Black Walnut (Kenari Moko, 1999)
hitam) mampu menekan perkecambahan dan Hasil uji alelopati nilam pada percobaan pot
pertumbuhan benih tanaman yang ada dibawah dilaporkan bahwa tanaman nilam yang ditumbuh-
pohon kenari hitam tersebut. Sebelumnya Condolle kan pada lahan bekas pertanaman nilam
pada tahun 1832 menyatakan bahwa eksudat mempunyai produktivitas yang lebih rendah secara
tanaman bisa menyebabkan terjadinya tanah yang nyata jika dibandingkan dengan tanaman nilam
marginal akibat adanya ekskresi atau eksudasi akar yang ditumbuhkan pada tanah bukan bekas
tanaman sebelumnya (Wilis, 1985). Hasil penelitian pertanaman nilam (Djazuli, 2002). Lebih lanjut
lainnya telah dilaporkan bahwa senyawa alelopati dilaporkan pula bahwa tanaman nilam yang disiram
juga dapat merusak dan menghambat pertumbuhan dengan air hasil leaching akar tanaman nilam juga
tanaman penghasil senyawa alelopati itu sendiri telah mengalami hambatan pertumbuhan dan
yang disebut dengan autotoksik (Hasanuzzaman, penurunan produksi. Hasil percobaan tersebut telah
1995). mengindikasikan bahwa akar nilam mengeluarkan
senyawa asam-asam organik yang bersifat toksik
dari proses alelopati yang bisa menghambat
PEMANFAATAN SENYAWA ALELOPATI
pertumbuhan nilam itu sendiri.
Pada tahun 2009 telah dilaporkan bahwa
Saat ini kebutuhan dan penggunaan herbisida
adanya penurunan produktivitas lahan dan tanaman
kimia sintetis untuk tanaman perkebunan sangat
nilam yang nyata di sentra produksi nilam di
tinggi. Dalam rangka mendukung gerakan pertanian
Kabupaten Curup, Propinsi Bengkulu akibat
organik di Indonesia, diperlukan pestisida organik
penanaman dan budidaya nilam secara menetap dan
khususnya herbisida organik yang efektif untuk
terus menerus selama 3 tahun (komunikasi pribadi),
menekan pertumbuhan gulma terutama pada
walaupun tingkat kesuburan lahan yang tinggi
tanaman perkebunan.
akibat pemupukan dosis tinggi dan tidak adanya
Selain pengaruh negatif bagi pertumbuhan
gejala serangan OPT pada pertanaman nilam tesebut
tanaman lain dan dirinya sendiri, senyawa alelopati
telah mengindikasikan bahwa penurunan produk-
ternyata mempunyai potensi yang sangat baik untuk
tivitas tanaman tersebut disebabkan oleh adanya
bahan baku herbisida organik. Sebagai contoh,
senyawa yang bersifat toksik pada lahan pertanaman
eksudat rhizome alang-alang sangat efektif untuk
nilam tersebut. Akibat penurunan produksi tersebut
menghambat pertumbuhan gulma daun lebar,
para petani tidak menanam nilam dan
sedangkan ekstrak akar jagung dapat digunakan
menggantinya dengan komoditas lain non nilam
untuk menghambat gulma melalui peningkatan
(pepaya).
aktivitas enzim katalase dan peroksidase. Namun
demikian, penggunaan ekstrak rhizome alang-alang
SUMBER DAN JENIS SENYAWA
perlu dibatasi mengingat ekstrak alang-alang
tersebut juga dapat menghambat pertumbuhan ALELOPATI
tomat dan ketimun. (Hasanuzzaman, 1995).
Senyawa alelopati yang bersifat racun
Selanjutnya Halbrent (1996) melaporkan
tersebut dapat terjadi di tanah melalui beberapa
bahwa rotasi tanaman dengan tanaman pupuk hijau

