Anda di halaman 1dari 1

1.

Discharge Planning
Discharge planning yang bertujuan untuk meningkatkan status kesehatan pasien
secara signifikan dan menurunkan biaya - biaya yang di perlukan untuk rehabilitasi lanjut.
Dengan adanya Discharge planning, pasien diharapkan dapat mempertahankan
kesehatannya dan membantu pasien untuk lebih bertanggung jawab terhadap kesehatan
mereka sendiri. ( Nursalam, 2014)
Jadi, dapat disimpulkan bahwa discharge planning adalah komponen sistem
perawatan berkelanjutan sebagai perencanaan kepulangan pasien dan memberikan
informasi kepada pasien dan keluarganya yang dituliskan untuk meninggalkan satu unit
pelayanan kepada unit yang lain didalam atau diluar suatu agen pelayanan kesehatan
umum, sehingga pasien dan keluarganya mengetahui tentang hal-hal yang perlu dihindari
dan dilakukan sehubunagan dengan kondisi penyakitnya
Discharge planning sudah dilaksanakan du ruang Al Aqsha 5. Namun belum
terlaksanakan dengan optimal, karena hanya dilakukan sebelum pasien pulang.
Seharusnya dilakukan saat pasien awal masuk hingga pasien pulang bertujuan pasien dan
keluarga mempunyai kesiapan fisik, psikologis dan social terhadap kesehatannya,
tercapainya kemandirian pasien dan keluarga. Selebihnya Discharge planning diharapkan
dapat mengurangi angka kekambuhan dan komplikasi
Dari hasil wawancara yang dilakukan discharge planning sudah dilakukan pada
setiap pasien mulai dari pasien MRS sampai KRS yang dilakukan dari tahap 1,2,3,4.
Dalam tahap discharge planning terdapat jadwal khusus yakni setiap hari jumat keluarga
pasien diberikan informasi dan setiap selesai melakukan discharge planning selalu
didokumentasikan.

Dari hasil wawancara yang dilakukan, discharge planning sudah dilakukan pada
setiap pasien mulai dari pasien MRS sampai KRS yang dilakukan discharge planning,
akan tetapi hanya menggunakan media lisan saja. Untuk media leaflet tidak digunakan
untuk menyampaikan ke pasien dan keluarganya tentang kondisi sakit yang derita.

Anda mungkin juga menyukai