Anda di halaman 1dari 14

TUGAS ANALISIS LOGIKA DAN POLA KERUANGAN

( SKEMA ALIRAN BARANG DI PASAR PALMERAH )

Disusun Oleh :

Devi Anggraini 20170202007

M. Fahri Pratama 20170202010

Reizsky Reynaldi 20170202017

Fidiyati 20170202025

M. Fadhil Fauzan M. Amin 20170202027

Moh. Rizky Refra 201422009

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS ESA UNGGUL

JAKARTA BARAT

2018
BAB I

PENDAHULUAN

Daerah Khusus Ibukota Jakarta atau disingkat dengan DKI Jakarta merupakan
Ibu Kota Negara yang menjadi pusat pemerintahan dan ekonomi. Jakarta merupakan
satu-satunya kota di Indonesia yang memiliki status setingkat provinsi. Sebagai pusat
bisnis, politik, dan kebudayaan, Jakarta merupakan tempat berdirinya kantor-kantor
pusat BUMN, perusahaan swasta, dan perusahaan asing. Sebagai pusat kegiatan
ekonomi, Jakarta memiliki berbagai pasar untuk menunjang kebutuhan masyarakat,
diantaranya ialah Pasar Palmerah.

Palmerah yang merupakan nama kecamatan di Jakarta Barat itu juga dikenal
dengan pasar tradisionalnya, yang sejak lama menjadi tempat berdagang sayuran dan
buah-buahan serta pasar swalayan. Daerah yang cukup padat dengan permukiman
penduduk itu sangat strategis karena terletak tidak jauh dari kawasan penting di Ibu
Kota, seperti Slipi, gedung Jakarta Desain Center, komplek Olahraga Senayan, dan
Gedung MPR/DPR. Jenis-jenis produk yang dijual di Pasar Palmerah beragam, mulai
dari barang-barang standar di pasar seperti sayur-sayuran, buah-buahan, daging,
ayam, dan ikan, hingga barang kelontong sejenis pakaian, furnitur plastik, mainan,
salon dan yang paling unik adalah onderdil dan jasa servis mobil.

Pasar atau market merupakan sebuah tempat bertemunya pembeli dengan


penjual guna melakukan transaksi ekonomi yaitu untuk menjual atau membeli suatu
barang dan jasa atau sumber daya ekonomi dan berbagai faktor produksi yang
lainnya. Pasar Palmerah termasuk ke dalam kategori Pasar Tradisional. Pasar
tradisional merupakan tempat bertemunya penjual dan pembeli serta ditandai dengan
adanya transaksi penjual pembeli secara langsung dan biasanya ada proses tawar-
menawar, bangunan biasanya terdiri dari kios-kios atau gerai, los dan dasaran terbuka
yang dibuka oleh penjual maupun suatu pengelola pasar. Segala aktivitas
perekonomian yang ada di Pasar Palmerah berpengaruh pada wilayah di sekitarnya.
BAB II

PEMBAHASAN

A. Data

RICE
ORDE 1 BLENDER
COOKER
KOMPOR

ORDE 2 SEPATU TAS JAKET

ORDE 3 KEMEJA CELANA KAOS

ORDE 4 MERICA GARAM GULA

Keterangan

Orde 1 : Merupakan barang dan jasa dengan treshold besar dan range besar ;
barang tingkat tinggi (high order goods and services)

Orde 2 : Merupakan barang yang diperlukan / dibeli setiap satu tahun sekali

Orde 3 : Merupakan barang yang diperlukan / dibeli setiap 3 bulan sekali

Orde 4 : Merupakan barang kebutuhan sehari - hari


B. Analisis

a. Orde I (Satu)

KOMPOR GAS

IMPOR LOKAL

RRC CHINA TANGERANG

GLODOG GLODOG

PASAR PALMERAH PASAR PALMERAH

RICE COOKER

IMPOR LOKAL

RRC CHINA TANGERANG

GLODOG GLODOG

PASAR PALMERAH PASAR PALMERAH


BLENDER

IMPOR LOKAL

RRC CHINA TANGERANG

GLODOG GLODOG

PASAR PALMERAH PASAR PALMERAH

Rice Cooker, Blender, dan Kompor Gas yang terdapat di Pasar Palmerah berasal
dari distributor yang berada di pasar Glodok, sedangkan distributor di Pasar Glodok
mendapatkan supply dari dua jenis sumber, yakni lokal dan impor. Sumber lokal berasal
dari industri yang berada di Kabupaten Tangerang. Sementara itu, sumber impor
berasal dari negara RRC. Apabila harga yang ada di Pasar Palmerah sebagai pusat
penjualan mengalami kenaikan, dapat diasumsikan bahwa harga di distributor (pasar
Glodok) juga mengalami kenaikan. Kenaikan tersebut dipengaruhi oleh kenaikan harga
yang terjadi di level produsen (Kab. Tangerang), dimana terdapat dua faktor yang
mempengaruhi keadaan tersebut, yaitu biaya transportasi dan jumlah produksi barang
tersebut. Begitu juga sebaliknya, jika harga pada level produsen rendah, maka akan
mempengaruhi penurunan harga pada rantai berikutnya yang berada pada level
distributor dan pasar.