Alelopati Pada Beberapa Tanaman Perkebunan dan teknik pengendalian serta prospek pemanfaatannya (M. DJAZULI) 45
cara: Eksudasi atau ekrsesi dari akar, volatilasi 1995), nilam (Djazuli dan Moko, 1999), dan beberapa
dari daun yang berupa gas melalui stomata, larut tanaman obat (Gilani et al, 2010).
atau leaching dari daun segar melalui air hujan Senyawa alelopati dapat dikelompokkan
atau embun, larut dari serasah yang telah pada 5 jenis, yaitu : 1. Asam fenolat, 2. Koumarat,
terdekomposisi, dan transformassi dari mikro- 3. Terpinoid, 4. Flafinoid, dan 5. Scopulaten
organisme tanah. Pada umumnya konsentrasi (penghambat fotosintesis). Sebagian besar
senyawa alelopati yang berasal dari leaching senyawa alelopati yang dihasilkan melalui
daun segar jauh lebih rendah dibandingkan yang eksudat akar adalah berupa asam fenolat.
berasal dari serasah yang telah terdekomposisi
(Gambar 1).
BEBERAPA TEKNIK PENGENDALIAN
SENYAWA ALELOPATI

Aplikasi arang atau karbon aktif.


Telah dilaporkan bahwa penggunaan arang
atau karbon aktif mampu menekan pengaruh
senyawa alelopati yang dihasilkan oleh tanaman
Ageratina adenophora L. (Tian et al, 2007)
Aplikasi Asam salisilat
Residu dari tanaman ‘Khat” (Catha edulis F.)
yang dapat menjadi senyawa alelopati cukup
toksik dan menghambat pembentukan produksi
bahan kering tanaman, pektin, dan selulose
tanaman gandum. Al-Hakimi (2008) melaporkan
Gambar 1. Proses pelepasan senyawa alelopati bahwa perendaman benih gandum kedalam
dari tanaman ke tanah (Hasanuz- larutan asam salisilat 0.06 mmol akan mampu
zaman, 1995). menurunkan pengaruh residu senyawa alelopati
dari tanamn Khat dan meningkatkan kandungan
Ada beberapa tumbuhan dan tanaman pektin dan selulose.
yang dilaporkan menghasilkan senyawa alelo-
Aplikasi Magnesium sulfat.
pati. Kelompok gulma antara lain : Agropyron
repens L. (rumput Quack), Imperata cylindrica L. Diantara tanaman ada komponen pemu-
(alang-alang), Cyperus esculentus L. (rumput teki) pukan yang dapat mengurangi pengaruh dari
dll. Golongan tanaman tahunan yang berupa senyawa alelopati. Hasil penelitian menunjukkan
pohon antara lain adalah Acasia, Centaura sp. L. bahwa ekstrak daun Festuca arundicea L., Lolium
Terutama C. maculosa L. dan C. diffusa L. yang multiflorum L., Lolium perenne L. dan Phleum
dapat menghambat pertumbuhan rumput di pratense L. bersifat alelopati dan menekan
Amerika Utara sampai 85% (Callaway and pertumbuhan benih Phleum pratense L.. Aplikasi
Ashchehoug, 2000) dan senyawa bahan aktif pupuk MgSO4 ternyata mampu menekan tingkat
catechin ada pada Centaura sp L. potensial hambatan senyawa alelopati (Lipinska and
menghambat pertumbuhan tanaman disekitarnya Lipinski, 2009)
(Bais et al, 2003).
Rotasi tanaman
Pada tanaman pangan juga ada yang
menghasilkan senyawa alelopati antara lain jagung, Penggantian tanaman selain akan memutus
padi, dan ubijalar (Villamajor, 1992). Selanjutnya siklus organisme pengganggu tanaman (OPT),
golongan tanaman perkebunan yang diindikasikan dijumpai beberapa jenis tanaman yang mampu
menghasilkan senyawa alelopati antara lain jahe menyerap senyawa racun dari tanaman penghasil
(Wiroatmodjo, 1992), Kopi Arabika (Hasanuzzaman, alelopati. Bustos et al (2008) melaporkan bahwa
tanaman yang mampu menyerap senyawa toksik

