Anda di halaman 1dari 3

Studi kali ini bertempat di RW

02 Kampung Luar Batang, Kelurahan


Penjaringan, Jakarta Utara. RW 02 di
Kelurahan Penjaringan memiliki 12 RT.
Lingkungan RW 02 memiliki berbagai
macam permasalahan. Diantaranya
adalah perumahan yang kumuh, saluran
drainase yang buruk, kondisi jalan yang
tidak memenuhi standar serta kurangnya
lahan terbuka hijau.
(Gambar 1: Peta lokasi)

Salah satu permasalahan yang menarik perhatian saya adalah buruknya saluran drainase.
Yaitu saluran drainase yang berada di wilayah RT 09. Saluran drainase yang terdapat di wilayah
ini merupakan saluran drainase terbuka dengan kondisi yang sangat buruk. Drainase dipenuhi
dengan sampah-sampah, dengan airnya yang berwarna keruh kecokelatan dan berbau tidak sedap.
Hal ini tentu saja berdampak buruk bagi lingkungan dan kesehatan warga. Suyono (49), warga
RW 02 mengatakan setiap hujan turun deras di wilayah tersebut terjadi banjir. Buruknya drainase
membuat saluran air tidak dapat menampung air hujan yang turun. Ditambah minimnya ruang
terbuka hijau yang berfungsi sebagai sumber resapan air memperburuk keadaan tersebut. Untuk
itu saya tertarik untuk membuat suatu inovasi di RT 09.

(Gambar 2: Kondisi eksisting)

Solusi yang dapat saya tawarkan untuk menangani masalah tersebut adalah membuat
drainase dengan konsep Zero Run Off. Teknologi drainase berwawasan lingkungan Zero Run Off
adalah keterpaduan antara intensitas hujan, tampungan, resapan, manfaat atau konsumsi dan
alirkan (ITRMA) sisa air limpasan ke luar kawasan hingga nol persen. Saluran drainase ini dibuat
masing-masing untuk satu rumah. Saluran drainase ini terdiri dari beberapa bagian yaitu saluran
drainase (rumah), saringan batu marmer, subreservoir, pipa sadap, dan sumur resapan.
Subreservoir dibuat dengan panjang 3,75 m dan diameter 1,53 m. Sedangkan sumur resapan dibuat
sesuai ketentuan dalam SNI 03-2453-2002:Tata cara perencanaan sumur resapan air hujan(Badan
Standar Nasional, 2002). Konstruksi sumur resapan dipengaruhi oleh karakteristik tanah dan
permukaan air tanah dangkal setempat. Oleh karena itu diperlukan pengukuran muka air tanah
dangkal dan uji daya rembes tanah setempat. Untuk panjang saluran drainase yang menuju ke
rumah dibuat dengan ukuran yang menyesuaikan. Drainase dengan konsep zero run off memiliki
beberapa manfaat yaitu menahan air limpasan di dalam kawasan sendiri hingga 100% ; memenuhi
konsumsi air minum langsung; menyediakan air baku untuk keperluan lainnya; membantu
konservasi air tanah kawasan; meningkatan efektifitas panen air hujan (rain water harvesting);
membantu penurunan atau pengendalian puncak banjir atau air genangan pada kawasan.
Diharapkan dengan adanya drainase dengan konsep zero run off di kawasan ini dapat mengurangi
terjadinya banjir.

(Gambar 3: Subreservoir) (Gambar 4: Saringan batu marmer)

(Gambar 5: Saluran drainase yang menuju ke rumah) (Gambar 6: Sumur resapan)

Anda mungkin juga menyukai