I. RIWAYAT PENYAKIT
1. Keluhan utama dan alasan perawatan psikiatri :
Sulit tidur
2. Riwayat Gangguan Sekarang :
a. Keluhan dan Gejala :
Pasien berinisial Tn. Y, datang ke poli psikiatri RSJ dengan keluhan
sulit tidur yang dialami sejak kurang lebih 1 bulan yang lalu. Pasien hanya
tidur kurang lebih 2 jam setiap malam. Pasien mengaku bangun lebih pagi
dari biasanya dan pada malam sebelumnya pasien hanya dapat tidur selama
kurang lebih 1 jam. Pasien mengaku merasa terus kepikiran dengan masalah
sengketa tanah yang sedang menimpanya. Hal ini bermula ketika masalah
tanah yang diklaim dimiliki oleh pasien masuk ke ranah peradilan, tanah
tersebut jatuh menjadi haknya, namun pihak lain yang menjadi lawan di
peradilan mengajukan banding dan memenangkan kembali hak tanah
tersebut di peradilan. Hal ini yang kemudian menjadi cikal bakal penyebab
pasien menjadi kepikiran dan akhirnya sulit tidur. Keluhan lain yang
dirasakan pasien ialah pasien sering merasa loyo pada pagi hari. Pada malam
hari, Pasien hanya berbaring saja dan masih bisa tersadar, dibuktikan dengan
pasien masih bisa mendengar suara/bunyi walaupun pasien sudah menutup
mata. Berbagai cara telah dilakukan pasien untuk menangani masalah
tidurnya, dimulai dengan mengkonsumsi obat tidur merk ‘lelap’ hingga
melakukan rutinitas jalan santai pagi dan sore, namun hal ini belum
berpengaruh pada tidur pasien. Pasien merasa gelisah karena tidak bisa tidur.
akhirnya pasien memutuskan untuk berobat ke poli psikiatri. Nafsu makan
pasien baik. Halusinasi (-), waham (-).
Pasien merupakan pribadi yang tertutup, lebih suka menyendiri dan
lebih suka menghabiskan waktu di rumah untuk berbaring dan duduk-duduk.
Ia mengaku rajin menunaikan ibadah sholat lima waktu. Riwayat penyakit
yang sama sebelumnya (-), riwayat keluarga yang menderita hal serupa (-
), riwayat penyakit lain (-) , riwayat merokok (+), alkohol (-), obat-obatan
terlarang (-).
b. Hendaya/disfungsi :
1) Hendaya sosial
Ada, pasien sudah malas berkomunikasi dengan tetangga karena ingin
beristirahat dirumah
2) Hendaya pekerjaan
Ada, Hal ini membuat pasien kepikiran dan tidak fokus bekerja
3) Hendaya waktu senggang
Ada, pasien lebih banyak menghabiskan waktu untuk duduk-duduk di
rumah
c. Faktor stressor psikososial : Ada, Terkait masalah pertanahan dan
peradilan
d. Hubungan gangguan sekarang dengan riwayat penyakit fisik dan psikis
sebelumnya : Tidak ada
3. Riwayat Gangguan Sebelumya :
a. Penyakit fisik : Tidak ada
b. Riwayat penggunaan zat psikoaktif : Tidak ada
c. Riwayat gangguan psikiatrik sebelumnya : Tidak ada
4. Riwayat Kehidupan Pribadi
a. Riwayat Pranatal dan Perinatal
Merupakan kelahiran yang direncanakan. Usia kandungan cukup
bulan. Pasien dilahirkan secara normal. Saat mengandung ibu pasien
dalam keadaan sehat, tidak menggunakan obat-obatan dan tidak ada
cacat bawaan lahir.
b. Riwayat Masa Kanak Awal ( Usia 1-3 Tahun )
Pasien tumbuh dan berkembang seperti anak pada umumnya, pasien
tidak mengalami keterlambatan dalam perkembangan dan
pertumbuhannya.
c. Riwayat Masa Kanak Pertengahan ( Usia 4-11 Tahun )
Pada periode ini pasien tinggal bersama kedua orang tuanya. Pasien
mulai bersekolah di SD. Tidak ada masalah pada teman-temannya
maupun guru-gurunya.