46 Volume 10 Nomor 1, Juni 2011 : 44 - 50


allelopati yang ada disekitar kopi arabika adalah Hasil pengamatan pada pertanaman kedua
tanaman menta (Mentha piperita L), selasih tanaman jahe yang dilakukan di Kebun IPB Tajur
(Ocimum basilicum L), sage (Salvia officanalis L), dilaporkan walaupun tidak ada gejala serangan
dan oregano (Origanum vulgare L). hama dan penyakit serta telah diaplikasikan
pemupukan hara makro dan mikro cukup tinggi,
Penggunaan mikroba tanah
terjadi penurunan produktivitas cukup besar
Terdapat interaksi yang cukup kuat antara mencapai 69-77%. Hasil tersebut telah meng-
keberadaan mikroba tanah dengan efektivitas indikasikan adanya fitotoksisitas yang disebab-
senyawa alelopati yang dihasilkan oleh tanaman. kan oleh senyawa alelopati yang dihasilkan oleh
Telah dilaporkan bahwa senyawa alelopati yang jahe itu sendiri (Wiroatmodjo, 1992). Penurunan
dihasilkan oleh tanaman Alliaria petolata L. produksi tersebut didapatkan dari ketiga
bersifat racun bagi endo dan ektomikoriza (Wolfe populasi pertanaman jahe yang diuji (Tabel 1)
et al 2008). Hasil pengujian yang lain dilaporkan
Tabel 1. Penurunan hasil rimpang jahe segar
bahwa pengaruh senyawa alelopati dalam proses
pada penanaman kedua
penghambatan pertumbuhan tanaman lain
terlihat lebih kuat pada tanah yang telah Populasi/ha Hasil (ton/ha) Selisih %
disterilkan dibandingkan dengan tanah yang Penanaman Penanaman
I II
mengandung mikroba tanah. Lankau (2009)
menyimpulkan bahwa dalam tanah yang tidak 41.666 24.42 a 5.49 a 18.93 a 77.51 a
50.000 24.37 a 6.81 b 17.56 b 72.05 b
disterilasi tersebut mengandung kelompok 62.500 25.96 b 7.79 c 18.17 a 69.26 c
mikroba tanah yang mampu menghasilkan enzim Ket.erangan : Angka-angka yang diikuti oleh huruf yang sama pada kolom
yang dapat mengurangi tingkat toksisitas yang sama, tidak berbeda nyata pada uji DMRT tingkat 5%
Sumber : Wiroatmodjo (1992)
senyawa alelopati. Namun demikian belum
dilaporkan jenis dan enzim mikroba yang dapat
2. Nilam
menekan tingkat toksistas alelopati.

Adanya indikasi alelopati pada tanaman


ALELOPATI PADA BEBERAPA nilam pertama kali diperoleh pada saat pengujian
KOMODITAS PERKEBUNAN perlakuan tanah dengan proses sterilisasi
menggunakan suhu tinggi telah memberikan
Penelitian tentang pengaruh alelopati produksi nilam yang lebih tinggi dibandingkan
terhadap tanaman perkebunan masih terbatas. dengan tanah tanpa sterilisasi (Djazuli dan Moko
Dengan menggunakan metoda sandwich yang 1999).
dikembangkan oleh Fujii et al., (2003 & 2004) Selanjutnya ditambahkan pula bahwa dari
beberapa peneliti telah melaporkan adanya hasil pengujian berikutnya yang menggunakan
senyawa alelopati di tanaman obat yang dapat pot yang diisi dengan tanah bekas penanaman
menstimulir pertumbuhan perkecambahan nilam dan tanah yang disiram dengan air
tanaman selada (Gilani et al, 2010). Lebih lanjut rembesan pot nilam memberikan hasil yang lebih
mereka tambahkan bahwa dari 81 spesies rendah dibandingkan dengan nilam yang
tanaman obat yang diteliti, 66 spesies bersifat ditanam di tanah bukan bekas penanaman nilam
penghambat pertumbuhan dan 15 spesies bersifat sebagai kontrol (Tabel 2). Rotasi tanaman dengan
perangsang pertumbuhan. Mentha piperita L., perlakuan pengapuran, dan
Saat ini banyak peneliti yang mulai tertarik pemanasan tanah dengan autoklaf akan mem-
meneliti senyawa alelopati pada tanaman percepat penurunan kandungan senyawa alelo-
perkebunan. Ada 3 komoditas perkebunan yang pati di dalam tanah. Selanjutnya Bustos et al.
telah dilaporkan mengalami penurunan hasil (2008) melaporkan bahwa beberapa tanaman
akibat munculnya senyawa alelopati yang aromatika termasuk Mentha sp L. yang ditum-
bersifat autotoksik. pangsarikan dengan kopi arabika dapat
Jahe menyerap senyawa alelopati di dalam tanah yang