Biaya transportasi dipengaruhi oleh jarak dari tempat produsen (Kab. Tangerang)
menuju tempat distributor (Pasar Glodok). Sedangkan untuk banyaknya jumlah
produksi dipengaruhi oleh supply dan demand dari produk tersebut. Untuk barang
import yang berasal dari RRC, faktor jarak tidak mempengaruhi besarnya harga barang.
Tetapi, biaya bea cukai yang dibebankan oleh distributor akan mempengaruhi harga
barang tersebut. Sedangkan untuk banyaknya jumlah produksi dipengaruhi oleh supply
dan demand dari produk tersebut. Dari penjelasan diatas dapat disimpulkan bahwa
biaya transportasi ditanggung oleh market place yang berperan sebagai pemasar
barang tersebut kepada konsumen.

2. Orde II (dua)

TAS

IMPOR LOKAL

RRC CHINA VIETNAM BANDUNG TANGERANG

JATINEGARA JATINEGARA

PASAR PALMERAH PASAR PALMERAH


JAKET

IMPOR LOKAL

RRC CHINA VIETNAM BANDUNG TANGERANG

JATINEGARA JATINEGARA

PASAR PALMERAH PASAR PALMERAH

SEPATU

IMPOR LOKAL

RRC CHINA VIETNAM BANDUNG TANGERANG

JATINEGARA JATINEGARA

PASAR PALMERAH PASAR PALMERAH


Tas, Jaket, dan Sepatu yang terdapat di Pasar Palmerah berasal dari distributor
yang berada di pasar Jatinegara, sedangkan distributor di Pasar Jatinegara
mendapatkan supply dari dua jenis sumber, yakni lokal dan impor. Sumber lokal berasal
dari industri yang berada di Kota Bandung dan Kabupaten Tangerang. Sementara itu,
sumber impor berasal dari negara RRC dan Thailand. Apabila harga yang ada di Pasar
Palmerah sebagai pusat penjualan mengalami kenaikan, dapat diasumsikan bahwa
harga di distributor (Pasar Jatinegara) juga mengalami kenaikan. Kenaikan tersebut
dipengaruhi oleh kenaikan harga yang terjadi di level produsen (Kota Bandung dan
Kab. Tangerang), dimana terdapat dua faktor yang mempengaruhi keadaan tersebut,
yaitu biaya transportasi dan jumlah produksi barang tersebut. Begitu juga sebaliknya,
jika harga pada level produsen rendah, maka akan mempengaruhi penurunan harga
pada rantai berikutnya yang berada pada level distributor dan pasar.

Biaya transportasi dipengaruhi oleh jarak dari tempat produsen (Kota Bandung
dan Kab. Tangerang) menuju tempat distributor (Pasar Jatinegara). Sedangkan untuk
banyaknya jumlah produksi dipengaruhi oleh supply dan demand dari produk tersebut.
Untuk barang impor yang berasal dari RRC dan Vietnam, faktor jarak tidak
mempengaruhi besarnya harga barang. Tetapi, biaya bea cukai yang dibebankan oleh
distributor akan mempengaruhi harga barang tersebut. Sedangkan untuk banyaknya
jumlah produksi dipengaruhi oleh supply dan demand dari produk tersebut. Dari
penjelasan diatas dapat disimpulkan bahwa biaya transportasi ditanggung oleh market
place yang berperan sebagai pemasar barang tersebut kepada konsumen.
3. Orde III (Tiga)

