S DENGAN DIAGNOSA
OLEH :
Mahasiswa Profesi Ners
DEFINISI
Hiperlipidemia (Peningkatan kolestrerol)
Hipertensi
Merokok
Diabetes mellitus
ETIOLOGI
Stress psiklogik.
Peningkatan troponin
LDH meningkat
Peningkatan AST/SGOT
Kadar kolestrol
Thrombus
Nyeri
Mk : Nyeri Akut
CK (Creatini Kinase) Ekokardiografi
EKG
Disfungsi ventrikel Rupture jantung
Aritmia Pericarditis
Syok kardiogenik
PENETALAKSANAAN
Terapi Farmakologi
Trombolitik Streptokinase
Anti koagulan Missal;heparin
Pasien mengatakan nyeri dada
RIWAYAT PENYAKIT
SEKARANG
Nyeri dirasakan sejak tanggal 09-02-2019 pukul 09.00, nyeri seperti ditusuk-tusuk pada
area dada yang menjalar ke epigastrium, punggung, dan lengan sebelah kiri, nyeri
dirasakan terus-menerus dan tidak hilang dengan istirahat. Kemudian pukul 10.00 Tn. S
pergi berobat ke PKM terdekat, dari hasil pemeriksaan didapatkan TD : 180/120 mmHg
dan nyeri yang dirasakan belum berkurang. Di PKM pasien telah diberikan terapi obat
dibawah lidah namun kondisi pasien tidak mengalami perubahan, sehingga pasien di
rujuk ke RSU Haji Surabaya. Pasien tiba di IGD pukul 13.29, pasien telah dilakukan
tindakan pemeriksaan EKG didapatkan hasil STEMI + LBBB, TD : 166/116 mmHg, nadi
: 86 x/menit, RR : 24 x/menit, suhu : 36,1ºC, SPO2 : 99 %, pemberian O2 masker 8 lpm,
infus PZ 500 cc/24 jam, ISDN 1 mg/jam, dan CPG 300 mg. Selanjutnya pukul 14.11
pasien dikirim ke ruang ICCU. Saat dilakukan pengkajian didapatkan keluhan nyeri dada
menjalar ke epigastrium, punggung, dan lengan sebelah kiri, TD : 129/86 mmHg, nadi :
75 x/menit, suhu : 36,3ºC, RR : 22 x/menit, SPO2 : 99 %, dan skala nyeri 5.
RIWAYAT PENYAKIT DAHULU
Leher :
1. O2 4 lpm
2. Streptokinase 1,5 juta
unit iv
3. Infus PZ 7 tpm
4. ISDN 1 mg/jam
5. Asetosal 300 mg
6. CPG 300 mg
Nyeri akut (00132)
NS.DIAGNOSIS Domain 12 : kenyamanan
Kelas : kenyamanan fisik
Pengalaman sensori dan emosional yang tidak menyenangkan yang muncul akibat
kerusakan jaringan yang actual / potensial / digambarkan dalam hal ini kerusakan
DEFINISI sedemikian rupa yang tiba-tiba / lambat dari intensitas ringan hingga berat dan
akhirnya dapat di antisipasi / diprediksi
1 Nyeri akut b.d agen cidera 09-02-2019 Melakukan pengkajian yang komprehensif tentang nyeri Terdapat nyeri dada yang menjalar ke epigastrium, punggung, dan lengan
biologis (iskemia) 14.30 sebelah kiri. Nyeri seperti ditusuk dengan skala nyeri 5 dan nyeri yang dirasakan
terus-menerus
Mengamati perlakuan nonverbal yang menunjukkan Pasien tampak menyeringai kesakitan, sikap melindungi area nyeri, dan nampak
ketidaknyamanan seperti fokus pada diri sendiri
Menggunakan strategi komunikasi terapeutik yang dapat Pasien menjadi lebih tenang dan rasa sakit yang dialami mulai berkurang
14.45 diterima tentang pengalaman nyeri dan respon nyeri