Alelopati Pada Beberapa Tanaman Perkebunan dan teknik pengendalian serta prospek pemanfaatannya (M. DJAZULI) 47
Tabel 2. Pengaruh senyawa alelopati terhadap produksi nilam *)

No. Perlakuan Bobot daun (g/ tan) Bobot batang (g/tan) Bobot akar (g/tan)

1 Tanah bukan bekas nilam (BBN) 109.54 a 95.90 a 46.57 a


2 Tanah bekas nilam (BN) 48.87 d 35.03 b 25.25 bcd
3 BBN + cacahan batang/akar (BA) 61.55 cd 65.56 ab 14.89 def
4 BBN + air rembesan pot nilam 69.18 bcd 68.97 ab 20.75 cde
5 BN + sterilisasi (autoklaf) 84.87 bc 80.86 a 27.41 bc
6 BN + kapur 84.78 bc 59.44.ab 11.47 ef
7 BN + bera 4 bulan 50.90 d 32.20 b 9.65 f
8 BBN + rotasi Mentha sp 92.00 ab 93.98 a 23.48 bcd
9 BN + rotasi Mentha sp 83.96 bc 74.31 ab 32.11 b
10 BBN + BA + rotasi Mentha 76.65 bc 74.00 ab 27.13 bcd
Keterangan: Angka-angka yang diikuti oleh huruf yang sama dalam lajur yang sama tidak berbeda nyata pada taraf 5% DMRT
*) Djazuli (2002)

dihasilkan oleh tanaman kopi arabika berupa perkecambahan bayam Amaranthus spinosus L.
senyawa kafein. (Hasanuzzaman, 1995).
Lebih lanjut Djazuli et al. (2002) melaporkan Hasil penelitian lain, Anaya (2002) dan
bahwa dari hasil analisis senyawa fenolik dengan Schulz et al. (2008) melaporkan bahwa kopi
menggunakan HPLC diperoleh informasi bahwa arabika mengeluarkan senyawa alelopati kafein
empat senyawa yang bersifat alelopatik dan toksik yang banyak ditemukan disekitar akar yang
seperti asam kumarat, asam adifat, asam sinapat dan dapat menghambat mitosis akar tanaman lettuce
asam hidroksi bensoat di dalam daun nilam segar (Friedman and Waller, 1983) dan pertumbuhan
cukup tinggi, tetapi setelah mengalami proses dirinya sendiri (autotoxicity). Lebih lanjut
penyulingan, kadar senyawa racun tersebut ditambahkan pula bahwa kafein ditemukan
menurun secara nyata (Tabel 3). banyak di dalam akar namun sedikit di dalam
tanaman bagian atas. Selanjutnya dilaporkan
Tabel 3. Status beberapa metabolit sekunder yang
pula bahwa penanaman tanaman aromatik
terdapat pada daun nilam dan limbah hasil
seperti Menta (Mentha piperita), selasih (Ocimum
penyulingan daun nilam.
bacillus), sage (Salvia officinalis), dan oregano
Konsentrasi (ppm) (Origanum vulgare) dapat menyerap kafein di
No. Jenis asam organik
Daun nilam segar Limbah penyulingan dalam tanah yang bersifat toksik bagi tanaman
daun nilam
kopi itu sendiri (Schulz et al., 2008).
1 Asam kumarat 9,974 1,931
2. Asam sinapat 2,561 2,040
3. Asam adipat 2,672 Ttu *) Tumbuhan Obat
4. Asam hidroksi 3,310 Ttu
bensoat Dari 81 jenis tumbuhan obat yang diuji, 66
Keterangan: *) tak terukur Sumber : Djazuli et al (2002) jenis diantaranya telah mengindikasikan adanya
kandungan senyawa alelopati yang menghambat
Menurunnya kadar senyawa alelepati
perkecambahan benih Lettuce (selada air),
akibat penyulingan dan sterilisasi tanah bekas
sebaliknya dari ekstrak 15 jenis tumbuhan obat
pertanaman nilam dengan suhu tinggi
lainnya justru menstimulir perkecambahan
mengindikasikan bahwa senyawa alelopati pada
benih selada air ( Gillani, et al, 2010).
tanaman nilam tergolong tidak stabil dan rusak
pada perlakuan suhu tinggi.
KESIMPULAN DAN SARAN
Kopi Arabika
Berdasarkan hasil penelitian dilaporkan Informasi tentang alelopati di Indonesia
bahwa kopi arabika melepaskan senyawa 1,3,7- khususnya pada komoditas perkebunan masih
trimethylxanthin yang dapat menghambat sangat terbatas. Selain berpengaruh buruk
terhadap tanaman lain, juga dapat merusak