d. Riwayat masa kanak pertengahan (Usia 12-18 tahun)
Pasien menjalani pendidikannya sampai tamat SMA. Pasien menjalani
sekolahnya dengan cukup baik dan tidak ada masalah.
e. Riwayat Masa Dewasa :
1) Riwayat Pendidikan
TK : Tidak melewati pendidikan TK
SD : SDN 1 Pompanua
SMP : SMPN 1 Pompanua
SMA : SMA Muhammadiyah Kendari
2) Riwayat Pekerjaan
Pasien bekerja sebagai tukang jual beli emas
3) Riwayat Kehidupan Spiritual
Pasien rajin menunaikan ibadah Sholat 5 waktu
4) Riwayat Forensik : Tidak ada
Ket.
Perempuan
Laki-laki
Pasien
Pasien merupakan seorang kepala keluarga yang memiliki 1 orang istri dan 5 orang
anak, terdiri dari 1 anak perempuan dan 4 anak laki-laki.
g. Riwayat kehidupan sekarang :
Pasien saat ini tinggal bersama keluarganya.
h. Persepsi pasien tentang diri dan kehidupannya :
Pasien menyadari dirinya sedang sakit.
II. PEMERIKSAAN STATUS MENTAL
A. Deskripsi Umum :
1. Penampilan umum :
Pasien menggunakan baju kaos lengan pendek berwarna biru, celana kain
panjang berwarna hitam.
2. Kesadaran : Compos Mentis
3. Perilaku dan afek psikomotorik : Baik
4. Pembicaraan : Nyambung
5. Sikap terhadap pemeriksa : Kooperatif
B. Keadaan afektif ( mood), perasaan, dan empati :
1. Mood :Depresif
2. Ekspresi afektif :Sempit
3. Keserasian :Serasi
4. Empati :Dapat diraba rasakan
C. Fungsi Intelektual ( kognitif ) :
1. Taraf pedidikan, pengetahuan umum dan kecerdasan :
Sesuai taraf pendidikan
2. Orientasi ( waktu, tempat, dan orang ) :
a. Waktu : Baik
b. Tempat : Baik
c. Orang : Baik
3. Daya ingat :
a. Panjang : Baik
b. Pendek : Baik
c. Segera : Baik
4. Daya konsentrasi dan perhatian : Baik
5. Pikiran abstrak : Baik
6. Bakat kreatif : Tidak diketahui
7. Kemampuan menolong diri sendiri : Baik
D. Gangguan persepsi :
1. Halusinasi : Tidak ada
2. Ilusi : Tidak ada
3. Depersonalisasi : Tidak ada
4. Derealisasi : Tidak ada
E. Proses Berfikir :
1. Arus pikiran
a. Produktivitas : Baik
b. Kontinuitas : Baik
c. Hendaya berbahasa : Tidak ada
2. Isi pikiran :
a. Preokupasi : Tidak Ada
b. Gangguan isi pikiran : Tidak Ada
F. Pengendalian Impuls : Cukup Baik
G. Daya Nilai dan tilikan :
1. Norma sosial : Baik
2. Uji daya nilai : Baik
3. Penilaian Realitas : Baik
4. Tilikan : 6 (Pasien menyadari dirinya sakit
...................... dan butuh pengobatan)
H. Taraf dapat dipercaya : Dapat dipercaya
V. EVALUASI MULTIAKSIAL
Aksis I :
1. Dari hasil anamnesis di temukan adanya pola perilaku yang secara khas
klinik bermakna, adanya hendaya sosial dan hendaya pekerjaan sehingga
dapat digolongkan dalam gangguan jiwa.
2. Dari anamnesis dan pemeriksaan fisik tidak didapatkan penyakit dan
gangguan sistemik otak lainnya yang dapat menyebabkan disfungsi, oleh
karena itu dapat di golongkan dalam gangguan jiwa non-organik.
3. Dari anamnesis dan pemeriksaan fisik ditemukan pasien merasa cemas,
semangat berkurang, merasa loyo, jarang bergaul dengan orang di sekitar,
tidur terganggu, bangun pagi lebih awal, terdapat hendaya sosial dan
pekerjaan, mood depresif, afek sempit dan pasien sulit tidur. Sehingga hal
ini dapat di golongkan sebagai Depresi sedang dengan gejala somatik
(F32.11)
Diagnosis Banding
- Depresi sedang tanpa gejala somatik (F32.10)
- Gangguan Campuran Anxietas dan Depresi (F41.2)
Aksis II :
Berdasarkan uraian kehidupan yang dialami pasien didapatkan informasi
bahwa ditemukan Ciri Kepribadian Skizoid.