KEMEJA

IMPOR LOKAL

RRC CHINA THAILAND BANDUNG PEKALONGAN

PASAR PASAR
TANAH ABANG TANAH ABANG

PASAR PALMERAH PASAR PALMERAH

KAOS

IMPOR LOKAL

RRC CHINA THAILAND BANDUNG PEKALONGAN

PASAR PASAR
TANAH ABANG TANAH ABANG

PASAR PALMERAH PASAR PALMERAH


CELANA

IMPOR LOKAL

RRC CHINA THAILAND BANDUNG PEKALONGAN

PASAR PASAR
TANAH ABANG TANAH ABANG

PASAR PALMERAH PASAR PALMERAH

Kemeja, Kaos, dan Celana yang terdapat di Pasar Palmerah berasal dari
distributor yang berada di pasar Tanah Abang, sedangkan distributor di Pasar Tanah
Abang mendapatkan supply dari dua jenis sumber, yakni lokal dan impor. Sumber lokal
berasal dari industri yang berada di Kota Bandung dan Kabupaten Pekalongan.
Sementara itu, sumber impor berasal dari negara RRC dan Thailand. Apabila harga
yang ada di Pasar Palmerah sebagai pusat penjualan mengalami kenaikan, dapat
diasumsikan bahwa harga di distributor (Pasar Tanah Abang) juga mengalami
kenaikan. Kenaikan tersebut dipengaruhi oleh kenaikan harga yang terjadi di level
produsen (Kota Bandung dan Kab. Pekalongan), dimana terdapat dua faktor yang
mempengaruhi keadaan tersebut, yaitu biaya transportasi dan jumlah produksi barang
tersebut. Begitu juga sebaliknya, jika harga pada level produsen rendah, maka akan
mempengaruhi penurunan harga pada rantai berikutnya yang berada pada level
distributor dan pasar.

Biaya transportasi dipengaruhi oleh jarak dari tempat produsen (Kota Bandung
dan Kab. Pekalongan) menuju tempat distributor (Pasar Tanah Abang). Sedangkan
untuk banyaknya jumlah produksi dipengaruhi oleh supply dan demand dari produk
tersebut. Untuk barang import yang berasal dari RRC dan Thailand, faktor jarak tidak
mempengaruhi besarnya harga barang. Tetapi, biaya bea cukai yang dibebankan oleh
distributor akan mempengaruhi harga barang tersebut. Sedangkan untuk banyaknya
jumlah produksi dipengaruhi oleh supply dan demand dari produk tersebut. Dari
penjelasan diatas dapat disimpulkan bahwa biaya transportasi ditanggung oleh market
place yang berperan sebagai pemasar barang tersebut kepada konsumen.

4. Orde IV (Empat)

a. Merica

Merica yang terdapat di Pasar Palmerah berasal dari


MERICA distributor berupa PT (perusahaan besar) ataupun Sales
Perorangan, sedangkan mereka mendapatkan supply
dari satu jenis sumber, yakni lokal. Sumber lokal berasal
BANGKA BELITUNG dari industri yang berada di Bangka Belitung. Apabila
harga yang ada di Pasar Palmerah sebagai pusat
penjualan mengalami kenaikan, dapat diasumsikan
SALES PT bahwa harga di distributor (Perusahaan/Sales) juga
mengalami kenaikan. Kenaikan tersebut dipengaruhi oleh
kenaikan harga yang terjadi di level produsen (Bangka
PASAR PASAR Belitung), dimana terdapat dua faktor yang
PALMERAH PALMERAH
mempengaruhi keadaan tersebut, yaitu biaya
transportasi dan jumlah produksi barang tersebut. Begitu
juga sebaliknya, jika harga pada level produsen rendah, maka akan mempengaruhi
penurunan harga pada rantai berikutnya yang berada pada level distributor dan pasar.

Biaya transportasi dipengaruhi oleh jarak dari tempat produsen (Bangka


Belitung) menuju tempat distributor (Perusahaan/Sales Perorangan). Sedangkan untuk
banyaknya jumlah produksi dipengaruhi oleh supply dan demand dari produk tersebut.
Dari penjelasan diatas dapat disimpulkan bahwa biaya transportasi ditanggung oleh
market place yang berperan sebagai pemasar barang tersebut kepada konsumen.
b. Garam

GARAM Garam yang terdapat di Pasar


Palmerah berasal dari
distributor berupa PT
IMPOR LOKAL (perusahaan besar) ataupun
Sales Perorangan, sedangkan
mereka mendapatkan supply
AUSTRALIA MADURA dari satu jenis sumber, yakni
lokal. Sumber lokal berasal dari
industri yang berada di Madura.
SALES PT SALES PT Apabila harga yang ada di
Pasar Palmerah sebagai pusat
penjualan mengalami kenaikan,
PASAR PASAR PASAR PASAR dapat diasumsikan bahwa
PALMERAH PALMERAH PALMERAH PALMERAH
harga di distributor
(Perusahaan/Sales) juga mengalami kenaikan. Kenaikan tersebut dipengaruhi oleh
kenaikan harga yang terjadi di level produsen (Madura), dimana terdapat dua faktor
yang mempengaruhi keadaan tersebut, yaitu biaya transportasi dan jumlah produksi
barang tersebut. Begitu juga sebaliknya, jika harga pada level produsen rendah, maka
akan mempengaruhi penurunan harga pada rantai berikutnya yang berada pada level
distributor dan pasar.