48 Volume 10 Nomor 1, Juni 2011 : 44 - 50


tanaman penghasil senyawa alelopati itu sendiri Mexico. Journal of Agriculture and Rural
yang disebut dengan autotoksik. Development in the Tropic and Sub
Menurunnya produktivitas jahe dan nilam Tropics 109(1): 85-94
pada penanaman kedua walaupun sudah Callaway, R.M., and E.T. Aschehoug. 2000.
diberikan pemupukan cukup tinggi dan tidak Invasive plants versus their new and old
dijumpai adanya serangan OPT, mengin- neighbors: a mechanism for exotic
dikasikan adanya senyawa alelopati bersifat invasion. Science 290:521-523.
autotoksik yang dihasilkan tanaman jahe dan Djazuli, M. dan H. Moko. 1999. Studi alelopati
nilam. pada tanaman nilam. Laporan Penelitian
Aplikasi kapur dan pergiliran tanaman Balai Penelitian Tanaman Rempah dan
dengan tanaman aromatik seperti mentha dapat Obat TA 1999. (unpublished).
menekan pengaruh senyawa alelopati dan Djazuli, M., 2002. Alelopati pada tanaman nilam
memperbaiki produktivitas tanaman nilam. (Pogostemon cablin L.). Jurnal Ilmiah
Penggunaan karbon aktif, asam salisilat, pupuk Pertanian. Gakuryoku. 8 (2):163-172.
magnesium sulfat, mikroba tanah, dan pola Djazuli, M., Sukarman, dan Hobir. 2002. Peman-
tanam dengan tanaman aromatik seperti menta, faatan limbah penyulingan minyak atsiri
selasih, “oregano”, dan “sage” dapat menurun- menunjang pertanian organik. Perkem-
kan tingkat toksisitas senyawa alelopati. bangan Teknologi Tanaman Rempah dan
Perlu kajian lebih lanjut untuk menurun- Obat 16 (1): 61-68
kan dan menghilangkan pengaruh senyawa Friedman, J. and G.R. Waller. 1983. Caffeine hazards
alelopati yang dapat menghambat pertumbuhan and their prevention in germinaating seeds
dan produksi khususnya pada beberapa tanaman of coffee (Coffea arabica L). J. Chem.Ecol.
perkebunan. 9:1099-1106.
Fujii, Y., T. Shibuya and T. Yasuda. 1990. Survey
DAFTAR PUSTAKA of Japanese weed and crops, for the
detection of water-extractable allelopa-
Anaya,A.L., G.R. Waller, P.O.Owour, J. Fried-
thic chemicals using Richards’ function
man, C.H.Chou, T Suzuki, J.F. Arroyo-
fitted to lettuce germination test. Weed
Estrada, and r.Cruz-Ortega. 2002. The
Res. Japan, 35: 362-370 (In Japanese with
role of caffeine in the produkcton decline
English summary).
due to autotoxicity in coffee and tea
Fujii, Y., M. Furukawa, Y. Hayakawa, K.
plantation. In Reigosa and N. Pedrol
Sugawara and T. Shibuya. 1991. Survey
(eds) Allelopathy from molecules to
of Japanese medicinal plants for the
ecosystem. Science Publisher, Inc.
detection of allelopathic properties. Weed
Einfield USA. pp 71-91.
Res. Japan, 36:36-42 (in Japanese with
Al-Hakimi, A.M.A. 2008. Effect of salicylic acid
English summary).
on biochemical changes in wheat plants
Gilani, SA., Y. Fujii, Z K Shinwari, M. Adnan, A.
under khat leaves residues. Plant Soil
Kikuchi. and KN. Watanabe. 2010.
Environment 54(27): 288-293
Phytotoxic studies of medicinal plant species
Bais, H.P., T.S. Walker, F.R. Stermitz, R.A.
of Pakistan. Pak. J. Bot. 42(2): 987-996.
Hufbauer, and J.M. Vivanco. 2002. Enan-
Halbrent, J.M. 1996. Allelopathy in the management
tiomeric-dependent phytotoxic and
of plant parasitic nematodes. Journal of
antimicrobial activity of catechin. A
Nematology 28 (1): 8-14
rhizosecretedracemic mixture from
Lankau, R. 2009. Soil microbial communities alter
spotted knapweed. Plant Physiology
allelopathic competition between Alliria
128:1173-1179.
petiolata and native species. Biol. Invasion.
Bustos, P.A., J. Pohlan, and M. Schulz. 2008.
Springer Scence Busines Media B.V. 10 p
Interaction between coffee (Coffea arabica
Lipinska, H. And W. Lipinski. 2009. Initial growth of
L) and intercropped herbs under field
Phleum pratense under the influence of leaf
conditions in the Sierra Norte of Peubla,