Memberikan informed consent kepada keluarga tentang Pasien dapat melakukan teknik nafas dalam dengan baik dan pasien mengatakan
14.30 pemberian trombolitik nyeri dada yang dialami sudah berkurang dan kenyamanan meningkat
15.00
Perawat memberikan informasi kepada keluarga tentang manfaat, indikasi,
kontraindikasi, serta efek samping pemberian terapi trombolitik. Keluarga
15.30 Melakukan kolaborasi dengan tim medis menyetujui tindakan pemberian terapi trombolitik
EKG
15.30 – 16.30 pemasangan infus double iv line Gambaran EKG pre streptokinase
pemasangan folley kateter
memasukkan obat streptokinase
NO DX. KEP TGL / JAM CATATAN PERKEMBANGAN
(SOAPIER)
1 Nyeri akut b.d agen cidera 09-02-2019 S : nyeri dada berkurang pasien mengeluh badan terasa lemas
biologis (iskemia) O:
16.30 B1 : airway bebas, nafas spontan, O2 nasal 4 lpm, RR : 22 x/menit, SPO2 98%, irama nafas regular
B2 : TD : 84/63 mmHg, nadi : 84 x/menit, CRT < 3 detik, akral dingin, terpasang infus PZ 500 cc/24 jam, ISDN pump 1 mg/jam, streptase 33 tpm
B3 : kesadaran somnolen, GCS 3,5,6
B4 : terpasang DK dengan UT : 500 cc berwarna kuning jernih
B5 : tidak ada distensi abdomen, terdapat mual
B6 : posisi tidur semi fowler
A : Resiko perfusi serebral tidak efektif (0017) b.d infark miokard akut
Nyeri akut b.d agen cidera biologis (iskemia) belum teratasi
P : intervensi dilanjutkan
1. Monitoring oksigenasi pasien
2. Monitoring hemodinamik pasien
3. Kolaborasi dengan dokter
Dopamin 5 mikro/kg BB
N-epineprin 50 nano
Konsul neurologi (advice dapat inj piracetam 4 x 15 cc)
Streptokinase stop
Melakukan EKG post streptase
20.00 S : pasien mengatakan nyeri dada menjalar ke epigastrium, punggung, dan lengan sebelah kiri sudah berkurang. Nyeri seperti ditusuk dengan skala nyeri 4 dan secara terus
menerus
O:
B1 : airway bebas, nafas spontan, O2 nasal 4 lpm, RR : 22 x/menit, SPO2 100%, irama nafas regular
B2 : TD : 126/86 mmHg, nadi : 90 x/menit, CRT < 3 detik, akral hangat kering merah, terpasang infus PZ 500 cc/24 jam, ISDN pump 1-2 mg/jam
B3 : kesadaran compos mentis, GCS 4,5,6
B4 : terpasang DK dengan UT : 1800 cc/24 jam berwarna kuning jernih
B5 : tidak ada distensi abdomen, terdapat mual
B6 : posisi tidur semi fowler
A : nyeri akut b.d agen cidera biologis (iskemia) belum teratasi
P : intervensi dilanjutkan
1. Lakukan pengkajian yang komprehensif tentang nyeri
2. Amati perlakuan non verbal yang menunjukkan ketidaknyamanan
3. Anjurkan pasien untuk tetap melakukan teknik relaksasi dan distraksi
4. Dorong pasien untuk istirahat
5. Kolaborasi dengan tim medis untuk pemberian terapi
CATATAN PERKEMBANGAN
NO Dx.KEP TGL/JAM
(S O A P I E R)
2 Nyeri akut b.d agen cidera biologis 10-02-2019 S : pasien mengatakan nyeri dada menjalar ke epigastrium, punggung, dan lengan sebelah kiri sudah berkurang. Nyeri seperti ditusuk dengan skala nyeri 4