Aksis III :
Tidak ada
Aksis IV :
Masalah psikososial & kingkungan lain
Aksis V :
GAF scale 80-71 = gejala sementara dan dapat diatasi, disabilitas ringan
dalam social, pekerjaan dan lain-lain.
VI. DAFTAR PROBLEM
Organobiologik
Terdapat ketidakseimbangan neurotransmitter sehingga membutuhkan
psikofarmaka
Psikologik
Terdapat gangguan dengan suasana perasaan sehingga membutuhkan
psikoterapi.
Sosiologik
Terdapat hendaya sosial dan pekerjaan sehingga membutuhkan sosioterapi.
Gejala lainnya:
1) Konsentrasi dan perhatian berkurang;
2) Harga diri dan kepercayaan diri berkurang;
3) Gagasan tentang rasa bersalah dan tidak berguna;
4) Pandangan masa depan yang suram dan pesimistis;
5) Gagasan atau perbuatan membahayakan diri atau bunuh diri;
6) Tidur terganggu;
7) Merasa mudah lelah.
Untuk episode depresif dari ketiga tingkat keparahan tersebut diperlukan masa
sekurang-kurangnya 2 minggu untuk penegakkan diagnosis, akan tetapi
periode lebih pendek dapat dibenarkan jika gejala luarbiasa beratnya dan
berlangsung cepat.
Kategori diagnosis episode depresif ringan (F32.0), sedang (F32.1) dan berat
(F32.2) hanya digunakan untuk episode depresi tunggal (yang pertama).
Episode depresif berikutnya harus diklasifikasikan bahwa salah satu diagnosis
gangguan depresif berulang (F33.-)
Episode Depresif Sedang dengan Gejala Somatik (F32.11)
Sekurang-kurangnya harus ada 2 dari 3 gejala utama depresi seperti pada
episode depresi ringan (F30.0);
Ditambah sekurang-kurangnya 3 (dan sebaiknya 4) dari gejala lainnya;
Lamanya seluruh episode berlangsung minimum sekitar 2 minggu.
Menghadapi kesulitan nyata untuk meneruskan kegiatan sosial, pekerjaan
dan urusan rumah tangga.
Gejala Somatik
1. Kehilangan minat dan kesenangan pada kegiatan yang dinikmati
2. Tidak ada reaksi emosional (anenergi + anhedonia)
3. Bangun pagi lebih awal 2 jam daripada biasanya
4. Depresi yang lebih parah pada pagi hari
5. Bukti objektif reterdasi psikomotor (gaduh, gelisah)
6. Penurunan BB (BB <4-8% dalam sebulan terakhir)
XI. DIALOG
Keterangan
DM : Dokter Muda
P : Pasien
XII. FOLLOW UP
Rabu, 17 Oktober 2018
Keadaan umum : Pasien sudah merasakan perubahan pada tidurnya
Jumat, 19 Oktober 2018
Keadaan umum : Pasien sudah dapat tidur pulas namun sering
merasa lemas dan malas melakukan sesuatu
Sabtu, 20 Oktober 2018
Pasien mengurangi dosis obat yang diminum dengan cara
membaginya menjadi dua bagian,
Sabtu, 20 Oktober 2018
Pasien dapat tidur pulas, tidak ada gangguan yang bermakna
Minggu, 21 Oktober 2018
Pasien dapat tidur pulas, tidak ada gangguan yang bermakna
Senin, 22 Oktober 2018
Pasien dapat tidur pulas, tidak ada gangguan yang bermakna
Kamis, 25 Oktober 2018
Jika pasien begadang, dapat membuatnya kembali sulit tidur,
ketika mengkonsumsi obat, pasien dapat tidur lelap kembali
Sabtu, 27 Oktober 2018
Pasien merasa baik, tidur baik, walaupun massih ada efek samping
obat
Kamis, 1 November 2018
Pasien merasa membaik, tidur baik dan saat di follow up terlihat
bugar
Sabtu, 9 November 2018
Tidur baik, makan baik, dan terlihat sehat.