Alelopati Pada Beberapa Tanaman Perkebunan dan teknik pengendalian serta prospek pemanfaatannya (M. DJAZULI) 49
water extracts from selected grass species forbs and grasses in China. Tropical
and the same extract improved with Grassland 41:285-291
MgSO4.7H2O. J. Elementol 14(1):101-110 Villamajor Jr, F.G. 1992. Perspective on the lates
Hasanuzzaman, M. 199. Allelopathy. development on cultural management in
Http://www.hasanuzzaman.weebly.com/all sweetpotato. Workshop on the interdici-
elopathy.pdf. (5 Juni 2011) plinary Teamwork in Sweetpotato
Schulz, M., M. Knop., M. Kunert, and C. Development project. Zambales Philip-
Mullenborn. 2008. Root associated micro- pines. 11 pages
organism perform degradation of caffein Willis, R.J. 1985. The historical bases of the
M absorbed by Salvia officinalis. Fifth concept of allelopathy. Journal of the
World Congress on Allelopathy. “Grow- History of Biology 18:71-102.
ing Awarness of the Role of Allelopathy Wiroatmodjo, J. 1992. Alelopati pada tanaman jahe.
In Ecological, Agricultural, and Environ- Buletin Agronomi 10 (3): 1-6.
mental Process”. Sept 21-25, 2008. New Wolfe, B.E. V.L. Rodgers, K.A. Stinson, and A.
York. USA Pringle. 2008. The invasive plant Alliaria
Tian, Y., Y. Feng, and C. Liu. 2007. Addition of (garlic mustard) inhibits ectomycorrhizal
activated charcoal to soil after clearing fungi in the introduced range. J. Ecol.
Ageratina adenophora stimulates growth of 96:777-783.

50 Volume 10 Nomor 1, Juni 2011 : 44 - 50

Anda mungkin juga menyukai