Sebelum membahas APAR, sebaiknya mengenal dahulu cara tradisional memadamkam api, yaitu
menggunakan kain goni. Kain goni yang bisa untuk dipakai memadamkan api harus dalam keadaan
basah / dibasahi dulu. Cara memakai : basahi dahulu kain goni secara merata dan pastikan kain goni
berukuran lebar/ lebih lebar dari obyek yang terbakar,pastikan obyek yang terbakar masih dalam
kondisi terkontrol (ukuran api,kondisi tidak membahayakan/tidak menimbulkan ledakan) setelah itu
memegang kain goni dengan cara punggung tangan terlindungi /tertutup kain goni. Lakukan
penutupan/menutup obyek dengan perlahan yang terbakar secara sempurna /tertutup rapat hingga
bisa dipastikan aliran oksigen terputus hingga api padam, setelah dipastikan api padam angkat kain
goni perlahan dan segera lakukan pendinginan dengan air pada obyek yang terbakar jika diperlukan.
APAR
Valve/Tuas
Tabung
Nozle
APAR merupakan sebuah alat safety (perlindungan) kebakaran aktif yang dipergunakan untuk
memadamkan kebakaran atau mengendalikan kebakaran kecil, biasanya dalam situasi darurat. Alat
pemadam api ini tidak dirancang untuk digunakan pada kebakaran yang sudah tidak terkontrol,
misalnya ketika api sudah membakar langit-langit. Alat pemadam api ini terdiri dari sebuah tabung
bertekanan tinggi yang berisi bahan pemadam api.
Alat pemadam api ringan (APAR) adalah alat pemadam kebakaran portable karena bentuknya yang
kecil dan praktis sehingga mudah dipindahkan dan dibawa ke mana-mana. Fungsi APAR atau alat
pemadam kebakaran portable itu sendiri adalah mengatasi suatu titik api atau kebakaran yang masih
dapat terkontrol.
Alat Pemadam Api Ringan (Fire Extinguisher) yang biasanya disingkat dengan APAR adalah alat
yang digunakan untuk memadamkan api atau mengendalikan kebakaran kecil. Alat Pemadam Api
Ringan (APAR) pada umumnya berbentuk tabung yang diisikan dengan bahan pemadam api yang
bertekanan tinggi. APAR atau alat pemadam kebakaran portable biasanya berbentuk tabung
pemadam api yang berukuran 1 (satu) Kg sampai dengan ukuran 9 (Sembilan) Kg sehingga kita bisa
dengan mudah dapat menyesuaikan ukuran / jenis alat pemadam kebakaran untuk dipergunakan
dimana atau luas area berapa ? Misalnya untuk ukuran 1 (satu) s/d 2 (dua) Kg biasanya
dipergunakan untuk kendaraan pribadi atau kendaraan berat lainnya sedangkan untuk ukuran 3 (tiga)
s/d 9 (Sembilan) Kg biasanya dipergunakan untuk ruangan yang tidak lebih dari 20m persegi. APAR
sebaiknya dipasang menempel di dinding pada bangunan dengan ketinggian kurang lebih 1 meter
dari lantai sampai leher APAR (manometer jarum penunjuk presure). Dalam hal Kesehatan dan
Keselamatan Kerja (K3), APAR merupakan peralatan wajib yang harus dilengkapi oleh setiap
bangunan /kantor Negeri dan swasta dalam mencegah terjadinya kebakaran yang dapat mengancam
keselamatan pekerja dan asset.
Kebakaran Kelas C
Kebakaran Kelas C merupakan kelas kebakaran yang dikarenakan oleh Instalasi Listrik yang
bertegangan. Jenis APAR yang cocok untuk memadamkan kebakaran Kelas C adalah APAR jenis
Karbon Diokside (CO2) dan APAR jenis Tepung Kimia (Dry Powder).
Kebakaran Kelas D
Kebakaran Kelas D merupakan kelas kebakaran yang dikarenakan oleh bahan-bahan logam yang
mudah terbakar seperti sodium, magnesium, aluminium, lithium dan potassium. Kebakaran Jenis ini
perlu APAR khusus dalam memadamkannya. Biasanya jika keadaan darurat bisa menggunakan
APAR berbahan pasir yang kering dalam jumlah banyak
Kebakaran Kelas K
Kebakaran Kelas K merupakan kelas kebakaran yang dikarenakan oleh minyak masak (minyak
sayur, minyak hewan) ataupun lemak yang biasanya dipergunakan dalam dapur masak. Jenis APAR
yang cocok untuk memadamkan Kebakaran Kelas K adalah APAR jenis Busa (Foam) dan APAR
jenis Karbon Diokside (CO2).
Untuk mempermudah dalam mengingat proses ataupun cara penggunaan Alat Pemadam Api, kita
dapat menggunakan singkatan T.A.T.A. yaitu :
TARIK Pin Pengaman (Safety Pin) APAR
ARAHKAN Nozzle atau ujung selang ke sumber api (area kebakaran)
TEKAN Pemicu / tuas valve untuk menyemprot
AYUNKAN / ratakan ke seluruh sumber api (area kebakaran)
Dalam bahasa Inggris, singkatan T.A.T.A ini disebut juga dengan P.A.S.S yaitu PULL, AIM,
SQUEEZE dan SWEEP.
Jika sudah menggunakan APAR dan api padam,kembalikan APAR keposisi dan tempat semula
untuk selanjutnya di isi ulang. Segera lakukan pendinginan menggunakan air (water cooling) jika
diperlukan. Tetapi jika api tidak mampu di atasi dengan APAR segera hubungi petugas Pemadam
Kebakaran setempat.
Saran dari kami untuk instansi negeri/swasta segera miliki APAR dan alat tanda bahaya/ deteksi dini
kebakaran (alarm /sirine kebakaran,cctv dan Alat Perlindungan Diri /APD kebakaran untuk para
petugas/tim kebakaran) serta pasang rambu evakuasi. Kita manusia harus selalu untuk berikhtiar dan
bertawakal selebihnya kita pasrahkan pada Tuhan YME. Mudah mudahan bisa berguna bagi kita
semua dan tetap utamakan kesehatan dan keselamatan kerja (K3). Mohon maaf kalau ada
kekurangan.
SALAM SAFETY FIRST.