Anda di halaman 1dari 12

PROPOSAL RONDE KEPERAWATAN PRAKTIK PROFERSI NERS

MANAJEMEN KEPERAWATAN DI IRNA BEDAH LANTAI 3


RSUA SURABAYA

DisusunOleh :
Kelompok9
AINANI UMAROH.,S.Kep 1814901081
AMANA DANA PERMATA,S.Kep 1814901082
MAR’AQONITA,S.Kep 1814901079
MOH. SUHDI, S.Kep 1814901080
QURROTUL AINI, S.Kep 1814901078
MOH. WASAIL, S.Kep 1814901077
RIADATUL MUNAIWAROH, S.Kep . 1814901083
SANTY ELMIYATI, S.Kep 1814901076
HARYO WICAKSONO, S.Kep 1814901163
SAHRATUN, S.Kep 1814901100
NUR FITRIAH, S.Kep 1814901104

PROGRAM PROFESI NERS


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN
NGUDIA HUSADA MADURA
BANGKALAN
2019
BAB 1
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Peningkatan mutu asuhan keperawatan sesuai dengan tuntutan masyarakat dan
perkembangan IPTEK maka perlu pengembangan dan pelaksanaan suatu model
asuhan keperawatan profesional yang efektif dan efisien. Metode keperawatan
primer merupakan salah satu metode pemberian pelayanan keperawatan dimana
salah satu kegiatannya adalah ronde keperawatan, yaitu suatu metode untuk
menggali dan membahas secara mendalam masalah keperawatan yang terjadi
pada pasien dan kebutuhan pasien akan keperawatan yang dilakukan oleh
perawat primer ataupun perawat pelaksana, konselor, kepala ruangan, dan
seluruh tim keperawatan dengan melibatkan pasien secara langsung sebagai
fokus kegiatan. Dengan melaksanakan ronde keperawatan diharapkan dapat
memecahkan masalah keperawatan pasien melalui cara berpikir kritis
berdasarkan konsep asuhan keperawatan.

Ronde keperawatan merupakan suatu sarana bagi perawat untuk membahas


masalah keperawatan dengan melibatkan klien dan seluruh tim keperawatan,
konsultan keperawatan, serta tim kesehatan lain (dokter, ahli gizi, rehabilitasi
medik). Selain menyelesaikan masalah keperawatan pasien, ronde keperawatan
juga merupakan suatu proses belajar bagi perawat dengan harapan dapat
meningkatkan kemampuan kognitif, afektif dan psikomotor. Kepekaan dan cara
berpikir kritis perawat akan tumbuh dan terlatih melalui suatu transfer
pengetahuan dan pengaplikasikan konsep teori secara langsung pada kasus nyata.
Dengan pelaksanaan ronde keperawatan yang berkesinambungan diharapkan
dapat meningkatkan kemampuan perawat ruangan untuk berpikir secara kritis
dalam peningkatan perawatan secara professional. Dalam pelaksanaan ronde juga
akan terlihat kemampuan perawat dalam melaksanakan kerja sama dengan tim
kesehatan yang lain guna mengatasi masalah kesehatan yang terjadi pada klien
(Nursalam, 2007).
1.2 Tujuan

1.2.1 TujuanUmum
Setelah dilakukan ronde keperawatan, maka mahasiswa dan perawat Ruang
Bedah Irna Lantai 3-RSUA Surabaya mampu menyelesaikan masalah pasien
melalui pendekatan berpikir kritis dan diskusi.
1.2.2 Tujuan Khusus
1. Menumbuhkan cara berpikir kritis dan sistematis
2. Meningkatkan kemampuan validasi data pasien
3. Meningkatkan kemampuan menentukan diagnosis keperawatan
4. Menumbuhkan pemikiran tentang tindakan keperawatan yang berorientasi
padamasalahpasien
5. Meningkatkan kemampuan memodifikasi rencana asuhan keperawatan
6. Meningkatkan kemampuan justifikasi
7. Meningkatkan kemampuan menilai hasil kerja

1.3 Manfaat
1.3.1 Bagi perawat

1. Terciptanya komunitas perawatan yang profesional Terjalin kerjasama


antar tim kesehatan
2. Perawat dapat melaksanakan model asuhan keperawatan dengan tepat dan
benar