Biaya transportasi dipengaruhi oleh jarak dari tempat produsen (Madura) menuju
tempat distributor (Perusahaan/Sales Perorangan). Sedangkan untuk banyaknya
jumlah produksi dipengaruhi oleh supply dan demand dari produk tersebut. Untuk
barang import yang berasal dari Australia, faktor jarak tidak mempengaruhi besarnya
harga barang. Tetapi, biaya bea cukai yang dibebankan oleh distributor akan
mempengaruhi harga barang tersebut. Sedangkan untuk banyaknya jumlah produksi
dipengaruhi oleh supply dan demand dari produk tersebut. Dari penjelasan diatas dapat
disimpulkan bahwa biaya transportasi ditanggung oleh market place yang berperan
sebagai pemasar barang tersebut kepada konsumen

c. Gula

Gula yang terdapat di Pasar Palmerah berasal dari


GULA distributor berupa PT (perusahaan besar) ataupun
Sales Perorangan, sedangkan mereka mendapatkan
supply dari satu jenis sumber, yakni lokal. Sumber
LOKAL lokal berasal dari industri yang berada di Bangka
Belitung. Apabila harga yang ada di Pasar Palmerah
sebagai pusat penjualan mengalami kenaikan, dapat
LAMPUNG diasumsikan bahwa harga di distributor
(Perusahaan/Sales) juga mengalami kenaikan.
Kenaikan tersebut dipengaruhi oleh kenaikan harga
PT SALES yang terjadi di level produsen (Bangka Belitung),
dimana terdapat dua faktor yang mempengaruhi
keadaan tersebut, yaitu biaya transportasi dan jumlah
PASAR PASAR produksi barang tersebut. Begitu juga sebaliknya, jika
PALMERAH PALMERAH
harga pada level produsen rendah, maka akan
mempengaruhi penurunan harga pada rantai
berikutnya yang berada pada level distributor dan pasar.

Biaya transportasi dipengaruhi oleh jarak dari tempat produsen (Bangka


Belitung) menuju tempat distributor (Perusahaan/Sales Perorangan). Sedangkan untuk
banyaknya jumlah produksi dipengaruhi oleh supply dan demand dari produk tersebut.
Dari penjelasan diatas dapat disimpulkan bahwa biaya transportasi ditanggung oleh
market place yang berperan sebagai pemasar barang tersebut kepada konsumen.
BAB III

KESIMPULAN

Dari penjelasan tersebut, secara keseluruhan dapat disimpulkan bahwa :

1. Para konsumen menanggung biaya distribusi barang dari daerah asal produk ke
pusat penjualan (market place) yang ditentukan pemasar yang berada di Pasar
Palmerah.
2. Pasar Palmerah berfungsi sebagai market place (tempat pemasaran) bagi
wilayah di sekitarnya yang berhubungan antara besarnya (luasnya) wilayah
pasaran (jangkauan pelayanan), banyaknya penduduk, dan tingginya
pendapatan di wilayah yang bersangkutan, serta keinginan untuk memperoleh
barang atau jasa yang ditawarkan/berada di central place tertentu (willingness to
pay).
3. Pasar Jatinegara dan Pasar Tanah Abang berfungsi sebagai central place
(tempat pusat), dimana berhubungan dengan antara besarnya tempat pusat dan
besarnya (luasnya) wilayah pasaran (jangkauan pelayanan),
4. Tangerang, Bandung, Bangka Belitung, Lampung, Madura, Pekalongan, RRC,
Thailand, Vietnam, dan Australia berfungsi sebagai pusat penghasil produk
(produsen), dimana berhubungan dengan antara jarak dan biaya transportasi
yang dibutuhkan oleh suatu barang produk dari tempat penghasil barang menuju
lokasi pemasaran (central place dan market place).
5. Perkembangan tempat sentral tergantung konsumsi barang, penduduk
(distribusi, kepadatan, struktur penduduk), permintaan, penawaran, harga
barang, kondisi wilayah, dan transportasi.
6. Perkembangan tempat penghasil produk (produsen) tergantung konsumsi
barang, penduduk (distribusi, kepadatan, struktur penduduk), permintaan,
penawaran, harga barang, kondisi wilayah di market place dan central place, dan
transportasi.

Anda mungkin juga menyukai