Anda di halaman 1dari 2

BAB I

PENDAHULUAN

Kanker merupakan penyakit dengan karakteristik adanya gangguan atau kegagalan


mekanisme pengaturan multiplikasi pada organisme multiseluler sehingga terjadi perubahan
perilaku sel yang tidak terkontrol. Perubahan tersebut disebabkan adanya perubahan atau
transformasi genetik, terutama pada gen-gen yang mengatur pertumbuhan, yaitu protoonkogen
dan gen penekan tumor.Sel-sel yang mengalami transformasi terus-menerus berproliferasi dan
menekan pertumbuhan sel normal.(1)

Kanker merupakan salah satu penyakit dengan angka kematian yang tinggi. Data Global
Action Against Cancer (2005) dari WHO (World Health Organization) menyatakan bahwa
kematian akibat kanker dapat mencapai angka 45% dari tahun 2007 hingga 2030, yaitu sekitar
7,9 juta jiwa menjadi 11,5 juta jiwa kematian. Menurut laporan Riskesdas pada tahun 2007,
prevalensi kanker di Indonesia mencapai 4,3 per 1000 penduduk dan menjadi penyebab
kematian nomor tujuh (5,7%) setelah stroke, tuberkulosis, hipertensi, trauma, perinatal dan
diabetes melitus.(3)

Karsinoma sel skuamosa adalah tumor ganas yang berasal dari jaringan epithelium
dengan struktur sel yang berkelompok, mampu berinfiltrasi melalui aliran darah dan limfatik
yang menyebar keseluruh tubuh.(1) Karsinoma sel skuamosa merupakan jenis kanker yang paling
sering terjadi di rongga mulut yaitu sekitar 90-95% dari total keganasan pada rongga mulut.
Lokasi Karsinoma sel skuamosa rongga mulut biasanya terletak pada lidah (ventral, dan lateral),
bibir, dasar mulut, mukosa bukal, dan daerah retromolar.(3)

Karsinoma sel skuamosa pada lidah merupakan tumor ganas yang berasal dari mukosa
epitel rongga mulut dan sebagian besar merupakan jenis karsinoma epidermoid. Karsinoma sel
skuamosa lidah berkisar antara 25 sampai 50 % dari semua kanker ganas didalam mulut.
Dinegara Skandinavia insiden karsinoma rongga mulut pada wanita didapatkan hasil yang cukup
tinggi. Dari 441 kasus karsinoma sel skuamosa lidah yang dilaporkan, 25 % terjadi pada wanita
dan 75% terjadi pada pria dengan umur rata-rata 63 tahun.(1)
Menurut statistic dari NCI’s SEER (National Cancer Institute Surveillance Epidemiology
and End Results) U.S. National Institues of Health Cancer diperkirakan 9,800 pria dan wanita
(6,930 pria dan 2,870 wanita) didiagnosis terkena kanker lidah. Karsinoma sel skuamosa lidah
umumnya mengenai pria >50 tahun, terutama dengan riwayat konsumsi tinggi terhadap
tembakau dan alkohol, jarang terjadi pada anak, yaitu sekitar 2-6% dari seluruh kasus, namun
literatur menunjukkan adanya peningkatan insidensi tiga hingga tujuh persen selama 25 tahun
terakhir.(1,2)

DAFTAR PUSTAKA

1. Warshawsky S, Landolph JR. Molecular Carcinogenesis and the Molecular Biology of


Human Cancer, 1st ed. Boca Raton USA, Taylor & Francis Group, 2006 : 6

2. Sirait, AM. 2013.Faktor Resiko Tumor/Kanker Rongga Mulut.


ejournal.litbang.depkes.go.id>Home>Vol23,No3Sep(2013)>Sirait

3. King RJ, Robins MW. Cancer Biology, 3rd ed. England, Pearson Education Limited, 2006
: 209-29

4. Wood, N.K and Sawyer D.R., 1997, Oral Cancer, dalam Wood, N.K. dan Goaz, P.W.
(eds): Differential Diagnosis Of Oral and Maxillofacial lesion, Mosby Inc., St. Louis
Missouri, 587-595

5. Adams, George L., Boies, Lawrence R., Higler, Peter A.1997. BOIES Buku Ajar Penyakit
THT. Jakarta : EGC, 264-266

6. Gosselin, Benoit., 2015. Malignant Tumors of The Base of Tongue.


emedicine.medscape.com/article/847955-overview

7. Munir, Masrin., Soepardi, Efiyati AS., Iskandar, Nurbaiti., Bashiruddin Jenni., Restuti,
Ratna D. 2009. Tumor Ganas Rongga Mulut dalam Buku Ajar Ilmu Kesehatan Telinga
Hidung Tenggorokan. Edisi keenam. Jakarta : FKUI. 191-193

Anda mungkin juga menyukai