Cinta Itu Memikirkan Yang Dicintai
Cinta Itu Memikirkan Yang Dicintai
Setiap muslimah tentu saja menginginkan lelaki yang bertanggung jawab, yang menghargai
kelebihan kebaikannya, dan yang memaafkan kealfaan kekurangannya
Muslimah mana yang tidak ingin lelaki yang berbudi pekerti, baik hati, tinggi iman, dan lulus
amal.
Muslimah selalu menanti lelaki elok akhlak, padan rasa, yang memiliki kelembutan dengan
anaknya, dengan istrinya dia mesra
Muslimah mana yang tidak mendambakan lelaki yang bisa mengawalnya jauh dari neraka,
dan membimbingnya menuju Surga ALLAH
Lelaki mana yang tidak suka dengan wanita cendik cendikia lagi berparas menawan ,yang
lisannya seanggun geraknya
Lelaki yang baik pasti menyukai wanita lemah lembut lagi santun, pintar membahagiakan
suami dengan masakan dan perhatian, tidak tamak harta dan selalu menjaga kehormatan
Lelaki mana yang tidak memimpikan wanita yang mendukungnya dalam kebaikan dan
mengeluarkan kebaikannya dirindukan bila ditinggal dan menyenangkan bila berjumpa
Sialnya..!!
Kita hidup di zaman Kapitalisme yang mengajarkan lelaki dan wanita masa kini untuk
memperhatikan fisik bukan isi
Perhatikan badan bukan iman
Wajar...
Bila kita melihat dimana-mana lelaki jadi miskin tanggung jawab dan fakir komitmen
Bila lelaki yang tidak lulus ujian tanggung jawab dan komitmen
Merekalah yang akhirnya masuk dalam jurusan "PACARAN"
Cinta disempitkan dalam arti Pacaran
Terbatas pada rayuan palsu dan gandengan tangan
Padahal pendamping yang soleh tiada pernah didapatkan dari proses pacaran
Karena kesolehan dan kebatilan jelas bertentangan
Hak dan batil tidak akan bertemu bagaikan fatamorgana yang dijanjikan kemulian semu
Bagaimana bisa lelaki yang sudah memahami pacaran itu perbuatan yang dilarang oleh
ALLAH
Memaksa dengan berbagai alasan agar engkau berbagi dosa dengan dia
Melawan ALLAH..
Lalu yang seperti itu bisa dijadikan panduan setelah menikah