1.3.2 Bagi pasien

1. Masalah pasien dapat teratasi


2. Kebutuhan pasien dapat terpenuhi
1.3.3 Bagi Rumah Sakit
Meningkatkan pelayanan keperawatan kepada klien secara komprehensif
BAB 2
MATERI RONDE KEPERAWATAN
2.1 Pengertian
Ronde keperawatan adalah kegiatan yang bertujuan untuk mengatasi masalah
keperawatan pasien yang dilaksanakan oleh perawat disamping melibatkan pasien
untuk membahas dan melaksanakan asuhan keperawatan. Pada kasus tertentu
harus dilakukan oleh perawat primer atau konselor, kepala ruangan, dan perawat
associate yang perlu juga melibatkan seluruh anggota tim kesehatan (Nursalam,
2016).

2.2 Tujuan

a. Menjustifikasi masalah yang belum teratasi


b. Mendiskusikan penyelesaian masalah dengan perawat primer dan tim
kesehatan lain

c. Menemukan alasan ilmiah terhadap masalah pasien


d. Merumuskan intervensi keperawatan yang tepat sesuai masalah pasien

2.3 Kriteria Pasien


Pasien yang dipilih untuk dilakukan ronde keperawatan adalah pasien yang
memiliki kriteria sebagai berikut :

a. Mempunyai masalah keperawatan yang belum teratasi meskipun sudah


dilakukan tindakan keperawatan

b. Pasien dengan kasus baru atau langka


2.4 Langkah-langkah kegiatan ronde keperawatan

a. Tahap pra ronde

1) Menentukan kasus dan topik (masalah yang tidak teratasi dan masalah
yang langka)

2) Menentukan tim ronde

3) Mencari sumber atau literatur

4) Membuat proposal

5) Mempersiapkan pasien: informed consent dan pengkajian

a) Diskusi: apa diagnosis keperawatan?


b) Apa data yang mendukung?
c) Bagaimanaintervensi yang sudahdilakukan?
d) Apahambatan yang ditemukanselamakeperawatan?
b. Tahap pelaksanaan ronde

1) Penjelasan tentang pasien oleh perawat primer yang difokuskan pada


masalah keperawatan dan rencana tindakan yang akan dilaksanakan
atau telah dilaksanakan serta memilih prioritas yang perlu
didiskusikan

2) Diskusi antara anggota tim tentang kasus tersebut

3) Pemberian justifikasi oleh perawat primer atau kepala ruangan tentang


masalah pasien serta rencana tindakan yang akan dilakukan

c. Tahap pasca ronde

1) Evaluasi, revisi, dan perbaikan

2) Kesimpulan dan rekomendasi penegakan diagnosis dan intervensi


keperawatan selanjutnya.
2.5 Peran masing-masing anggota TIM

1. Peran Perawat primer dan Perawat Pelaksana

1) Menjelaskan data pasien yang mendukungmasalahpasien


2) Menjelaskan diagnosis keperawatan
3) Menjelaskanintervensi yang dilakukan
4) Menjelaskanhasil yang didapat
5) Menjelaskanrasional (alasanilmiah) tindakan yang diambil
6) Menggali masalah-masalah pasien yang belum terkaji
BAB 3
KEGIATAN

3.1 Pelaksanaan Kegiatan

Hari / tanggal : Rabu, 16 April 2019


Pukul : 14.00 WIB
Pelaksana : Mahasiswa kelompok 9 Program Pendidikan Profesi
Ners STIKes Ngudia Husada Madura
Topik : Role Play Ronde Keperawatan
Tempat : Ruang Bedah Lantai 3 RSUA Surabaya
Sasaran : PasienRuang Bedah Lantai 3
3.2 Pengorganisasian

Penanggung Jawab : Ainani Umaroh, S.Kep


Kepala Ruangan :Anama Dana P, S.Kep
Perawat Assosiate :Qurotul Aini, S.Kep
Perawat primer :Mar’a Qonita, S.Kep
Dokter :Dr. Satrio Sp Ipd
Ahli Gizi : Silvi
Konsultan : Yevi Dwi Lestari, S.Kep., Ns
Pembimbing Akademik :RahmadSeptiyan Reza, S.Kep., Ns., M.Kep
Pembimbing Klinik : Rahmatul Fitriyah, S.Kep., Ns