(iskemia) 14.00 dan secara terus menerus
O:
B1 : airway bebas, nafas spontan, O2 nasal 4 lpm, RR : 22 x/menit, SPO2 100%, irama nafas regular
B2 : TD : 130/88 mmHg, nadi : 90 x/menit, CRT < 3 detik, akral hangat kering merah, terpasang infus PZ 500 cc/24 jam, ISDN pump 1-2 mg/jam
B3 : kesadaran compos mentis, GCS 4,5,6
B4 : terpasang DK dengan UT : 1800 cc/24 jam berwarna kuning jernih
B5 : tidak ada distensi abdomen, terdapat mual
B6 : posisi tidur semi fowler
A : nyeri akut b.d agen cidera biologis (iskemia) belum teratasi
P : intervensi dilanjutkan
1. Lakukan pengkajian yang komprehensif tentang nyeri
2. Amati perlakuan non verbal yang menunjukkan ketidaknyamanan
3. Anjurkan pasien untuk tetap melakukan teknik relaksasi dan distraksi
4. Dorong pasien untuk istirahat
5. Kolaborasi dengan tim medis untuk pemberian terapi
3 Nyeri akut b.d agen cidera biologis 11-02-2019 S : pasien mengatakan nyeri dada menjalar ke epigastrium, punggung, dan lengan sebelah kiri sudah berkurang dengan skala nyeri 3
(iskemia) 20.00 O:
B1 : airway bebas, nafas spontan, O2 nasal 3 lpm, RR : 22 x/menit, SPO2 100%, irama nafas regular
B2 : TD : 97/61 mmHg, nadi : 95 x/menit, CRT < 3 detik, akral hangat kering merah, pasien tampak lebih tenang, terpasang infus PZ 500 cc/24 jam, ISDN
pump 1-2 mg/jam, Lasix 1 x 20 mg
B3 : kesadaran kompos mentis, GCS 4,5,6
B4 : terpasang DK dengan UT : 1600 cc/24 jam berwarna kuning jernih
B5 : tidak ada distensi abdomen, tidak mual
B6 : posisi tidur semi fowler
A : nyeri akut b.d agen cidera biologis (iskemia) belum teratasi
P : intervensi dilanjutkan
1. Lakukan pengkajian yang komprehensif tentang nyeri
2. Anjurkan pasien untuk menggunakan teknik relaksasi dan distraksi
3. Dorong pasien unuk istirahat
4. Kolaborasi dengan tim medis untuk pemberian terapi
CATATAN PERKEMBANGAN
NO Dx.KEP TGL/JAM
(S O A P I E R)
4 Nyeri akut b.d agen 12-02-2019 S : pasien mengatakan sudah tidak nyeri dada
cidera biologis 18.00 O:
(iskemia) B1 : airway bebas, nafas spontan, O2 nasal 4 lpm, RR : 20 x/menit, SPO2 100%, irama nafas regular
B2 : TD : 110/70 mmHg, nadi : 82 x/menit, CRT < 3 detik, akral hangat kering merah, terpasang infus RL 500
cc/10 jam, ISDN pump 1 mg/jam, vaskon 50 nano
B3 : kesadaran compos mentis, GCS 4,5,6
B4 : terpasang DK dengan UT : 900 cc/8 jam berwarna kuning jernih
B5 : tidak ada distensi abdomen, tidak ada mual
B6 : posisi tidur semi fowler
A : nyeri akut b.d agen cidera biologis (iskemia)
P : intervensi dilanjutkan, pasien pindah ke ruang HCU RSU Haji Surabaya pukul 18.00 WIB
1. Lakukan pengkajian yang komprehensif tentang nyeri
2. Anjurkan pasien untuk tetap melakukan teknik relaksasi dan distraksi
3. Kolaborasi dengan tim medis untuk pemberian terapi
TERIMA KASIH