3.3 Metode

Diskusi
3.4 Media

a. Dokumentasiatau status pasien


b. Saranadiskusi : kertas, pulpen
c. Materi yang disampaikansecaralisan
d. Lembarinform consentrondekeperawatan
3.5 Kegiatan Ronde Keperawatan

Tahap Kegiatan Pelaksana Waktu Tempat Kegiatan


pasien
Pra Pra Ronde PJ Ronde 3 hari Ruang Bedah
Ronde 1. menentukan kasus Keperawatan sebelum Irna Lantai 3
ronde RSUA
2. menentukan tim ronde Surabaya
3. menentukan literatur

4. membuat proposal

5. mempersiapkan pasien
dengan pemberian
informed consent

Pelaksana Pembukaan Kepala 35 menit Nurse station


Ronde 1. Salam Pembuka Ruangan

2. Memperkenalkan diri

3. Menjelaskan tujuan ronde

4. Mengenalkan masalah

Penyajian masalah Perawat Mendengarkan


1. Memberi salam Primer

2. Menjelaskan riwayat
penyakit dan keperawatan
pasien

3. Menjelaskan masalah
pasien dan tindakan yang
telah dilaksanakan serta
menetapkan

4. Validasi data:

5. Mencocokan dan
menjelaskan kembali data
yang telah disampaikan
dengan wawancara,
observasi, dan
pemeriksaan keadaan
pasien serta melihat
Memberikan
dokumentasi
Karu, PA, 30 respon dan
PP Menit menjawab
6. Diskusi antar anggota tim
pertanyaan
dan pasien tentang
masalah keperawatan
tersebut
7. Pemberian justifikasi oleh
perawat primer atau
kepala ruang tentang
masalah pasien

Pasca 1. Melanjutkan diskusi dan Karu, PP, 10 menit


Ronde masukan dari tim PA

2. Menyimpulkan untuk
menentukan tindakan
keperawatan pada masalah
prioritas yang telah
ditetapkan

3. Merekomendasikan
intervensi keperawatn

4. Penutup
3.6 Evaluasi

1. Struktur
a. RondeKeperawatan dilaksanakan di ruang Irna Bedah Lantai 3
RSUA Surabaya
b. Pesertarondekeperawatanhadir di tempatpelaksanaan
c. Persiapan dilakukan H-3 roleplay ronde keperawatan
2. Proses
a. Pesertamengikutikegiatandariawalhinggaakhir
b. Seluruhpesertaberperanaktifdalamkegiatanrondesesuaiperan yang
telahditentukan
3. Hasil
a. Pasien puasn dengannhasil kegiatan
b. Masalah pasien dapat teratasi
c. Perawatdapat:
1) Menumbuhkan cara berpikir yang kritis dan sistematis
2) Meningkatkan kemampuan validasi data pasien
3) Meningkatkan kemampuan menentukan diagnosis keperawatan
4) Menumbuhkan pemikiran tentang tindakan keperawatan yang berorientasi
pada masalah pasien
5) Meningkatkan kemampuan memodifikasi rencana asuhan keperawatan
6) Meningkatkan kemampuan justifikasi
7) Meningkatkan kemampuan menilai hasil kerja
DAFTAR PUSTAKA

Nursalam. 2016. Manajemen Keperawatan : Aplikasi dalam Praktik


KeperawatanProfesionaledisi 5. Jakarta: SalembaMedika
Gillies. 1989.
ManajemenKeperawatanSuatuPendekatanSistemedisiTerjemahan.
AlihbahasaDikaSukmana : Jakarta
Wikipedia. 2012. Manajemen Keperawatan Profesional.
http//www.manajemen-keperawatan/2012/02/09/xx-aplikasi.html.
Diaksestanggal 9 Februari 2017.
SURAT PERSETUJUAN DILAKUKAN
RONDE KEPERAWATAN

Yang bertandatangandibawahini :
Nama :
Umur :
Alamat :

Adalahsuami/ istri/ orangtua/ anakdaripasien :


Nama :
Umur :
Alamat :
No.RM :

Denganinimenyatakansetujuuntukdilakukanrondekeperawatan:

Surabaya, 2019

Perawat yang menerangkan Penanggungjawab

...................................................... .............................................

Saksi – saksi : Tandatangan :

1. ....................................... ...................................................

2. ....................................... ...................................................

Anda mungkin juga menyukai